(***) Peony surgawi adalah seorang gadis yatim piatu . dia tinggal bersama seorang Bibi penjual bunga yang bernama Aura Herawati , dia tidak mempunyai anak dan suami . Peony tinggal bersamanya semenjak usia delapan tahun .
***
Al gozali Matthew adalah seorang anak laki laki kecil yang sejak lahir telah di tinggal pergi ibunya mengejar kemewahan duniawi . dia tumbuh menjadi anak laki laki yang dingin dan datar seperti Ayahnya Al Gibran Matthew .
semenjak di khianati oleh istrinya ,Al Gibra Matthew sangat membentengi diri dengan namanya wanita .Semenjak sang istri pergi bersama laki laki yang lebih kaya darinya ,karena kehidupan Matthew saat itu masih kalang kabut .
suatu hari Al tanpa sengaja bertemu dengan Piony . melihat kelembutan kesabaran dan kebaikan Piony Al menginginkannya sebagai temannya . karena selama ini kehidupan anak berumur lima tahun itu sangat abu abu .
apakah Matthew akan mengabulkan permintaan Al putra . perubahan apa yang akan terjadi pada Al Gibran Mat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01
Peony surgawi yang kerap di panggil Peony sedang menatap langit penuh dengan mendung berarak . Artinya sebentar lagi akan turun hujan . Beruntung dia selalu membawa payung saat bepergian .
Baru saja dia mengembangkan payungnya dan akan beranjak pergi perhatian Peony terhenti . Ketika melihat seorang anak laki laki berdiri di tepian gedung samping menatap datar hujan lebat tersebut .
Peony menatap payung di tangannya , gadis muda itu tersenyum dan bergerak mendekat ke arah si anak laki laki
"Hai boy "Suara Peony begitu lembut menyapanya .
Perlahan anak laki laki itu menoleh dan menatap Peony dengan wajah datarnya . Tapi Peony tetap menyambutnya dengan senyuman .
"Ini untuk kamu . Pakai saja , atau kamu mau aku antar ke halte bus ? Atau kamu sedang menunggu jemputan ?." tanya Peony .
Anak kecil itu tidak menyahut tapi telunjuk jarinya menunjuk keujung jalan .
"Ah ! Kamu mau ke sana , pakailah payung ini . Hujan akan semakin lebat . Nanti bajumu basah dan kamu akan jatuh sakit ."
"Peony ".
Suara seseorang memanggil namanya dan menarik perhatian Peony dan anak laki laki itu . Peony segera berdiri .
"Iya iya , aku ke sana sekarang! ." teriak Peony .
Peony menunduk menatap anak laki laki yang berdiri di sampingnya . Gadis muda itu tersenyum , kemudian mengambil setangkai bunga Peony merah muda yang ada di keranjang bunganya .
"Ini buat kamu ."Peony memberikan setangkai bunga Peony berwarna pink itu pada anak laki laki itu .
Setelah anak laki laki itu menerima bunganya , Peony kembali tersenyum . Dia mengusap puncak kepala anak laki laki itu , sebelum akhirnya dia berlari menerjang derasnya hujan .
***
Mendung siang itu membawa hujan mengguyur bumi seluruh kita hingga ke pedesaan . Hujan benar benar lebat . Seorang pria bertubuh kekar sedang memperhatikan barisan hujan yang membasahi bumi dari balik jendela kaca mansion mewahnya .
"Ayah ."
Suara seseorang mengalihkan perhatian matthew , dia tersenyum pada Al anak laki laki semata wayangnya .
"Hai! Boy . Kamu sudah pulang ? Bagaimana sekolahmu hari ini .?"
"Aku ingin seseorang ?"
Kening Matthew berkerut "seseorang?"
Al menyodorkan setangkai bunga Peony berwarna pink itu pada Ayahnya . Matthew menatap bunga Peony itu dengan wajah tidak paham .
"Kamu memberi Ayah bunga Peony , berwarna pink ?."
"No , Aku ingin mencari orang yang memberikan aku bunga ini . Aku ingin dia menjadi teman main aku ."
Matthew memiringkan kepalanya menatap sang putra . Dia merasa sangat terkejut , mengingat karakter putranya yang sangat tertutup dan terbilang sangat introvert ."
"Seperti apa ciri -ciri orang ?" tanya Matthew .
"Dia cantik dan baik. Suaranya lemah lembut , aku menyukainya dan ingin bermain dengannya ."
"Oh no , Dia perempuan ." batin Matthew .
"Dia teman sekolahmu ."tanya matthew kembali .
" Bukan , dia sudah dewasa . Mungkin sudah kuliah ."
Kening Matthew berkerut ." kamu bertemu denganya di mana ?"
"Di depan sekolahan . Dia sering mengantar bunga ."
"Baiklah , Ayah akan carikan dia untukmu . Dan akan menjadikan dia teman bermainmu ." Matthew segera berdiri dan menghubungi anak buahnya untuk mencari tahu gadis pengantar bunga ke sekolah taman kanak kanak , yang di inginkan oleh AL putranya .
***
Sementara Peony yang berada di kios bunga sedang bersenandung lagu kesukaannya sembari membersihkan bunga bunga dan menata kembali dengan rapi di setiap pot sesuai dengan bunga nya .
Seperti itulah kehidupan Peony setiap harinya , dia memang gadis yang ceria . Walau kehidupannya tak seindah kenyataan . Banyak kesedihan , kesepian yang dia rasakan semenjak kedua orang tuanya meninggal satu persatu . Kini dia tinggal sebatang kara .
"Peony "
"Iya ,Bibi ." Peony berdiri dan berjalan mendekati Bibi Aura , pemilik toko bunga .
"Kamu antarkan pesanan ini ya . Jangan lupa pakai payung , jangan hujan-hujanan lagi . Nanti kamu bisa jatuh sakit ." bibi Aura memberikan sebuket bunga dan payung pada Peony .
Gadis itu terkekeh menerima bunga dan payung dari tangan Bibi Aura ." Iya , Bibi . Oh alamatnya tidak terlalu jauh , masih sekitar sini ."
"Iya , kamu bisa jalan kaki ."
Gadis itu pergi dengan hati ceria . Tidak pernah sekalipun dia mengeluhkan tentang kehidupan yang di jalaninya . Dia selalu menikmati setiap alur cerita hidupnya sejauh ini .
Karakter Peony yang seperti inilah yang sangat di sukai oleh Bibi Aura . Peony bekerja di toko bunga Bibi Aura sudah sejak berumur 8 tahun .
Ketika ibu kandung Peony pergi untuk selama lamanya sepuluh tahun yang lalu . Bi Aura meminta Peony untuk tinggal bersama di toko bunga nya . Sehingga Peony menganggap Bibi Aura sudah seperti ibu penganti untuk nya .
Peony menatap mendung yang masih menggantung di awan ." Ah ..semesti hujan tak selebat tadi , tapi ini masih sangat mendung .dan semesta kelihatan seperti masih pagi , padahal hari hampir menjelang tengah hari . Apa karena turun sedikit kabut sehingga terlihat seperti sudah hampir senja ." Peony menatap ke sekeliling dengan tatapan wajah yang ceria .
Peony masih menikmati jalannya dengan asyik . Hingga dia terkejut tiba tiba datang sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya . Hanya dalam beberapa menit , beberapa orang bertubuh kekar keluar dari dalam mobil , dengan cepat mereka menarik tubuh Peony masuk ke dalam mobil itu .
"Eh..eh , ada apa ini . Toloooooong ?." teriak Peony .
"Diam , jangan berontak . Ikuti dengan kami , kalau kamu tidak ingin kami sakiti ?"
Peony di dorong masuk ke dalam mobil dengan paksa . Gadis kecil itu merasa ketakutan . Dalam mobil hanya dirinya dan beberapa pria bertubuh besar dan kekar .
"A-apa yang ingin kalian lakukan ?Apa salah saya ? Tolong . Kalian salah menculik orang ,saya bukan anak orang kaya . Kalian tidak akan mendapatkan apa apa dengan menculik saya seperti ini . Tuan tuan tolong , keluarkan saya ?" Pinta Peony dengan wajah pucat ketakutan .
"Diamlah ."
Peony segera bungkam . Dia tidak tahu harus bagaimana , rasa takutnya seakan akan sudah berada di ubun ubun , karena rasa takutnya .
Peony memandang ke luar jalanan dengan wajah takutnya . Padahal di luar sana sedang hujan lebat . Tetapi Peony mulai berkeringat dingin .
Semakin lama perjalanan mereka membuat Peony bingung . Apalagi ketika mobil itu mulai memasuki halaman sebuah mansion yang sangat mewah .
"Kenapa mereka membawaku ke sini? Apa ini istana dongeng ? Apa mereka sedang mencari seorang dayang dayang?." Peony bertanya tanya dalam hati .
"Turun!." Peony di tarik untuk turun dan di kawal masuk ke dalam Mansion mewah tersebut . Mulut Peony ternganga memperhatikan bangunan itu benar benar seperti istana dalam pandangan Peony .
"Ini benar benar istana ." Gumam Peony dengan polosnya .
"Masuk!." Peony terkejut ketika tiba tiba dirinya di dorong masuk kedalam sebuah ruangan . Peony terkejut , dia berniat bertanya . Tetapi pintu ruangan sudah lebih dulu tertutup .
"Tuan! Tuan!." Peony memanggil sambil memukul mukul pintu itu . " tolong buka pintunya ? Saya tidak tahu untuk apa saya di sini ? Tuan tolonggg lah ."
"Berusik!."
"Astaga ." Peony terkejut kaget tiba tiba mendengar suara berat seseorang mengalun dari dalam ruangan yang sama .
secara kamar kan ad cctv nya
aku suka Thor Matt tersiksa
karena benci dan cinta itu terlalu tipis
bujang lapuk kah si Matthew thor
secara dia bilang dadanya masih rata