Setelah Di Khianati Sahabat Dan Kekasih

Siang beranjak sore, cahaya matahari semakin terang menyinari bumi. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul dua siang lewat sedikit, tapi terik matahari semakin panas terasa.

Jemima menyeka keringat di keningnya, "Aku haus," lirihnya di dekat telinga sang suami.

Dixon, Pak Hasan dan Bu Sekar sibuk bercengkrama dengan kepala tukang, mereka ingin rumah dibangun dengan hasil memuaskan.

Mereka duduk di teras rumah yang luas, rumah sudah dipasang atap, tinggal menunggu pemasangan pintu, jendela dan yang lainnya.

"Pak, apa air mineral masih ada?" tanya Dixon pada kepala tukang.

"Masih, Tuan." Kepala tukang lalu menyerahkan sebotol air mineral kepada Dixon. Dixon membuka tutup air mineral lalu meminta sang istri segera minum.

Setelah meneguk air itu, Jemima lalu berkata lagi.

"Aku pengen jajan," lirih Jemima. Mungkin karena sedang datang bulan makanya mood nya kadang suka berubah, dia jadi pengen ngemil.

Dixon tersenyum mendengar permintaan sang istri, lalu ia pamit, akan menemani istri nya jajan.

Saat Dixon ingin memasuki mobil, Jemima berkata.

"Kita jajannya di warung depan saja, jalan kaki saja, nggak usah pake mobil," ucap Jemima.

"Nanti kamu capek Sayang, mana panas terik banget, biar aku saja ya yang pergi ke warung,"

"Aku gak capek. Yuk kita sama sama ke warung,"

"Ya sudah, yuk." Dixon menggenggam sebelah tangan Jemima, seakan takut istri nya itu pergi meninggalkan nya, mereka jalan berdampingan menuju warung. Bahkan sekali-kali ia menutupi kepala sang istri dengan tangan nya, melindungi kepala istri nya dari teriknya matahari.

Dari kejauhan, nampak para ibu ibu serta anak gadis desa Bujung Sakti sedang ramai duduk di depan warung.

Bukan nya malu atau takut, tapi Jemima malah semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh sang suami, digandengnya erat erat lengan berotot sang suami.

Dixon tersenyum saja mendapati perlakuan yang tak biasa saja istri.

mungkin karena sedang datang bulan makanya istri ku bersikap sedikit aneh dan manja. Ini baru datang bulan, belum lagi kalo sudah hamil. Memang benar ya mood wanita yang sedang datang bulan dan sedang hamil itu suka berubah. Tapi aku bahagia sekali bisa mendampingi istri ku, aku harap selamanya kami akan terus bersama.

ucap Dixon di dalam hati. Dixon sudah membaca artikel di internet bagaimana cara menghadapi wanita yang sedang datang bulan dan sedang hamil. Dia benar-benar sudah menyiapkan dirinya untuk menjadi suami yang baik.

Saat sudah tiba di warung, semua pasang mata tertuju pada Dixon dan Jemima.

Ibu pemilik warung menatap Jemima dengan tatapan sinis, apalagi saat melihat Jemima menggandeng erat lengan Dixon, Ibu pemilik warung semakin tidak suka pada Jemima.

"Tuan Dixon, mau beli apa?" tanya Ibu pemilik warung dengan ramah, ia terus tersenyum menatap Dixon, berbeda dengan Dixon, ia hanya memasang wajah datar.

"Sayang, kamu mau beli apa?" Dixon malah bertanya pada sang istri dengan nada lembut, sebelah tangan nya merangkul mesra pinggang sang istri.

"Bu, itu ... Tolong jajanan nya di bungkus ya," ucap Jemima sambil menunjuk beberapa jenis snack.

"Berapa?" tanya Ibu pemilik warung ketus.

"Kalau perlu semuanya," jawab Dixon.

"Sayang .... Kebanyakan kalo semua nya," ucap Jemima dengan nada manja.

Mendengar itu, orang-orang yang ada di warung semakin iri dan membenci Jemima.

"Gak apa-apa, kamu ambil yang kamu inginkan saja, lebihan nya biar buat orang-orang yang ada di warung," ucap Dixon.

Anak kecil yang ada di sana berteriak senang mendengar perkataan Dixon.

"Ayo ambil saja jajanan nya Adik-adik, biar saya yang bayar," ujar Dixon.

Anak kecil langsung menyerbu mengambil jajajan yang ada di warung. Setelah selesai mereka mengucapkan terimakasih kepada Jemima dan Dixon.

Sementara para Ibu-ibu dan para gadis hanya duduk diam menyaksikan dengan wajah tak bersahabat.

"Sekalian Ibu ibu dan yang lainnya silahkan ambil jajanan gratis nya. Biar mulut kalian sibuk ngunyah bukan malah sibuk ngegibah!" seru Jemima mengulas senyum.

Dixon menggeleng pelan sambil tersenyum kecil mendengar perkataan sang istri.

Ibu pemilik warung menyerahkan dua kantung kresek kepada Jemima, dengan cepat Dixon mengambil kresek itu.

"Biar aku saja yang bawa,"

"Kamu memang baik banget Sayang, makasih," ucap Jemima sengaja memanas-manasi Ibu pemilik warung dan yang lainnya.

"Sayang, tolong ambil uang aku di saku celana," ucap Dixon, karena kedua tangan nya sudah menenteng dua kantung kresek berisi jajanan yang Jemima mau.

Dengan segera Jemima mengambil uang di saku celana sang suami, ia mengeluarkan uang bewarna pink kemerahan, lalu bertanya.

"Berapa semuanya Bu?"

"500 ribu lebih," jawab Ibu pemilik rumah warung.

"Ya sudah, ini aku bayar 1 juta," Jemima menyerahkan sepuluh lembar uang seratus ribu kepada Ibu pemilik warung.

Dengan cepat Ibu pemilik warung meraihnya.

Dih ... Dasar sombong! Aku doakan semoga secepatnya tuan Dixon sadar dari pengaruh pelet, supaya dia segera meninggalkan wanita sombong seperti mu Jemima! Aku sudah tidak sabar melihat mu kembali hidup miskin dan melarat.

Ucap Ibu pemilik warung di dalam hati.

Bersambung.