Ratih gadis miskin yang lugu dari Desa Cempaka yang di cintai oleh sosok Siluman ular yang berusia ribuan tahun----Setelah cintanya dikhianati oleh Arya, anak kepala Desa dusun Cempaka. Ratih Dipaksa membuat Perjanjian pernikahan dengan Pangeran Naga Seta yang sudah terobsesi pada Ratih----demi keamanan desanya lewat pernikahan gaib.
Warga Desa yang kembali terikat dengan Siluman ular penghuni aliran Sungai Seta harus memberikan sayeba setiap sebulan sekali untuk Siluman ular penghuni sungai, akankah warga desa terlepas dari perjanjian gaib ini.
Mengisahkan Dendam, Sakit hati, dan Perjanjian gaib di jadikan satu dalam novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Sabina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Naga Seta membopong tubuh Ratih ke atas kasur atau ranjang empat tiang, dirinya terus mencium bibir permaisurinya.
Ratih memejamkan matanya saat belaian sangat menyentuhnya, lehernya terasa nyaman saat bibir merah muda Naga Seta memainkan kulit lehernya.
"Kan-Kanda tolong biarkan dinda melepas perhiasan yang di kenakan," ujar Ratih mendorong pelan Naga Seta.
Naga Seta hanya menghela napas lalu tangannya yang kekar menarik tangan Ratih yang kecil, setelah Ratih berdiri dirinya menuntun dan mendudukkan Ratih di depan meja rias.
Dari belakang Naga Seta mencium leher Ratih yang duduk di depan meja rias, tangannya melepas kalung rantai emas itu dari leher istrinya, lalu melepas mahkota yang di kenakan Ratih.
Selanjutnya sirkam rambut yang terbuat dari bunga----yang di awetkan juga di lepas oleh Naga Seta membuat tubuh Ratih tanpa perhiasan.
Semua perhiasannya dari mahkota, kalung dan cincin di taruh di atas meja rias, lalu kedua tangan Naga Seta melepas mahkota miliknya sendiri dan menaruh di atas meja rias juga.
"Biar nanti dayang yang membereskannya," bisik Naga Seta di telinga Ratih.
Naga Seta membuat Ratih berdiri dengan rambutnya yang sudah tanpa mahkota dan di sanggul lagi.
Rambutnya di gerai sampai pinggang, dan tubuhnya hanya mengenakan kemben putih dengan bordiran emas, bawahnya menggunakan kain batik warna hitam
Ratih di lengannya masih mengenakan gelang emas yang belum terlepas.
Sekaligus di pergelangan tangannya mengenakan gelang emas----itu tidak di lepas oleh Naga Seta.
Naga Seta menidurkan tubuh Ratih di atas ranjang, dirinya menatap wajah Ratih yang terbaring dengan bantal.
Tangannya yang kekar membelai wajah Ratih, lalu memujinya---wajahnya cantik bagai rembulan di malam hari, dan cantik di siang hari bagai bunga Wijaya Kusuma.
Ratih pipinya langsung memerah saat di puji oleh sang suami seperti itu, lalu Naga Seta kembali mencumbu seluruh wajah Ratih.
Tangan Ratih yang langsing mencengkram kuat sprei di ujung ranjang dan mengigit bibir bawahnya, suara Desahan terus terdengar saat dirinya merasakan kenikmatan.
Tak terlalu sakit karena ini kedua kalinya Naga Seta menyentuhnya, tangannya semakin kuat menggenggam sprei dan mengigit bibirnya.
"Ka-Ka-Kanda To-to-Akh..Akh, pelan," ujar Ratih terbata-bata saat dirinya ingin bicara.
Naga Seta yang menginginkan seorang pewaris tahta tak peduli, dirinya menyentuh Ratih karena menginginkan pewaris tahta dari keturunan manusia seperti Ratih.
Ratih memejamkan matanya dirinya merasakan seperti surga, saat Naga Seta melakukannya. Hal ini alami jika manusia berhubungan intim dengan jin---hal yang paling di rasakan adalah kenikmatan seperti surga.
Tapi kenikmatan itu akan ada sebuah harga yang harus di bayar---pada nanti di akhir jaman kelak. Ratih memejamkan matanya dan mulutnya terus mengeluarkan Desahan.
Telapak tangannya menyentuh kepala Naga Seta yang bermain di bawah sana, tangan Ratih membelai lembut rambut suaminya yang panjang.
Alat pengecap dari celah pria tampan dan bertubuh atletis itu bermain di sana, memutar berbentuk lingkaran membuat Ratih mencengkram erat ujung sprei.
Ekspresi tak bersuara dari mulut Ratih terus keluar saat Naga Seta bermain di bawah sana, Naga Seta terus bermain lama.
Tak berapa lama mulut Ratih menjerit saat pelepasan yang luar biasa, Naga Seta menjauh dulu agar istrinya merasakan kenikmatan.
"Akhhh," pekik Ratih yang tubuhnya menggeliat seperti ular terkena garam, kepalanya tak bisa berpikir jernih saat ini.
Hati Ratih merasakan kenikmatan, dirinya merasa ada aliran listrik dari pangkal paha sampai bunga kecil bagian depannya. Peluh keluar dari sekujur tubuhnya.
Tangan Naga Seta mengelap celah bibirnya yang basah dengan kain batik hitam milik Ratih, matanya menatap Ratih masih menggeliat dan berteriak-teriak.
Tangannya mau membelai kaki istrinya tapi Ratih menepisnya, karena gadis ini masih meliuk-liuk tubuhnya saat pelepasan yang luar biasa.
Ratih memiringkan tubuhnya dan kedua tangannya masih memegang lembah tersembunyi di bawah sana, suara teriakan sudah berhenti hanya posisinya ke samping.
Membelakangi Naga Seta, tangan kekar Naga Seta menyentuh bahu Ratih.
"Akh..Akh...Kanda Prabu," ujar Ratih dengan napas tersengal membelakangi suaminya.
Naga Seta hanya mencium punggung dan lengan Ratih, lengannya masih mengenakan gelang sama sekali belum di lepas.
"Bagaimana rasanya dinda pemujaan dariku?" tanya Naga Seta yang dagunya di leher Ratih.
Ratih masih menghirup napas panjang sambil membelakangi suaminya, rambutnya juga di biarkan tergerai. Ratih tersenyum lalu dirinya memejamkan matanya.
"Kenapa hatiku menolak dijadikan siluman, aku tak mencintai Naga Seta tapi saat dia menyentuhku...menyentuh tubuh ini mengapa aku merasa nyaman dan menikmatinya."
Ratih berbicara dalam hati dengan posisi masih membelakangi Naga Seta---dan Naga Seta masih menyandarkan dagunya di leher jenjang milik Ratih.
Perlahan Naga Seta membalikan tubuh Ratih dengan lembut, terlihat wajah Ratih memerah dan kedua matanya yang bulat nampak berair.
Ratih kembali telentang, dan menatap wajah suaminya yang tampan.
"Kakanda...aku---" ucapan Ratih terhenti saat Naga Seta mencium bibir Ratih, lalu tangannya dengan nakal menarik kemben yang di kenakan Ratih.
Kemben berwarna putih itu jatuh ke lantai, Naga Seta melihat tubuh Ratih tanpa sehelai benang di kegelapan hanya di terangi cahaya bulan dan lilin.
Celah dan indra pengecap miliknya lalu memainkan bunga kecil bagian depan, mengigit dan mencecapnya. Tak mau kalah tangan Naga Seta juga memainkan satu gunung kembar milik Ratih yang padat dan mempesona.
Dari bawah Ranjang terlihat getaran yang tanpa henti, seolah mengikuti irama malam yang menggantung bulan purnama di atas awan.
Sampai napas memburu keduanya terdengar bersamaan di malam ini, Ratih memeluk wajah Naga Seta di depannya dan napasnya kembang kempis.
Malam ini Ratih----sosok manusia setengah siluman ular melakukan tugasnya sebagai istri melayani suami----suami dari bangsa siluman---dirinya melakukan ini demi keamanan Desa Cempaka dan Desa di sekitarnya.
*
*
*
hais sebel deh klo kyk gini
lanjutkan kk
tp klo ini bgg gmn mau jadi manusia lahi tih ratih
harus yakin dong jagn goyaho
Minta dibantuin sm Ambarwati aja Ratih buat kluar dri alam itu.
Pasti Ambarwati mau mnolongmu, karena dia mencintai Seta.
Tp ko rapat istana ga dilibatkan Ratih nya, dan juga Ratih dibentak ddepan orang banyak.
Gak kbayang sedih dan hancur nya hati Ratih ya, baru juga bermesraan, stelah nya Seta seakan lupa. 😭😭😭
Gimana ya klo Ratih hamil, waduh gawat juga klo gitu.
Para siluman memang sangat perkasa klo soal hubungan suami istri, brbeda sm manusia. 😁
Syukur deh Ratih meminta tolong pada bulan Suti, smoga beliau bisa bantu.
Dan syukur juga Seta percaya perkataan Ratih tanpa mnaruh curiga, dia memang mncintai Ratih tp cara x salah.
Knpa harus melarang Ratih pulang ke dunia x coba, dan bukan kh Ratih dsana juga demi desa x, trus knp lg hrus mminta tumbal sgala. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Itu namanya gak ada keuntungan x buat Ratih.
Lama2 mereka tidak hnya minta tumbal babi, tp minta tumbal manusia lg.
Karena smakin dturuti, mka semakin mereka serakah.
Ujung ujungnya gak bisa lepas dri mereka klo udh bersekutu begitu, kecuali mati.
Dan yg bnyk rugi manusia x, bukan mereka. 😞😞😔
Klo berfikir secara logika sih, gak ada untung x bersekutu sm iblis, yg ada hidup selalu dlm bayang bayang ketakutan dan tekanan, dan lebih miris x Allah sangat murka dan tobatnya pun tidak diterima lg. 😭
Seharusnya klo jtuh miskin ya hrus berubah, ini malah sebaliknya.
Pasti tuh bkl diteror oleh jelmaan ular itu nanti, kan udah main nyuruh2 para antek x untuk mmbunuh ular itu.
Aq tuh semenjak baca yg horor2 gini, sering mimpi yang aneh2 thor, 😔ke mimpi ke dunia lain gitu, mlihat wujud yang aneh-aneh juga sering, bahkan mimpi diperlihatkan pesugihan pun pernah 😬😩.
Mimpi ketemu gelang emas, pas aku pegang tiba-tiba berubah jd mata uang yang aneh, trus dimata uang itu ada gambar raja yg serem bngt rambut gimbal, dan bersuara aaaaaaa bergema gitu.
Trus tidak lama keluar asap hitam pekat dri mata uang itu, tiba-tiba berubah jd sebuah peta, dimana dipeta itu aku diperlihatkan ke singgasana kerajaan gitu, terus aku melihat ada bnyk mas berlian permata yg berkilauan, serta sesajen di wadah bundar besar.
Dan aku melihat para kunti berbaris rapi , lupa ada brp barisan.
Aku lihat aura mereka juga berbeda beda, bermacam-macam warna, kecuali putih.
Aku sangat takut mlihat begituan, trs aku bca ayat kursi dlm hati kemudian kebangun deh. 😫😫😫😫
Mimpi x udh sangat lama bngt.