NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Menjadi Ibu Susu Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.

April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.

April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.

Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.

Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.

Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

"Buka bajumu !" pinta Dave begitu masuk lagi ke kamarnya.

"Ah, mengapa aku harus membuka bajuku ?" April menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"M-maksudku, perlihatkan perutmu!" Dave jadi serba salah lalu menunjukkan minyak esensial di tangannya. "Kembalilah berbaring, aku akan menggosok perutmu."

April mengerti dan menuruti perkataan Dave. Ia kembali berbaring dan menggulung bajunya sampai di atas pusar.

Dave sudah lama tidak melihat tubuh wanita kecuali Lara, jakunnya naik turun dengan pemandangan indah di depannya. Ia pun mengontrol diri.

"Aku bisa melakukan sendiri." April menyodorkan tangannya meminta minyak tersebut.

Dave menatap sejenak tangan itu lalu detik berikutnya ia menepisnya. "Kamu meremehkanku tidak bisa melakukan hal mudah seperti ini ?" Lalu Dave menuangkan seperlunya minyak itu ke telapak tangannya kemudian menggosok - gosok dan mengusap lembut di atas perut April.

Geli - geli bagaimana gitu rasanya. April sampai merem melek menahannya.

Dave mengamati reaksi istrinya. "Bagaimana ?"

Sentuhan lembut dari Dave benar - benar menghipnotis rasa sakit itu.

"Sudah mendingan dari yang tadi." jika bisa memilih, April kepingin nyeri setiap hari biar bisa diperhatikan seromantis ini.

"Kamu biasa datang bulan sampai berapa lama ?" tanya Dave intens membuyarkan lamunannya yang nakal, entah karena tidak ada topik lain jadi bertanya sekenanya.

"Seminggu bahkan bisa lebih." sahut April mengingat - ingat.

"Lama banget !" reflek Dave dan menyudahi menggosok.

"Memangnya kenapa Kak Dave ?" April menurunkan kembali gulungan bajunya dan perlahan bangkit lalu duduk sejajar dengan Dave.

Dave menggaruk kepalanya yang sedikit gatal. "Ya, kasihan kamu jika selama itu merasakan nyeri datang bulan." bingung juga mau jawab apa. Jangan sampai keceplosan kalau dia menginginkan April.

"Enggak kok. Biasanya nyeri cuman sehari atau dua hari dan itu pas waktu di awal datang bulan saja."

"Oh !" Dave membulatkan mulutnya.

April seperti melihat sesuatu yang menarik hati tergeletak begitu saja di atas nakas. Ingin ia bertanya tapi takut salah. April mengabaikan dan pura - pura tidak tahu saja.

Dave melepas kemeja berniat untuk mandi. "Jika kamu merasa nyaman untuk tidur di kamar ini, istirahatlah !"

"Hm, aku akan minta izin dulu pada David."

"Hai, yang punya rumah siapa ? Mengapa harus minta izin dulu sama anak kecil ?" geram Dave begitu cemburu.

"Kau tahu Kak Dave, David kecil begitu terobsesi dengan ibu susunya. Dia bisa nangis seharian jika aku pergi sebentar saja darinya, kecuali jika dia mengizinkan." ucap April sedikit menyombongkan diri.

"Terserah deh !" kesal Dave dan bergegas masuk ke kamar mandi.

.

Saat malam, April tak bisa tidur karena perutnya kram.

David pun terbangun, "Ibu, Ibu kenapa ?" tanyanya khawatir.

"Perut Ibu, sakit banget Sayang !" keluh April sembari terus menekan perutnya.

David kecil begitu bingung harus berbuat apa. Ia pun berinisiatif membangunkan ayahnya. David ke luar kamar menuju kamar ayahnya yang rupanya tidak ada di sana.

David terlihat panik dan menuju ruang kerja ayahnya yang ternyata Dave ada di situ.

"Ayah !" seru David begitu berhasil membuka pintu.

Dave menoleh terkejut dengan kedatangan putranya yang tiba - tiba. Lalu melepas kacamatanya. "David, mengapa kamu bangun ? Ini masih sangat malam."

"Ibu, Ayah." David menunjukkan ekspresi mau menangis.

"Kenapa dengan Ibu ?" tanya Dave menjadi cemas.

"Ibu mengeluh perutnya sakit." terang David yang membuat Dave segera mematikan laptop dan beranjak dari ruang kerjanya.

"Ayo, kita lihat Ibumu ! Semoga tidak terjadi apa - apa dengannya !"

Dave menggendong pria kecil itu menuju kamar David.

Sesampainya di sana, Dave melihat April yang merintih kesakitan. Dave menurunkan David lalu menghambur.

"April, kenapa, nyeri lagi ?" tanya Dave untuk memastikan keluhan ini sama dengan yang sore tadi.

April hanya mengangguk.

Dave menatap David lalu meminta izin untuk membawa ibunya ke kamar Ayah. David pun rela untuk di tinggal dan tidur sendirian.

Dave menggendong April, David membantu membukakan pintu. "Sayang, tidur sendiri berani kan ?" tanya April sebelum menghilang dari pandangan.

"Iya, Ibu. Semoga cepat sembuh !"

Lalu Dave segera melangkah pergi meninggalkan kamar David.

April sendiri tak tahu juga dengan perasaannya saat dalam posisi seperti ini, di gendong seperti putri yang dimanjakan. Hanya rasa sakit yang mengusai keadaan sekarang.

Begitu sampai di kamar, Dave menurunkan perlahan April di atas kasur. Dilihatnya April sampai berkeringat dingin.

"Apa perlu periksa ke dokter ?" tawar Dave jika perlu malam ini juga ia akan mengantarnya.

"Tidak usah. Aku tidak terbiasa mengkonsumsi obat. Di pijat atau di oles minyak saja." terang April memberitahu. Mengapa juga sampai nyeri sesakit ini. Sudah lama sebenarnya tidak merasa nyeri. Ia ingat terakhir merasa sakit saat ia masih belum menikah.

Dave lalu mengambil minyak Lavender dan menggosokkan ke bagian perut dan punggung.

"Sakit banget ya ?"

"Hm, seperti di tusuk - tusuk."

Begitu telaten Dave menggosoknya sampai April merasa keenakan lalu tertidur. Kali ini pertama April tidur seranjang dengan Dave.

Dave mengamati lekat wajah istrinya yang ternyata begitu cantik dan sayangnya terabaikan sekian lama. Betapa bodohnya Dave membiarkan wanita di depannya tak tersentuh olehnya.

Dave menyibak rambut yang menjuntai menutupi wajah cantiknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya lalu mencium lembut keningnya. Hasrat yang begitu lama terpendam kini bergejolak. Andai April tak sedang datang bulan, sudah ia terkam malam ini juga. Begitu lama Dave menikmati lalu turun dan pindah ke pipi. April yang sudah pindah dimensi tak merasakan apa - apa ketika Dave menjatuhkan ciuman untuk pertama kalinya.

Hm, aroma istrinya begitu menggoda.

Karena lelah dan mengantuk juga, Dave pun menyusul tidur sambil memeluknya.

Keesokan pagi.

April merasakan tubuhnya tertindih oleh sesuatu yang berat. Tidak mungkin David berubah menjadi besar dan kuat. Lalu April membuka matanya. Alangkah kagetnya ia tidur dalam pelukan sang suami. Suami yang tidak pernah menyentuhnya.

April bangkit dan berusaha memindahkan tangan kekar yang melingkar di perutnya.

Dave sendiri merasa ada yang mengangkat tangannya. "Kamu sudah bangun ?"

April tersentak kaget. "Ah, iya. Maaf, aku tertidur di sini."

"Apa masih merasakan sakit di perutmu ?"

"Sepertinya Kak Dave ahli mengobati orang nyeri datang bulan. Aku tidak merasakan sakit lagi. Terimakasih Kak Dave ! Hm, aku harus bangun, David pasti mencariku."

Dave tak terima di tinggal pergi begitu saja. Dave menahan tubuh April lalu membawanya dalam kungkungan.

"Bahkan kamu hanya berterima kasih saja padaku."

"A-pa maksud kamu Kak Dave, aku harus pergi." April menjadi kikuk dengan posisi seintim ini. Apalagi kepunyaan Dave terasa keras dan menekan perutnya.

Dave tak berhenti menatap. "Boleh aku meminta sesuatu darimu sebelum kamu pergi ?"

"A-apa itu ?"

Dave semakin mendekat dan ....

1
Kam1la
ok kak Cindy...
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap !!
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la: iya, kak Cindy
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la: asiap!!
total 1 replies
Kam1la
siap, kak Cindy
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
Kam1la: terimakasih kak, atas dukungannya. dari sekian penggemar cuman kak Cindy yang aktif komen
total 3 replies
Kam1la
dari sekian penggemar, cuman kak Cindy yang aktif. terimakasih Kak atas support untuk author receh ini.
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Kam1la
siap kak!
Cindy
lanjut kak
Kam1la
jangan lupa teman - teman untuk like dN rating nya juga. terima kasih...
Cindy
next
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy: oh, gitu kak😊
Kam1la: belum dapat inspirasi kak...
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!