Pesona Suami Dadakan.

Karena hanya merasakan pusing dan mual saja dan juga Nia yang ingin pulang akhir nya dokter pun menyuruh nya pulang dan memberikan vitamin.

Di sinilah mereka di rumah tuan Zaki, kenapa ke rumah Zaki?,karena itu permintaan Dania sendiri dan Daren langsung mematuhi nya.

"cepat juga kamu bergerak." kata Zaki setelah mereka hanya duduk berdua di ruangan keluarga,karena Dania dan juga Freya sudah ke kamar sementara Dava masih di kantor.Walaupun Dava masih kuliah tapi dia sudah bekerja dan membantu papa nya di kantor.

"kenapa harus menunda nya." jawab Daren santai.

"tapi Nia _"

"Nia bukan anak kecil lagi,berhenti mengatakan dia masih kecil."kata daren yang memotong perkataan Zaki. Belum lagi menghadapi mertuanya nya yang satu lagi.

"Tapi tunggu satu tahun dulu baru membuat Nia hamil."kata Zaki lagi.

"beberapa bulan aja sudah lama apalagi menunggu satu tahun lagi!, Abang tau kan umur ku berapa dan aku tidak ingin menunda nya." kata daren dengan memanggil zaki kadang papa kadang Abang semua nya dia.

"siapa suruh terlambat menikah.!"

"kan pasangan nya masih bocil masa iya aku bikin anak sama anak kecil."ucap Daren.

Mendengar ucapan Daren,Zaki melempar nya dengan bantal kecil.

Daren tertawa melihat reaksi mertua nya ini.

"awas saja kamu membuat Nia menangis dan terluka.!"kata Zaki yang tidak ingin anak sambung nya itu terluka.

"itu tidak akan terjadi, dan aku bisa pastikan itu.!" tegas Daren.

"aku pegang janji mu.!"

"baik papa mertua."sahut Daren yang sekali lagi di lempari oleh Zaki bantal.

Malam pun tiba sekarang Daren sudah berada di kamar nya dan melihat Dania yang masih nyenyak tidur.

Menyadari ada yang bergerak di belakang nya,Dania membalikan badan nya dan melihat suami nya yang sedang menatap nya.

"Kenapa.?" tanya Dania.

Di luar bisa saja Daren sadis dan juga kejam tapi di saat bersama Dania dia seperti anak kucing yang selalu menempel sama induk nya.

"kenapa.?" tanya Dania lembut dan menghapus mata Daren yang sudah menetes kan air mata.

Entah kenapa Daren menjadi cengeng seperti ini, Daren menangis.

"terimakasih telah memberiku berita baik ini, aku tidak menyangka kamu akan memberiku seorang anak."kata Daren yang air mata nya sudah seperti banjir.

"dengan kamu ada di sisiku saja,aku sudah bahagia,entah kenapa perasaan ku pada mu makin hari kian membesar, aku tidak akan menuntut mu untuk memberiku seorang anak dengan kamu tidak meninggalkan ku saja aku sudah bahagia."lanjut daren.

"apa kamu tau...?,aku selalu berdoa agar tuhan menumbuh kan rasa cinta di hati mu, kadang aku takut dengan usia mu yang masih muda,kamu akan jenuh dengan ku dan akan berpaling dari ku.Aku tidak bisa membayang kan jika semua itu_"

"itu semua tidak akan pernah terjadi."kata Dania yang memotong ucapan Daren.

"Nia tidak akan melakukan hal-hal yang ada di dalam pikiran Abang, Nia tidak tau apakah Nia sudah mencintai Abang atau hanya naluri seorang istri,tapi yang Nia rasakan saat Abang jauh dari Nia dan tidak memberi kabar kepada Nia,Nia merasa ada yang hilang dan kalau Nia melihat Abang berada di dekat Nia dan memperlakukan Nia dengan sangat istimewa Nia merasa bahagia dan senang kadang hati Nia deg-degan bila Abang berada di dekat Nia."ujar nya dengan panjang lebar.

"Nia selalu terpesona melihat Abang,dengan sentuhan Abang dengan perlakuan Abang dengan Abang yang memanjakan dan merayu kan Nia, Nia merasa bahagia dan saat itu Nia berjanji walaupun belum ada cinta tapi Nia akan berusaha menumbuh kan rasa cinta itu dan cara nya dengan Nia mengandung anak Abang dan memberikan mu keturunan."Nia menjeda ucapan nya lalu melanjut kan nya.

"tapi Nia minta sama Abang jangan pernah kecewakan Nia, apapun masalah nya dan adapun kelakuan Nia yang Abang tidak suka tolong bicara dengan Nia agar Nia bisa merubah nya. Dan satu lagi...jangan pernah membawa orang lain di rumah tangga kita."tutur nya lagi yang membuat Daren menggeleng dengan cepat.

"itu tidak akan mungkin terjadi sayang." jawab nya dengan suara parau.

"jangan pernah mendua kan ku, karena abang tau,,,,aku tidak sekuat ibu yang bisa bertahan dengan kelakuan ayah Abi dulu.." kata Dania yang juga ikut menangis.

"Abang tidak akan melakukan nya, Abang hanya manusia biasa.Kita tidak tau bagaimana rencana Tuhan ke depan nya tapi Abang berjanji tidak akan membuat mu merasakan seperti apa yang di rasakan ibu Freya."ujar Daren.

"janji...!"kata Dania.

"Abang janji."

"apa bukti nya."

"semua aset Abang sudah atas nama kamu."kata Darren yang membuat mata Dania membola.

"jangan bercanda.!"

"untuk apa,sebelum Abang menikah dengan mu Abang sudah melakukan nya."terang Daren.

"bagaimana bisa...?"

"kenapa tidak bisa..!"

"kalau kita tidak menikah bagaiman.?"

"itu tidak akan pernah terjadi, karena semua nya sudah Abang yang atur."

Mendengar itu Dania mengernyit kan kening nya.

"Abang yang memanipulasi data tentang penyakit papa mu seolah-olah dia sedang sakit keras,Abang sudah bekerja sama dengan para dokter dan perawat nya .Awal nya mereka tidak mau membantu tapi karena Abang Memberitahukan alasan nya mereka pun akhir nya mau membantu."ungkap Daren yang mengatakan sesungguh nya.

Dania yang mendengar ke jujuran dari Daren sangat terkejut karena dia baru tau kalau pernikahan nya sudah di atur sama orang di hadapan nya ini.

"jadi..!"

"jadi pernikahan ini Abang yang atur." ucap nya menatap mata Dania.

"Abang gila.!"

"iya...,Abang gila,,gila karena kamu.!" kata Daren yang langsung membawa Dania ke dalam dekapan nya.

"terimakasih ."ucap Daren.

"jangan kecewakan Nia mas.."

 Daren yang mendengar panggilan dari Nia, tersenyum dan lebih mengeratkan pelukan nya tidak lupa dia juga mencium pucuk kepala Dania berkali-kali.

Berbeda dengan Dania yang sudah bahagia dengan suami nya sekarang seorang perempuan sedang di buat marah oleh seorang laki-laki yang selalu meneror nya dengan sebuah telpon, bukan cuma sekali tapi berkali-kali bahkan berpuluh-puluh kali ponsel nya berbunyi.

"sampai jari mu terlepas dari tempat nya aku tidak Sudi mengangkat nya.!" ucap nya kepada ponsel nya yang selalu berdering.

"dulu kamu mengusir ku di hadapan orang banyak sekarang kamu sendiri yang datang padaku dengan menjadi kan ayah ku bati loncatan." ucap nya lagi seakan benda itu adalah orang yang sedang menelpon nya.

"Kayla di lawan." ucap nya dengan senyum bahagia.

Perempuan itu adalah Kayla dan yang menelpon nya adalah Danuarta.