Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran 2
Happy Reading 🌹🌹
Dengan tergesa-gesa mereka kembali masuk ke Rumah Sakit.
"Loh, cepat sekali Tuan?" Tanya Zidan yang heran majikannya cepat kembali ke Rumah Sakit dengan pakaian yang masih sama.
"Zi, kamu tunggu disini sebentar. Saya ada perlu dengan dokter."
Sebelum bertemu dengan dokter, Doni masuk ke ruangam Bintang. Dia mengambil beberapa helai rambut milik anaknya dan sehera di masukkan ke dalam dompetnya.
Kini Doni sudah diruangan Dokter, dia menjelaskan keperluannya dan menyerahkan rambut milik Bulan, Doni, dan Bintang.
"Kapan saya mendapatkan hasilnya?" Tanya Doni
"Satu minggu mulai hari ini tuan," Jawabnya
"Apakak tidak bisa lebih cepat?" Jawab Doni yang tidak sabar.
"Satu minggu sudah waktu yang paling cepat tuan, kami akan berusaha secepat mungkin." Jelas sang Dokter.
"Huh, baiklah. Segera hubungi saya, ingat jangan bilang kepada siapapun. Hanya saya dan istri saya." Ucap Doni memberi peringatan.
"Baik, Tuan."
Saat ini, Putri tengah berjalan menyusuri trotoar. Matahari semakin terik.
Putri mencari tempat yang teduh untuk beristirahat, dilihatnya di sebrang jalan ada taman. Karena tergesa-gesa hingga terjatuh akibat tertabrak mobil.
*Cittt....
Bruk*!
"Sial!" Seru pengendara, segera dia membuka pintu mobilnya.
Dilihatnya seorang gadis terduduk karena kaget.
"Hei, kalau jalan lihat-lihat dong!!" Seru pria tersebut.
Seakan di tarik kedalam kesadarannya, Putri mendongakkan kepalanya.
"Ma... maaf Tuan, saya sedang terburu-buru," Jelas Putri.
"Saya juga sedang terburu-buru, tetapi masih memiliki mata yang sehat untuk melihat!" Ujar Sky, laki-laki tersebut adalah Sky.
Sky yang ditelfun oleh Mamanya, terkain kabar Bintang yang mencoba bunuh diri. Dengan malas, dia mengikuti perintah Mama tercintanya tersebut.
"Iya, maaf tuan maafkan saya." Kini Putri sudah berdiri, dan menundukkan kepalanya.
"Sudahlah, segera kau menyingkir dari sini." Ujar Sky yang mengusir Putri.
Dengan langkah langkah terseok-seok menahan perik pada lutut dan sikunya. Putri segera berjalan ke arah taman.
Sky yang melihat merasa kasihan, tetapi di tespisnya hal itu. Dengan segera, Sky masuk ke dalam mobil dan mengendarainya.
"Hah, apes sekali hari ini. Sudah tidak mendapatkan pekerjaan malah terluka karena hampir tertabrak mobil." Ucap Putri, meratapi takdirnya hari ini.
"Maaf mbak, saya dengan tadi mbak sedang mencari kerja?" Kini seorang wanita paruh baya menghampiri dirinya.
"I.. Iya bu," Jawab Putri cepat.
"Mbak, mau menggantikan di tempat kerja saya yang lama. Tetapi hanya sebagai OB mbak." Jelas Ibu teraebut.
"Mau bu, sangat mau." Kini Putri sudah berdiri, dia sangat senang akhirnya mendapatkan pekerjaan.
"Baiklah, ini nomor telfun saya. Besok kita bertemu di depan kantor dimana saya bekerja." Jelasnya
"Maaf bu, saya tidak memiliki Hp. Bisakah Ibu beri tahu kapan dan alamat perusahaannya?" Jawab Putri memberikan solusi.
Ibi tersebut kaget, gadis jaman sekarang tidak memiliki Hp. "Baiklah, kita bertemu jam 08.00 pagi ya, di perusahaan Gandratama. Cari saja Ibu Lusi bagian OB." Jelasnya
"Baik bu, terima kasih." Ucap Putri.
Putri sangat bahagia, akhirnya dia tidak akan puasa lagi. Dia hanya harus berhemat agar dapat mengirim uang ke panti.
Satu Minggu kemudian.....
Bintang yang sudah siuman, kini masih dirawat intensif di Rumah Sakit.
Sedangkan Doni dan Bulan, kini sudah berada diruangan dokter.
"Tuan, Nyonya... ini adalah hasil tes DNAnya." Ucap Dokter.
Dengam segera Doni meraih amplop tersebut, dengan hati yang berdegup kencang.
Doni dan Bulan membuka, membaca hasilnua dengan seksama. Tertera jelas di kertas tersebut jika Bintang bukan darah dagingnya.
Tangis Bulan pecah, dia kaget dan sedih mendapati kenyataan tersebut.
Terlebih Doni, seakan tulangnya hilang dari tubuhnya.
"Dok, apa ini benar?" Tanya Doni yang masij gemetar tangannya karena mengetahui kenyataan pahit tersebut.
"Benar Tuan, 100% itu adalah murni hasil dari tes DNA rambut yang Tuan serahkan satu minggu lalu." Ucap Dokter.
"Hikss,,,, Papah lalu anak kandung kita dimana pah?" Ucap Bulan.
Doni yang mendengar pertanyaan istrinya, hanya menggeleng lemah. Dia sendiri juga tidak tau dimana anak kandung mereka.
Selama ini mereka memberikan segalanya untuk Bintang, tetapi kenyataan pahit kini menghantam mereka.
Bagaimana mereka akan bersikap? Bagaimana mereka akan menjelaskan ke Bintang? Bagaimana jika suatu saat putri kandung mereka ketemu?
Seluruh pertanyaan tersebut, berkecamuk dalam pikiran Doni dan Bulan.
