Jatuh cinta adalah hal yang biasa..
Askaira adalah gadis sederhana yang jatuh cinta pada sosok penyelamatnya..
saking suka nya Kaira pada sosok penyelamatnya itu,
ia rela bekerja jadi pelayan di mansion megah pria itu hanya ingin melihatnya secara langsung..
suatu hari tak sengaja ia mendengar percakapan
cinta pertamanya itu akan dijebak oleh musuh,
dalam bentuk penyamaran sosok wanita cantik,,
setelah menjalankan aksinya wanita itu akan membunuhnya..
Kaira tentu menolong pria yang menjadi cinta pertamanya namun naas dirinya malah terjebak.
beberapa minggu kemudian Kaira sadar sedang hamil anak pria itu...
Kaira ingin minta pertanggung jawaban tapi kejadian mengerikan terlihat dimatanya hingga tak sanggup menemui pria itu..
Apa yang terjadi dengan Kaira..?
bagaimana kisah cintanya..?
cerita hanya Fiksi belaka,,
selow update...
kali ini ceritanya agak berat mohon dukungannya ya..?
jangan cela author yang hanya manusia biasa..
Mohon pengertiannya..
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kebahagiaan kecil
di dalam hidup ini hanya 1 keinginan Pasha ingin mengulang waktu, ia ingin bertanggung jawab pada gadis yang tengah mengandung anaknya..
Pasha memijit kepalanya yang terasa sakit..
"kenapa hidupku selalu rumit..? apa aku benar-benar di hukum? ya tuhan ? bisakah engkau mengembalikan waktu lagi..? aku akan menyembahmu "
Pasha terus saja mengoceh melampiaskan unek-unek dikepala nya..
begitulah hari-hari pasha beberapa bulan belakangan ini, ia terus menangis meminta pada sang illahi untuk memutar waktu lagi..
menyesal?
Pasha benar-benar menyesal tapi apa gunanya penyesalannya itu? orangtuanya terlihat lebih menyedihkan jadi Pasha tidak mau memperlihatkan kesedihannya..
ke esokan harinya Kaira bersama bocah kembarnya jalan-jalan di mol Matt Group, walaupun Kaira melupakan Pasha dan tidak mau bertemu pasha lagi tapi hanya mol ini yang paling lengkap dengan segala permainannya..
"kita main roller coaster yuk..? ". ajak Ella sumringah menunjuk ke atas..
"kalian mau sayang..? ". tanya Kaira menatap malaikat-malaikat kecilnya..
"Nova mau mom.. kakak nggak tau. ".jawab Nova beralih ke kakaknya.
"Mau dong mom, tapi mommy kuat..? " . tanya Dylan ragu-ragu
"mommy nggak kuat sayang tapi mommy menunggu kalian di suatu tempat yang bisa melihat kalian menaiki roller coaster! ". jawab Kaira mengusap pipi Dylan dan Nova yang wajah mereka tertutup rapat..
bisa gempar satu mol ini kalau melihat paras anak kembarnya, apalagi ini mol milik Pasha..
"baiklah mom.. kami antar mommy terlebih dahulu!". sumringah Nova
"kalau gitu Aunty beli Kartu mainnya dulu ya?
biar puas kita main nya Ok..? ". ujar Ella dengan senyum lebarnya
"baik Aunty..! ". hormat bak tentara kecil kedua bocah kembar itu hingga beberapa orang gemas melihat mereka..
Kaira dan Ella saling melambai lalu Ella berlari kecil ke area antrian pembelian kartu..
"ayo mom..! ". ajak Dylan menarik tangan Kaira
"ayo mommy kita jalan..! ". sahut Nova juga memegang tangan Kaira disisi lain.
Kaira tersenyum bahagia saja di balik cadarnya..
"lihatlah anak-anak itu? mereka memiliki aura kepemimpinan yang kuat..! tapi kenapa wajah mereka di tutup ya..? "
"kalau ibu dan anak perempuannya begitu
hal wajar.. mereka beragama kan? tapi anak laki-laki itu kenapa pakai kacamata hitam dan masker ya..? "
gosip-gosip ibu-ibu arisan rekan Mely..
Mely melihat arah tatapan teman-temannya,
wajahnya berubah pias, namun matanya menyipit seketika melihat bola mata anak perempuan yang memiliki warna biru laut..
memang banyak yang memiliki warna mata begitu karna Soflen tapi anak-anak tidak mungkin pakai begituan kan? anehnya Mely merasa tertarik melihat kedua bocah sama besar itu, bisa ditebak oleh siapapun mereka anak kembar..
"jangan menghayal nyonya ? kapan anda akan punya cucu? apa anak anda tidak lagi menikah? bahkan sayembara itu tak juga berfungsi..! "
"iya walaupun tuan muda sudah bosan dengan semua itu iya kan? karna tetap saja tuan hebat itu tidak memiliki keturunan..! "
Mely hanya mengepalkan tangannya, kalau bukan karna teman Mely sudah mencabein mulut pedas teman-temannya itu..
"memiliki anak terlalu sempurna juga tidak enak ya..? "
"menantuku baru saja melahirkan dan aku punya cucu laki-laki..! ". sambar teman arisan Mely dengan ekspresi tak bersalahnya telah menyindir Mely.
"wah... selamat ya? "
"cucu laki-laki... wow.. pasti hebat iyakan? "
"kalian bayar sendiri belanjaan kalian..! ". ketus Mely melenggang pergi begitu saja dari teman-teman arisannya..
"Mely? jangan ngambek dong... Mely..? Jeng Mely..? "
semua rekan-rekan Mely sibuk membujuknya tapi Mely mengabaikannya..
"ini salahmu..! "
"salahmu lah,, ngapain bilang segala menantumu baru melahirkan? "
"terus kita gimana..? "
"apalagi? pulang lah? kartu ATM ku nggak sanggup beli barang-barang disini..! "
mereka jadi menyesali diri telah menyinggung Mely,,
Mely di dalam Lift menahan rasa sesak didadanya atas penghinaan itu, terkadang harta yang berlimpah tak menjamin kebahagiaan..
"kapan aku bisa punya cucu..? mereka selalu menghinaku! apa guna nya kekuasaan kami? harta ? uang? semua nggak berguna..! ". gerutu Mely menghapus air matanya..
tiba-tiba ia teringat kedua anak Kaira tadi, ia menekan lantai tadi padahal dirinya sudah tiba di lantai dasar..
Lift itu khusus untuk anggota keluarga MattGroup..
Kaira tersenyum cerah dibalik cadarnya,
"mommy...?? ". teriak Nova dan Dylan melambai-lambai ke Kaira yang sedang naik roallercoaster
"iya sayang..!! ". sahut Kaira terkekeh mendengar teriakan keras Ella..
Mely kebetulan melihat itu dan tersenyum kecut,,
"andai saja wanita itu menantuku..! aku pasti senang.. "
Mely tak berani mendekati Kaira yang tengah sibuk makan snacknya terkadang tertawa cekikikan setiap kali anak-anaknya melewatinya selalu menyapa..
"apa mereka anak-anak mbak..? ". tanya seorang wanita yang tengah hamil beberapa minggu..
Kaira melihat tangan wanita itu mengelus perutnya yang terlihat membuncit..
"Iya.. mereka anak-anak saya, memang kenapa ya..? ". tanya Kaira tersenyum ramah dibalik cadarnya.
"boleh saya mencubit pipi kedua anak mbak..? saya sedang hamil dan kata dokter saya sedang masa ngidam.. ". tanya wanita itu sopan..
Kaira tersenyum kikuk..
"tapi saya tidak bisa membiarkan anda melihat wajah anak-anak saya? "
"tidak masalah mbak.. saya hanya ingin mencubit saja bukan penasaran wajah mereka .! ". jawab wanita itu dengan semangat
Kaira jadi teringat saat dirinya hamil kedua malaikat kecilnya juga ngidam hal-hal ekstrim hingga Ella yang kesulitan mengatasinya.
"baiklah.. saya panggilkan anak-anak saya ya..? "
betapa bahagianya wanita yang tengah hamil itu,
sejak tadi dia memang ada disebelah Kaira dan melihat betapa menggemaskannya anak-anak Kaira yang begitu perhatian..
"mommy..? ayo kita main yang itu..!! ". ajak Nova tiba-tiba muncul dibalik pinggang Kaira..
Kaira terkejut dan memegang dadanya yang jantungan..
"kamu apaan sih dek..? mommy jadi kaget..! ". omel Dylan
Wanita hamil itu terkekeh sambil mengelus-ngelus perutnya..
"aku ingin punya anak seperti anak-anak mbak..! "
Kaira tersenyum malu di balik cadarnya..
"sayang..? tante ini ingin mencubit pipi kalian karna bawaan dedek bayinya..! ". kata Kaira membelai lembut kepala anak-anak nya..
Ella sudah duduk lemas di bangku Kaira tadi dan menghabiskan jus Kaira karna tenggorokannya terasa kering..
"tante punya dedek bayi..? ". tanya Dylan dengan polos sudah ada di depan Wanita itu..
wanita itu mencoba untuk berjongkok dan bertumpu pada lututnya.
"iya sayang..,! boleh ya..? ". tanya wanita itu memelas..
"boleh tante..! ". jawab Nova sudah berdiri disamping kakaknya..
wanita itu segera melampiaskan rasa gemasnya dengan mencubit pipi Nova dan Dylan dengan penutup wajah mereka..
"terimakasih...!! " ucap wanita itu mencoba untuk berdiri..
Nova dan Dylan kompak membantu wanita itu disisi kiri dan kanan wanita itu..
"ya Tuhan.. kalian kuat sekali menahan tubuh tante padahal kalian masih kecil..? ".decak kagum wanita itu
Kaira mendekat dan mengelus kepala kedua anaknya..
"mbak begitu berhasil mendidik mereka ya..?
saya ingin anak saya seperti mereka.. ". puji wanita itu dengan raut wajah senangnya melihat Nova dan Dylan..
Kaira hanya membalas dengan senyum malunya,, ia juga merasa beruntung memiliki permata kecil yang tak ternilai harganya yaitu Nova dan Dylan.
tak berapa lama suami wanita itu datang lalu izin membawa pergi istri dan mengucapkan terimakasih pada Kaira dan kedua bocah kembar yang menggemaskan itu..
.
.