Dania memutuskan untuk menikah dengan Denis karena jebakan dari seseorang. Dengan berat hati ia setuju dengan usulan dari para warga masyarakat yang datang menggebrek mereka berdua.
Denis sengaja melakukan hal itu agar ia mendapatkan istri secepatnya sebelum kedua orang tuanya balik dari luar negeri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 35
Sedangkan di tempat lain, Dania duduk di ujung ranjangnya dan meraih sebuah foto album yang berisi beberapa foto kenangan masa mereka menikah beberapa bulan lalu.
Air matanya menetes membasahi pipinya sembari mengelus foto suaminya," Mas Dennis aku sudah hamil anak kembar Abang, aku harap Abang disana bahagia,sehat selalu dan aku akan sabar dan setia menunggu kepulangan Mas," cicitnya Dania.
Di belahan dunia lain, tepatnya di Toronto Kanada, seseorang sedang menangis mendengar rekaman percakapan dari seseorang yang selalu ia rindukan bahkan setiap saat dia rindukan.
"Ya Allah… aku sangat merindukan istriku, kapan kami akan bertemu dan berkumpul dengan istri dan calon anak kembar kami," batinnya Dennis menjerit.
Setiap hari Dennis bekerja bagaikan robot yang tak kenal waktu dan lelah sudah menjadi workaholic. Bahkan Dennis menghabiskan seharian waktunya di kantornya saja. Aktivitasnya hanya sekitar dan seputar kantor dan kampus itu saja yang ia lakukan selama berada di Kanada.
Setelah aktivitasnya di luar selesai, Dennis langsung pulang ke rumahnya. Itu lah aktifitas sehari-harinya selama di Toronto. Dennis ingin meraih dan memanfaatkan waktunya sebaik-baiknya demi mencapai target yang ditetapkan oleh papanya Pak Edgardo.
Dennis tidak ingin bermain seperti anak muda lainnya di luar sana yang masih asyik dengan aktifitasnya seperti hunting, jalan-jalan, kumpul-kumpul semua itu tidak ada di dalam kamus hidupnya.
Dennis merasakan kerinduan yang sangat dalam kepada istrinya. Terlebih lagi saat dia mengetahui dari adiknya jika Istrinya hamil dan mengandung bayi kembar.
"Tunggu aku sayang, insya Allah aku akan menyelesaikan kuliah dan pekerjaanku lebih cepat dari lima tahun," gumam sambil menatap wajah Istrinya yang ada di handphonenya.
Empat bulan kemudian..
"Bismillahirrahmanirrahim, insya Allah hariku akan lebih baik dari hari sebelumnya," cicitnya Dania yang optimis dan yakin jika kehidupannya akan lebih baik dari sebelumnya.
Dania melanjutkan perjalanannya ke salah satu Mall terbesar yang ada di kota Jakarta. Mall ini termasuk Mall paling besar dan terlengkap dari semua Mall yang ada di tanah air.
Dania berjalan dengan sangat hati-hati, mengingat ia sedang hamil. Ia naik ke lantai empat ke bagian perlengkapan baby. Dania memilih beberapa potong pakaian serta perlengkapan bayi kembarnya.
"Alhamdulillah karena sudah tujuh bulan hari ini aku akan mencari beberapa perlengkapan yang cocok dengan calon bayiku," gumam Dania yang mengelus perut buncitnya sembari berdiri di atas tangga eskalator.
Dania yakin kalau bayinya yang satu adalah cowok jadi dia mengambil pakaian berwarna pink , kuning, hijau dan biru. Saking asyiknya memilih milah Dania tidak sengaja menyenggol lengan seseorang. Sehingga barang bawaan orang tersebut tercecer di lantai. Dia merasa sangat bersalah.
Dania segera meminta maaf, "Maaf ibu, saya tidak sengaja." Dania berusaha untuk membungkuk tapi karena perutnya yang cukup besar diusia kehamilannya sudah jalan tujuh bulan.
Orang itu segera mencegah Dania agar tidak merepotkan dan menyusahkan dirinya, kamu tidak perlu melakukan itu, Ingat kasihan anak kamu loh di dalam perutmu jika harus membungkuk lagian aku tidak apa-apa kok, lagian juga bbukan kamu yang salah melainkan aku yang terlalu ceroboh," ujarnya perempuan itu.
"Aku yang salah kok Bu, kenapa malah menyalahkan diri ibu sendiri," tampiknya Dania yang tidak terima jika perempuan itu menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan yang diperbuat oleh jelas-jelas Dania.
"Kalau gitu kita sama-sama salah saja lah untuk mengakhiri perdebatan kecil kita ini," candanya perempuan itu yang bernama Cinta Andara Stania Edgardo yang tertawa cengengesan.
Cinta tersenyum ramah sembari berucap, "sebagai permintaan maaf aku, gimana kalau aku ingin memberikan hadiah kepada bayimu saja sesuatu yang pastinya spesial untuk dedenya," usulnya Cinta itu.
Dania menggoyangkan tangannya untuk mencegah rencananya Cinta, "Tak usah Mbak, jangan repot-repot, aku juga tidak ingin membebani Mbak padahal di sini aku yang salah," tolak Dania lagi.
"Aku tidak menerima penolakan Ok!"tampik Cinta.
Dania menatap wajah Cinta dengan penuh selidik, "Kok orang ini mirip Citra yah, seakan-akan mereka ini kembar hanya saja potongan rambutnya hanya sampai sebahu dan postur tubuhnya Citra lebih tinggi sedikit sekitar sejengkal, wajah mereka kayak ada kemiripan gitu," bathin Dania yang kebingungan.
Dania terdiam dan tak bergeming ditempatnya memikirkan kemiripan dan kemungkinannya terjadi.
"Hallo, ada apa?" tanya Cinta seraya menggoyang telapak tangannya di hadapan wajahnya Dania yang tidak berkedip sedikitpun.
"Ohh tidak apa-apa kok Mbak," jawab Dania yang menutupi kenyataan yang ada.
Cinta memangil salah satu karyawan toko, "Mbak sini bantuin ibu ini untuk mengemas semua yang dibutuhkan bayi ini yah jangan sampai ada yang terlewat dan ingat barangnya harus yang paling bagus," perintah Cinta dengan tegas.
"Tapi Mbak, itu terlalu berlebihan, gak usah yah Mbak," cegahnya Dania yang menolak kembali pemberian dari Cinta sambil mengembalikan beberapa barang ke rak lemari dengan susah payahnya.
"Jangan dengarkan dia, perkataan aku saja yang kamu dengarkan okry!" titah Cinta lagi.
"Baik Bu," jawab pegawai toko itu.
"Calon baby kamu cowok apa cewek? Apa kamu sudah memeriksa kondisi kesehatan calon bayi kamu ke dokter?" Tanyanya Cinta dengan berbagai pertanyaan.
"Dua-duanya Mbak," jawabnya Dania dengan seulas senyumannya.
Cinta menatap penuh kebingungan ke arah Dania, "Maksudnya kembar?" tanyanya Cinta.
"Iya Mbak, benar sekali dugaannya Mbak," sahutnya Dania.
"Anaknya pun terlahir kembar seperti Papanya sayangnya, kembaran papanya menghilang hingga detik ini," Cinta membatin.
Beberapa saat kemudian, semua barang yang dibutuhkan dan dipesan oleh Eliana sudah siap. Barang perlengkapan bayi itu sangatlah banyak seakan-akan mereka akan membuka toko perlengkapan bayi saja di rumahnya Dania.
Dania sangat bersyukur karena beberapa hari ini selalu bertemu dengan orang baik selama ia menikah terlebih lagi saat hamil.
****************
Mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan atau typo dalam penulisannya..
Mampir juga dinovelku yang lain Kakak ceritanya juga bagus tidak kalah dengan Cinta Pertama loh, judulnya ada di bawah ini:
Pelakor Pilihan
Cinta Kedua CEO
Love Story Ocean Seana
Ketika Kesetiaanku Dipertanyakan
Baby Sitter Pilihan
Dewa dan Dewi
Merebut Hati Mantan Istri
Duren, i love you
Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya terhadap CP Istri dengan caranya:
Like Setiap babnya
Rate bintang lima
Favoritkan agar tetap mendapatkan notifikasi
Bagi gift poin atau koinnya dan klik iklannya juga yah kakak readers...
Makasih banyak all readers…
I love you all..