NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Psycho

Obsesi Cinta Tuan Psycho

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.

"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~

"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~

Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Rumah penampungan

Diandra mengikuti Dewa yang berbalik keluar rumah. Melihat siapa yang menimbulkan kebisingan di pagi hari seperti ini.

"Siapa dia??" Tanya Dewa pada anak buahnya.

Si anak buah berbadan tinggi membisikkan sesuatu di telinga Dewa yang membuatnya menatap Diandra dengan tajam.

Sementara Diandra sangat penasaran dengan apa hang dibisikkan pria itu kepada Dewa, hingga membuatnya mendapatkan tatapan tajam seperti itu.

"Biarkan dia masuk!!" Perintah Dewa yang berdiri dengan gagah di depan pintu rumahnya.

"Baik Tuan"

"Sebenarnya siapa yang ada di luar Mas?? Kenapa dia meneriakkan namaku??" Tanya Diandra dengan kebingungan.

Dewa tersenyum sisis pada Diandra.

"Yakin kamu nggak kenal sama suaranya sama sekali??" Dewa balik bertanya.

"Su-suara?? Sia....."

"Didi!!" Panggilan itu membuat Diandra mengalihkan perhatiannya ke arah dimana suara itu berasal.

"Bryan??" Gumam Dinadra.

Tapi kali ini Diandra kembali lagi menatap Dewa. Ia tau sekarang apa yang membuat Dewa menatapnya tajam.

"Mas, ak-aku..."

"Diandra!!" Panggil Bryan lagi dengan terus berjalan mendekati Diandra dan Dewa.

Diandra masih diam tidak menyahuti panggilan dari Bryan. Justru saat ini pandangannya terus tertuju pada Dewa yang diam dengan tatapan tak sukanya kepada Bryan.

"Didi??" Wajah sumringah Bryan sudah ada tepat di hadapan Diandra.

"Bryan, kenapa kamu bisa ada disini?" Meski jelas pertanyaan itu di tujukan untuk Bryan tapi Diandra terus saja melirik ke arah Dewa.

"Kamu tidak papa kan?? Ada yang memberitahuku jika kamu di siksa disini" Tiba-tiba saja Bryan memeluk Diandra. Sontak saja Diandra terkejut terlebih lagi Bryan terang-terangan melakukannya di depan Dewa.

Diandra bisa dengan jelas melihat Dewa yang tampak syok dengan ucapan Bryan itu.

Sementara itu Manda dan Tara datang dari dalam, dengan senyuman licik kedua orang itu menghampiri Dewa dan Diandra.

"Me-menyiksa??" Tanya Diandra dengan kebingungan.

"Iya, ada yang meneleponku jika kamu butuh pertolongan di sini"

Dewa terkekeh mendengarkan pernyataan Bryan itu.

"Tuan Dewa, apa benar anda melakukan itu pada Diandra??" Tanya Bryan dengan raut wajahnya yang ingin melayangkan tinjunya kepada Dewa.

"Tanya saja pada orangnya, apa aku benar melakukan itu" Tatap Dewa tajam pada Diandra.

"Bryan itu semua tidak benar, Mas Dewa selalu baik kepadaku. Orang itu salah!!" Diandra segera menyanggah ucapan Bryan itu.

"Benarkah?? Tapi ijinkan aku untuk tinggal disini selama beberapa hari. Aku hanya ingin memastikan jika Diandra baik-baik saja" Permintaan Bryan itu membuat Diandra kehilangan kata-kata.

"Sekarang giliran kita memerankan peran kita masing-masing" Bisik Manda pada Tara.

"Dewa??" Panggil Manda membuat Bryan melepaskan pelukannya pada Diandra.

"Maaf atas kesalahanku kemarin, aku minta maaf karena telah lancang memeluk kamu di depan istri kamu sendiri"

Ucapan Manda itu mampu menyinggung Diandra yang baru saja di peluk oleh Bryan.

"Dan aku mah bilang terimakasih karena kamu udah mau mengijinkan aku tinggal di sini beberapa hari. Dan sesuai keinginan kamu, aku akan pergi dari rumah ini sekarang juga. Sekali lagi terimakasih" Lanjut Manda dengan wajahnya yang tersenyum lembut.

"Tunggu!!" Cegah Tara.

"Kak Dewa nggak bisa ngusir Kak Manda gitu aja hanya karena masalah kaya gitu dong!! Lagian Diandra juga bisa di peluk sama laki-laki ini" Tunjuk Tara pada Bryan dengan dagunya.

"Sudahlah Tara, aku akan pergi dari rumah ini. Karena aku memang bersalah" Manda benar-benar memainkan perannya dengan baik.

Suara halus dan raut wajahnya sangat mendukung perannya saat ini.

Diandra tak menghiraukan apa yang sedang mereka perdebatkan, saat ini dia hanya peduli pada Dewa yang masih diam saja tanpa mau menatapnya sama sekali.

"Benar kata Tara, Manda. Sebaiknya kamu tidak usah pergi. Karena memang rumah ini lebih cocok di sebut penampungan. Entah siapa lagi yang akan datang kesini lagi setelah ini" Dewa sempat melirik Diandra sebelum masuk ke dalam meninggalkan mereka semua.

"Mas!!" Diandra mencoba mengejar Dewa namun di tahan oleh Bryan.

"Didi, mau kemana kamu?? Aku baru datang apa kamu tidak senang melihat aku di sini??" Ucap Bryan dengan tangannya yang menahan pergelangan Diandra.

"Benar Diandra. Harusnya kamu senang dengan hadiah yang aku berikan ini?? Bukankah kalian saling merindukan??" Ucap Manda dengan senyuman mengembang sempurna miliknya.

"Jadi ini semua ulah mu??" Tajam Diandra kepada Manda.

"Kau tepat sekali" Jawab Manda memicingkan matanya.

Tangan Diandra sudah mengepal kuat akibat kekesalannya kepada Manda. Diandra sungguh tidak menyangka jika Manda akan mendatangkan Bryan ke rumah itu. Bahkan Diandra juga masih bingung bagaimana Manda bisa tau tentang Bryan.

"Tunggu disini sebentar Bryan, aku harus bertemu Mas Dewa!!"

Ada rasa sakit di hati Bryan saat Diandra lebih memilih mengejar Dewa daripada menyambut kedatangannya. Apalagi mendengar Diandra memanggil Dewa dengan sebutan Mas.

"Berhasil!!" Tara bertepuk tangan kecil dengan tawanya yang lepas.

Dengan rasa puas di dalan hatinya Manda dan Tara melihat Diandra yang berlari mencari keberadaan Dewa.

FLASHBACK ON

"Halo, ini aku, Manda. Bisa kau lakukan sesuatu untukku?? Jangan pikirkan soal uang, itu maslaah gampang" Ucap Manda dengan seseorang yang di teleponnya.

"Katakan!"

"Aku mau kau mencari tau siapa pria bernama Bryan yang pernah sekat atau berhubungan dengan Diandra selebritis terkenal itu"

"Itu masalah gampang"

"Aku tunggu secepatnya"

Tut..

Setelah mendengar percakapan Diandra itu, Manda langsung menggunakan kesempatan itu untuk menghancurkan hubungan Diandra dan Dewa.

-

-

Tidak sia-sia Manda Membayar mahal hanya untuk mencari pria selingkuhan Diandra. Buktinya hanya dalam waktu satu hari, semua informasi tentang Bryan sudah Manda dapatkan.

"Halo??" Sahut Bryan pada nomor yang tidak di kenalnya itu.

"Kau tidak perlu tau tentangku, aku hanya ingin memberimu hadiah saja" Ucap Manda.

"Hadiah??" Bryan hanya berpikir bahwa Manda adalah salah satu penggemarnya saja.

"Iya, bukankah kau sangat merindukan kekasihmu??"

"Ba-bagaimana kau tau??"

"Besok pagi datanglah ke alamat yang akan aku kirimkan. Dia butuh bantuan mu, suaminya menyiksanya jadi jangan biarkan itu terus berlanjut"

"Apa?? Benarkah Dewa melakukan itu lagi pada Diandra??" Suara Bryan terdengar senang walau sedikit terkejut.

"Hemm, jadi ingat, besok pagi kau harus sudah sampai di sana"

"Baiklah, kau akan melihatku tiba di sana besok pagi"

"Jangan sampai Diandra tau tentang kedatangan mu ke sana!!"

"Akan ku pastikan itu"

Tut..

Diandra tersenyum miring.

"Tunggu kejutan yang akan aku berikan ini Diandra. Seharusnya besok aku mendapatkan ucapan terimakasih darimu"

FLASHBACK OFF

🌻🌻🌻

Diandra langsung menuju ruang kerja Dewa. Entah mengapa feelingnya mengatakan jika Dewa berada di sana bukan di kamar mereka.

Dan benar, Dewa berdiri menghadap ke jendela dengan lautan lepas nan jauh di sana. Dengan kedua tangannya yang ia masukkan kedalam celananya Dewa sama sekali tidak terusik dengan suara terbuka akibat ulah Diandra.

"Mas?"

Dewa masih terdiam.

"Apa kamu mau balas dendam denganku Dee?? Apa karena aku mengijinkan Tara dan Manda tinggal di sini. Lalu kamu akhirnya mengundang Bryan untuk tinggal di sini juga?? Dan karena kamu melihatku di peluk oleh Manda jadi kalian sengaja berpelukan di depan mataku?? Dan apa tadi?? Aku menyiksamu?? Yang benar saja Dee"

Kalimat pertanyaan yang panjang itu keluar tanpa Dewa yang berbalik menatap lawan bicaranya.

"Mas, aku sungguh tidak tau Bryan akan sampai disini. Aku tidak tau sama sekali, bahkan Bryan juga tidak mengatakan apapun sebelumnya. Ini bukan rencana ku Mas, aku juga sama sekali tidak ada niat untuk balas dendam. Aku juga tidak tau siapa yang mengatakan itu pada Bryan"

Diandra bahkan hampir menangis karena tuduhan Dewa itu.

"Sudahlah Dee, aku lelah. Jika memang cintaku ini tidak ada artinya sama sekali untukmu. Maka jangan terlalu dalam menyakiti hatiku. Hanya tinggal tiga bulan Dee. Apa itu terlalu lama untukmu sampai kau sudah tidak sabar lagi untuk bersama lagi dengan pria itu??"

Dewa bahkan sudah tidak sanggup lagi untuk menyebut nama Bryan. Ucapannya halus namun sangat menusuk bagi Diandra.

"Mas, kamu salah paham. Sudah aku katakan kalau aku tidak tau soal kedatangan Bryan ini"

"Terserah Dee, aku benar-benar sudah menyerah dengan perasaanku kepadamu. Tapi aku akan tetap bertanggung jawab sepenuhnya selama kamu masih menjadi istriku. Termasuk tentang kesehatanmu dan calon anakku. Jadi bertahanlah sebentar lagi, sampai kamu benar-benar terbebas dariku"

JLEEBBB...

Bagai tombak yang menghujam tepat ke jantung Diandra. Mendengar semua kata demi kata itu terasa sangat menyakitkan baginya.

Dewa berbalik bermaksud meninggalkan Diandra. Ia menahan sekuat hatinya untuk tetap tenang di hadapan wanita yang digilainya itu.

Dewa bahkan melewati Diandra tanpa kata tanpa tatapannya yang teduh seperti biasanya.

GREEPPP..

Langkah Dewa tertahan karena tangan Diandra yang melingkar di pinggangnya dari belakang.

"Maafkan aku Mas, aku memang sudah terlalu dalam menyakiti hatimu. Maafkan aku" Diandra terisak di balik punggung Dewa.

"Tak apa Dee. Kamu mau mempertahankan anakku saja aku sudah terlampau bahagia" Jawab Dewa. Ia melepaskan tangan Diandra yang memeluknya erat itu dengan pelan. Lalu melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti.

Bersambung..

1
Sitichodijahse RCakra
kereeeen bnyk nangis... top karya mu Thor
Ely Ayu Kustanti
Luar biasa
Nia Nara
Gimana mau bisa cinta kalau perlakuannya kasar begitu ?
Nia Nara
Coba pakai cara halus. Perempuan kalau dilembutin juga lama2 bisa jatuh sendiri kok
lily
Niko, istrimu nanti siapa? lope lope nikoooo
lily
inget,, ini cuma novel ,,, dunia nyata adakah
lily
penasaran Manda mau ngrencanain apa lgi
lily
sweet banget sih,,, duh duh suami mana suamii
lily
yg 2 pelakor tlong diusir juga
lily
harusnya dewa itu beri ancaman sama diandra , kalo masih membangkang maka ayahnya bakalan di apa apain gtu ,,, mesti nurut ,,,, untuk Diandra coba deh pira pura nurut dulu gtu sama dewa , beri dewa rasa percaya sama kamu setelah itu hempas hahaha
lily
dewa, harusnya kamu buang tu hp Diandra trus ganti hp yg cuma ada nomer mu doang itu pun hrus disadap dong ,, obsesi nya hrus totalitas,,,, 😫
Komala David
Luar biasa
lily
berarti dunianya mirip antara Diandra dengan Bryan ,,, krna dunia entertaint
btw ada gak yaa novel yg pemeran wanitanya gak cantik alias biasa aja wajahnya biasa ,,, krna kebnykan memang pemeran wanitanya cantik terus 🤭
Harita Ajun
Luar biasa
Rizkia Natasya
thor itu Bella apa Diandra sih?
mella yunita
Kok bella sih
Elsa Manek
jadi mewek😭😭😭😭😭
Ari Ani
salah typo y thor
Ummu Dhiyaa Abdillah
ngelunjak emang Diandra 😅
Indriyani
wkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwlwkwkwwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkkwwkqkwkwkwkwkqwkwkwkwkkwjw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!