Devan Satria Chris dan Ayuni terpaksa menikah karena keduanya tidak mau membantah keinginan orang tuanya.
Ayuni yang bercadar membuat Devan sangat yakin jika gadis yang di pilihkan Mommy nya adalah gadis berwajah buruk rupa.
"Kak, aku harap kakak tidak menyentuh ku karena aku masih menstruasi"
"Siapa yang mau menyentuh mu? bahkan melihat mu saja aku sudah malas"
"Malas?, aku juga malas melihat wajah mu"
Ehk astaghfirullah.. Tuhan maafkan aku yang kurang ajar sama suami sendiri, habisnya dia juga tidak bisa menjaga lisan nya. batin Ayuni.
"Cih, memang wanita jadi-jadian, sudah ku duga cadar itu hanya penutup sifat buruk mu saja"
Aku yakin dia sangat jelek, pasti! batin Devan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surga dunia pasangan halal
Sepulang dari rumah sakit Ayuni kembali meminta Devan untuk berhenti di pinggir jalan, dia menginginkan bakso pentol yang di jual di pinggir jalan.
"12 bungkus" kata Ayuni mengingatkan.
"Iya" Devan keluar dari mobilnya.
Bunda Anasya yang duduk di jok belakang menatap bingung putri bungsu nya, tadi rujak masam dan sekarang bakso pentol.
"Kamu ngidam sayang?" tanya Bunda Anasya.
Ayuni mendengar pertanyaan itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Tidak tau Bun, tapi kalau iya pun aku akan senang karena anak adalah titipan, aku akan menjaga nya dengan sepenuh hati" balas Ayuni sambil tersenyum.
Bunda Anasya mengangguk membenarkan apa yang di jelaskan putrinya, dia merasa bersyukur karena sejak masuk pesantren putrinya benar-benar banyak perubahan.
Tiba-tiba Bunda Anasya teringat akan sosok anak kembar nya yang telah wafat, jika saja Almrhum Ayuna masih ada mungkin saat ini satu putrinya lagi juga sudah menikah.
Mengingat itu ia merasa sedih dan tanpa sadar mengeluarkan air mata nya, Ayuni yang melihat itu langsung mengulurkan tangannya dan memegang tangan bunda nya.
"Bunda kenapa?" tanya Ayuni melihat bunda nya menangis.
"Tidak apa, Bunda hanya tidak sabar menunggu cucu Bunda dari kamu" bohong Bunda Anasya.
Dia tidak mau mengingatkan luka lama lagi, cukup fokus ke depan dan biarkan lah yang telah pergi tenang di dalam surga nya Tuhan.
"Bunda pasti ingat kak Yuna, aku juga merindukan nya, astaghfirullah.. " Ayuni membaca istighfar saat dia hampir saja larut ke dalam kesedihan kehilangan seorang kakak.
Sesampainya di rumah Ayuni dan Devan tak langsung makan bakso nya, keduanya meminta Nino untuk membagikan bakso nya pada semua pekerja dan orang yang ada di rumah.
Dan untuk Ayuni di akan makan nanti setelah selesai mandi, karena saat ini tubuhnya benar-benar sangat lengket.
"Mau mandi bersama?" tawar Devan dengan senyuman nya.
Ayuni merasakan bau kecurigaan pada suaminya, tapi mengingat betapa lelahnya hari ini dia memilih mengangguk-anggukkan kepalanya saja.
"Boleh, mau berendam" balas Ayuni yang sudah sangat letih.
Keduanya masuk ke kamar mandi, awalnya Devan memang memandikan Ayuni, di mulai dari menyabuni tubuh nya sampai menyamponi sang istri.
Hingga tiba saat Ayuni dan Devan selesai berendam, Devan tiba-tiba memeluk Ayuni dari belakang dan membawa tubuh istrinya untuk berdiri di bawah guyuran air shower.
"Bisa tidak dekat seperti ini, aku tak nyaman" kata Ayuni yang merasa terganggu dengan belalai suaminya.
"Hem telat honey, dia sudah bangun dari tidurnya" balas Devan langsung membawa Ayuni ke pelukan nya lagi.
Dan setelah itu yang terjadi adalah keduanya sama-sama merasakan surga dunia yang hanya bisa di rasakan pasangan halal.
Di ruangan bersantai nampak Joy yang sedang menyuapi Sera yang sedang mogok makan, dengan susah payah dia menyuapi putrinya dan Sera benar-benar mogok makan.
"Ndak enak" balas Sera manyun.
"Makan Ndut, nanti tambah sakit nggak bisa ikut jenguk kakek" kata Joy sambil menyuapkan bubur.
Dan Sera masih mencoba menolak nya, membuat Joy hanya bisa menarik nafas panjang karena Sera sangat susah di bujuk.
"Daddy suapin ya" Willy mengambil alih bubur nya.
Dan saat akan menyuapi lagi-lagi Sera menolak nya bahkan sendok nya sampai terjatuh, membuat Joy yang melihat nya gemas.
"Sudah biar saja jangan makan sekalian" Joy mengambil alih bubur nya.
Nino yang baru keluar kamar melihat Mommy nya kesal, dia langsung berjalan mendekati Mommy nya.
"Aku saja Mom" Nino menawarkan diri.
Sera melihat kakak nya dia langsung turun dari sofa dan mendekati kakak nya.
"Mau Mam kak" kata Sera sambil tersenyum.
"Genit banget anak kamu Mas" kata Joy pada suaminya.
"Anak kita berdua sayang" balas Willy sambil melihat Sera yang nampak senang di suapi makan oleh kakak nya.
Sera memang sangat dekat dengan Nino, bahkan saat bayi Sera selalu nyaman di gendongan kakak nya, jadi tidak heran kalau Sera mau makan hanya di suapi Nino.
Nadine melihat keluarga kecil adik ipar nya hanya tersenyum, dia tidak sabar untuk menunggu baby girls nya yang sebentar lagi akan lahir ke dunia.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
Beberapa x sy menemukan penerapan cadar yg kyknya slh kaprah..
Ini edukasi dan debatable.. Mari kita Adu argumen yg fair.. Dari mana dasarnya?,apa alasannya?
Dan setelah menikah krn sdh mahramnya istri tdk "lepas" cadar??? Bahkan lepas pakaian pun gpp.. Ini kok msh di pke cadarnya ketika sdh di kamar bareng suami?
itu hanya obsesi
jadi devan bisa bantu kamu