NovelToon NovelToon
Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

Duku Mateng(Duda Kuat Mapan Dan Ganteng)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:32.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Suka Jeruk mateng? itu biasa, suka Mangga mateng? itu juga biasa, tapi kalau suka sama Duku Mateng gimana? biasa tidak? oh tentu saja tidak!

Duren memang keren
Tapi Duku lebih menantang

Duku Mateng yang satu ini beda dari yang lain, tidak percaya? buktikan saja sendiri.

Squel dari OPERATOR HATI BARATA jadi aku sarankan untuk membaca itu dulu ya guys biar nyambung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Egois? Why Not!

Berliana meremas tali sling bagnya dengan kesal, saat dia dan Radja keluar dari area bioskop. Berliana mengerutuki dirinya sendiri saat ini. Kenapa disaat menonton tadi, dia malah- ah sudahlah Berliana bahkan tidak bisa berkata kata lagi saat ini.

"Mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" Berliana mendongakkan wajahnya untuk menatap Radja, sedari tadi wanita itu terus saja tertunduk. Entah apa yang tengah dia cari di setiap langkahnya.

"Kayaknya aku pulang aja," suara Berliana terdengar lesu, dia bahkan malas untuk pulang. Bisa tidak, dia menyusut menjadi kecil agar bisa ikut kemana pun bersama Radja.

"Pulang dengan siapa? kamu bawa mobil sendiri?" Radja memastikan kalau wanita ini pulang dalam keadaan baik baik saja sampai rumah. Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, mungkin taksi online masih bisa dia tumpangi. Namun bukannya Radja tidak gentleman kalau membiarkan Berliana pulang sendirian. Mungkin kalau wanita itu membawa mobilnya sendiri tidak masalah, tapi kalau tidak bagaimana?

"Kunci mobil aku dibawa Cia." Berliana tertunduk lesu

Nahkah!

Radja menghela nafasnya pelan, dia menghentikan langkahnya dan itu membuat langkah Berliana terhenti juga.

"Aku antar kamu pulang!" Radja tersenyum tipis pada wanita yang terlihat menatap tidak percaya padanya.

"Ambaresa sama Ib...,"

"Mereka sudah selesai menontonnya dan sudah pulang." Radja memperlihatkan chat yang dikirimkan oleh Adiknya pada Berliana.

"Jadi, mau pulang atau?"

"Makan, aku lapar belum makan." Berliana segera menyela ucapan Radja, wanita itu bahkan sudah berjalan mendahului Radja sembari mengembangkan senyumannya. Kapan lagi dia bisa memanfaatkan banyak waktu bersama Radja seperti ini.

Sedangkan Radja, pria itu menggelengkan kepalanya pelan mendengar ucapan Berliana yang berubah ubah. Padahal saat dia bertanya saat mereka baru keluar dari bioskop, wanita itu ingin pulang dan kini dia malah ingin makan.

Ajaib bukan?

Berliana mengedarkan pandangannya kesetiap sudut cafe itu untuk mencari meja dan tempat duduk yang kosong.

"Kita duduk disudut sana aja ya, kayaknya masih kosong?" Berliana menunjuk sebuah meja yang masih tersisa didekat jendela kaca.

"Ya sudah, ayo!" Radja meraih lengan Berliana dan membawanya kearah tempat duduk yang tersisa satu satunya itu.

Disaat keduanya sudah dekat beberapa langkah lagi dari tempat duduk itu, tiba tiba ada dua orang pria dan wanita yang ikut meraih kursi yang sedikit lagi akan diraih oleh Berliana dan Radja.

"Pak Arjuna?" Berliana menaikan sebelah alisnya saat melihat siapa yang hendak meraih kursi yang akan diraih oleh Radja.

"Berliana?" Arjuna tersenyum, namun senyumannya surut saat melihat pria yang ada didekat wanita itu saat ini.

"Radja?" lanjutnya, pegangan tangannya yang berada di kursi itu mengerat saat melihat pria yang tengah bersama Berliana saat ini.

"Arjun kapan kita duduknya, kakiku sudah pegal." suara rengekan wanita yang ada didekatnya mebuat Arjuna tersadar kembali.

"Kalau pegal ya duduk!" Arjuna menarik dengan kasar pegangan kursi yang tengah berada didalam genggaman Radja dan segera mendudukinya.

"Kemarikan kursinya!" Berliana menaikan sebelah alisnya saat melihat wanita itu hendak meraih kursi yang tangah berada didalam kuasanya.

"Kamu siapa mau mengambil kursi ini?" Berliana tersenyum tipis seakan mempermainkannya.

Wanita itu menatap tidak suka pada Berliana, sedangkan Berliana menatap santai dan tenang pada wanita yang beberapa waktu lalu pernah memandangnya rendah.

"Kamu tidak tahu malu ya, kamu duduk bersama calon tunangan orang lain, kemarikan kursinya!" Sentak wanita itu lagi pada Berliana

Namun Berliana kekeuh mempertahankan apa yang sudah berada didalam genggamannya. Ingat sifat Berliana saat kecil dulu, dia tidak akan pernah melepaskan dengan mudah apa pun yang sudah ada didalam genggamannya.

"Kau mau kursi ini?" Berliana memasang senyuman miringnya.

"Kemarikan!" wanita itu mulai terpancing emosi, dia melirik pada Arjuna namun ternyata pria itu malah sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Radja, pria itu malah memilih itu berdiri dibelakang tubuh Berliana yang terlihat duduk dengan santainya.

"Sayangnya aku tidak akan pernah memberikan apa pun yang sudah berada didalam genggamanku, termasuk kursi ini padamu." Senyuman manis dan mematikan Berliana kembali terbit.

"Kau egois!" Wanita itu semakin emosi.

"Sudahlah Anjeli! jangan membuatku malu!" wanita itu bungkam seketika saat Arjuna memperingatinya. Anjeli melihat kalau Arjuna sedang tidak baik saat ini.

"Tuan ini kursinya, maaf cuma tersisa satu lagi." pelayan itu terlihat tidak enak pada Radja.

"Tidak apa apa Mbak, berikan saja pada wanita ini. Nanti saya akan mencari kursi dan meja lain setelah pelanggan lain sudah selesai, saya masih kuat untuk berdiri." Radja terlihat tenang, dia tidak mau membuat pelayan itu tidak nyaman.

"Terimakasih atas pengertiannya, kalau begitu saya permisi dan silahkan tuliskan pesanannya."

Setelah pelayan itu pergi, Berliana terlihat mendongakkan wajahnya untuk menatap Radja yang tengah tersenyum baik baik saja padanya.

Sedangkan Arjuna, pria itu terlihat tengah mengepalkan tangannya saat melihat Berliana tersenyum pada Radja sepupunya.

'Sialan!'

YUHUUUUUUU JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA YA

BERIKAN KOMENAN TERHOTZ KALIAN GUYS

SEE YOU NEXT TOMORROW

BABAYYYY MUUUAAAACCHH

1
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
juanita: kalo siang juan kalo malem nita jangan2 🤣
💗 AR Althafunisa 💗
ya ampun, kasihan banget Radja 🤣🤣🤣😅
💗 AR Althafunisa 💗
Om Raga ganteng bet 🤭
💗 AR Althafunisa 💗
wkwkwkw.... 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
koq sedih ya 😭😭😭😭😭😭
💗 AR Althafunisa 💗
Kalau ga jadi jahat kan kami sedih dan semoga kamu menemukan kebahagiaan dari penyesalan mu itu dengan bertobat 🥲
💗 AR Althafunisa 💗
Hahahaha.... Sadisss, kena mental ga tuh 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Aku malah suka visual om Raga 🙈😂
💗 AR Althafunisa 💗
Iya, takkan sanggup juga kalau Ola diambil. Iya kalau sayang kalau disiksa atau dijual malah 😭😭🙈
💗 AR Althafunisa 💗
Otak itu dipakai bukan cuma dipasang 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Ya begitulah kehidupan, ada yang datang dan pergi 🥲
💗 AR Althafunisa 💗
Hahahaha.... lucu mereka 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Aamiin...
💗 AR Althafunisa 💗
Jodoh kamu El... 😂😂😂
💗 AR Althafunisa 💗
Ngakakkkk
💗 AR Althafunisa 💗
Mantapppp... Berlian mah lain sama batu kerikil 🤣🤣😍
💗 AR Althafunisa 💗
Ngakakkk
💗 AR Althafunisa 💗
Gara-gara kamu Om 😆😆😆
💗 AR Althafunisa 💗
Dasar, curanggg. Giliran anak sendiri ga boleh 🤣🤣🤣
💗 AR Althafunisa 💗
Berasa saingan Pace 🤣🤣🤣😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!