Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
"Aurora," jawabnya lalu menundukkan kepala kembali.
"Baiklah, jika begitu tidurlah," ucap Sultan. Aurora mengangguk dan pergi kembali masuk ke kamarnya.
Ting ting.
Misi baru.
Misi level B.
Menangkap pencuri yang ingin memcuri salah satu rumah warga.
[Hadiah 20 poin].
SULTAN
(Kenapa malam-malam begini ada misi?)
SISTEM
(Karena kejahatan tak punya jam)
SULTAN
(Kalau begitu kau saja yang menangkapnya)
SISTEM
(Sistem tak berwujud, jika Tuan tidak mau, maka semua poin yang Tuan dapat akan Sistem hapus)
SULTAN
(Baiklah baiklah)
Sultan pun pergi keluar rumah.
SULTAN
(Di mana pencurinya?)
SISTEM
(Di samping rumah Pak Malik)
Sultan berlari dan ternyata perampok itu sedang membuka gembok rumah pak Malik. Sultan menangkap pencuri itu dari belakang dan membantingnya. Pencuri itu tak mau kalah ia juga menangkap Sultan namun Sultan menendang perutnya, mengangkat tubuhnya dan menjatuhkannya dan menduduki tubuhnya. Sultan memeriksa tubuh pencuri itu ternyata ia menemukan tali.
"Kau membawa tali untuk mengikat tubuh korbanmu ya, sekarang gantian tubuhmu yang ku ikat," ujar Sultan nyengir. Pencuri itu meronta-ronta namun Sultan memukul kepala bagian belakang dan pencuri itu pingsan. Sultan mengikat tubuh pencuri itu di tiang rumah pak malik dan mencari ranting kayu dan menulis di halamannya "SAYA SEORANG PENCURI"
Dan Sultan pun pulang.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 20 poin.
Poin Anda menjadi 140 poin.
Sultan segera masuk kamar.
SULTAN
(Sistem, apa poin bisa di gunakan untuk perisai rumah, agar jika ku tinggalkan ibu sendiri tidak terjadi apa pun)
SISTEM
(Anda bisa melakukanya namun ini butuh poin yang banyak karena ini di luar dari program sistem)
SULTAN
(Tidak masalah, yang penting ibuku baik-baik saja)
SISTEM
(Jika Tuan punya poin 200 itu adalah untuk programnya saja dan Tuan harus mengumpulkan 500 poin untuk perisainya)
SULTAN
(Tidak apa-apa, aku akan berusaha semampuku)
xxx
Ke esokan harinya, semua warga heboh karena di temukan pencuri yang mengikat tubuhnya sendiri di depan rumah pak Malik dan mereka segera menelpon polisi.
"Ibu aku berangkat dulu," pamit Sultan.
"Iya jangan lupa antar dia dulu," pesan ibu.
"Ya Bu," jawab Sultan.
"Saya pamit dulu Bu, terima kasih sudah memberiku tempat untuk menginap," ucap Aurora memeluk ibu.
"Tidak apa-apa, jika ada waktu mainlah ke sini," pesan ibu.
"Ya, saya pamit dulu Bu," ujar Aurora dan mereka berdua pun melangkahkan kaki menuju mobil Sultan.
"Ayo naik," ajak Sultan. Aurora tersenyum mengangguk dan duduk di samping Sultan. Mobil pun melaju di jalanan.
"Mobilmu tanpa kemudi apa tidak berbahaya?" Tanya Aurora melihat Sultan duduk santai tanpa memegang apa pun bahkan menginjak gasnya juga ngak.
"Oh, tenang saja, karena ini lebih aman dari pada aku yang mengendalikannya," jawab Sultan.
SISTEM: 😞😞.
SISTEM
(Jika Tuan mengendalikannya, bisa berakibat kecelakaan beruntun)
SULTAN
(Diam lu!!)
"Kamu tinggal di mana?" Tanya Sultan melihat ke arah Aurora.
"Bisa antarkan aku ke kampus BLW saja dulu," pintanya.
"Hm? Aku kuliah di kampus BLW," jawab Sultan.
"Berarti kita se arah nih," ujar Aurora senang.
"Tapi kenapa kamu ke kampus BLW?"
"Oh itu karena aku hari ini ada keperluan," jawabnya.
"Oh ya tadi malam kamu keluar untuk apa?" Tanyanya.
"Kau mengikutiku?" Tanya Sultan menekuk alisnya.
"Pencuri itu kau yang melakukannya ya." ujar Aurora. Sultan mengangguk dan mereka terdiam di sepanjang jalan.
Sesampainya di kampus Sultan keluar dari mobilnya yang di ikuti oleh Aurora. Para anak kampus sangat kaget kenapa Aurora bisa bersama Sultan.
"Aku pergi dulu, dan aku belum tau namamu," ujar Aurora menungu jawaban.
"Sultan," jawab Sultan singkat.
"Baiklah," ujar Aurora dan ia pun pergi masuk entah ke ruangan mana.
"Gokil kamu bro, bisa bawa cewek cantik ke kampus dan itu anak pemilik kampus ini," ujar Tedi meletakkan tangannya di pundak Sultan.
"Dari mana kamu tau?" Tanya Sultan mengangkat alisnya.
"Semua orang juga tau, dan aku juga sudah memberi tahumu," jawab Tedi mengingatkan.
"Kapan?" Tanya Sultan heran.
"W1aktu kamu sebelum kaya raya seperti ini."
"Waktu itu mana punya waktu aku buat mencari info begituan, aku tu harus kerja kerja kerja, buat bayar kuliah sama buat makan sehari-hari," jawab Sultan.
"Iya juga, udah ayo masuk keruang," ajak Tedi dan mereka berdua duduk di kursi masing-masing.
"Eh lu pada tau ngak, ruang sebelah ada permainan dadu tuh, taruhan lumayan besar juga," ujar Alex kepada temannyanya.
"Berapa?" Tanya Miko.
"10 juta taruhan kecil," jawab Alex.
"Gila, nyari uang 10 juta aja kembang kempis dada ku, itu hanya buat taruhan, jika menang iya dapat banyak, jika kalah rugilah kita," jawab Kirin.
"Eh tapi ngomong-ngomong kalian tahu ngak raja judi udah berganti orang?" ujar Alex.
"Iya dengar-dengar dia dari kota kita ini, siapa ya kira-kira? Jika aku tahu ketemu dengannya aku minta di ajarkan olehnya, mulai sekarang aku idolanya," teriak Syarif.
"Fotonya ada terambil dari kamera CCTV, tapi dia memakai topeng dan sepertinya dia masih anak kuliahan gitu," ujar Alex. Mereka mengangguk-angguk.
"Itu pasti kamu 'kan?" Tanya Tedi mengintrogasi Sultan.
"Iya," jawab Sultan singkat.
"Kenapa kamu ngak bilang-bilang," ujar Tedi memukul bahu Sultan.
"Aduh aduh aduh," teriak Tedi memegang tangannya dan mengibas-ngibasnya kesakitan.
"Gila! apa isi bahumu itu, apa kamu meletakkan besi," ujar Tedi meringgis.
"Kamu juga ngapain mukulnya kuat banget," ujar Sultan mencibir. Tedi membuka kerah baju Sultan tapi tidak ada apa-apa di sana.
Tak lama Dosen masuk ke ruangan, dan memberi materi. Ketika di pertengahan pelajaran.
Ting ting.
Misi level B.
Membantu seorang mahasiswi yang di kurung di kamar mandi.
[Hadiah 20 poin]
"Pak permisi, saya mau ke kamar mandi," ucap Sultan. Dosen itu mengangguk dan melanjutkan penjelasannya.
Sultan masuk ke kamar mandi wanita dan di sana ada sekelompok Mahasiswi yang sedang tertawa dan mengunci kamar mandi dari luar menggunakan sapu. Tanpa mereka sadari Sultan sudah berada di dekat mereka.
"Kalian sedang apa?" Tanya Sultan menyender di dinding. Mendengar Suara Sultan mereka langsung kaget kemudian berbisik-bisik.
"Ngapain kamu ke sini? ini kan toilet perempuan," sanggahnya.
"Kalian kenapa ke takutan seperti itu? Apa jangan-jangan kalian menyembunyikan sesuatu?" Tanya Sultan menyipitkan matanya.
"Tolong buka pintunya," teriak Seseorang dari dalam kamar mandi. Sultan menatap sekelompok perempuan itu dan mereka langsung lari.
Sultan membuka pintu tersebut dan terlihatlah seorang perempuan dengan baju basah kuyup
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
Apakah kamu tidak bisa membedakan, pertanyaan, jawaban, perkataan atau ucapan...Thor.