dunia modern dipenuhi dengan berbagai misteri dan kekuatan yang sangat kuat ,dimana banyak ahli beladiri dari berbagai tingkatan muncul satu persatu, dan zaman itu disebut sebagai zaman keemasan beladiri ,diantara para jenius beladiri secara tidak terduga muncul seorang pria muda yang datang dari pemakaman umum kota ,sehingga membuat orang yang melihatnya kagum dan segan namun yang tidak mereka ketahui adalah pria muda itu adalah warga kota yang secara langsung memilih teknik kultivasi pembunuh dewa saat berkultivasi di dalam makam para dewa.mari kita ikuti perjalanan pria muda yang bernama Han Jian mengarungi arus dunia modern yang penuh dengan berbagai misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erik riswana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34 kemenangan pertama
Entah siapa yang berteriak ,pandangan semua orang terfokus ke arah layar besar raksasa dan mereka mulai mencocokan nama dan penampilan sosok yang ada di layar dengan pria kejam bertopeng.
Namun sebagian orang tidak percaya dan menganggap teriakan tadi hanya kaget semata ,tuan Zhou yang sempat mendengar hal itu berkeringat dingin, dia bukan takut indentitas Han Jiang tersebar dan bocor ,yang ia takutkan adalah wartawan kota yang selalu mencatat tentang berita yang sensitif serta rahasia.
Matanya terfokus menatap layar raksasa dan berdoa dalam hati ,ia berharap kemenangan ada di pihak Han Jiang.
Di sisi lain ,Han Jiang sedang menatap ke arah lawannya ,seorang pria dewasa yang membawa senjata tombak yang sangat tajam .
" hehehe ,kamu dari kota Beizhou.. baru pertama kali aku melihat ada wakil dari kota Beizhou " pria dewasa itu tersenyum tipis ,matanya tampak seperti meremehkan Han Jiang yang tampak diam memandang.
" kalau begitu, kamu beruntung bisa bertemu denganku " ucap Han Jiang dengan mata tenang ,ia menatap tanpa merendahkan atau sombong ,dan ia siap untuk bertarung untuk pertama kalinya.
" hehehe.... tapi aku harap kamu tidak membuat diriku terlalu cepat menang ,beri aku perlawanan yang sengit " ucap pria dewasa dengan mengarahkan senjata tombaknya kepada Han Jiang.
" oke !"
Han Jiang mengeluarkan pedang putih tipis biasa ,ia tidak mengeluarkan pedang merah klan Luo ,karena itu belum waktunya.
" bagus kamu tampaknya serius...!"
Han Jiang dengan sekali langkah ,langsung tiba di hadapan pria dewasa itu dan secara cepat ,menebaskan pedang putihnya ke arah bagian dada pria dewasa itu.
Swishhh...
Trang..
Pria dewasa dengan cepat menerima serangan cepat pedang Han Jiang menggunakan tombaknya dan benturan keras hingga dirinya terdorong jauh kebelakang.
" hehehehe... kamu lumayan kuat juga ,aku Wu Wang sangat bersemangat..!" Teriaknya gembira.
Kali ini pria dewasa yang bernama Wu Wang menyerang Han Jiang terlebih dahulu, benturan kedua terjadi, dan pria dewasa itu belum bisa mendorong Han Jiang seperti Han Jiang mendorongnya pertama kali tadi.
" oke aku mulai serius , tusukan tombak penghancur bumi "
Mata Han Jiang melihat bahwa tombak lawannya itu seperti kayu raksasa yang datang seperti tsunami yang sangat besar ,namun ia sudah mengantisipasi dengan pertahanan talisman ( zhenfu) dan serangan pamungkas Wu Wang tidak bisa menembus pertahanan Han Jiang.
Han Jiang merasa sudah waktunya untuk menyerang ,ia tidak mau menunda nunda waktu, karena lawannya hanya ada di alam Bawaan puncak ,ia segera mengakhirinya.
" teknik pengendalian pedang , tusukan 100 pedang !"
Dari udara bayangan pedang muncul dan secara cepat menyerbu ke arah Wu Wang di depannya , para peserta dari berbagai kota yang sempat melihat pertandingan antara Han Jiang dan Wu Wang sangat gembira dan mata mereka terus menerus menatap pedang putih tipis Han Jiang.
" Yu Wansu kamu harus siap dan aku akan berikan aba aba ,bila waktunya tiba, kamu harus menutup jalan keluar menuju dunia luar ,kita sudah sepakat untuk menyandera peserta dan membunuh lima orang Grandmaster yang ada di depan sana " ucap seorang peserta yang memakai tanda perwakilan kota Lushan.
" baik ,lima belas alam Grandmaster kita sudah ada di sini dan lima Grandmaster yang bodoh itu sudah saatnya kembali ke akhirat..." kata seorang lagi membalas ucapan temannya.
Semua orang tidak tahu bahwa hidup mereka akan terancam bahaya dan mereka tampak sangat santai ,memandang terus ke arah arena tanpa memperhatikan tribun penonton atau kursi peserta yang mencurigakan.
Han Jiang menebas secara vertikal dan akhirnya berhasil melukai Wu Wang ,dan dengan cepat pula ,pria dewasa mengangkat tangan menyerah.matanya tidak lagi bersemangat, hanya bisa mengeluh atas kekalahannya itu.
" adik muda kamu sungguh luar biasa, aku sangat kagum dan menghormati kekuatan, terimakasih adil muda karena telah berbelas kasih ,ohh iya namaku Wu Wang ,aku dari kota kecil di provinsi Xinjiang, kalau ada waktu mampir, kota Beizhou dan kota Yahan sangat dekat dan kamu bisa temukan aku di sana " katanya berjalan menuju kursi peserta dan tampak akan mulai kembali pulang .
Han Jiang hanya tersenyum, ia juga kembali dan pembawa acara menyatakan bahwa dirinya telah masuk ke babak selanjutnya, dan lawannya adalah seorang wanita muda yang memiliki teknik pukulan cepat.
Karena sudah tahu lawan selanjutnya, Han Jiang kembali duduk di kursi, kali ini bukan di kursi peserta, melainkan kursi tempat duduk penonton di tribun ,ia khawatir bilamana keluarganya akan dalam bahaya ,dan ia mengantisipasi sejak awal.
" ayah selamat, kamu menang ...!" Han Xiaoyue mengulurkan tangannya,meminta untuk di peluk.
" hahaha .. ya itu berkat dukungan putriku ...!" Han Jiang mencium pipi gemuk putrinya dengan penuh kasih sayang ,matanya tampak melembut saat memandang ke arah putrinya itu.
" humhh bagaimana denganku?"
Suara tidak puas terdengar di samping Han Jiang, dan pemuda tampan itu tahu ,bahwa wanita di sampingnya itu ingin juga di puji.
" oke oke ,istriku kamu sangat cantik hari ini ,terimakasih atas dukungannya "
" apakah hanya hari ini ,bagaimana dengan hari yang lain ?"
" ya sama saja ,kamu tetap cantik kok .!" Han Jiang mengusap keringat dingin di wajahnya dan mencoba menyusun kalimat untuk membujuk wanita pecemburu disampingnya itu.
" bagus ... !"
" ayah Yue Yue berdoa agar ayah bisa menang hari ini dan membawa banyak hadiah ..."
" umhh , tentu sayang.. !"
Han Jiang terdiam ,ia melihat pertandingan yang cukup cepat, karena untuk putaran pertama hampir sudah selesai dan putaran kedua ia memiliki nomor lima belas ,akan bertanding dengan pemilik nomor lima belas.
" lima belas peserta mencurigakan itu semuanya memiliki teknik yang sama ,dan aku yakin mereka dari perkumpulan kriminal beladiri yang akhir akhir ini banyak di beritakan di forum internasional maupun nasional, tapi kenapa sangat banyak di Tiongkok ini ,apakah sistem keamanan tidak terlalu tinggi " gumamnya dengan banyak pikiran berkecamuk.
Melihat pertandingan sekali lagi, ia melihat bahwa Bu Jian tidak lolos untuk masuk ke babak selanjutnya, dan hanya bisa duduk di kursi penonton menyaksikan pertandingan yang sudah selesai itu .
Han Jiang tidak mencoba untuk menghibur atau mendekati ,ia tidak terlalu akrab dengan orang orang yang baru saja di kenalnya itu .
Ia terus melihat pertandingan yang sudah mulai membosankan baginya ,dan ia sedikit memejamkan matanya ,tidak tertidur pulas ,melainkan tidur ayam ayam, mengamati dengan jiwa, bilamana kelima belas orang peserta mencurigakan itu mulai mengambil tindakan.
Tak lama kemudian, ia kembali membuka kedua matanya dan melihat bahwa sudah waktunya ia tampil kembali.
Dan hal itu benar benar terjadi , saat ia akan melakukan pemanasan, namanya disebut.
" pertandingan kelima belas , wakil kota Beizhou Han Jiang melawan wakil kota provinsi Xinjiang , Jiang Miao Miao ..!"
Han Jiang terpaku diam, matanya tidak percaya mendengar kata nama Jiang Miao Miao.
" apakah aku akan melawan kucing mutan..?"