Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1
Siang hari hujan turun dengan sangat deras suara petir menggelegar di angkasa menambah suasana mencekam . Seorang perempuan sedang dalam perjalanan pulang dari berjualan berteduh di teras kios yang tertutup .
Hampir satu jam ia terjebak hujan dan tidak membawa mantel untuk berjaga . Tidak biasanya ia membawa karena dalam pikirannya akan pulang lebih awal . Justru terjebak hujan yang tidak kunjung reda .
Setelah menjelang petang hujan baru reda itupun masih ada sisa rintik hujan. Perempuan itu menyalakan motornya melaju pulang ke rumah dengan kecepatan sedang takutnya tergelincir .
Baru juga melaju di jalan raya tiba-tiba ada mobil melintas disampingnya yang ada genangan air kotor dan mengenai pakaiannya membuatnya marah sambil mengumpat kepada pengendara mobil .
Mobil tersebut berhenti ketika melihat pengendara motor berhenti sambil memakinya , kemudian ia melanjutkan perjalanan sambil tertawa senang . sedangkan perempuan tersebut marah sepanjang jalan .
"Awas aja kalau ketemu akan aku rusak itu mobil biar tahu rasa ," umpat khasanah sambil terus melaju .
Sampai di depan rumah Khasanah memarkirkan motornya lalu masuk dan langsung membersihkan diri karena pakaiannya terkena air tanah langsung mencuci dan menjemur di teras belakang rumah . Selesai mandi ia membuat minuman untuk menghangatkan tubuhnya .
Suara ketukan pintu dari luar membuatnya beranjak membuka pintu , seorang ibu paruh baya memberikan makanan kepada Khasanah .
“Bu Hesti , mari silahkan masuk ,“ Khasanah tersenyum ramah lalu menyuruhnya masuk .
"Ini ada sedikit makanan buat kamu makan ,“ Bu Hesti masuk lalu duduk di kursi ruang tamu .
"Terimakasih , maaf sudah merepotkan Bu Hesti , "sahut Khasanah merasa tidak enak hati .
Bu Hesti menyapu pandangannya ke seluruh isi rumah khasanah hatinya merasa kagum ,di sisi lain merasa kasihan melihat keadaan khasanah yang tinggal sendirian.
“Khasanah , apa kamu tidak takut tinggal sendirian di rumah ?“ tiba-tiba Bu Hesti merasa bulu kuduknya merinding .
Khasanah tersenyum mendengarnya . "Kenapa harus takut ,Bu Hesti . Saya kan sudah lama tinggal sendiri lagi pula apa yang ditakutkan tidak ada apa-apa kok ," jawab khasanah sambil membawa pemberian Bu Hesti ke dalam dan mengganti tempat makan lalu mencucinya .
Khasanah memberikan kembali tempat makan kepada Bu hesti . "Tapi kamu juga harus hati-hati tinggal di rumah sendirian takutnya ada orang jahat masuk rumah ketika kamu lengah ," Bu Hesti mengingatkan .
Khasanah merasa haru mendapat perhatian Bu Hesti . Jujur ia juga kadang merasa takut dan khawatir jika suatu waktu ada orang masuk dan membunuhnya , ia mencoba menampik pikirannya agar selalu berpikir positif .
"Iya , Bu . Terimakasih sudah mengingatkan insya Allah saya akan selalu berhati-hati," ucap Khasanah .
" Ya sudah kalau begitu ibu pulang dulu , " Bu Hesti beranjak pulang .
”Iya Bu , sekali lagi terimakasih ," balas khasanah kemudian menutup pintu tidak lupa mengunci .
Malam itu Khasanah menyiapkan bahan untuk membuat roti sebelum tidur agar besok pagi ketika bangun sudah siap membuat . Tubuhnya terasa sangat lelah ia minum buatannya tadi yang sudah dingin di tambah sedikit air panas agar terasa hangat di badan .
Selesai menyiapkan bahan ia pergi ke kamar merebahkan tubuhnya dengan nyaman .
”Alhamdulillaah hari ini dagangan habis , semoga besok juga habis , " gumamnya sambil memejamkan mata .
Sebuah notifikasi masuk Khasanah terbangun dan melihat isi notifikasi tersebut ternyata chat dari pelanggan . Ia membalas kemudian kembali memejamkan mata .
____________
Di dalam kamar seorang pria sedang berkutat di depan laptopnya mencari sesuatu yang selama ini mengganggu pikirannya .
"Kenapa tidak ada data atau kabar di medsos apa dia tidak punya ponsel ?" katanya mengerutkan dahi .
Jarinya tidak berhenti mengetik beberapa nama seseorang namun beberapa kali tidak juga ditemukan membuatnya frustasi .
Pria bernama Abdi Prasetya sedang kepikiran seorang perempuan berhijab yang sering ia kerjain ketika di jalan dan selalu membayangi alam bawah sadarnya .
Ponselnya berdering seseorang melakukan panggilan telepon ,lalu ia mengangkat dengan berat hati .
”Iya ," jawabnya singkat .
" Kamu bisa jemput aku sekarang ada di studio , sopirku sedang pulang kampung jadi tidak ada yng jemput , " suara perempuan di seberang membuat kepalanya sakit .
"Kamu kan bisa memesan taksi online , maaf aku tidak bisa menjemput karena badan ku pegal semua nih capek banget ," Abdi berbohong sambil menguap seolah mengantuk .
Suara di seberang terdengar sangat kesal mendengar jawaban Abdi .
"Ya sudah deh kalau begitu aku pesan taksi aja , maaf mengganggu , " ucapnya lalu mematikan panggilan telepon .
Abdi kembali mencari perempuan berhijab . Sejak beberapa hari yang lalu ia selalu terganggu dengan wajah perempuan berhijab . lama tidak ketemu akhirnya menyerah lalu berjalan keluar kamar mengambil minuman di dalam kulkas dan meminumnya .
Dewi melihat anaknya sedang minum di ruang makan menghampiri dan duduk di sebelah .
"Apa yang sedang kamu pikirkan , akhir-akhir ini sering pulang lebih awal ?" Dewi memperhatikan Abdi merasa kalau Abdi sedang ada masalah .
Abdi menatap ibunya tersenyum sambil merangkul bahunya dan mencium pipi ibunya .
”Abdi tidak apa-apa kok , abdi pulang awal karena kerjaan sudah selesai ," jawab Abdi jujur soal pekerjaan tapi kalau pulang lebih awal ia punya alasan lain .
Dewi merasa Abdi sedang menyembunyikan sesuatu tapi ia tidak memaksa untuk menceritakannya , mungkin lain waktu Abdi akan bercerita padanya .
"Abdi ke kamar ya , mau istirahat capek ," katanya meninggalkan ibunya di ruang makan sendirian .
Dewi tersenyum melihat kepergian anaknya lalu masuk ke dalam kamar . Ibnu Dasawarsa baru saja dari ruang kerja masuk ke kamar dan mengunci pintu . Ia melihat istrinya duduk di tempat tidur sambil melihat ponsel dengan serius .
Ibnu duduk di sebelah istrinya ikut melihat isi ponselnya . ”Kenapa belum tidur ? ' tanya Ibnu .
Dewi mematikan ponselnya dan meletakkan di meja samping tempat tidur lalu merebahkan tubuhnya dan menyelimuti tubuh sampai sebatas dada .
Ibnu ikut merebahkan tubuhnya tapi tidak memejamkan mata pikirannya sedang berkeliaran kemana-mana .
_____________
Menjelang dini hari Khasanah terbangun dengan keringat didahinya . Ia baru saja bermimpi bertemu dengan ibunya yang memanggil namanya dari jarak jauh sambil melambaikan tangan .
Khasanah turun dari tempat tidur mengambil air wudhu lalu menjalankan shalat sunah meminta perlindungan kepada Allah SWT .
Selesai shalat ia mengerjakan pekerjaan membuat pesanan . Meskipun masih mengantuk khasanah tetap melanjutkan pekerjaannya . Ia tidak mau pelanggannya kecewa padanya .
Khasanah sudah siap membuat kue untuk pesanan pelanggannya . Satu per satu bahan ia campurkan dan di bentuk ada yang di bungkus dengan daun , ada juga tanpa daun .
”Aku harus cepat selesai," gumam Khasanah .
Sewaktu ibunya masih hidup ia selalu membantu ibunya membuat roti dan kue hingga bunya meninggal dialah yang meneruskan jualan dengan berbekal ilmu yang ia dapatkan dari ibunya .