NovelToon NovelToon
Istri Buta Tuan Muda Tengil

Istri Buta Tuan Muda Tengil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Remaja01

Azam Rizki Van Houten---Tuan muda tengil, tapi patuh dan taat pada orang tua. Kecelakaan hebat hari itu di karnakan kecerobohannya yang ugal-ugalan mengemudi membuatnya harus menerima di terbangkan ke Australia. 5 tahun kemudian ia kembali. Sang bunda merencanakan perjodohannya dengan Airin--gadis yang begitu di kenalnya. Namun, kali ini Azam menentang permintaan bundanya, di karnakan ia telah menikah diam-diam dengan gadis buta.


Arumi Afifa Hilya, kecelakaan hari itu tidak hanya membuatnya kehilangan penglihatan, tapi gadis malang itu juga kehilangan adik yang paling di sayangnya--Bunga. 5 tahun kemudian seorang pemuda hadir, membuat dunianya berubah.

***

"Satu hal yang perlu lu ketahui, Zam! Lu adalah orang yang telah membuat gadis tadi tidak bisa melihat. Lu juga orang yang membuat anak kecil tadi putus sekolah. Dan lu juga yang telah merenggut nyawa adik mereka! Dengar itu, bangsat!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Remaja01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Periksa mata

Setelah Arumi memperkenalkan namanya. Dokter pun meminta gadis itu berbaring di brankar khusus. Senter kecil dalam kantong jas di keluarkan dan diarahkan ke mata Arumi.

"Apa Arumi bisa merasakan sesuatu?" tanya dokter.

Arumi menggeleng. "Nggak, Pak Dokter. Saya gak merasakan apa-apa."

Dokter mengeluh kecil, sebelumya ia memang sudah menduga hal itu. Melihat dari bola mata Arumi yang memang telah berubah warna. Sudah pasti kornea matanya tidak berfungsi lagi. "Apa sebelum ini Arumi bisa melihat?" tanya dokter.

"Bisa Pak Dokter. Dulu mata saya normal," jawab Arumi.

"Lalu, apa yang terjadi sampai Arumi tidak bisa melihat?" tanya dokter ingin tahu.

Arumi coba mengingat kembali kejadian buruk yang dialaminya 5 tahun yang lalu. "Saya gak bisa melihat setelah kecelakaan yang menimpa saya dan kedua adik-adik saya, Pak dokter. Itu terjadi lima tahun lalu. Tapi, setelah kecelakaan itu terjadi, saya masih bisa melihat Adik bungsu saya yang tergeletak di tengah jalan. Bahkan sekuat tenaga saya masih berusaha berdiri dan memeluk tubuhnya," ujar Arumi menceritakan apa yang terjadi padanya lima tahun lalu.

"Berarti setelah kejadian kecelakaan itu Arumi masih bisa melihat?" tanya dokter meyakinkan.

Arumi mengangguk. "Iya Pak Dokter. Tapi setelah saya memeluk tubuh Adik saya, saat itu saya sudah gak tahu apa-apa lagi. Ketika saya bangun semuanya sudah gelap Pak Dokter. Mata saya pada saat itu juga di perban, dan Dokter yang mengobati saya mengatakan jika kedua mata saya terluka terkena serpihan kaca."

Kening dokter semakin berkerut mendengar cerita Arumi.

'Jika matanya terkena serpihan kaca. Pasti di saat kecelakaan itu dia tidak bisa melihat. Tapi, kenapa setelah berada di rumah sakit dokter mengatakan matanya terkena serpihan kaca. Pasti ada yang tidak beres," gumam dokter.

"Apa Arumi masih ingat, di rumah sakit mana Arumi di rawat waktu itu?" tanya dokter lagi.

Arumi menggeleng. "Saya gak tahu Pak Dokter. Gak ada satu pun yang mengatakan waktu itu saya di rawat di rumah sakit mana."

Dokter pun menyudahi pemeriksaan. Dia kembali duduk di kursi kerjanya dan menulis hasil pemeriksaan. Kuat dugaannya, mata Arumi telah diganti tanpa sepengetahuan gadis itu.

"Bagaimana? Apa dia bisa melihat lagi?" tanya Azam.

Dokter mengeluh kecil sebelum menggelengkan kepala. "Sepertinya Arumi memang tidak bisa melihat lagi. Kecuali..."

"Kecuali apa?" potong Azam tidak sabaran.

"Kecuali ada orang yang mau mendonorkan kornea mata untuknya."

"Maksud dokter?" Azam kembali bertanya.

Sekilas Dokter melirik Arumi yang masih duduk. "Untuk bisa melihat lagi Arumi butuh kornea mata. Dia butuh orang yang mau mendonorkan kornea untuknya. Saya rasa sangat sulit mencari orang yang mau mendonorkan kornea mata."

Azam terdiam sesaat. Arumi yang masih duduk di bangku pemeriksaan itu di pandangnya lama.

'Harus kah gue yang mendonorkan mata untuk dia? Tapi, kalau gue berikan mata gue pada dia. Gue yang buta dong? Tapi kan yang menyebabkan dia buta memang gue. Kalau gue mau bertanggung jawab gue harus relain mata gue dong.'

***

Airin menoleh kiri dan kanan, memperhatikan lokasi sekeliling sebelum menolak pintu kaca sebuah cafe dan masuk ke dalam. Kaki panjangnya berjalan menyilang, bak seorang model yang tengah berjalan diatas catwalk. Kaca mata hitam yang menutupi matanya diangkat ke atas kepala. Senyumnya merekah saat melihat lelaki yang sejak tadi duduk sendirian di sana.

"Hai, honey! Sudah lama ya? Maaf ya, aku telat. Maklumlah Jakarta, selalu macet," ujarnya, lalu menyapa kedua belah pipi lelaki itu dengan pipinya.

Rio tersenyum kelat. "Aku kira kamu gak akan datang," ujarnya sinis.

"Honey? Kenapa bicara seperti itu. Kamu kan tau sendiri, aku memang sibuk."

"Ya, aku tahu. Kamu memang selalu sibuk, jika kuajak bertemu."

"No! No honey, aku benar-benar sibuk. Aku sudah bilang tadi, kan?"

Rio mendengus pelan, Airin yang duduk di hadapannya di lirik sekilas. Lalu Gelas berisi minuman diaduknya. "Kadang aku merasa capek sendiri. Sepertinya hanya aku yang terlalu menginginkanmu. Sementara kamu sendiri? Malah asyik berduan dengan anak pejabat itu."

Airin menyipitkan mata memandang lelaki itu. "Sebenarnya kamu mau ngomong apa, Rio? Katakan! Jangan berbelit-belit seperti ini."

Rio mendesah lemah, wajah di usapnya kasar sebelum mengulurkan kedua belah tangan memegang tangan Airin yang berada di atas meja. "Airin, please! Ikut denganku ke Kalimantan. Aku ingin mengenalkanmu pada orang tuaku. Dan nanti kita menikah di sana."

Seketika Airin menarik tangannya yang di genggam lelaki itu. Kepala di gelengkan perlahan sambil tertawa mengejek. " Kamu sudah gila?"

"Gak, Sayang. Aku serius. Aku sayang kamu, Airin. Aku ingin memilikimu seutuhnya. Aku ingin...." Rio menjeda kalimatnya. Tangannya merogoh saku celana, mengeluarkan kotak kecil dari sana. Kemudian dia berdiri, lalu melutut dengan satu di tegakkan sejajar pinggang. "Will you marry me?"

Airin tertawa besar. Lalu berdiri dari duduk, tawanya tadi juga lenyap seketika, di gantikan dengan wajah marah. "No! Kamu tahukan? Aku gak akan menikah dengan laki-laki mana pun selain dengan Azam. Sadar lah Rio! Dari awal aku sudah bilang, kalau hubungan kita ini hanya sekedar have fun saja!" bentaknya berapi-api. Kaca mata di turunkannya lagi, sebelum melangkah pergi. Akan tetapi baru tiga langkah kakinya menapak, dia berhenti dan berbalik badan kebelakang. "Mulai sekarang, jangan pernah kamu hubungi aku lagi!" peringat-nya sebelum kembali melanjutkan langkah.

***

"Kak Rumi!" Aril berlari mendekati Arumi yang baru saja datang bersama Azam. Kaki kakaknya di peluk erat, lalu menumpahkan tangis di sana.

"Aril. Kenapa nangis?" tanya Arumi. Kepala bocah itu di usap pelan.

"Kata tante Dian. Ayah datang kesini dan akan membawa Aril pergi. Aril gak mau! Aril gak mau tinggal sama Ayah. Aril mau tinggal sama Kak Rumi saja," lirih Aril terisak memeluk kaki Arumi.

Arumi diam. Ia pun tidak ingin berpisah dengan adiknya.

Aril melerai pelukan, lalu beralih memandang Azam yang berdiri di sebelah kakaknya. "Bang Rayen, tolong Aril. Aril gak mau tinggal sama Ayah. Aril mau tinggal sama Kak Rumi. Ayah Aril jahat. Dulu saja ibu sering di pukul. Aril gak mau tinggal sama Ayah. Tolong Aril. Aril mau tinggal sama Kak Rumi," adunya masih terisak, lalu kaki Azam di peluk erat.

Beberapa saat Azam diam membatu. Kemudian satu tangannya diletakkan diatas kepala bocah itu. Arumi yang berdiri di sebelahnya di pandang lama.

'Jadi pria tua banyak tato tadi bokap mereka. Tapi kemana dia selama ini? Perasaan gue baru tadi itu melihat dia? Dan kenapa juga orang tua itu marah-marah sama si buta ini?  Kalau si buta ini anaknya kenapa pria tua tadi malah memukul dia. Ishk, pusing kepala gue. Hidupnya terlalu ribet.'

'Seandainya gue donorin mata gue ke dia, terus kalau si tatoan datang lagi? Apa si buta ini bisa menyelesaikan masalahnya. Alah, buta buta. Banyak bangat sih masalah dalam hidup lu.'

1
Erna Wati
seru bagus dan keren
aleena
Kan bener firasatku
mengatakan sebenarnya airin sudah tau klo Arumi saudara kembar dia
dan Mata milik arumi pasti dia juga penyebab kebutaan itu
PengGeng EN SifHa
apakah airin ini yang mendonorkan mata arumi u/ orang lain ??

apakah airin & arumi masih saudara kandung yg berpisah karna perceraian orang tua ?

dan apakah airin ada fakta yg masih terembunyi dibalik keluarga azam sebagai anak angkat dr orang tuanya ?

semua memang sulit diterka...tapi inilah dunia NOVEL yang memukau👏👏👏👏👏☕️☕️☕️☕️
aleena
azam kapan lembutny itu suara kasar mulu
semoga si azam cepet bucin, menikah bukan sekedar tanggung jawab atas insiden 5thn lalu
dan si Lilis semoga dia sadar bahwa apa yg dilihat dlm diri airin semua kebohongan nampak di depan mata
my heart
semangat Thor , agak sedikit kesel sih sama bundanya azam tapi cerita nya tetep keren
Chandra Erlangga
semangat thorr...
salah satu pembaca setia mu
👍👍👍
aleena
aku lihat diberanda bakul jamu
masuk ranking 5
semangaat ya thor

semoga novel inipun masuk ranking besar
Sasa Sasa: maksudnya?
total 1 replies
aleena
ooh apa si azam mau nikahi secara sirih dulu,,
terus kapan sifat buruk airin terbongkar
aleena
wah bisa jadi airin yg menjual Mata arumi
aleena
patuh orang Tua ok, tpi Tegas
jangan Iya Iya aja,.sia yang sangat mudah di masukin omongan dari airin
gak pernah diselidiki dulu
Kan si kudaniel punya banyak pengawal
kenapa gak selidiki kelkuan airin

wah parah beut
aleena
arumi ini sifatnya gak percayaan
meski sudah ditolong /Grin/
aleena
apa dia kembar, arumi dan airin
aleena
alurnya bagus
aleena
airin sombong
anak super, penyakitan pula
kamu lupa ya sudah hampir mati saat kecil
klo bukan karna udang papa daniel yg mengalir
aleena
wah parah si airin padahal waktu kecil, keliatan lugu dan Manis
ternyata buaya betina kau
aleena
berarti Mata arumi dicuri ,sama dokter praktek illegal
wah parah
aleena
pasti ngomongin soal sekolah aril
Sasa Sasa: Baca komen komen kakak, jadi semangat lagi nulis. ,🫢 makacih ya kak😘😘
Sasa Sasa: Baca komen komen kakak, jadi semangat lagi nulis. ,🫢 makacih ya kak😘😘
total 2 replies
aleena
ahaha Baru aja dpt 50 rb udah sombong buktiin dulu
aleena
begini nyesel kan
aleena
airin. selingkuh
aduh dari cara pembahanasan tdi Antara arumi dan aril kayaknya sibunga gak ada deh
apa jangan jangaan ,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!