NovelToon NovelToon
Setelah Aku Pergi

Setelah Aku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG othor @ersa_eysresa

Anasera Naraya dan Enzie Radeva, adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Namun tepat di hari pernikahan, sebuah tragedi terjadi. Pesta pernikahan yang meriah berubah menjadi acara pemakaman. Tapi meskipun begitu, pernikahan antara Ana dan Enzie tetap di laksanakan.

Namun, kebahagiaan pernikahan yang diimpikan oleh Ana tidak pernah terjadi. Karena bukan kebahagiaan yang dia dapatkan, tapi neraka rumah tangga yang ia terima. Cinta Enzie kepada Ana berubah menjadi benci di waktu sama.

Sebenarnya apa yang terjadi di hari pernikahan mereka?
Apakah Ana akan tetap bertahan dengan pernikahannya atau menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Lama

Enzi terhenyak mendengar ucapan Arvin. Benarkah dia sudah mengatakan sesuatu tanpa sadar yang membuat Ana berubah dipagi harinya. Tapi apa sebenarnya yang sudah dia katakan semalam? Enzi bahkan tidak mengingatnya sama sekali, karena mabuk berat semalam.

"Sudahlah, aku tidak peduli. Terserah dia mau apa. " kata Enzi acuh dan mereka melanjutkan perjalanan ke perusahaan tanpa perbincangan lagi setelah Enzi mengabaikan pembicaraan mereka sebelumnya.

Di perusahaan tempat Ana bekerja,

Teman-teman yang satu devisi dengan Ana sangat terkejut melihat kedatangan Ana di perusahaan. Karena sebelumnya dia meminta izin cuti selama satu minggu. Dan sekarang adalah hari ketiga cutinya, Ana sudah masuk kerja. Banyak pertanyaan di benak mereka, tapi tidak ada satupun yang berani bertanya, hanya godaan-godaan saja yang mereka berikan kepada Ana.

"Cie, pengantin baru udah masuk aja. Nggak bulan madu, bu. " goda salah satu temannya.

"Duh, gimana rasanya malam pertamanya?"

"Ehh, jangan di bahas, nanti yang jomblo ngiler. "

Kira-kira seperti itulah godaan-godaan yang diterima Ana saat masuk kerja. Dan Ana hanya Menimpalinya dengan senyuman dan gelengan kepala. Saat melihat atasannya sudah datang, Ana segera menyusul masuk ke ruang kerja atasannya untuk melaporkan pemotongan izin cutinya karena dia hanya cuti selama tiga hari, dan berharap sisa cutinya bisa diambil di lain hari.

Sama seperti teman-teman kerjanya Pak Raka, kepala ruangannya juga terkejut melihat Ana sudah masuk kerja di hari ke tiga jadwal cutinya.

"Kenapa kamu sudah masuk? " tanya Pak Raka.

"Nggak apa-apa pak, lebih baik saya masuk kerja aja daripada di rumah. " jawab Ana sekenanya saja.

"Apa suamimu tidak masalah? " tanya Pak Raka penasaran.

"Tidak pak, bahkan suami saya sudah kembali ke perusahaan kemarin. "

"Ya, sudah kembalilah bekerja, aku akan memotong masa cutimu yang bisa kamu ambil dilain hari. "

Pak Raka tidak bertanya lebih lanjut tentang apa yang terjadi. Tapi dia bisa melihat kalau pernikahan Ana sedang tidak baik-baik saja. Siapa yang tidak akan berfikir seperti itu, kalau biasanya pernikahan normal akan berjalan bahagia sebagai pengantin baru, ini malah sudah masuk kerja sehari setelah pernikahan, tidak ada bulan madu dan romantisme, jika sudah bicara tentang masalah pernikahan.

Ana menghabiskan hari itu dengan bekerja seperti biasa. Dia ingin melupakan apa yang terjadi pada pernikahannya. Dia masih tidak percaya kalau Enzi mengatakan hal itu. Lalu apa gunanya Enzi menikahinya waktu itu dan tidak langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan kedua orang tuanya.

Saat dia sudah menjadi istrinya, kini semua tuduhan itu dia berikan kepada Ana yang tidak tau apa-apa tentang kecelakaan itu. Bukankah itu tidak adil?

Meskipun berusaha fokus pada pekerjaannya, nyatanya, Ana masih juga memikirkan tentang ucapan Enzi semalam. Hingga waktu makan siang tiba, Ana memutuskan untuk ke kafe yang letaknya ada di depan perusahaan. Sepertinya dia butuh jus jeruk atau jus apapun itu untuk mendinginkan isi kepalanya yang sudah mendidih.

"Jus jeruk satu dan satu porsi makan siang. " pesannya kepada seorang pelayan yang datang kepadanya.

"Baik, kak, mohon tunggu sebentar. " kata pelayan itu dengan ramah.

Ana memainkan ponselnya sambil menunggu pesanannya datang. Dia hanya pergi ke kafe sendiri saat itu, karena dia sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Saat makanan sudah terhidang di hadapannya, Ana segera memakan dengan lahap semua makanan yang terhidang itu. Marah dan kesal bukankah membutuhkan tenaga juga. Jadi dia tidak ingin jatuh sakit karena memikirkan nasib pernikahannya dengan Enzi yang masih belum jelas kedepannya.

"Kalau jadinya seperti ini, kenapa kemarin kamu menikahi aku. Bukankah semua bisa bisa di tunda dan kita bisa pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan papa dan mama. Kalau sudah begini, aku jadi serba salah. " gumamnya sambil terus mengunyah makanannya.

Saat dia masih merasa kesal, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di kursi kosong di sampingnya tanpa permisi dan tanpa canggung. Ana yang sedang kesal bertambah kesal lagi saat menyadari ada orang yang tidak sopan duduk disampingnya.

"Bukankah masih ada kursi kosong lainnya, kenapa harus duduk di sini, kamu sudah membuat moodku semakin berantakan. " omelnya sambil menoleh ke arah samping tempat orang itu duduk

"Hai! " sapa pria itu dengan cengiran khasnya.

"Fabian! Kau. "

Ana tak percaya dengan apa yang dia lihat, sosok pria tampan dengan alis tebal dan rambut hitam legam tersenyum dengan cengiran khas kepadanya.

"Apa kabar, An? " Fabian bertanya kabar sahabat yang sudah lama tidak dia temui itu.

"Kabar aku baik, kamu sendiri? Kapan balik dari luar negeri? " tanya Ana dengan mimik wajah yang sudah berubah, dia terlihat bahagia sekarang karena bertemu dengan sahabatnya dulu.

"Syukurlah kalau kamu baik, Aku sengaja balik ke Indo, karena mendengar dari teman-teman kalau kamu akan menikah." kata Bian.

"Iya aku sudah menikah, " jawab Ana yakin dan menunjukkan ke arah cincin kawin yang dia pakai.

"Wah, selamat ya, aku doakan semoga kamu bahagia. Bagaimana Enzi memperlakukanmu, Apakah semua baik-baik saja? " tanya Fabian tiba-tiba mengalihkan pertanyaan tentang kebahagiaan Ana.

Ana tersenyum dan mengangguk, mencoba menutupi semua masalah keluarga yang sedang dia hadapi setelah menikah dengan Enzi.

"Baguslah kalau begitu, aku tidak akan khawatir lagi."

Mereka berdua ngobrol layaknya dua kawan lama yang tidak bertemu, menceritakan apa saja yang terjadi selama ini dengan hidup mereka. Ana tidak sekalipun menyebut nama Enzi dalam pembicaraan mereka, karena dia yakin jika sudah membicarkan nama Enzi, mood Ana pasti langsung berubah.

Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada yang memperhatikan setiap gerak gerik Ana, Dan wajahnya berubah kesal saat Ana bicara akrab dengan seorang pria yang duduk di sampingnya.

"Siapa pria itu? Apa kamu mengenalnya, " tanya Arvin penasaran, karena melihat raut wajah Enzi yang tiba-tiba berubah.

"Nggak, aku nggak kenal sama dia. " jawab Enzi ketus. "Lanjutkan makanmu. "

Tanpa banyak kata, Enzi berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Ana dan pria di sampingnya.

"Jadi, ini yang kamu sebut dengan kerja? " tanya Enzi dengan sinis.

Ana langsung menoleh ke asal suara dan melihat Enzi menatapnya dengan dingin.

"Mas, kamu kok ada disini? " tanya Ana terkejut.

"Kamu sendiri kenapa disini? pacaran? " tuduhnya tak berdasar.

"Mas–, " Ana terlihat tak Terima di tuduh seperti itu oleh Enzi.

Sontak seluruh pengunjung kafe menoleh ke arah mereka, melihat apa yang di perdebatkan oleh mereka berdua.

"Maaf, kau salah paham. " Fabian yang merasa tidak enak mencoba menengahi perdebatan Ana dan suaminya. "Aku tak sengaja bertemu dengan Ana disini, aku teman Ana, "

Fabian mengulurkan tangannya hendak memperkenalkan diri kepada Enzi dan menjelaskan apa yang terjadi. Tapi, bukan tangan Bian yang Enzi terima, tapi dengan sangat kasar dia mencekal tangan Ana dan menyeretnya keluar kafe.

"Kau akan menerima pelajaran, "

1
Fazira Aisyah
ceritanya bagus 👍👍👍, bikin penasaran, yuk semangat Up nya Thor 💪💪💪
Rohmi Yatun
double up dong thor🙏
Jumiati Umi
pergi sejauh mungkin ana. jangan pernah kembali dengan laki lucknut
Akasia Rembulan
berangkat dan tinggalkan..
partini
ingat Anna jangan kembali kerana
dia sudah memilih
Wahyuningsih
thor buat enzi menyesal d bust segan mtipun tk mau biar nyakho dia d tnggu upnya thor yg buanyk hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪💪💪
Akasia Rembulan
ana.. tinggalkan saja ...masih banyak diluar sana yg lebih baik
Jumiati Umi
waktunya kaboooor ana...
partini
sudah is over now,, sayangi dirimu sendiri udah cukup semuanya
be strong woman you can do it
Akasia Rembulan
kau akan menyesal Enzi
Akasia Rembulan
harus tegas batasannya.. setuju Ana..
Wahyuningsih
lma2 kk q malas ya bacanya ana udah d sakiti ampe kyk gtu masih ngasih ksmptn lgi benar2 menyeblkn
Eys Resa: dikit lagi
total 1 replies
partini
kalau teman mu yg ngasih Gimana ?
marah atau pura pura ga tau
partini
hemmm lelaki 1/2 ons ya gini mau aja dia ajak Kunti
Eys Resa: weh ngakak😂😂😂
total 1 replies
Rohmi Yatun
cerita yang menarik 🌹🌹🌹🌹👍
Eys Resa: makasih bintang pertamanya kk🤩🤩🤩❤❤🌹🌹🌹
total 1 replies
Rohmi Yatun
lanjut thor
Akasia Rembulan
enzi.. kau akan menyesal nanti.
partini
dari sinopsis nya nyesek ini cerita
Maria Cherry
sikap suami yg tdk mengerti perasaan istri pantas didiamkan.
Maria Cherry
mengapa baru menikah sdh pisah ranjang.🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!