Anisa terkenal di sekolah nya anak yang nakal, sering bolos bahkan guru terpaksa menaikkan dia ke kelas dua karena permintaan Orang tua nya.
Dia juga sangat sering mengabaikan pelajaran sampai pada akhirnya dia di pertemukan dengan guru laki-laki yang mengganti kan wali kelasnya sebelum nya. Pak Andika yang Tampan, pintar idaman semua wanita termasuk guru-guru di sekolah itu.
Pak Andika cukup tegas, dia memiliki wajah yang begitu datar namun sekali tersenyum sangat tampan. Anisa tidak suka pada nya karena dia tidak bisa bebas seperti biasanya.
Beribu cara Anisa lakukan agar Pak Andika tidak betah, dia selalu mengajak teman-teman nya mengacaukan Pak Andika. Namun Pak Andika tidak menyerah dia semakin semakin penasaran dengan Anisa yang sangat keras kepala dan pada akhirnya Pak Andika menjadi guru privat Anisa atas permintaan orang tua nya. Mulai dari situ lah kisah murid dengan Pak guru di mulai.
Baca kelanjutannya di episode selanjutnya bagi yang penasara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
"Mari bersenang-senang, ajak Dika.. Anisa membuka mata nya dia menatap wajah Dika. Dia mengangguk.
Namun tiba-tiba Dika iseng menggelitik pinggang Anisa..
Anisa kaget dan hampir jatuh, namun Dika langsung kabur..Anisa tersenyum dia mulai mengejar Dika.. Mereka main kejar-kejaran.
Karena sudah kedinginan akhirnya Dika membawa Anisa pulang ke apartemen nya karena tidak jauh dari sana.
Sebelum masuk ke apartemen nya dia meminjam baju tetangga nya yang cewek untuk di pakai oleh Anisa karena Anisa pasti tidak membawa baju ganti.
"Nih kamu pakai." ucap Dika.. Anisa mengambil nya dan mengikuti Dika ke dalam.
"Assalamualaikum Bik." Sapa Dika kepada Bibik yang kebetulan ada di apartemen nya untuk bersih-bersih.
"Walaikumsalam Den." ucap Bibik itu.
Namun dia kaget melihat Dika dan wanita yang di samping nya Basah.
"Den hujan-hujanan?" tanya Bibik karena di luar masih hujan deras.
"Iyah Bik, tolong ambilkan handuk untuk Anisa dan saya." ucap Dika.
Anisa melihat Dika mempunyai asisten rumah tangga membuat nya heran.
Setelah selesai berganti pakaian Anisa duduk di ruang tamu sambil memeluk kedua lututnya karena keinginan.
"Minum dulu teh hangat nya Non." ucap Bibik kepada Anisa. Anisa menganguk.
Bibik melihat Anisa tidak berbicara bahkan tidak senyum membuat Bibik tidak ingin lama-lama di sana dan memutuskan untuk pergi kebetulan juga Dika Keluar dari kamar nya.
"Den sini deh." ucap Bibik menarik tangan Dika lebih jauh dari Anisa.
"Kenapa bik? Ada apa?" tanya Dika.
"Den Dika membawa siapa ke rumah ini?" tanya Bibik.
"Namanya Anisa Bik. Dia salah satu murid di kelas ku mengajar." ucap Dika.
"Kenapa den membawa nya ke sini?" tanya Bibik.
"Cerita nya panjang bik, malam ini Bibik menginap di sini saja yah, soalnya Anisa mau menginap di sini." ucap Dika.
"Kenapa den membawa orang lain ke apartemen Den Dika? Bagaimana kalau anak itu jahil, kelihatan nya juga sangat aneh." ucap Bibik.
Dika tersenyum.
"Bibik jangan khawatir, saya sudah tau dia seperti apa.. Bibik jangan berfikir yang aneh-aneh. Saya minta untuk jaga dia." ucap Dika.
Dika meninggal kan Bibik dan menyusul Anisa ke ruang tamu membawa makanan yang hangat.
"Kenapa teh nya tidak di minum?" tanya Dika melihat teh yang tak kunjung berkurang.
Anisa menggeleng kan kepala nya.
Dika menghela nafas panjang dia meletakkan makanan di depan Anisa.
"Kalau kamu tidak Makan dan tidak minum kamu bisa sakit." ucap Dika. Anisa diam.
"Kamu minun dulu agar badan kamu hangat." ucap Dika.
"Aku tidak mau." ucap Anisa. Dika menyuapi minum dengan sendok ke mulut Anisa, namun Anisa tidak mau.
"Kamu jangan membuat saya melakukan hal yang tidak wajar kepada kamu, sekarang minum lah." ucap Dika. Anisa mengambil gelas dari tangan Dika.
"Nih di makan." ucap Dika, Anisa menuruti dan memakan habis makanan itu.
"Kamu bisa tidur di kamar saya bersama Bibik. Saya akan tidur di sofa." ucap Dika.
Anisa menatap Dika. "Aku mau pulang.." ucap Anisa.
"Besok saja, di luar masih hujan." ucap Dika.
"Aku akan meminta supir menjemput ku." ucap Anisa.
Dika tidak percaya Anisa pergi sendirian. "Kamu tidur di sini saja, bukan kah kamu yang sendiri bilang kalau kamu tidak mau pulang ke rumah kamu." ucap Dika.
"Tapi aku tidak mau di sini." ucap Anisa.
"Ada apa dengan apartemen saya? Karena kecil? Di sini sangat nyaman sekali." ucap Dika.
"Kamu tidak boleh pulang Malam ini, kalau kamu takut saya aneh-aneh, untuk malam ini Bibik saya tidur di sini menemani kamu, jangan khawatir." ucap Dika.
Anisa diam. Dika duduk di samping Anisa.
"Kalau kamu mempunyai masalah tidak baik kalau kamu sendirian, karena akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan." ucap Dika.
Bibik Sisi melihat Dika perhatian dan perduli sekali kepada Anisa.
"Aku merasa tidak asing dengan wajah perempuan itu,. tapi aku pernah melihat nya di mana yah." batin Bibik.
"Dan Hubungan mereka apa? kenapa kelihatan nya den Dika perhatian kepada nya?" tanya Bibik.
Keesokan harinya...
Anisa dan Dika sudah sampai di sekolah.
"Kamu yakin baik-baik saja?" tanya Dika kepada Anisa yang terlihat sangat lemas sekali.
Anisa menganguk. "Anisa...." Panggil Putri datang bersama Arya.
"Loh kok Bapak bisa datang bersama Anisa?" tanya Putri.
"Saya sengaja menjemput nya agar tidak telat lagi." ucap Dika lalu pergi ketika melihat Anisa berbicara dengan Arya.
"Anisa kenapa kamu kelihatan nya sangat lemas?" tanya Arya.
"Iyah Anisa, kamu juga pucat, apa kamu sakit?" tanya Putri.. Anisa menggeleng kan kepala nya.
"Aku tidak apa-apa, ayo kita masuk ke kelas." ucap Anisa.
Di tempat lain Bu Lala menemui Suaminya ke rumah keluarga baru nya.
Ini adalah pertama kalinya Bu Lala nekad menemui suaminya setelah menikah.
"Permisi..." Ucap Bu Lala di depan pintu rumah yang begitu mewah dan besar.
"Iyah.. Siapa yah?" tanya perempuan yang menggendong anak kecil.
"Kamu? ngapain kamu ke sini?" tanya wanita itu ketika sudah melihat tamu nya.
"Aku ke sini mau bertemu dengan Fendi." ucap Bu Lala.
"Kenapa? Kamu mau mengemis minta balikan lagi kepada Fendi? itu tidak mungkin terjadi!" ucap wanita itu dengan sombong.
"Siapa mau yang datang?" tanya Fendi yang baru saja keluar.
"Ini nih mantan istri kamu, Paling mau minta Balikan kalau tidak mau minta uang." ucap Wanita itu.
Fendi melihat Bu Lala.
"Kamu masuk dulu," ucap Fendi kepada istri nya.
Istri nya meninggal kan mereka berdua dengan berat hati.
"Kamu ngapain ke sini? sudah pernah aku bilang agar tidak datang menemui aku. Sudah ku bilang jangan pernah ikut campur lagi dalam hidup ku." ucap Fendi.
"Anisa sudah tau kalau kita bercerai." ucap Bu Lala langsung berhasil membuat Fendi mantan suami nya itu terdiam seribu bahasa.
Fendi berbicara seperti langsung Gagap.
"Dia juga sudah tau kalau Kamu memiliki keluarga baru." ucap Bu Lala.
"Ini semua pasti karena kamu kan? Kamu kan yang membuat dia tau." ucap Fendi.
"Aku sudah capek dari dulu mengurus Anisa sendirian, sampai besar seperti ini dia bahkan membuat keluarga malu, membuat aku malu." ucap Bu Lala.
"Aku sudah kehilangan kesabaran karena dia. Sekarang aku sudah menyerah mengahadapi Anisa." ucap Bu Lala.
"Kalau bukan kamu Siapa yang akan mengurus Anisa? dia masih anak SMA. Kalau aku membawa nya bersama ku tidak mungkin. Aku sudah memiliki keluarga baru, aku juga memiliki anak." ucap Fendi.
Bu Lala menggeleng kan kepala nya.
"Awal nya aku sudah bilang kalau aku tidak ingin memiliki anak dengan kamu." ucap Bu Lala langsung pergi begitu saja
semoga anisa dan dika bersatu
Ceritanya seru tp udah sampe bab sejauh ini ceritanya masih bertele², banyak mutar² disitu aja ☹️.
yang jadi toko utama nya seperti peran yang hanya singgah sesaat.
lebih banyak menceritakan yang lain dari pada anissa dan dika yang jadi peran utama nya..