Di Senggol Cinta Preman Pasar

Charles menjadi gusar, ia tidak berkedip menatap sang istri dengan tatapan ingin menerkam lawan bicaranya yang sejak dari tadi mengeluarkan jurus pedang mulut berbisa yang tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata beracun yang mematikan.

Mommy hanya khawatir, Dad! sudahlah sekarang kita cari Rania saja dari pada berdebat seperti ini." Ucap Sintia

"Mommy yang dari tadi mengajak debat! bikin darah tinggi Daddy naik sampai ke ubun-ubun saja!" Ucap Charles

"Lebai, Dad! sekarang Mommy ingin kita hidup normal lagi lebih baik jika Rania ketemu kita kasih tahu saja fakta yang sebenarnya bahwa kita itu tidak jatuh miskin." Ucap Sintia

"Dia pasti akan marah! apa Mommy akan siap menerima kemarahan Rania." Ucap Charles

"Mending Rania marah saja dari pada anak kita jadi menghilang seperti ini." Ucap Sintia

"Terserah, Mom! Daddy lelah berbicara sama Mommy yang tidak mengerti juga! kalau kita berkata jujur kepada Rania hanya karena dia kecelakaan dia akan tetap menjadi anak yang manja dan keras kepala bukankah tujuan kita ingin mengubah dia menjadi gadis mandiri dan feminim seperti yang Mommy selalu impikan." Ucap Charles

"Mommy hanya nggak tega lihat Rania kesusahan seperti ini." Ucap Sintia

"Jangan biarkan rasa Mommy itu membuat Rania menjadi semakin manja." Ucap Charles

"Baiklah, tapi sampai kapan kita bersandiwara seperti ini? Aku nggak tahan melihat Rania kesulitan keuangan seperti ini." Ucap Sintia

"Sampai dia menjadi gadis mandiri yang nggak di manja lagi oleh kamu" Ucap Charles

"Oke, Mommy pastikan kalau Rania akan berubah jadi seperti yang kita mau." Ucap Sintia

"Kalau begitu, Kita cari anak kita sampai ketemu dan memastikan dia akan berubah maka semua fasilitas Mommy dan Rania akan Daddy kembalikan seperti semula." Ucap Charles

*********

Sementara itu hujan deras terjadi di kawasan tersebut sehingga Jerry, Leon, dan juga Reyhan harus segera berteduh untuk mengeringkan pakaian mereka yang sudah terkena derasnya air hujan

"Sial, malahan hujan. Bagaimana ini Bang bos?" tanya Jerry

"Kita berteduh di gua sebelah sana saja sambil kalian juga makan." Tunjuk Reyhan

"Jadi kami boleh makan ikannya, Bang bos?" tanya Jerry

"Tentu saja boleh, tadi itu gw hanya becanda saja." Ucap Reyhan

"Ck! jangan becanda di hutan seperti ini dong, Bang bos." Ucap Jerry

"Maaf, sudahlah jangan di bahas lagi! sekarang kita buat api unggun dulu untuk menghangatkan tubuh kita setelah itu baru deh kita bakar lagi ikan yang Jerry semua dapat hari ini." Ucap Reyhan

"Siap, Bang bos! biar kita saja yang membakar ikan." Ucap Jerry

"Oke, Makasih." Ucap Reyhan

Sementara ikan-ikan di bakar oleh anak buah dengan menusuk ikan pada bagian tombak kayu

Reyhan pun menatap derasnya hujan yang terjadi di luar

"Ya ampun, gimana nasib Rania ya! apa dia kehujanan?" tanya Reyhan

"Sudahlah, Bang bos malah mikirin gadis itu lagi! sekarang mending mikirin diri kita deh yang terjebak di hutan ini karena gadis tomboi itu belum di temukan juga." Ucap Jerry

"Tentu saja gw mikirin Rania! dia itu sudah jadi teman kita juga!" Ucap Reyhan

"Teman tapi cinta kan, Bang bos!" Celetuk Jerry

"Nggak, ini murni hanya teman." Ucap Reyhan

"Teman tapi mesra."Sela Leon

Bersambung...

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua....