Arnetha Julia Richardo adalah seorang putri tunggal dari pengusaha kaya. Hidupnya sempurna, ayahnya seorang pengusaha kaya dan ibunya adalah seorang kepala rumah sakit besar. Hidupnya tak ada kekurangan apapun baik materi ataupun kasih sayang.
Arnetha biasa dipanggil Arne oleh teman-temannya. Arne juga memiliki sahabat bernama Aini, mereka adalah teman sekelas yg cukup akrab. Disisi lain, Arne juga memiliki kekasih tampan dan populer bernama Boy. Mereka sudah berpacaran sejak bangku SMA.
Suatu hari, Boy memutuskan hubungannya dengan Arne dan malah melamar Aini. Bukan hanya itu pula, saat pulang ke rumah, ada Aini dan ibunya Marta yg ternyata adalah simpanan ayahnya. Sejak hari itu, Arne dan mamanya Jeny pergi dari rumah karena diusir oleh ayahnya Arne, Richardo.
Bukan hanya hati Arne yg terluka tapi juga keluarganya hancur karena ayahnya yg mengkhianati mereka. Bagaimana Arne melewati kehidupannya yg pilu?? Dapatkah Arne menemukan belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.14 Resmi Bercerai
Setelah menemui Arne, Richard pun emosi karena putrinya menolak mentah-mentah ajakannya untuk tinggal dengannya. Dan dirinya pun langsung menemui Jeny di tempatnya bekerja. Jeny pun tahu tujuan suaminya yg terlihat begitu emosi.
"Akhirnya kau datang menemuiku, kenapa? kau terlihat begitu kesal.." ucap Jeny.
"Jeny, ayo kita bicarakan masalah harta bersama." ucap Richard.
"Ide bagus, ayo kita bicarakan 1 jam ini." ucap Jeny.
Dalam pembicaraan mereka Richard pun enggan memberikan hak Jeny atas rumah yg mereka bangun. Alasannya sudah jelas karena rumah tersebut disukai oleh Martha dan Aini. Ya semua proses dan desainnya adalah pilihan Jeny beserta benerapa arsitek dalam proses pembuatannya.
"Kau masih bersikeras soal rumah itu rupanya." ucap Jeny.
"Lagipula, rumah itu memang milikku." ucap Richard.
"Tapi aku juga ikut andil dalam pembangunannya, dan hakku pada rumah itu sebesar 50%.. kau harusnya malu." ucap Jeny.
"Kau sangat serakah Jeny, kau sudah mendapatkan Arne, kini kau ingin rumah itu juga?" tanya Richard kesal.
"Putriku adalah gadis yg pintar, dia tahu kalau papanya salah makanya memilihku. Yang selingkuh kan sudah jelas kau." ucap Jeny.
"Ck.. " ucap Richard.
"Apa aku salah meminta hakku sebesar 50% pada bangunan itu? surat-suratnya juga sudah jelas." ucap Jeny.
"Ck, apa maumu katakanlah, asal jangan rumah tersebut." ucap Richard.
"Apa ya? bagaimana kalau gedung C.. kira-kira nilainya sama dengan separuh rumah kita." ucap Jeny.
"Tidak bisa." ucap Richard.
"Kalau begitu aku juga tak mau memberikan rumah itu." ucap Jeny.
Akhirnya Richard pun mengalah demi rumah yg diinginkan Martha dan Aini. Bahkan Jeny menolak uang yg senilai haknya pada rumah tersebut.
"Baiklah jika sudah deal, mari buat perjanjiannya pada pengacara dan mempercepat perceraian." ucap Jeny.
"Ya.. itu juga mauku." ucap Richard.
"Oke.." ucap Jeny.
Surat perjanjian pun dibuat, dan harta bersama milik Jeny pun berhasil ia dapatkan walaupun bukan berupa rumah. Padahal Jeny ingin agar bisa kembali ke rumah yg memberinya banyak kenangan tersebut. Tapi nampaknya sulit mewujudkannya, dan Jeny harus memakai rencana cadangannya.
Jeny meminta gedung C, yg merupakan gedung yg sedang disewa oleh perusahaan menengah. Dan tentunya itu lebih menguntungkan daripada rumah tersebut. Otak Jeny pun tak bisa dibodohi oleh Richard, bahkan Jeny bisa dibilang lebih pintar mengatur keuangan daripada Richard.
Setelah keduanya tanda tangan surat perjanjian, dan masing-masing menyimpan salinannya, kedua belah pihak hanya tinggal menunggu persidangan berikutnya. Persidangan yg akan memperjelas status keduanya. Dan Jeny tak merasa dirugikan sekalipun Richard menceraikannya. Dirinya masih punya mata pencaharian dan juga Arne hartanya yg paling berharga.
.
.
Hari persidangan pun tiba, dan Jeny datang bersama Arne. Begitu juga dengan Richard bersama Martha dan Aini. Nampak Martha melihat penampilan Jeny dan Arne begitu luar biasa saat persidangan. Apa yg mereka kenakan semuanya barang branded.
Dan Aini melihat Arne memakai tas limited edition, yg sangat sulit didapatkan. Aini pun iri lagi karena Arne selalu mendapatkan yg terbaik walaupun tanpa papanya.
Tapi hari itu juga status Jeny dan Richard sudah resmi bercerai. Dan keduanya sudah berdamai soal harta bersama sesuai surat perjanjian yg mereka tandatangani.
Lalu saat mereka keluar ruangan persidangan nampak Jeny menghampiri Richard. Jeny pun melepaskan cincin di jari manisnya dan memberikannya pada mantan suaminya. Atau lebih tepatnya mengembalikan cincin tersebut.
"Maaf Richard, tapi aku tak bisa menyimpan ini." ucap Jeny memberikan cincin berlian tersebut.
"Baiklah." ucap Richard menerimanya.
"Tentu saja, untuk apa kau menyimpannya jika sudah bercerai." ucap Martha.
"Kalau begitu aku permisi." ucap Jeny.
Kemudian, Martha pun lagi dan lagi dibuat iri oleh Jeny. Diusianya yg tak muda lagi tubuhnya masih bugar dan kencang. Tubuhnya juga tetap langsing dengan proporsi yg bagus. Dan Martha juga melihat kaki Jeny yg jenjang sangat cocok dengan sepatu yg dikenakannya. Ditambah lagi pakaiannya sangat berkelas.
"Ayo kita pulang." ucap Martha.
"Maaf sayang, kalian harus pulang duluan karena aku masih ada pekerjaan di kantor." ucap Richard.
"Baiklah." ucap Martha lalu pulang bersama Aini.
Sementara itu, nampak Arne sudah berada di atas mobil merahnya yg sangat mengkilat tersebut. Mobil yg sama dengan mobil yg sudah dipesan oleh Aini.
"Mama.." panggil Arne.
"Iya sayang.." ucap Jeny lalu naik mobil tersebut.
Bahkan keduanya lebih cocok dibilang adik dan kakak daripada ibu dan anak.
"Ck.. mama ituķan mobil yg sedang kupesan.." ucap Aini kesal.
"Kau yakin mobilnya sama?" tanya Martha.
"Benar, kenapa sih Arne selalu mendapatkan yg kuinginkan." ucap Aini kesal.
"Sayang sudahlah tak apa, kau bisa membeli mobil lain dan meng-cancel mobil tersebut." bujuk Martha.
"Aku bahkan tak tahu bisa dicancel atau tidak." ucap Aini.
"Sudahlah, itu urusan nanti.. kau bisa menjualnya lagi dan membeli yg baru." ucap Martha.
.
.
Arne pun mengantarkan Jeny ke rumah sakit tempatnya bekerja. Sementara Arne kembali ke apartemen karena sedang shift malam. Arne pun memilih istirahat sebelum bekerja nanti malam.
Sementara itu, Richard pun kembali ke kantornya. Entah mengapa perasaannya tak enak apalagi setelah mendapatkan cincin pernikahannya dari Jeny. Rasanya dirinya teringat saat ingin melamar Jeny dengan penuh perjuangan. Dan ingatan itu membuatnya sedikit menyesal, karena kini Jeny istrinya yg dulu serba bisa tersebut sudah bukan istrinya lagi.
Tanpa sadar, Richard pun menangisi perceraian yg sudah ia rencanakan tersebut. Padahal ia sudah merancangnya sedemikian rupa tapi justru dirinya berakhir dengan penyesalan saat ini. Hari itu, Richard pun menyendiri dan tak ada yg boleh masuk ke ruangannya hingga jam kantor berakhir.
Langkahnya yg sudah terlanjur ini pun harus ia lanjutkan. Padahal dirinya sudah bisa bersama dengan Martha setelah sekian lama. Dan juga bisa bertemu Aini putrinya yg lain.
Jika Richard menangis dan merasa menyesal, berbeda dengan Jeny yg terlihat biasa saja. Bukan tanpa alasan karena Jeny sudah menangis jauh sebelum dirinya bercerai. Bahkan kini perasaan dihatinya pada Richard sudah benar-benar mati saat tahu semua niatan jahat Richard padanya. Richard berniat mengambil seluruh harta bersama dengannya, dan tak memberi Jeny apapun. Bahkan jika Jeny tak waspada mungkin surat-surat kepemilikan bersama pun sudah berubah atas nama Richard. Tapi Jeny tak bisa membiarkan Richard menguasai segala yg ia bangun dari nol dan mengantisipasi pergerakan Richard. Bahkan sampai membuat perceraian mereka berlangsung lama karena Richard gagal menguasai semuanya.
Jika setahun yg lalu Jeny tak membuntuti Richard maka mungkin kini Jeny sedang menangis meratapi nasibnya bersama Arne. Tapi Jeny pun mengambil langkah yg benar, dirinya mencaritahu apa yg ia curigai pada suaminya. Serta menemukan banyak sekali bukti perselingkuhan suaminya dengan Martha bahkan sampai punya anak seusia putrinya.
Entah apa yg dipikirkan mantan suaminya saat menikahinya. Sampai-sampai anaknya dan anak selingkuhan tersebut seumuran. Mungkin saja sejak awal Richard memang tak mencintainya, dan pernikahan mereka terjadi karena sebuah perjodohan. Walau di awal pernikahannya sangat manis dan bahagia.
kenapa gk sekalian ketiban bom
🤣🤣🤣
hehheeh laki2 didunia halu memang meresahkan