NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:85.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

‘’Selamat malam Ray,’’ ucapnya sebelum turun dari mobil. Rayan, pria itu masih memperhatikan Xena dari kaca spion. Tak berapa lama, dia melihat Xena yang sudah berteriak kesenangan dan menghampiri seorang pria yang sedang berdiri di depan rumah wanita itu.

Bryan, pria itu membuka kedua tangannya, menyambut Xena dalam pelukannya. ‘’Bry, aku kangen banget tau. Kamu kenapa nggak bilang sih kalo mau pulang?’’ Xena masih memeluk Bryan tanpa sadar kalau Rayan sedang melihat semua itu.

‘’Ya namanya juga surprise Xen.’’

‘’Oh jadi ceritanya ini surprise, tapi …’’ Xena melerai pelukannya, dia membuka satu tangannya, ‘’mana oleh-oleh buatku?’’

‘’Sudah kuduga.’’ Bryan tertawa kecil, pria itu langsung memeluk leher Xena dan sedikit menarik Xena untuk masuk ke rumah.

‘’Iya dong, itu kan hal penting, nggak mungkin aku lupain.’’

‘’Dasar kamu.’’ Bryan menoel kecil ujung hidung Xena, lalu keduanya tertawa.

‘’Siapa itu?’’ Rayan bertanya-tanya. Pria itu bergelut dengan pikirannya sendiri sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

‘’Nih buat kamu ….’’ Bryan mengeluarkan oleh-oleh yang dia bawa untuk Xena. Tentu Xena menerimanya dengan senang hati. Wanita itu membuka kotak kecil yang baru saja Bryan berikan.

‘’Beneran ini buat aku? Ah, lucu sekali Bry ….’’ Xena mengeluarkan jepitan rambut dengan motif beruang dari kotak tersebut dan langsung meminta Bryan untuk memakaikannya padanya.

‘’Gimana, bagus nggak?’’ tanyanya pada Bryan, dengan matanya yang sudah berkedip-kedip genit.

‘’Bagus, kan emang jepitannya bagus Xen.’’ Xena mendengus, saat Bryan menggodanya.

‘’Karena orangnya cantik kali. Mau jepitan sebagus apapun kalau yang make nggak cantik ya nggak bakalan terlihat bagus.’’

Bryan hanya tertawa sedang mama dan Yudi hanya bisa tersenyum sambil menggeleng kepala mereka.

‘’Kakakku dengan tingkat percaya dirinya yang tinggi,’’ ucap Yudi menghela nafas berat dan itu bikin Bryan dan mama Ami tertawa kecil. Sedang Xena, dia mendengus, mendekat dan langsung melingkarkan tangannya pada leher Yudi.

‘’Kamu tuh harusnya bangga dong, kakak kamu secantik ini.’’

‘’Ya orang aku seganteng ini, nggak mungkin kakaknya biasa aja kan?’’ Yudi membalikan ucapan Xena sedang mama Ami langsung menimpali.

‘’Ya siapa dulu bibitnya, kan mama sama papa.’’ ketiganya pun tertawa sedang Bryan langsung menggeleng dan ikut tertawa.

‘’Oh ya Bry, sudah makan malam belum?’’ tanya Xena kembali menghampiri Bryan. Pria itu mengangguk, mengiyakan.

‘’Oh kirain belum.’’

‘’Emang kenapa kalau belum?’’

‘’Nanti biar dimasakin sama Yudi.’’

‘’Elah kak, kok aku?’’ Yudi langsung protes.

‘’Ya soalnya kakak kan lagi nggak mood.’’ Xena cengegesan, ‘’oh ya Bry, malam ini kamu nginep disini aja ya. Besok pagi anterin aku ke kantor.’’

‘’Baru juga nyampe, udah di eksploitasi aja.’’ Bryan bercanda. Mama dan Yudi hanya tersenyum sedang Xena, wanita itu langsung berdiri dan hendak masuk ke kamarnya.

‘’Waktunya tidur,’’ ucapnya meninggalkan ketiganya begitu saja. Mereka hanya melihat tanpa ada yang mencegah.

*****

Rayan baru keluar dari mobilnya. Pria itu berpapasan dengan Aldo yang baru keluar dari rumahnya.

‘’Ray, ngomong sebentar bisa nggak?’’ ucap Aldo yang langsung disetujui Rayan. Keduanya pun melangkah menuju kursi taman depan rumah Rayan.’’

‘’Ray, kamu sama Xena, hubungan kalian gimana?’’

Rayan mengerut, memandang Aldo dengan tatapan datarnya. Entahlah, dia seperti tidak suka mendengar pertanyaan Aldo.

‘’Ray, kalau boleh aku tau, perasaanmu ke Xena, apa lebih besar daripada perasaan kamu ke Sana?’’

Rayan kaget dong, kenapa Aldo bisa bertanya seperti itu. Apa Aldo ….

‘’Aku tau, kalau kamu suka sama Sana, tapi Ray, jangan lupa kalau sekarang kamu sudah punya kekasih. Aku tentu berharap yang terbaik untuk hubunganmu dan Xena, tapi kalau misalnya kamu lebih menyukai Sana, lepaskan Xena dengan baik-baik dan jangan biarkan dia terus berharap padamu. Kau tau bukan, kalau Xena sangat menyukaimu?’’

Rayan hanya diam. Sejujurnya, dia juga bingung pada perasaannya. Akhir-akhir ini, dia sering memikirkan Xena. Entahlah, dia bingung sendiri. Apa karena dia yang sudah terbiasa dengan hadirnya Xena dalam hidupnya atau apa dia yang sudah mulai menyukai wanita itu? Rayan belum bisa menjawab hal itu.

Aldo pun berdiri, dia menepuk punggung Rayan sebelum beranjak dan pergi meninggalkan Rayan. ‘’Apapun pilihan kamu, aku sahabatmu tetap akan selalu mendukungmu,’’ ucapnya lagi.

*****

Di kamarnya, Xena sedang merenung, wanita itu sedang menatap layar ponselnya yang sedang menampilkan foto dirinya dan Rayan. Foto yang dia ambil di hari pertama mereka jadian.

Wanita itu, memikirkan bagaimana caranya untuk mengakhiri hubungannya dan Rayan. Dia bingung harus mengatakan apa. Beberapa kata sudah dia rangkai di kepalanya, tapi entahlah, perasaannya seperti enggan untuk melakukan itu, tapi pikirannya seolah mendorongnya untuk segera melakukan hal tersebut.

‘’Ray, terimakasih karena sudah hadir dihidupkan, mungkin kisah kita singkat, tapi terimakasih, karena sudah membuatku merasakan perasaan ini. Terimakasih sudah menghadirkan cinta dalam hidupku.’’ Dia mengusap foto Rayan. Air matanya ingin menetes, tapi dia menahan. Xena tak mau menangis, dia ingin melepas Rayan dengan senyuman, bukan dengan air mata.

Berbeda dengan Xena, Rayan, pria itu memilih mengerjakan pekerjaannya. Sejak tadi, dia tidak bisa tidur dan sedikit gelisah,

‘’Aku kenapa sih?’’ ucap Rayan berdiri dari duduknya. Pria itu tak bisa berkonsentrasi pada apa yang dia kerjakan. Sejak tadi, pikirannya terus terganggu dengan Xena dan pria yang tadi Xena peluk.

‘’Siapa pria itu, kenapa Xena bisa memeluknya seperti itu, mereka terlihat sangat akrab, pria itu cukup tampan apa Xena menyukainya?’’ Sejak tadi, pikiran-pikiran itu terus mengusiknya dan membuatnya gelisah.

‘’Apa yang sudah wanita itu lakukan, kenapa aku jadi sering memikirkannya. Ray sadarlah, dia bukan tipe wanita yang kamu sukai, dia itu cerewet, pengganggu, pecicilan dan suka bikin kamu emosi. Memangnya kamu mau setiap hari diganggu olehnya?’’ Dia pun mendesah, karena frustasi sendiri.

Hari hampir pagi dan Rayan masih terjaga. Pria itu duduk di balkon kamarnya, dan masih memikirkan hal yang sama, tentang Xena, wanita yang dianggapnya pengganggu, tapi belakangan ini malah sering berlalu lalang di pikirannya.

*****

‘’Bry,’’ panggil Xena saat keluar dari kamarnya. Wanita itu tersenyum, melihat Bryan yang sudah duduk di meja makan, bersama dengan mama dan adiknya.

‘’Nanti anterin aku ke kantor ya. Aku lagi nggak mood nungguin bus.’’

‘’Elah kak, nungguin bus aja pake mood-moodan segala.’’ Yudi menimpali. Xena tidak menggubris, wanita itu sudah duduk, mengambil piring dan langsung sarapan.

‘’Oh ya Bry, selama liburan, apa saja yang mau kamu lakukan?’’

‘’Hhmm, entahlah.’’

‘’Yaudah kalau gitu, kamu habiskan liburanmu denganku saja.’’

‘’Kak, kak Bryan juga punya keluarga kali. Keluarganya juga pasti kangen lah.’’

Xena hanya nyengir kuda, mendengar ucapan Yudi barusan. ‘’Maksudnya kan nggak 24 jam juga Yud, kalau kakak kerja kan Bryan bisa menghabiskan waktu sama keluarganya.’’

Bersambung .....

1
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
missyy
udahlah sana, lo iuga dah ada pacar juga
missyy
pasti mau ngajak xena
missyy
/Curse//Curse//Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!