Proses Revisi bertahap...
Rate 21+++
Cerita ini mengandung adegan yang cukup ngeri di harap yang masih di bawah umur, segera tinggalkan setelah membaca warning ini... gak boleh ngintip apalagi mampir..
______
Berawal kabur dari rumah dan bekerja menjadi sekretaris lalu mendapat misi untuk menyembuhkan penyakit bos nya, Aqella malah mendapati dirinya berakhir di dalam ranjang dan membuat hidup nya menjadi sepenuh nya milik Cleo Rodriguez.
Namun siapa sangka jika pilihan nya untuk memilih Cleo, malah menimbulkan banyak masalah kedepan nya untuk dirinya sendiri dan hubungan yang ia jalani.
Mampukah Aqella melewatinya ?
Ataukah memilih mundur perlahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kris muntari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Arka meletakan Aqella di atas ranjang king size, setelah pertemuan tak sengaja mereka tadi di koridor dan ciuman dadakan yang di beri oleh Aqella, membuat rasa yang selama ini ia tahan tak bisa lagi ia bendung.
Terlebih dengan kondisi Aqella yang terus meminta lebih padanya, membuat iman nya goyah.
Aqella melepaskan dress nya dan hanya menyisakan pakaian dalam yang berwarna merah berenda itu, ia benar ingin segera melakukan penyatuan,tidak tahan lagi dengan gairah yang sudah mencapai ubun ubun.
Arka membelalakkan matanya, melihat tubuh Aqella yang sekarang tanpa batas itu, selama mengenalnya, baru pertama kali melihat tubuh Aqella langsung, yang terlihat sangat seksi.
Terlebih bagian dua bukit yang meluber keluar dari tempatnya,membuat Arka menelan ludah beberapa kali.
Aqella yang sudah sepenuhnya di pengaruhi obat perangsang itu, dengan cepat menarik leher Arka saat Arka masih memandanginya, dan mendaratkan ciuman yang sedikit kasar namun sangat nikmat di rasakan Arka.
Arka melepaskan tautan mereka, dan berganti menatap Aqella dengan insten, melihat dalam ke mata coklat yang mulai berkaca kaca itu "Apa kau yakin ingin melakukan ini?"tanya Arka memastikan, ia tidak ingin jika belakangnya Aqella akan membencinya.
Aqella menggeleng pelan, tapi gerak tubuhnya malah sebaliknya, menarik lengan Arka ke dadanya dan membiarkan Arka memainkan jari jarinya di bukit sana.
"Ah." kata yang keluar dari dalam mulut Aqella saat Arka menari nari di dadanya, membuat Arka tersenyum penuh kemenangan.
Tidak disangka jika perasaan yang dulu terabaikan kini di balas dengan penuh cinta oleh Aqella.
Aqella beg*. lo harusnya jangan langsung terima pelayan itu ngasih minuman ke lo. beginikan jadinya, hiks.. maaf Cleo maaf.
Aqella memaki dirinya sendiri dalam hati, merutuki kebodohan nya sendiri dan menyesali setiap apa yang ia lakukan bersama Arka.
Dan cairan bening yang mulai menyeruak keluar di ujung mata Aqella, menandakan jika ia tidak rela melakukan ini, ia hanya ingin Cleo yang menyentuhnya bukan pria lain ataupun Arka.
Tapi karena pengaruh obat laknat itu, membuat Aqella harus rela tubuhnya di jamah oleh Arka.
Arka membenahi posisinya, berjongkok di samping ranjang membuat kakinya pegal dan keram.
Arka segera beranjak dan naik ke atas tubuh Aqella menjadi tumpang tindih.
Deg..deg..deg.
Dengan posisi seperti ini membuat jantung Arka berdegup sangat kencang, bahkan peluhnya mulai membasahi keningnya, ia sangat gugup karena ini adalah yang pertama untuk Arka.
Perlahan namun pasti, Arka mulai menurunkan celana yang menutupi pintu surga dunia itu, sedikit demi sedikit memperlihatkan sebuah gundukan kecil yang dipenuhi dengan rumput liar itu.
Brakk...
Seseorang membuka pintu dengan paksa, dan menghentikan kegiatan Arka yang membuka pintu surga dunia itu.
Cleo terpaku di tempatnya, melihat pemandangan yang seharusnya tidak ada dalam hidupnya.
Aqella dan Arka, apa yang mereka lakukan dengan posisi seperti itu, terlebih dengan Aqella yang tanpa busana.
Deg.
Jantung Cleo seperti berhenti berdetak, dan nyawanya seperti di tarik langsung dari tubuhnya.
Sedangkan Audrey yang melihat adegan ini hanya berkacak pinggang, senang karena rencananya berhasil.
Dengan rahang yang mulai mengeras dan tangan yang sudah ia kepalkan, menatap tajam ke arah Arka yang melihat nya heran, ia dengan cepat menghampiri Arka.
Bugh.
Cleo langsung melayangkan tinjunya tepat ke wajah Arka, membuat pria itu terjungkal hingga jatuh ke lantai.
Tidak berhenti di situ, Cleo menendang Arka tepat di kepala dengan sepatu vans nya, membuat Arka langsung tersungkur ke lantai dan kepalanya membentur lantai hingga mengeluarkan darah yang cukup deras.
"MATI LO BR*NGS*K!!" teriak Cleo dengan emosi.
Audrey yang melihat itu secepatnya menghampiri Cleo, berdiri dihadapan Cleo dengan merenggangkan kedua tangannya.
Tidak bukan ini yang ia harapkan, jika Cleo sampai membunuh Arka, maka Cleo dalam masalah dan ia tidak ingin terjadi.
"Stop Cleo... apa kau gila, kau akan membunuhnya."ujar Audrey sedikit berteriak, memperingati Cleo untuk menghentikan aksinya yang brutal.
"Dia pantas mendapatkannya, karena berani menyentuh istriku!!" teriak Cleo dan bersiap untuk melayangkan pukulan lagi kepada Arka.
Audrey dengan sigap menarik tangan Cleo, menurunkan lengan Cleo, setidaknya dia harus bersikap bijak di saat seperti ini, agar Cleo dapat melihatnya jika ia masih jauh lebih baik dari Aqella.
"Kucing tidak akan menolak jika di beri ikan Cleo... kau lihat apa yang di lakukan istrimu di saat kau seperti ini." ujar Audrey melirik ke arah Aqella.
Cleo memalingkan pandangannya berganti melihat Aqella yang masih dengan santai bermain seorang diri, bahkan Aqella mengeluarkan suara suara yang siapapun mendengarnya pasti akan langsung merasakan gairah.
Audrey benar, kucing tidak akan menolak jika di beri ikan.
Tapi apakah pantas wanita yang sudah menikah melakukan itu.
Cleo menghampiri Aqella, menahan tangannya menghentikan dari kegiatan Aqella yang bermain seorang diri "Apa yang kau lakukan?" tanya Cleo menatap tajam ke arah Aqella.
Aqella yang masih di pengaruhi obat perangsang itu tidak peduli dengan pertanyaan Cleo, yang ada pikiran Aqella saat ini adalah bagaimana ia bisa menuntaskan semua ini dan nanti menjelaskannya kepada Cleo.
"Aku menginginkannya Cleo."ujar Aqella dengan suara nafas yang menderu deru.
"Kau menginginkannya, maka aku akan berikan." ujar Cleo dingin.
Cleo membalut tubuh Aqella dengan selimut dan secepatnya membawa Aqella kembali ke kamar mereka.
Jimmy yang berpapasan dengan Cleo di koridor, sedikit heran dengan Cleo, mengapa pria itu membawa Aqella dalam kondisi seperti itu, dan melihat dari raut wajah Cleo yang dingin dan datar dan sorotan matanya yang setajam elang menatap lurus kedepan, membuat Jimmy menjadi agak takut.
"Aneh."gumam Jimmy.
Jimmy masuk kedalam kamarnya dan terkejut melihat kondisi kamar yang berantakan dan Arka yang sudah tidak sadarkan diri tergeletak di lantai dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
"Ya Tuhan Arka, kenapa bisa begini?!!" seru Jimmy panik, melepaskan jasnya dan meletakan nya di kepala Arka, menahan agar darah yang keluar menjadi tidak telalu deras.
"Hei kau, kenapa adikku bisa begini?!!" tanya Jimmy ke Audrey yang ingin pergi meninggalkan kamar.
"Kau tanyakan padanya nanti jika ia sadar... itupun jika ia tidak mati." ucap Audrey masa bodo dan berlalu begitu saja.
"Sial!!" umpat Jimmy.
Tidak ada waktu lagi, ia harus secepatnya membawa Arka ke rumah sakit, jika terlambat takut seperti yang dikatakan Audrey, Arka akan mati dan dia juga akan menyusul Arka, karena dibunuh oleh Harry.
"Aku harap semuanya baik baik saja." gumam Jimmy.
...----------------...
tinggalkan jejak kalian pembaca terhormat..
dan jangan lupa untuk tinggalkan like komen, dan krisan untuk ku penulis amburadul ini.
suwun.