kanaya seorang gadis yang baru saja akan merasakan bangku kuliah tiba tiba harus menikah dengan Bumi Mahesa Erlangga teman masa kecilnya yang sudah di anggap seperti kaka sendiri , hari dimana Bumi akan melakukan akad , tiba tiba Nesa menghilang . Pak Arif ayah kandung Bumi meminta Naya untuk menggantikan posisi mempelai perempuan. disinilah cobaan untuk Kanaya di mulai orang yang selama ini ia kagumi , dan selalu melindunginya tiba tiba menjadi orang yang dingin dan tidak berperasaan . luka hati akibat penghiantan Nesa membuat Bumi berubah menjadi orang yang sangat kejam bahkan kepada wanita lembut yang selalu berada di sampingnya. WARNINGGGG!!!!! siapkan tisu dan kanebo setiap membaca karena akan banyak mengandung bawang merah , bawang putih, dan bawang bombay... canda bawang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Bumi terus mengetuk pintu kostan Kanaya, namun perempuan itu sama sekali tidak membukanya, tiba-tiba terdengar suara pintu di buka ,senyum Bumi sudah melebar ia kemudian berdiri dan berbalik menghadap pintu, namun wajah kecewa tergambar di sana saat ia tahu bahwa bukan Naya yang membuka pintu, melainkan tetangga kamarnya.
"Mas cari Naya?"ucapnya.
BUmi mengangguk.
"Naya gak ada, dia pergi jam sepuluh malam tadi Mas.' ucap tetangga Naya itu.
Bumi langsung terkejut, "Apa? Pergi, kemana Mba? sama siapa?"
"Saya gak tahu Mas, hanya saja dia membawa tas besar, kayanya isinya baju, oh ia ia juga nitipin surat buat si Mas, tunggu ya saya ambil dulu,"
Tetangga kost Naya yang bernama Rina itu segera mengambil sepucuk kertas yang Naya titipkan tadi sebelum pergi, agar disampaikan pada suaminya itu.
Naya tahu cepat atau lambat pasti lelaki itu akan menyusulnya kembali ke Bandung, sebelum memtuskan untuk pergi Kanaya terlebih dulu menulis surat pada Bumi agar tak lagi mencarinya.
'Untuk Mas Bumi,
Mohon maaf jika Naya pergi tanpa berpamitan terlebih dulu padamu, Naya gak sanggup Mas jika harus melakukan itu. Kanaya pergi agar Mas Bumi tidak perlu bimbang lagi, Mba Neza membutuhkanmu terlebih dia sedang mengandung anak kamu Mas.Jangan mencariku Mas!
Salam,
Kanaya
Begitu selesai membaca Bumi langsung ******* ***** surat dari sang istri.Hatinya bergemuruh hebat, tidak menyangka ternyata Naya akan mengetahui semuanya tentang Neza.
'Nay kamu salah paham dengan Neza,' Bumi bergumam sendiri, tubuhnya kini melemas tak bertenaga, jauh-jauh ia datang dari Jakarta ke Bandung demi menjelaskan tentang Neza, namun rupanya ia kalah jauh dengan dua orang itu.
Ya Bumi tahu jika Neza ada di indonesia,namun ia tidak menyangka wanita itu akan mempengaruhi Kanaya untuk menjauhinya,
"Sialan wanita itu dia mencari gara-gara denganku."
Bumi langsung men scroll kontak yang ada di ponselnya lalu mencari sebuah kontak dan mendial nya.
"Hallo.. apa yang kau lakukan pada istriku, jika sesuatu terjadi padanya aku tidak akan pernah memaafkanmu,Neza!"
Di ujung telepon terdengar suara perempuan yang sedang tertawa senang,Ya dia adalah Neza , yang Kanaya anggap tengah mengalami gangguan mental. Namun pada kenyataannya semua itu adalah dusta.
Neza sengaja melakukan itu memang sengaja untuk membuat Kanaya menjauh dari Bumi dengan kemauannya sendiri.
("Kau tahu Bum , Kanaya itu gadis yang sangat lembut namun dia bodoh. Karena mau saja di kelabui olehku, dengar Bumi Mahesa Erlangga kamu adalah milikku, tidak akan pernah aku biarkan orang lain merebut kamu dariku termasuk Kanaya!")
"Hubungan kita sudah berakhir saat kau kabur dari pernikahan kita Neza,apa kau lupa tentang itu? kamu yang meninggalkanku." ucap Bumi dengan Emosi.
Bumi langsung mematikan panggilannya, tak ingin lagi mendengar Neza dengan sejuta alasan yang ia buat agar bisa kembali padanya.
Di pikirannya sekarang adalah sang Istri yang pergi entah kemana. Ia sangat bingung karena tidak tahu semua teman-teman Naya di bandung.
Di situasi ini Bumi merutuki kebodohannya, kenapa tadi pagi ia tidak menanyakan banyak tentang keseharian perempuan itu, bukan kah itu bisa menjadi celah untuknya menemukan sang istri.
"Mas gak apa-apa?dapat petunjuk mengenai keberadaan Naya?" tanya Rina. ia sangat prihatin melihat kondisi Bumi yang sepertinya sangat terpukul.
Bumi menggeleng,"istri saya belum bicara banyak tentang keseharian dan teman temanya selama disini."
"Sepertinya Mas nya sangat lelah lebih baik istirahat dulu di kamar Naya, kebetulan kuncinya juga di titipkan pada saya.Mungkin di dalam kamarnya ada petunjuk biar Mas cepat ketemu sama istrinya."
Rina memberikan kunci kostan yang Naya titipkan, agar Bumi bisa istirahat dulu, karena waktu masih jam tiga pagi.
BERSAMBUNG