Anderson Gif seorang CEO di perusahaan raksasa bernama G'Group. Siapapun sangat tau kalau dia adalah penikmat cinta diatas ranjang. Tak ayal membuat mereka memakai cara licik hanya untuk bisnis dengan mengorbankan putri-putri mereka menjadi mainan Anderson.
Kira-kira ada yang bisa ngerubah sifat Anderson tidak ya? Simak disini yuk 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MeNickname, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Botak
Kali ini Ziva sedang mengecek ponsel butut miliknya, dan anehnya. Handphone ini seperti baru di upgrade, semua data di dalam ponselnya raib tak tersisa.
Ander keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di pinggangnya. Memperlihatkan otot perutnya yang terlihat sangat seksi.
Matanya menatap tajam pada wanita yang sedari tadi duduk di atas ranjang tidak berpindah tempat sedikitpun. Dia terlihat fokus pada ponsel di tangannya.
"Pelayan tidak tau diri"
"Aaaaaaa, kau mengotori mata suciku bodoh!"
"Berhenti mengumpatku, dan apa katamu tadi mata suci? Apa perlu ku ingatkan tubuhmu itu bahkan sudah tidak suci lagi!"
"Lalu mengapa kau membawa wanita kotor ini ke tempatmu?" rasanya airmatanya sudah mengumpul di pelupuk mata mendengar penuturan pria itu.
Ander gelagapan, dia sudah menyakiti perasaan wanita ini. Dan dia juga bingung harus menjawab apa karena dia juga tidak tau alasan kenapa dia membawa wanita itu kesini.
Dia hanya ingin wanita itu berada di dekatnya dan tidak menghantuinya lagi, itu saja.
Tak menjawab apa-apa Ander melangkahkan kakinya menuju walk in closet untuk bersiap-siap. Sementara Ziva wanita itu sudah keluar dari kamar dan sedang duduk meringkuk di dekat sofa.
Ander akhirnya pergi tanpa sepatah katapun.
Ziva sudah merasa gerah dan kelaparan, dia bingung harus melakukan apa disini. Dia seperti seorang narapidana yang dikurung di dalam sel namun bedanya ini sel emas.
Ting..tong..
Suara bel berbunyi, Ziva baru saja menyalakan TV. Bersamaan dengan notif pesan yang masuk.
"Aku mengirimmu beberapa baju dan makanan,ambil. Kode pintunya 4444" Ziva mengernyit heran.
Dia sudah bisa menduga siapa yang menghubunginya ini. Tak ingin mengulur waktu karena sepertinya si pembunyi bel sudah tidak sabar.
Ziva memasukan kode pintu itu, dan akhirnya pintu sangkar itu terbuka.
"Nona Ziva ini paket anda"
Bukannya mengambil sodoran paperbag yang diarahkan kepadanya, Ziva malah berlari bermaksud untuk melarikan diri.
Namun dua bodyguard yang ditugaskan Ander di depan kamarnya langsung menghadang Ziva dengan cepat.
"Anda tidak bisa pergi nona"
"Kalian lagi kalian lagi, mataku silau melihat kepala botak kalian tau!"
Tak menggubris umpatan kesal Ziva mereka menarik Ziva untuk masuk sementara satu orang lainnya membawakan paperbag yang tadi diabaikan Ziva begitu saja.
Petugas kurir itu sudah pergi entah kemana.
"Saya harap anda tidak memberontak lagi nona, tolong jangan mempersulit pekerjaan kami"
"Pekerjaan kalian tidak sulit, tapi hidupku yang sulit botak!"
Mereka meninggalkan Ziva yang masih saja mengumpat di dalam sana. Kali ini mereka harus ekstra hati-hati karena Ziva sudah mengetahui kode pintu apartemen itu sampai tuannya kembali dan mengganti kode pintunya.
Ziva meraih totebag itu dengan kasar, dia mengambil totebag berisi makanan dulu. Perutnya itu sudah demo minta di isi.
Sementara 3 totebag lainnya tergeletak tidak berdaya diatas lantai.
"Perut dulu" ucapnya senang tapi seketika senyum senang itu luntur setelah melihat isi dari kotak makanan itu.
"Bubur? Dia pikir aku sakit apa?"
-
-
-
-
Ander saat ini sedang berada di pertemuan penting. Beberapa CEO dari perusahaan lain sedang berkumpul pada acara kali ini.
Disini mereka akan memperebutkan sebuah tender besar. Disaat semua orang sedang tegang namun Ander terlihat sangat tenang. Karena sudah dipastikan bahwa dia yang akan mendapatkan tender ini.
trus nanti Ziva dan Ander berjodoh- nikah
ga kebayang kalo suatu saat Ziva dan Tara bertemu lagi, secara si Tara juga udh pernah tidur dengan Ander
dan mereka pernah ngerasain tongkat yg sama