Season 1
Bagaimana jika seorang gadis yang merupakan primadona di sekolahnya tiba-tiba diberi hadiah pertunangan oleh orang tuanya saat ulang tahunnya ke 17 tahun.
Risa dijodohkan dengan adik kelasnya sendiri yang sifatnya manja. Risa Alexander dinikahkan dengan Reynaldi Wijaya disaat usianya masih 19 tahun.
Season 2
Terjadi cinta segitiga antara Reno, Sandra dan Kezia. Dua wanita cantik itu menyukai sahabatnya sendiri.
Revano harus menjadi pengantin pengganti menggantikan Kakaknya yang kabur di hari pernikahannya. Sebenarnya ide kaburnya Reno Dari Revano. Ingin membantu Kakaknya agar terbebas dari pernikahan tak diinginkan itu namum dirinya sendiri yang harus menikah dengan Kezia.
Ikuti terus kisah cerita cinta mereka di karya pertama novel ku.
Cerita ini murni dari imajinasiku 😊
🚫 Dilarang untuk memplagiat novel ini
Pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana sesuai dengan pasal 72 ayat 1 UUHC
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Yuliana S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 - Perubahan Sikap Rey
Sudah sebulan Rey menjadi ojol. Risa pun kasihan melihat Rey yang kepanasan dan saat menjemputnya terlihat kelelahan. Akhirnya Risa pun mengusulkan untuk Rey menjadi model di Agency nya.
"Say, aku udah rekomendasikan kamu menjadi model di agency ku. Aku gak mau kamu jadi ojol lagi, seperti kemarin kamu dihina sama pelayan restoran kita" ucap Risa.
"Baiklah, makasih ya yang" sambil mau memeluk Risa dan sudah merentangkan kedua tangannya.
"Eh, mau ngapain?" ucapnya kaget.
"Mau peluk, boleh ga?" ucapnya bertanya.
"Gak, masih pagi kok peluk-peluk sih! sana mandi dulu!" ucapnya kesal.
Seketika Risa teringat ucapan Sonya, kalau sekarang banyak pelakor yang pintar cari cara untuk merebut suami orang.
"Say sini," ucapnya sambil menyuruh Rey untuk lebih dekat dengannya.
Rey pun langsung mendekati Risa. Risa pun langsung memeluk Rey. Rey pun masih terbengong karena tadi Risa menolaknya untuk dipeluk. Dan sekarang tiba-tiba Risa memeluknya.
"Katanya tadi gak mau yang," ucapnya pelan.
"Aku berubah pikiran, kamu sih pakai acara izin segala! Kalau mau peluk aku ya peluk aja gak usah pakai izin. Kamu lupa kalau kita sudah menjadi suami istri yang sah?" ucapnya lalu meregangkan pelukannya.
"Puft!!" Rey menahan tawanya.
"Beneran nih boleh yang kalau aku tiba-tiba peluk kamu?" ucapnya dengan memastikan.
Risa pun langsung mengangguk sambil tersenyum. Rey pun langsung memeluknya. Rey pun senang melihat perubahan tingkah laku istri cantiknya itu.
"Alhamdulillah kamu sudah bisa menerima ku sebagai seorang suami" batin.
Rumah tangga Risa dan Rey pun semakin membaik. Kedua orang tuanya pun tersenyum saat ini ada peningkatan kedekatan diantara satu sama lain dalam hubungan rumah tangganya.
Hari ini Risa tidak ada perkuliahan karena dosennya sedang keluar kota. Hanya saja ada tugas yang harus dikerjakan lewat email dan dikumpulinnya minggu depan.
Risa dan Rey pun sudah sampai di lokasi pemotretan.
Gaya Reynaldi Wijaya saat pemotretan membuat Risa terpesona dengan suaminya.
Risa melihat Rey saat bergaya di depan kamera. Risa tersenyum melihat suaminya yang semakin ganteng itu.
Seketika Risa mendengar suara perempuan di belakangnya berbicara pelan "Sayang, dia calon papamu. Dia ganteng banget, coba kalau kamu bisa melihatnya," ucapnya sambil mengelus perutnya dengan lembut.
Risa pun terkaget mendengar ucapan perempuan itu meskipun bicaranya hanya pelan tapi masih terdengar ditelinganya. Lalu Risa pun membalikkan badannya melihat siapa perempuan yang berbicara seperti itu. Betapa kagetnya Risa melihat perempuan itu yang tak lain adalah Luna Alexander teman masa kecil Rey. Risa pun masih melihat Luna mengelus perutnya dengan lembut.
"Loh kamu disini juga?" ucap Luna bertanya.
"Iya aku disini ada pemotretan sama Rey. Kenapa emangnya?" ucap Risa ketus.
"Sama Rey? Emang Rey siapanya kamu?" ucapnya dengan bertanya. Luna pun belum tahu kalau Rey sudah menikah. Luna hanya tahu kalau Rey sudah mempunyai tunangan.
Seketika Risa pun bingung harus menjawab apa, karena di depan publik dia tidak mengabarkan berita pertunangannya apalagi pernikahan secara agamanya dengan Rey.
"Aku tunangannya" ucapnya ketus. Risa tidak menyembunyikan lagi identitasnya sebagai tunangan Rey.
"Deg..."
Luna pun kaget saat mengetahui model yang lagi naik daun saingannya itu adalah Risa Alexander.
"Eh kok kebetulan banget sih kita ketemu di tempat pemotretan yang sama?" ucapnya Luna kembali, sambil masih mengelus perutnya.
Risa pun tidak menjawabnya. Ia pun masih memperhatikan Luna yang masih enggan mengelus perutnya. Risa pun hanya mendengus kesal melihatnya. Lalu ia menimbang-nimbang perkataan Luna tadi. Risa pun masih terbayang saat Luna mengelus perutnya yang masih rata.
"Apa Luna sedang hamil? Kenapa dia tadi bilang Rey calon papanya saat mengelus perutnya? Atau jangan-jangan Rey sama Luna selingkuh di belakang aku? Dan bayi yang dikandungnya itu adalah anak Rey, sehingga Luna tadi bilang begitu? Aku harus menyelidikinya" batin.
Setelah itu Risa pun pergi dari Luna dan melakukan pemotretan.
"Risa, kamu jangan gaya candid dong."
Risa pun langsung membuyarkan lamunannya.
"Aku tidak boleh seperti ini, nanti aku cari tahu lebih dalam info tentang Luna Hernandez. Aku harus fokus untuk pekerjaan ku saat ini" batin.
"Baiklah," lalu Risa pun bergaya berbeda.
"Very good Risa" ucap sang fotografer.
Setelah mereka selesai untuk melakukan pemotretan. Risa pun berjalan menghampiri Rey.
"Yuk say kita makan di tempat biasanya, habis itu kita ke mall dulu yuk. Ada yang pengen aku beli," ucapnya sambil tersenyum menatap wajah Rey.
"Iya yang apa sih yang enggak buat kamu, hehehe" Lalu tersenyum dan mencubit hidung Risa lalu menggandeng tangan Risa.
Risa pun bahagia atas sikap Rey dan juga dia mengucapkannya di depan Luna. Senyum mengembang di bibirnya.
"Luna pasti cemburu melihatku bersama Rey" batin.
Seketika Luna yang melihatnya pun hatinya langsung panas.
Luna pun langsung berjalan mendahului mereka. Tiba-tiba Luna merasa pusing dan akan terjatuh. Tapi sebelum terjatuh Rey menangkapnya dan membantu Luna untuk berdiri.
"Kak Luna gak apa-apa? ucapnya dengan bertanya.
"Gak apa-apa aku hanya merasakan tubuhku lemas dan kepalaku pusing," ucapnya melas.
Rey pun yang melihat Luna pucat pun tak tega. Ia pun lalu meminta izin kepada istrinya.
"Yang kalau aku antar kak Luna dulu gimana? Kasian dia wajahnya sudah pucat," ucapnya meminta izin pada istrinya.
Risa pun hanya terdiam tidak bicara sepatah katapun. Rey yang melihat Luna semakin lemas pun rasanya tak tega.
"Aku anterin dia pulang dulu ya yang, habis itu kita makan bareng" ucap Rey menatap wajah istrinya.
"Gak usah, aku mau makan sama Lova aja. Kamu urusin aja tuh si Luna teman kamu!" ucapnya ketus sambil mencari Lova yang sedang pemotretan.
"Duh gimana nih Risa marah lagi sama aku" batin.
Luna yang melihat Rey dan Risa bertengkar pun tersenyum karena Rey lebih memilih mengantarkan Luna dari pada menemaninya makan siang. Risa yang melihat Luna tersenyum pun seketika hatinya terasa sesak.
"Oh jadi Luna hanya berakting. Awas saja ya kamu pelakor tunggu pembalasanku! Rey kenapa sikapmu berubah?" batin.
Rey pun lalu mengantar Luna pulang.
...*****...
DI RUMAH REY
Risa sudah sampai rumah duluan. Mami Ana pun heran menantunya pulang sendirian.
"Loh sayang Rey mana? Kok kamu pulang sendiri?" tanyanya.
"Rey lebih memilih mengantarkan Luna pulang mi dari pada makan siang bareng istrinya," ucapnya ketus lalu berlari menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.
Mami Ana pun geram mendengar perkataan menantunya. Ini pasti akal-akalan si muka dua itu, mau merebut Rey dari Risa. Aku harus segera bertindak cepat kalau begitu. Sebelum semuanya terlambat" ucapnya sambil menekan tombol hijau.
Tuttt... tutttt.... Telepon pun tersambung.
📞 Mami Ana : "Hallo Yud, apa pesananku sudah kamu siapkan?"
📞Yudha : "Sudah tinggal diambil saja tan"
📞 Mami Ana: "Baiklah, tante akan segera kesana"
Telepon pun lalu terputus.
Mami Ana pun langsung pergi diantar Mang Ujang ke rumah sakit menemui Yudha.