Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pekerjaan baru
...Jangan lupa tekan tombol like setelah selesai membaca...
Happy Reading 🌹🌹
Saat ini Putri tengah membersihkan pecahan vas bunga di dalam ruangan Sky.
Sky yang duduk di kursi kebesarannya, sesekali melirik gadis yang tengah sibuk merapikan kekacauan yang di buatnya tadi.
Ekhm!
Sky berdehem agak keras, Putri yang mendengarnya menegakkan kepalanya.
"Apa kau tadi melihatnya?" Tanya Sky, yang sedikit gugup. Biasanya dia masa bodoh dengan seseorang yang mengetahui dirinya tengah bercinta.
"Melihat apa Tuan?" Tanya Putri bingung, memang benar bukan Putri tidak melihat adegan didalam kamar itu.
"Yasudah, jangan bilang kesiapa-siapa! Awas jika sampai orang lain mengetahuinya, aku akan mencarimu!" Ancam Sky kepada Putri.
"Baik Tuan." Jawab Putri cepat, dia tidak ingin berurusan dengan orang kaya seperti Sky.
Waktu sudah menunjukkan pukul emoat sore, waktunya Putri dan rekan-rekannya untuk pulang.
"Put, ayo aku antar." Tawar Rudi kepada Putri.
"Tidak Rud, terima kasih. Aku ingin mampir ke mini market dulu." Tolak Putri halus.
"Oh, kebetulan aku juga mau membeli sesuatu. Ayo kita berangkat bersama." Ucap Rudi dengan segera dia menggandeng tangan Putri.
Dari kejauhan sepasang mata tajam menatap mereka. Entah kenapa sejak pertemuan pertamanya, Sky terus memikirkannya.
"Tuan, apakah masih ada yang tertinggal?" Tanya Gabriel asistennya, yang melihat bosnya memandang sepasang kekasih bergandengan tangan tersebut.
"Tidak, ayo pulang." Jawab Sky, dengan segera mereka masuk kedalam mobil.
Sepanjang perjalanan Sky sibuk memandangi padatnya jalan raya, sementara kini Putri dan Rudi tengah berada di mini market.
"Kamu mau membeli apa Rud?" Tanya Putri yang tengah memilih-milih kebutuhannya.
"Ice Cream."
Hah? Putri bingung, kenapa jika hanya membeli ice cream sampai sejauh ini, pasti sampai rumah akan meleleh. Pikir Putri.
...🌈🌈...
Dikediaman Wiratama kini tengah duduk sepasang suami istri dan asisten pribadinya, yang sudah mereka anggap anak sendiri.
Karena umurnya tidak jauh dari Bintang. Bisa dibilang mereka menganggap Zidan adalah kakak Bintang.
"Ada apa Pah?" Tanya Bulan yang kini sudah duduk di samping suaminya.
"Mah, Papah berencana memulai pencarian putri kandung kita."
"Tapi Pah, bagaimana nanti dengan Bintang jika anak kita berhasil ditemukan?"
"Bintang akan tetap menjadi anak kita Mah, tetapi Papa ingin yang mewarisi perusahaan keluarga kita adalah putri kandung kita."
"Tapi Yah,"
"Mah, bagaimana jika anak kita diluar sana menderita? apakah dia hidup dengan layak? Papa selalu membayangkan kehidupan anak kita diluar sana Mah!"
Mata Bulan berkaca-kaca, dia tidak sampai berfikir ke arah itu.
"Baiklah Pah, kita akan mulai darimana pencarian kita?"
"Mari kita mulai dari panti asuhan Mah, Papa akan menyebar seluruh anak buah yang kita punya."
"Bagaimana, jika Bintang sampai tahu Pah?"
"Kita harus merahasiakannya, sampai putri kita ketemu. Zidan kau yang memimpin pencaharian ini."
"Baik, Tuan."
Kini keluarga Wiratama tengah duduk untuk makan malam, tidak luoa juga Zidan bergabung dengan mereka.
Bintang yang merasa suasana hari ini lebih sunyipun bertanya.
"Mah, apa kalian sedang bertengkar?" Ucao Bintang yang kini melihat kedua orangtuanya bergantian.
"Ti.. tidak sayang, Mama hanya kurang enak badan saja." Jawab Bulan dengan tersenyum.
"Mama sakit? ayo kita kedokter." Ucap Bintang panik.
"Tidak perlu, tadi Mama sudah minum obat. Jadi Mama habis makan akan beristirahat." Jawab Bulan tenang.
"Baiklah Mah, hari ini temen Bintang ada acara ulang tahun. Bintang ijin sebentar ya."
"Di mana sayang? Ini sudah malam." Jawab Doni yang mendengar ucapan Bintang
"Di restoran dekat kampus Pah, Bintang tidak akan pulang malam kok. Janji."
"Papa antar saja."
"Ti.. tidak usah Pah, Bintang bisa sendiri."
"Tapi ini sudah malam, Nak."
"Mah, Bintang bukan anak kecil lagi. Bintang hanya sebentar."
Akhirnya Bulan dan Doni hanya mengalah, sedangkan Zidan acuh dengan keadaan.
Zidan sebenarnya tau bagaimana kelakuan Bintang ketika diluar, dia akan menjadi wanita liar, suka mabuk-mabukan, dan mengumbar kemesraannya dengan para laki-laki.
...🌈🌈...
Kini Putri sudah sampai di kontrakannya, dengan segera dia menyegarkan diri dengan mandi.
Segera Putri mengolah bahan makanan. Baru memulai memasak ada seseorang yang mengetuk pintu.
Tokk... tok.. tok
"Siapa?"
"Bi Ijah, Put."
Dengan segera Putri berjalan membukakan pintu.
"Ada apa Bi, malam-malam datang kemari?"
"Put, tadi Bibi habis menerima telfun dari panti. Katanya salah satu anak panti sedang sakit. Harus segera operasi."
Putri shock, dan menjatuhkan spatula-nya. Dia luruh kelantai dan menangis.
Bi Ijah yang melihatnya menatap sedih, dia segera berjongkok dan memeluknya.
"Sabar Nak," Ucap Bi Ijah
"Bi, bagaimana kami dapat membayar biaya operasi. Pasti sangat besar bukan biayanya." Ucap Putri sesenggukan, yang putri pikirkan sekarang adalah bagaimana dirinya mendapatkan biaya tersebut.
"Bibi tidak bisa membantumu banyak Put, kamu tau sendiri Bibi hanya membuka warung nasi sederhana. Coba kamu telfun sekarang Ibu Panti dengan Hp Bibi."
Bi ijah menyodorkan Hpnya agar Putri dapat menelfun Ibu Panti, Putri belum menerima gaji jadi belum mampu membeli Hp.
"Hallo, Buk." Ucap Putri dengan nada gemetar.
"Hikss, halo Put, bagaimana ini." Ucap Ibu Panti
"Berapa biaya operasinya Buk, Putri akan mencarinya." Tanya Putri
"Nak, pasti gajimu tidak akan cukup. Karena ini operasi besar. Jantung Nana tersumbat, jadi harus di pasangi alat. Biayanya sekitar 500jt nak. Hiksss" Ibu Panti menangis, dia juga tidak bisa berbuat banyak.
"Cukup Buk, jangan pikirkan. Putri akan meminjam teman-teman Putri disini. Tunggu kabar dari Putri besok ya Buk."
Kini Putri tengah duduk termenung dikamarnya, darimana dia mendapatkan uang 500jt dalam semalam.
Aku harus mencari pekerjaan tambahan.
Saat itu juga Putri beranjak dari oeraduannya, segera dia mengganti baju dan melangkahkan kaki keluar kontrakan.
Dia harus mencari pekerjaan yang dapat dia lamar untuk malam hari, karena pagi-sore Putri harus bekerja jadi OB.
Putri terus berjalan, dia melewati temoat hiburan malam. Dia takut untuk masuk tetapi dia membutuhkan banyak uang.
Dengan keberanian yang tipis, Putri berjalan kedepan bangunan itu.
"Ma.. maaf Tuan, saya ingin melamar pekerjaan disini apa bisa?" Tanya Putri pada seorang penjaga.
Penjaga tersebut melihat penampilan Putri dari atas ke bawah.
"Ikut aku"
Putri mengikutinya, dengan gugup dan keringat yang sudah muncul didahinya dia tetap mengikuti langkah pria itu.
"Bos, ada yang mencari pekerjaan."
Bos tersebut melihat Putri, dua tersenyum miring.
"Pekerjaan apa yang kau inginkan?" Tanyanya
"Ya... yang menghasilkan banyak uang." Ucap Putri gemetar
Bosnya semakin tersenyum lebar, "baiklah mulai besok kau datang kemari pukul 7 malam."
Putri kaget karena dia mudah diterima tanpa di wawancarai.
"Tapi Tuan, saya kerja apa?"
"Mudah, kau hanya menemani orang minum. Kamu menuangkan minuman mereka ke gelas dan menemaninya mengobrol."
Putri mengelus dada lega, ternyata tidak seburuh yang dia pikirkan "Baiklah Tuan, terimakasih"
...🌈🌈...
HALO TEMAN
MAAF TIDAK BISA CRAZY UP
BANYAK PEKERJAAN YANG MENUMPUK
HAPPY READING
JANGAN LUPA LIKENYA