NovelToon NovelToon
Pewaris Kecil

Pewaris Kecil

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Neo

Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.

Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.

Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.

Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.

Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.

Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.

Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.

Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.

SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 35 TIDAK BISA JAUH

Setelah selesai belanja malam itu, Marcel dan ibu Clara pulang dengan sangat bahagia, karena sikap Ira yang sudah lebih rileks.

"kamu harus lebih mendekati dia lagi dengan perlahan-lahan cel" ucap Bu Clara saat mereka perjalanan pulang.

"iya ma, saya tahu itu. kalau mengikuti ego dan kekuasaan bisa aja saya bawa mereka terutama Rio untuk tinggal sama kita, tapi aku tidak menginginkan hal itu ma, aku ingin Ira bisa menerima keadaan dulu dengan alamiah tanpa paksaan dan tekanan" lanjutnya.

"hmmm ibu setuju, walaupun sebenarnya ibu ingin langsung bisa membawa Rio ke rumah kita, tapi ibu sadar itu bukan yang terbaik" ucap Bu Clara.

"iya Bu, mereka bertiga satu paket, tidak bisa dipisahkan. ibu tahu tadi saat belanja, Rio itu ingin beliin mamanya baju, karena pernah dipasar ibunya dimarahin tukang jualan baju karena nawar, dan dia juga ingat sandal Bu Ani yang putus saat antar dia sekolah. Anak itu sangat pintar dan penyayang Bu, karena dia di didik penuh kasih sayang", ucap Marcel.

"masa sih"

"bahkan dia bilang, dia tidak usah beli baju, asalkan baju ibunya dibeli. bajunya masih banyak, beli baju ibu aja katanya, dia rela berkorban demi ibunya ma", cerita Marcel.

Ketika mereka seru-serunya bercerita tentang Rio handphone Bu Clara berdering.

dddrrrtttt Dddrrrtttt

"*hallo pa"

"hallo ma, lagi dimana, dirumah"?

"ngga pa, lagi dijalan. baru pulang dari ajak jalan cucu kita"

"oh ya, seru dong"

"seru donk pa, ntar deh aku kirimin foto-foto kami, bay the way papa sehat, tadi telepon kenapa", tanya Bu Clara

"oh iya sampe lupa, itu mah tadi Claudia telepon papa katanya dia harus cuti mendadak karena merawat ibunya yang sakit dirumah sakit. tapi ada dua event katanya yang kamu harus hadir disini",

"ohh begitu, ya sudah besok aku terbang, mau bagaimana lagi"

"ok mah, Marcel sehat"? tanya pak Sanjaya

"sehat, nih lagi bahagia, akhirnya tadi dia berhasil jalan sama Ira"

"oh ya kemajuan donk"

"emank iya pa, mama aja senang banget"

"baguslah, ok ya, besok berarti terbang"

"ok pah, bye"

"bye*"

Setelah memutuskan sambungan telepon suaminya Bu Clara langsung mencari kontak di handphonenya.

dddrrrtttt dddrrrtttt

"hallo"

"da, sory tolong pesankan saya tiket ke Negara J besok, terserah pagi, siang apa sore"

"*baik Bu"

"bye*"

"Padahal aku masih ingin dekat dan jalan sama Rio, tapi besok sudah harus berangkat" keluh Bu Clara.

"Mama ngga lama kan disana, aku masih butuh mama buat ngedekatin Ira" pinta Marcel.

"ngga, mama juga masih belum puas bersama Rio"

"aku juga minggu-minggu ini harus ke kota S ma, proyek yang dipegang papa waktu aku sakit sudah diserahin lagi ke saya. tapi hampir finish sih",

"kamu pokoknya harus atur waktumu buat Rio, jangan kerja terus anak terabaikan. ingat Tuhan termasuk sudah kasih kamu keajaiban lho"

"iya ma tahu"

"Seandainya bisa aku sudah ingin ajak anak itu ikut ke luar negri",

"sabar ma, nanti"

Perbincangan mereka sepanjang dari kota T rumah Ira sampai kerumah, tidak jauh dari kerjaan dan Rio. Akhirnya sekitar jam sebelas malam mereka tiba dirumah mewahnya. Ibu Clara langsung istirahat karena besok dia harus terbang lagi. Marcel masuk ke kamarnya dan istirahat juga.

Keesokan harinya Marcel sudah melakukan video call dengan Rio.

ddrrrt ddrrrt

"halo pa" terlihat Rio sedang pakai handuk habis mandi sama Bu Ani

"halo Rio, anak papa habis mandi"?

"iya pa, mau sekolah"

"oh okelah, hati-hati disekolah ya, jangan nakal, jangan suka gangguin anak orang"

"saya tidak gangguin anak orang kok pa",

"iya iya papa tahu anak papa anak baik, papa boleh nngomong sama mama"?

"boleh, mama lagi siap-siap berangkat kerja, mah ini papa",

"kenapa"

"Ra, hari ini aku ngga bisa kesana, aku boleh tahu nomor rekening kamu, nanti aku kirim belanja Rio"

"ngga usah, uangku sama ibu masih ada, toh kemarin sudah dibelanjain",

"apa ngga boleh Ra aku kasih belanja anakku"

"boleh, tapi....ya sudah ntar lagi saya kirimkan"

"ok Ra makasih ya" ucap Marcel selalu penuh kelembutan.

Setelah menutup panggilan itu Ira memfoto cover depan buku tabungannya dan mengirimkanya ke Marcel. Terlihat langsung centang biru dua yang artinya sudah dibaca.

"ok Ra, terimakasih ya", balasan pesannya. Lalu Ira menyerahkan handphone itu ke ibunya untuk disimpan sampai Rio pulang sekolah.

Sementara Marcel sudah siap-siap juga untuk berangkat ke kantor. Dimeja makan belum ada ibunya tapi sudah dipesan oleh Bu Clara sarapan duluan. Tidak berapa lama sang asisten Leon datang.

"pagi pak" sapa Leon kadang manggil tuan kadang bapa sama Marcel.

"pagi, hmmmm Leon tolong kamu buatkan satu kartu untuk Rio dari bank B"

"baik pak" ucapnya.

"trus tolong kamu transfer ke rekening ini lima puluh. nanti saya kirim rekeningnya. dari pribadi saya jangan dari uang kantor" Marcel ingin agar Ira bisa melunasi motornya.

"baik pak" Leon sudah paham kalau dari pribadi tidak usah ditanya lagi karena itu pribadi bosnya.

Lalu setelah Marcel selesai sarapan, mereka langsung berangkat ke kantor bersama.

"Tuan tadi malam pak Rudi telepon bapak, meminta bapak untuk kesana ,proyek yang di kota S",

"kenapa"

"Sebenarnya tidak apa-apa pak, sudah hampir kelar cuma ada sedikit perubahan permintaan mereka di akhir , yang butuh kesepakatan bersama"

"ok, atur waktuku kesana"

"siang ini pak, sudah saya kosongkan"

"atur aja"

"ok kita terbang jam dua pak dengan pesawat komersil"

"ok"

"oh ya Leon bagaimana dengan orang yang menjaga Rio, sudah ada atau belum"

"sudah tuan, sudah sepakat. nantinya mereka mengontrak didepan rumah non Ira, dan bekerja sebagai security mall, mungkin hari ini mereka pindah"

"bagus, mereka tidak usah tau, takut ngga nyaman"

"iya tuan"

"kamu tidak usah ikut ke Surabaya, saya sama Rani sama kepala keuangan aja, kamu urus keperluan Rio dulu termasuk cari rumah dan sekolah didaerah sini"

"oh ok tuan"

Begitu sampai dilobby perusahaan Marcel dan Leon turun dan menuju ruangan masing-masing. Leon langsung melakukan tugas yang diberikan Marcel. Tidak sampai satu jam tugas itu sudah selesai.

tok tok tok

"masuk"

"ini kartu untuk den Rio pak, dan ini bukti transfer ke rekening ibu Ira",

"ok terimakasih, kamu bisa tinggalkan dulu"

"baik pak" sambil berjalan keluar dari ruangan Marcel.

Setelah ditinggal Leon dia langsung telepon Rio, maksudnya untuk kasih tahu Ira. Tapi handphonenya tidak diangkat, oh iya mungkin Rio lagi sekolah , batinnya.

Lalu Marcel mencoba telepon Ira, ke nomor baru kemarin. sama aja tidak diangkat. akhirnya dia telepon ibu Ani.

dddrrrtttt dddrrrtttt

"hallo"

"hallo Bu, ini Marcel"

"iya,...kenapa"

"itu Bu, aku telepon Rio ngga diangkat"

"oh handphonenya ini disimpan di rumah, dia kan lagi sekolah" jawab Bu Ani

"Ira juga tidak diangkat bu" ucapnya karena penasaran.

"Ira jam segini juga ngga bisa dihubungi, bisa angkat telepon itu jam 12,.pas makan siang, mereka ngga boleh pegang handphone",

"ohh gitu ya Bu," ucap Marcel yang tidak pernah jadi karyawan jadi ngga tahu bahwa jam kerja ngga bisa angkat telepon.

Marcel jadi kangen, aku kangen kalian berdua. ternyata aku sudah tidak bisa jauh dari kalian, batin Marcel.

1
Julia Juliawati
terlalu banyak bagaimana nya km ra🤣🤣🤣
Julia Juliawati
biasa pak klo emak" udh ber ghibah susah berhenti nya🤣🤣
Julia Juliawati
untung Rio ketemu dgn org " baik mau nolong dia
Julia Juliawati
mau tidur ya Thor di kasur🤣🤣😘
Julia Juliawati
udh lah Ingrid jgn berubah
klo g mau lg msk ke hotel prodeo
Julia Juliawati
inggrid thor bkn ira
Julia Juliawati
bagus ceritanya
Julia Juliawati
bagus ira lawan ulat busuk. hrs berani km jgn mau di tindas sm dia
Julia Juliawati
jgn lama" keburu ulat bulu berulah
Julia Juliawati
usia ira brapa tahun Thor? pas di perkosa msh umur 18 ya Thor?
Julia Juliawati
dasar aj pedagang nya sombong masa nawar aj g boleh?
Julia Juliawati
cm smpe 5 thn si Marcel melupakan kejdian itu. mgkn. klo dia g kecelakaan dn g di ponis mandul g akn ingat kejadian perkosaan ira
Julia Juliawati
mampir
Asmainiati Pelis
ini peyebutan nama panggilannya berbeda terus,aku ke saya,saya ke aku tetapkan aja yg mana,biar enak kita bacanya,maaf ya.
Siti Nurjanah
yg di bicarakan itu darah daging mu Marcel
Siti Nurjanah
ah jetemu cucu gak sengaja
Siti Nurjanah
jangan jangan anak bik ani hamil anakmu marcel
Rey Silalahi
marcel sangat bahagia pastinya
Rey Silalahi
benar - benar ke ajaiban
Rey Silalahi
hamil kali yaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!