NovelToon NovelToon
Terobsesi Kamu

Terobsesi Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Kantor / Obsesi / Duda
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Drezzlle

Vira, terkejut ketika kartu undangan pernikahan kekasihnya Alby (rekan kerja) tersebar di kantor. Setelah 4 tahun hubungan, Alby akan menikahi wanita lain—membuatnya tertekan, apalagi dengan tuntutan kerja ketat dari William, Art Director yang dijuluki "Duda Killer".

Vira membawa surat pengunduran diri ke ruangan William, tapi bosnya malah merobeknya dan tiba-tiba melamar, "Kita menikah."

Bos-nya yang mendesaknya untuk menerima lamarannya dan Alby yang meminta hubungan mereka kembali setelah di khianati istrinya. Membuat Vira terjebak dalam dua obsesi pria yang menginginkannya.

Lalu apakah Vira mau menerima lamaran William pada akhirnya? Ataukah ia akan kembali dengan Alby?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Drezzlle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Segera Resign

“Iya, ini Papah OTW.” William mengakhiri kalimatnya dengan terburu-buru, lalu menekan tombol 'end call' tanpa menunggu jawaban.

Mobil keluar dari area parkir, melaju membelah jalanan malam yang sepi di Ibukota.

"Pak, saya turun di halte saja," ucap Vira, bersiap melepas seatbelt.

"Nggak," jawab William tegas. “Aku antar.”

Kalimat perhatian itu terdengar aneh di telinga Vira. Pria yang acap kali memakinya di kantor, kini penuh perhatian padanya. Kayaknya dia punya dua kepribadian, deh, batinnya.

Hanya butuh 15 menit perjalanan dari kantor hingga ke apartemen Vira. Mobil berhenti di depan gedung Apartemen. Bahkan, Vira tidak pernah memberitahukan siapapun pada koleganya alamat apartemennya, karena privasi.

“Bapak tahu darimana lokasi apartemen saya?” matanya melebar, panik.

“Itu rahasia,” ucap William, senyum tipis bermain di bibirnya saat ia mendekat untuk melepaskan seatbelt Vira.

Vira membeku, napasnya tercekat saat wajah William semakin mendekat, memenuhi pandangannya.

“Bapak... mengikuti saya?”

“Anggap saja begitu. Sekarang, turun dan istirahatlah,” kata William sambil tersenyum tipis.

Dengan cepat Vira keluar dari mobil. “Terima kasih banyak, Pak,” katanya terburu-buru, lalu menutup pintu dengan sedikit keras.

Seeet…

William menurunkan kaca mobil. “Dan satu lagi...” Matanya menyipit tajam, “Jangan coba-coba menyerahkan surat pengunduran diri besok pagi.”

“Tapi...” Vira menggantungkan kalimatnya, tidak tahu harus berkata apa.

Kaca mobil kembali dinaikkan, mobil melaju pergi, terlihat dengan jelas William tidak ingin mendengarkan jawaban Vira.

Astaga apa-apaan dia, mau berhenti kerja aja susah banget. Padahal tiap hari berangkat kerja juga dia maki-maki, batin Vira kesal. Langkahnya perlahan memasuki lobi apartemen, berusaha meninggalkan semua tekanan tentang pekerjaan, meskipun percuma..

.

.

Keesokan harinya, aktivitas kantor diawali dengan ketegangan. Vira menarik napas dalam-dalam, bersiap menghadapi hari yang berat.

Seorang senior wanita, dengan blouse merah, tatanan rambut curly berdiri di samping meja Vira. Melempar beberapa kertas sketsa yang menurutnya gagal—Abella, seniornya. Meskipun lulus di kampus yang sama dan tahun yang sama, Abella lebih dulu bekerja di perusahaan.

"Ini sampah, Vira! Apa kamu tidak bisa membuat desain yang lebih baik?" bentak Abella, suaranya memecah keheningan pagi. “Jika tidak becus, jangan menjadi benalu untuk yang lainnya!” lanjutnya.

Vira berjongkok, memungut kertas-kertas yang dijatuhkan Abella. "Aku sudah merevisinya, bahkan Alby sudah mengeceknya," ucap Vira, mencoba membela diri.

"Kamu selalu saja mencari alasan!" Abella mencibir, tatapannya merendahkan. Dulu mereka sahabat, tapi kini Abella seolah menikmati kekuasaannya sebagai senior untuk menindas Vira.

Tumit runcing sepatu Abella itu menghantam kertas di lantai sedikit menggeser ke jari Vira. Kreek... "Aaa!" Vira berteriak, merasakan sakit yang menusuk di jarinya. Abella menginjaknya dengan sengaja.

Kantor masih sepi, hanya ada mereka berdua di lantai 2. Abella tahu betul Vira selalu datang lebih awal, mempersiapkan pekerjaannya sebelum menjadi sasaran kemarahan senior. Abella memanfaatkan kesunyian ini untuk melancarkan serangan.

Abella berjongkok, wajahnya hanya beberapa inci dari wajah Vira. "Dengar, Vira. Kau sudah kalah. Jangan membantahku. Jika kau masih bertemu Alby diam-diam, seperti semalam... aku tidak akan membiarkanmu lolos."

"Apa maksudmu?"

"Kamu mungkin pernah menjadi kekasihnya, tapi akulah yang memenangkan hatinya. Kami akan menikah, jadi jangan membuat masalah. Menyerah lah.”

Sreet!

"Aduh!" pekik Abella, refleks memegangi rambutnya. Ia menoleh, mendapati Lisa berdiri dengan wajah merah padam.

Lisa melepaskan cengkeramannya. "Apa-apaan ini, Abella?!" bentaknya, suaranya memecah keheningan kantor. Ia membantu Vira berdiri, dengan sigap mengambil kotak tisu di meja dan membersihkan darah di jari Vira.

"Bukan urusanmu," jawab Abella dengan nada ketus. Ia berusaha menghindari tatapan Lisa dan bergegas pergi.

Lisa dengan cepat menarik lengan Abella. "Dia anggota timku. Aku kepala tim di sini. Dan kamu..." Lisa menunjuk kening Abella dengan jari telunjuknya. "...tidak punya hak untuk memperlakukan siapa pun seperti itu. Kalau ada masalah, bicarakan denganku. Itu tugasku."

Abella mendengus, merasa kesal dan dipermalukan. Ia menghentakkan tangannya dan pergi tanpa menoleh.

"Vira, kau yakin baik-baik saja?" Lisa mengusap lembut punggung tangan kiri Vira yang terluka, bekas pijakan sepatu high heels Abella masih terlihat jelas membiru.

"Aku... aku sudah tidak kuat, Lis. Aku mau resign saja," lirih Vira, suaranya bergetar. Ia berjalan tertatih ke arah meja untuk mengambil tasnya, langkahnya tampak berat.

BRUK!

Belum sempat tangannya meraih tas, tubuh Vira limbung dan ambruk ke lantai.

"Vira!" Lisa menjerit panik, membuat

William yang baru saja tiba di lantai dua berniat melihat Vira seperti biasanya, langsung berlari ketika mendengar jeritan. Ia menghampiri mereka dengan wajah khawatir.

Vira tergeletak tak sadarkan diri di lantai, matanya terpejam rapat. Lisa dengan cepat mengangkat kepalanya ke pangkuannya, berusaha memberikan pertolongan pertama.

"Vira, bangun!" Lisa menepuk pipi Vira.

"Kenapa dia?" tanya William panik, langsung mengangkat Vira ala bridal style. Ia berlari menuju lift, menuju lantai dasar. Berniat membawa Vira ke rumah sakit. Wajah Vira pucat, tubuhnya dingin. Lisa ikut berlari di belakangnya.

"Mobil! Mobil!" William celingukan.

Lisa berlari mendahului, mengambil mobilnya.

Mobil berhenti di lobi, William mengambil kemudi. Lisa duduk di belakang, menopang kepala Vira.

Kemudian, mobil melaju cepat menuju rumah sakit. Setibanya di depan pintu IGD, dua orang perawat sudah sigap menunggu dengan brankar untuk memindahkan Vira agar segera mendapatkan penanganan.

"Hubungi keluarganya secepatnya!" perintah William dengan nada cemas, menoleh ke arah Lisa yang berdiri di belakangnya dengan tatapan khawatir.

"Aku sudah menghubungi kakaknya, tapi orang tuanya sedang di luar kota. Mereka akan segera menyusul," jawab Lisa dengan suara bergetar. Ia mondar-mandir di depan ruang IGD, menunggu kabar dari dalam.

Seorang perawat mendekati William. "Anda keluarga pasien?"

"Saya... saya atasannya," jawab William dengan gugup. "Dan... calon suaminya," imbuhnya dengan nada pelan.

"Silakan ke ruang administrasi untuk mengisi formulir, Pak."

William mengangguk dan segera menuju ruang administrasi untuk menyelesaikan semua urusan.

Setelah semua formulir terisi dan ditandatangani, William diminta untuk menemui dokter yang menangani Vira.

"Pasien mengalami Gastritis akut," jelas dokter dengan nada serius. "Terjadi peradangan pada lapisan lambungnya, kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, stres, dan kurang istirahat.”

“Baik, Dokter.”

Setelah kondisinya stabil, Vira dibawa ke ruang inap sementara untuk mendapatkan perawatan intensif.

Saat sadar, Vira sedikit terkejut melihat kakak perempuannya duduk di samping ranjangnya. Aroma antiseptik yang tajam bercampur dengan bau samar obat-obatan memenuhi ruang rawat inap yang serba putih.

“Kak…” ucapnya lirih. Menepuk punggung tangan kakaknya yang tampak terkantuk-kantuk menjaganya.

“Eum… sudah bangun Vir.” Melia satu-satunya orang yang bisa dihubungi Lisa telah tiba, ia kakak iparnya.

“Loh, siapa yang hubungi kakak?”

“Lisa,” jawab Melia, ia bangkit dan siap pergi. “Aku pergi dulu, hari ini shift malam di rumah sakit. Sebentar lagi ada orang yang mau bergantian menjagamu.”

Krieettt…

Pintu terbuka, seorang pria berdiri di ambang pintu.

“Alby?” Vira terkejut dengan kehadiran mantannya. Nada bicaranya berubah dingin. “Apa yang kamu lakukan di sini?”

Bersambung…

1
suryani duriah
para pria strong semua🤭tapi kalo udah cinta jd hello kitty😁😁lanjuuut👍👍
Drezzlle: tepatnya prianya gila semua 🤣🤣🤣
total 1 replies
jeung eli
si albi belum move on rupanya
jeung eli
buset di selingkuhin di tinggalin sama pacar.
tapi di cintai sama bos gaskeun lah 😍
Jun
Pilihannya gak waras semua 🤣👍👍
NyonyaGala
lancar banget tu mulutnya ya pak Will bilang calon suami, tapi itu vira aslam gara gara kami suka nyuruh lembur tau 😭 mending tobat kata gua mah jadi bos ngeselin
NyonyaGala
auw aku mulai kepincut duda 35 tahun ini. pick up linenya rawr bgt😍
suryani duriah
hadeeh pak suryo benar2 sayang putrinya tapi dlm bentuk strong🤭dudkil ditabok pdhl udah pd bgt😁😁gimana kalo adyl ketahuan pasang kamera bisa tambah runyam🤣🤣lanjuut yg lbh g1l4 biar tambah seru👍👍👍
Drezzlle: 😒😒 lebih gila nanti warga Konoha masih mau nggak bacanya 🤣🤣
total 1 replies
Bahri Ali
Lah William aja di tolak 🙏
Drezzlle: mau nyoba nglamar nggak 🤭
total 1 replies
kalea rizuky
q ksih bunga deh soalnya bagus moga ampe akhir bagus dan g bertele tele ya thor
jeung eli
itu bapa tau
jeung eli
ujug ujug diam tanda setuju 🤣🤣
jeung eli
🤭🤭rasanya ingin risign kalo ketemu mantak satu kerjaan
suryani duriah
titisan robert pak suryo😁alby kalo keluar dr ruang pak jend udah jd dendeng🤭🤣🤣lanjuuut👍👍
Drezzlle: Enak tinggal tambah nasi. 🤣 Tinggal William ikutan jadi dendeng atau nggak
total 1 replies
mawar Cian
tambah seru 👍👍👍
Bahri Ali
serem juga pak suryo👍
Drezzlle: mau daftar jadi calon mantu nggak? 😒
total 1 replies
NyonyaGala
ahahaha kedengeran si bos dudkill deh. lemburnya dibayar pake uang apa pake cinta nih 🤣
NyonyaGala
si dudkill asal lamar aja emang udh naksir apa cuma trik biar vira ga resign? 🤭
Rahmat Zakaria
olalal ternyata keluarga loreng kalau di usik kaya macan yg tidur di ganggu ya
Drezzlle: Terimakasih sudah mampir kak 🙏

Keluarga mana yang terima kalau anaknya di gosting kak sama pecundang 😒🤭🤭
total 1 replies
suryani duriah
papanya vira jendral hadeeh alby mampuus dah🤭enggak ikutan yaa soalnya orang militer... pokoknya bahaya kyk ngadapin robert🤣🤣lanjuut👍👍
Drezzlle: Bapaknya kaya Robert 🤣🤣 jadi kangen Robert tapi mau nerusin nggak laku tuh novel
total 1 replies
suryani duriah
seram bgt alby😁ikut aja apa maunya othor🤣🤣lanjuut lanjuuut👍👍
Drezzlle: lebih seram William 😒 cuma belum ke tahap itu ajA
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!