"Angel, aku tidak ingin kita berpisah. Berjanji pada ku ya. Kita akan bersama selama nya." kata Pacar gadis yang bernama Angel.
Angel diam saja dengan apa yang pacar nya kata kan. Karna dalam hati nya saat ini, sedang merasa kan hal yang tidak bisa di cerna oleh pikiran nya.
Simak terus kelanjutan cerita nya teman. Di cerita Karna jodoh dari lahir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemaksaan
Gilang mendorong tubuh Angel, hingga tubuh itu terjatuh di atas ranjang milik Gilang. Gilang mengunci pintu kamar nya, kemudia melempar kan kunci kamar kesembarang tempat.
"Lang, kamu jangan nekat gini. Kamu salah paham aja kok, lagian kita kan nikah kan gak di dasari cinta." kata Angel sambil bagun dari kasur kemudian berjalan mundur menjauhi Gilang.
"Kamu milik aku Angel, istri sah aku. Aku tidak akan melepas kan mu." kata Gilang.
Saat itu, Gilang bagai kan hantu yang sangat menakut kan bagi Angel. Gilang terus berjalan mendekati Angel, sementara Angel berusaha terus menghindar.
"Lang, jangan gila dong kamu. Aku mohon lepas kan aku." kata Angel.
Angel sudah tidak bisa mundur lagi, karna tidak ada jalan lagi untuk nya. Ia tidak ingin berakhir di tangan Gilang, walau pun sah secara agama atau hukum. Sayang nya, Gilang sudah sangat membuat hati nya sakit dan sangat ia benci karna kelakuan nya saat ini.
Angel tidak punya jalan lain selain mendorong Gilang, maka Angel kumpul kan semua kekuatan nya, ia dorong Gilang hingga terjatuh.
"Auuuu..." kata Gilang merintih kesakitan.
Saat Gilang jatuh terbaring, Angel secepat yang ia bisa, berlari menuju pintu. Sayang nya, beberapa kali ia coba buka. Pintu itu tidak terbuka.
Hingga Gilang bangun lalu, amarah nya semakin tinggi saja karna perlakuan Angel yang barusan. Tidak ada yang berani menolak Gilang selama ini.
Tapi istri sah nya malah menolak nya, bahkan mendorong pria tampan itu dengan sangat kasar. Itu yang membuat Gilang semakin tidak terkendali.
Sedang kan pintu mana mungkin bisa Angel buka. Karna kunci nya sudah Gilang lempar sembarangan saja.
Gilang memegang kedua bahu istri nya, menatap marah kearah Angel. Angel tidak ingin melihat wajah tampan tapi berubah menyeram kan itu. Ia menutup mata nya, Angel tidak bisa berkata-kata lagi.
Gilang semakin menjadi-jadi saat ini, Gilang kembali melempar tubuh mungil istri nya dia atas ranjang. Gilang pun merobek baju yang Angel kenakan. Dan seterus nya......
Teriakan dari Angel tidak Gilang hirau kan lagi. Karna hati nya sudah di tutupi rasa cemburu, rasa marah dan kesal pada apa yang ia lihat.
Gilang berpikir, dengan menodai istri nya. Maka gadis itu tidak akan bisa di miliki oleh orang lain selain dia. Rasa ingin memiliki Angel seutuh nya, menutupi rasa kasihan nya pada gadis itu.
Angel menangis, Angel meminta maaf dan mengharap belas kasihan pada Gilang. Tapi Gilang tidak menghirau kan. Ia terus merobek baju Angel, hingga memperk**a gadis itu dengan tanpa belas kasihan nya.
Hingga tangisan dan jeritan Angel benar-benar lenyap di telan nafsu Gilang yang menggebu-gebu. Gilang benar-benar melaku kan hubungan suami istri dengan Angel.
Tanpa persetujuan gadis itu, Gilang pun melaku kan aksi nya. Hingga ia merasa puas, baru ia sadar dengan apa yang ia lakukan. Ia merasa bersalah saat melihat Angel yang menangis begitu sedih.
Gilang memasang baju nya kembali, ia menatap Angel yang masih menangis sambil menyembunyi kan wajah nya di balik selimut tebal.
"Maaf kan aku, maaf Angel." kata Gilang menyesal.
Ia mengelus kepala Angel, tapi dengan cepat tangan Gilang di tepis oleh Angel. Angel tidak berkata apa-apa, hanya tangisan yang tanpa suara terus saja menemani rasa sakit nya.
"Maaf kan Aku Angel, tapi kamu istri ku. Tidak salah kalau aku melaku kan ini pada mu. Tapi aku tidak bermaksud ingin melukai mu. Aku salah pada mu, aku hanya tidak ingin kamu menjadi milik siapa pun kecuali aku." kata Gilang.
"Pergi, aku tidak ingin melihat kamu ada di sini. Aku jijik sama kamu, pergi kamu, pergi." kata Angel sambil menagis.
"Maaf Angel, maaf kan aku." kata Gilang.
Gilang pun mencari kunci pintu kamar nya tadi, setelah mencari beberapa saat ia temu kan kunci di samping lemari.
Ia pun membuka pintu kamar nya, sebelum keluar ia melihat istri nya kembali. Rasa bersalah sekarang menyelimuti hati nya.
Ia tutup pintu dari luar, kemudian berjalan meninggal kan kamar nya.
Sedang kan Angel masih menagis terisak-isak walau tanpa suara. Air mata nya terus saja tumpah. Apa yang Gilang laku kan bukan hanya melukai tubuh nya, melain kan juga melukai hati nya.
Ia merasa sangat jijik pada diri nya saat ini, ia sangat benci pada Gilang yang berani merebut kesucian nya. Walau pun Gilang adalah suami nya, tapi Angek merasa sangat jijik sekarang.
Berani sekali Gilang merebut hal paling berharga bagi hidup nya. Yang ia jaga selama ini, dan akan menjadi hadiah bagi suami yang sangat ia cintai. Tentu nya bukan Gilang yang kasar dan menjijik kan seperti itu.
Angel berusaha bangun untuk pergi dari kamar itu, ia masih terbungkus rapi dengan selimut tebal. Walau agak sulit, Angel harus segera pindah kamar.
Bukan hanya Gilang, ia juga merasa benci dengan kamar itu. Kamar nya menjadi saksi bisu, hilang nya mahkota berharga bagi nya.
Sedang kan Gilang, ia sekarang berada di kamar tamu. Setelah meminta pada mas Agus untuk membeli kan beberapa obat penghilang nyeri.
Gilang baring di kamar tamu, ia merasa sangat menyesal atas apa yang ia laku kan. Sekarang, apa kah Angel akan memaaf kan nya. Atau bahkan tambah membenci diri nya. Karna hal yang ia laku kan sangat lah tidak bisa di maaf kan.
Sedang kan Angel, dia akhir nya sampai juga dikamar nya. Setelah dengan agak susah payah nya ia berjalan dengan berbungkus kan selimut.
Angel mengunci kamar dan masuk kedalam kamar mandi. Menghidup kan air, lalu mebiar kan air itu membasahi seluruh tubuh nya. Ia mengosok-gosok tubuh nya dengan kasar. Sambil di iringi air mata yang terus mengalir.
"Aku benci tubuh ini, tubuh ini kotor, jijik." kata Angel pada diri nya sendiri.
"Aku benci kamu, aku benci..... " kata nya dengan berteriak.
Angel menagis, ia terus membiar kan air mengguyur tubuh nya. Bagai kan hujan yang turun, membasahi bumi. Angel menyimpan wajah nya di balik tangan, ia terus meratapi apa yang baru saja terjadi.
Sedang kan Gilang kembali kekamar dengan membawa beberapa obat. Ia melihat kamar itu tidak ada Angel. Ia tahu, Angel pasti sudah pindah kekamar nya.
"Maaf Angel, aku terbawa emosi dan rasa cemburu. Sehingga membuat kamu jadi begitu terluka. Tapi aku mencintai ku, sangat mencintai mu." kata Gilang dengan nada yang lirih dan berat.
oya kan udah gx ada lagi yg bayarin ya??
lah lo makan aja minta di traktir sama numpang 😂😂
mksih
trusss semangat...... thor,,,