cerita ini hanya fiktif belaka dan hanya karangan dari Author, apabila ada.kesamaan nama.dan tempat Author minta maaf. Alkisah ada seorang pemuda bernama naga lahir dari seorang ayah bernama Robert dan Ibu bernama Julia, Robert sendiri adalah seorang pengusaha suskses yang mempunyai berbagai bisnis yang berada di beberapa negara, baik Asia maupun Eropa. Dengan status sebagai anak orang kaya dan sekaligus pewaris tunggal Naga adalah anak yang sombong dan angkuh, jika Ia menginginkan sesuatu maka sesuatu itu harus bisa menjadi miliknya apapun cara nya. namun lama kelamaan kesombongan dan keangkuhan Naga mulai luntur karena satu sosok wanita yang mempunyai paras yang cantik bernama Jelita.Jelita sendiri adalah anak sulung dari 2 bersaudara pasangan dari seorang petani bernama pak Karyo dan bu ambar namun karena tekad dan keinginannya untuk membanggakan keluarga ini lah yang membuat Naga jatuh cinta kepada Jelita dan perlahan-lahan berubah menjadi orang yang jauh lebih baik lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTA DAN TANGGUNG JAWAB BARU SANG CRAZY RICH
Hari-hari berlalu dengan cepat, dan Musika semakin besar. Naga dan Jelita terpukau dengan setiap perubahan kecil yang terjadi pada putra mereka. Mereka membaca buku tentang perkembangan bayi, mencari informasi di internet, dan bertanya kepada dokter anak untuk memastikan Musika tumbuh dengan sehat dan bahagia. Mereka ingin memberikan yang terbaik untuk Musika, baik dari segi nutrisi, stimulasi, maupun kasih sayang.
Suatu pagi, saat Jelita sedang menyusui Musika, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Musika menggenggam jarinya dengan erat, seolah-olah tidak ingin melepaskannya. Genggaman itu begitu kuat, membuat hati Jelita berdebar-debar.
"Naga, lihat! Musika menggenggam jariku!" seru Jelita dengan gembira.
Naga mendekat dan melihat Musika dengan takjub. Ia mengulurkan jarinya yang lain, dan Musika langsung menggenggamnya juga. Naga merasakan kehangatan dan kelembutan dari genggaman kecil itu.
"Wah, hebat sekali! Dia semakin kuat," kata Naga sambil tersenyum bangga.
Jelita dan Naga saling bertukar pandang, merasa sangat bahagia dan terharu. Mereka tahu, ini adalah salah satu tonggak penting dalam perkembangan Musika. Mereka merasa semakin dekat dengan putra mereka, dan semakin bersemangat untuk menyaksikan pertumbuhannya.
Beberapa hari kemudian, Jelita sedang berbicara dengan Ibu Julia di telepon. Mereka membahas tentang perkembangan Musika dan bagaimana cara memberikan stimulasi yang tepat. Tiba-tiba, Musika yang sedang berada di pangkuannya menoleh ke arah suara Jelita dan tersenyum. Senyuman itu begitu manis dan polos, membuat hati Jelita meleleh.
"Ibu, lihat! Musika tersenyum padaku!" kata Jelita dengan gembira.
"Benarkah? Coba Ibu lihat," balas Ibu Julia dari seberang telepon.
Jelita mendekatkan telepon ke wajah Musika, dan Musika kembali tersenyum. Ibu Julia tertawa senang mendengar celotehan Musika.
"Ya ampun, cucu Oma pintar sekali! Dia sudah bisa mengenali suara ibunya," kata Ibu Julia dengan bangga.
Jelita dan Naga tertawa mendengar perkataan Ibu Julia. Mereka merasa sangat senang karena Musika semakin pintar dan responsif. Mereka merasa bahwa semua usaha mereka dalam merawat dan membesarkan Musika tidak sia-sia.
Naga dan Jelita berusaha untuk selalu memberikan stimulasi yang positif bagi perkembangan Musika. Mereka sering berbicara dengannya, membacakan cerita, menyanyikan lagu, dan mengajaknya bermain. Mereka juga memastikan Musika mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat dan tidur, karena istirahat yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Mereka ingin menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang bagi Musika. Mereka juga mulai mencari informasi tentang kelas bayi dan kegiatan stimulasi dini yang bisa mereka ikuti bersama Musika.
Suatu sore, Naga mengajak Jelita dan Musika untuk mengunjungi taman kota. Mereka duduk di bangku taman sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang indah. Musika tampak senang berada di luar rumah, mengamati segala sesuatu di sekitarnya dengan rasa ingin tahu.
"Aku senang sekali bisa menghabiskan waktu bersama kalian berdua," kata Jelita sambil menyandarkan kepalanya di bahu Naga.
"Aku juga, Sayang. Kalian adalah segalanya bagiku," balas Naga sambil mencium kening Jelita.
Musika tampak menikmati suasana di taman. Ia mengamati orang-orang yang berlalu lalang, burung-burung yang beterbangan, dan pepohonan yang rindang. Ia juga memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain, seolah-olah ingin ikut bergabung dengan mereka. Naga dan Jelita tersenyum melihat Musika begitu antusias dengan dunia di sekitarnya.
"Dia pasti senang melihat banyak hal baru," kata Jelita sambil tersenyum manis kearah Naga.
"Iya, aku harap dia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kreatif," balas Naga sambil mengelus pipi Musika.
Naga dan Jelita berjanji akan selalu memberikan kasih sayang dan dukungan yang tak terbatas bagi Musika. Mereka akan terus belajar dan bertumbuh bersama, menghadapi segala tantangan dengan cinta dan kebersamaan. Karena bagi mereka, Musika adalah anugerah terindah yang akan selalu mereka jaga dan cintai selamanya. Mereka ingin melihat Musika tumbuh menjadi anak yang bahagia, sehat, dan sukses dalam hidupnya, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
KEPADA PARA PEMBACA SETIA YANG TERHORMAT DAN AUTHOR CINTAI SERTA SAYANGI, DENGAN TIDAK MENGURANGI RASA HORMAT AUTHOR KEPADA KALIAN SEMUA, AUTHOR MEMINTA DENGAN SANGAT KEPADA KALIAN SEMUA UNTUK MEMBERIKA LIKE DISETIAO BAB NYA DAN BERKENAN UNTUK MEMBERIKAN HADIAH KEPADA AUTHOR AGAR AUTHOR LEBIH SEMANGAT LAGI DALAM MENULIS ATAU MEMBUAT CERITA DI SETIAP BAB NYA.
TERIMA KASIH. 🙏🙏🙏🙏
