NovelToon NovelToon
TERBAKAR PESONA ZARA

TERBAKAR PESONA ZARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Teen School/College / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Telo Ungu

"Kenapa selalu gue yang harus ngertiin dia? Gue pacar elo Marvin! Lo sadar itu ga sih? Gue capek! Gue muak!" ucap Ranu pada kekasihnya dengan nada marah.

"Maafin gue, Ranu. Gue ga maksud buat ngerebut Kara dari elo" Zara menatap takut takut pada Ranu.

"Diem! Gue ga butuh omongan sampah elo ya" Ucap Ranu dengan nada tinggi.
.
.
.

"Shit! Mati aja elo sini Zara!" hardik Fatiyah setelah membaca ending cerita pendek tersebut.

Fatiyah mati terpanggang setelah membakar cerpen yang dia maki maki karena ending yang tak dia sukai. Dia tidak terima, tokoh kesayangannya, Ranu harus mati mengenaskan di akhir cerita. Tapi, siapa sangka kalau Fatiyah yang harusnya pergi ke alam baka malah merasuki tubuh Zara. Tokoh yang paling dia benci. Bagaimana kelanjutan kisahnya. Kita lihat saja. Apakah Fatiyah bisa menyelamatkan tokoh favoritnya dan mengubah takdir Ranu? Apakah dia malah terseret alur novel seperti yang seharusnya?

sorry guys, harus revisi judul dan cover soalnya bib...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Telo Ungu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 Menuju Ulang Tahun Marvin

Mood Zara hari baik sekali setelah melakukan me-time kemarin. Dia sudah tak perlu terlibat lagi dengan drama-drama yang dibuat oleh Ranu. Rasanya sekolah menjadi lebih sejuk dan menyenangkan tanpa perselisihan antara dirinya dengan tokoh perempuan utama di novel ini. Alias the one and only, Ranuuuuu.

Senyuman manisnya terpatri di wajah cantiknya. Sepanjang lorong menuju kelasnya, dia menyapa semua siswa dengan senyuman ramah dan sapaan hangatnya. Hal itu juga Zara lakukan pada Hazel, sahabatnya.

"Selamat pagi, Hazel" sapa Zara saat melihat Hazel ingin berbelok ke arah toilet.

"Pagi Zara. Gue duluan ya. Kebelet nih" kata Hazel bergegas masuk ke dalam toilet. Zara mengangguk. Kemudian melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Selamat pagi, Hisbi!" sapa Zara. Zara kemudian duduk di bangkunya. Hisbi yang berada disamping bangku Zara mendongakkan kepalanya menatap Zara. "Pagi Zara"

"Eh, eh, ada PR ga hari ini?" Zara membuka topik pembicaraan pagi ini dengan pertanyaan basa basi. Padahal Zara sudah selesai mengerjakan PRnya sendiri.

"Iya" Hisbi mengambil buku catatannya dari laci mejanya. Lalu membuka buku catatannya tersebut. "Pengen lihat?" sambung Hisbi sembari menyodorkan buku tersebut pada Zara.

"Emang boleh gue lihat PR elo?" Zara terkejut dengan tawaran Hisbi. Awalnya Zara hanya basa basi saja. Tapi, Hisbi begitu baik menyodorkannya begitu saja. Tentu saja, Zara tidak akan menolaknya.

"Thanks Bi" Zara mengambil buku catatannya sendiri. Lalu, mencocokkan jawabannya dengan jawabannya Hisbi. Zara begitu serius mengamati buku catatan Hisbi hingga ia tak sadar kalau Hisbi sudah meletakkan kotak hadiah untuknya.

"Buat elo" kata Hisbi sambil menyodorkan kotak tersebut lebih dekat pada Zara. "Ha?" Zara mendongak menatap kotak dan wajah Hisbi bergantian.

"Maksudnya? Ini buat gue gitu" Zara menunjuk dirinya sendiri dan kotak tersebut bergantian.

"Ya, itu buat elo Zara. Dibuka" seru Hisbi.

"What?! Buat gue? Untuk apa? Kan gue ga lagi ulang tahun Hisbi" Zara mengambil kotak tersebut dan membolak balikkannya. Lalu, ia kembali menatap ke arah Hisbi lekat lekat.

"Ini cuma hadiah pertemanan biasa, Zara. Sharing is caring. Dibuka ya " kata Hisbi lembut sambil tersenyum hingga memunculkan lesung pipinya.

"Hisbii!!! Manisnyaaaaaa" panggil Zara manja.

Telinga Hisbi memerah mendengar panggilan manja Zara. Dia membuang pandangannya ke arah kiri demi menjaga image-nya untuk tetap cool.

"Terima kasih Hisbi. Elo baik banget. Gue buka ya" Zara membuka kotak tersebut. Ternyata kotak tersebut berisi kalung yang berbentuk hati.

"Kalung, ini bagus banget. Hisbi, ini cute. Terima kasih ya" ucap Zara sambil mengambil kalung tersebut.

"Sini, gue bantu pakaikan" Zara pun menyodorkan kalung tersebut pada Hisbi. Lalu, ia menyampirkan rambut panjangnya yang tergerai ke depan. Ia membalikkan badannya membelakangi Hisbi.

Hisbi dengan hati hati memasangkan kalung tersebut ke leher Zara. Selama proses pemasangan kalung, Hisbi menahan diri untuk tidak mencium tengkuk Zara yang menggoda. Apalagi wangi rambutnya yang harum semerbak membuat Hisbi terpejam sejenak.

Hisbi mendesah pelan. Hisbi menahan gemas pada Zara. "Terima kasih ya Hisbi" ujar Zara sambil membalikkan badannya kembali menghadap temannya Lengkara itu.

Hisbi mengangguk. "Syukurlah, elo suka itu. Oh iya, gue ke toilet dulu ya. Nanti kalau ada guru, bilang gue izin ke toilet bentar"

Buru buru Hisbi keluar kelas tanpa menunggu respon Zara. Selang beberapa menit kepergian Hisbi, Zara kembali fokus pada buku catatannya tadi yang sempat tertunda.

"Zara!" panggil Marvin.

Zara yang mengenali suara Marvin tetap diam bergeming. Dia tak ingin merespon apapun yang Marvin lakukan. Marvin duduk di bangku Hisbi. Lalu, meletakkan sebuah undangan dengan desain mewah dan elegan di atas meja Zara.

"Zara, kamu kenapa menghindariku. Apa salahku?" tanya Marvin hati hati. Marvin tanpa sadar menggunakan kosa kata aku-kamu pada Zara.

Zara yang tadinya begitu fokus menatap buku catatan, mendongakkan kepalanya dan membalas tatapan Marvin. Zara menghela napas pelan. "Untuk apa kamu menanyakan hal yang sudah kamu tahu jawabannya, Marvin" ujar Zara datar.

"Aku tahu Zara, tapi ini semua masih bisa dibicarakan. Jadi tolong jangan jauhi aku seperti ini. Kita seharusnya bisa bersikap seperti biasa" Marvin menatap Zara sendu.

"Marvin, aku tidak bisa. Aku tidak bisa bersikap seolah olah semua baik baik saja. Nyatanya kita semua tidak baik baik saja. Kita tidak bisa terus terus denial, Marvin. Kamu tahu itu" Zara membuang pandangannya ke samping. Dia tak ingin menatap wajah Marvin yang terlihat lemah seperti itu.

Marvin menghembuskan napasnya dengan kasar. Lalu, ia membuka suaranya. "Aku tahu, sikapku yang plin-plan ini membuatmu terpojok dan semakin tertuduh dengan stigma dari Ranu, Zara. Aku minta maaf sudah membuatmu terluka dan tidak nyaman dengan kondisi kita ini. Aku ingin memberimu ini. Ini undangan ulang tahunku. Aku harap kamu bisa datang. Anggap saja, ini undangan sebagai teman kelas. Tak lebih" ujar Marvin menyodorkan undangan tersebut ke arah Zara.

Zara mengambil undangan tersebut dan menatapnya lekat lekat. "Semoga kamu bisa datang ke acara ulang tahunku dan ikut berbahagia bersamaku disana. Aku sangat menunggu kedatanganmu, Zara"

"Terima kasih Marvin. Aku usahakan untuk datang. Sebenarnya kamu tidak perlu meminta maaf padaku Marvin. Aku merasa kamu tidak bersalah. Kamu hanya sedikit terombang ambing dengan keadaan. Sejujurnya aku sayang padamu, tapi maaf Marvin, aku dan kamu tidak akan pernah menjadi kita. Terlalu banyak hal yang harus ditabrak, jika kita memaksakan diri. Maaf, ini memang karena keadaan kita tidak bisa membuat kita bersatu. Ku harap setelah ini, kita kembali sebagai teman kelas biasa. Jika bisa, anggap aku orang asing, Marvin" ucap Zara lirih.

Marvin terdiam menatap Zara yang berlalu meninggalkan kelas dengan mata berkaca kaca. "Aku juga sayang padamu, Zara. Tunggu sebentar lagi. Biarkan aku yang berjuang menerobos semua penghalang kita. Kamu cukup duduk diam dan temani aku" gumam Marvin pada dirinya sendiri.

.......

Tanpa di sadari semua orang, Catur dari tadi menyaksikan semuanya. Tangannya mengepal erat dan napas memberat. Dia terlihat menahan gejolak panas dalam hatinya. Namun, Catur tetap berusaha mengatur ekspresinya seakan akan tidak terjadi apa apa.

"Zara" panggil Catur lirih penuh damba.

"Sebentar lagi, Zara"

1
nathalia
babi bgt nih cowok, ngomongnya gak bermaksud selingkuh tapi tingkahnya aja begini
Rias Gremory
/Facepalm//Facepalm/ Fatiyah mati gegara kucing 😅😅
Dewi hartika
jangan patah semangat buat ceritanya lanjut thorr..
Telo Ungu: Terima kasih kak Dewi. Nantikan kelanjutannya yaaa. ♥️♥️♥️
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Cicih Sutiasih
aku mampir😊
Telo Ungu: terima kasih sudah mampir. love love
total 1 replies
Ayari Khana
Keren parah!
Telo Ungu: wow, terima kasih kak
total 1 replies
bea ofialda
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
Telo Ungu: terima kasih komentarnya kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!