NovelToon NovelToon
SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

SEDETIK CINTA DI TANAH NABI

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Menyembunyikan Identitas / Istri ideal
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

"Ya Allah. Ijin aku memiliki calon suami setampan pria yang ada sebelahku ini," ucap Rani dengan suara yang cukup keras membuat seorang Khalid tersenyum samar karena ia paham dengan bahasa Rani.

"Aamiin ya Allah kabulkan doa bidadari ini karena aku sendiri yang akan menjadikan dirinya sebagai istriku," lirih Khalid mengaminkan doa Rani lalu mengikuti langkah Rani yang ingin keluar dari lingkaran tawaf.



Sedetik Cinta di tanah nabi


Dia hadir tanpa permisi
Mengisi relung menyesap lambat
Ku tolak ia ku takut murkaNya
Yang ada ia menyusup hadir mendiami jiwa..
Aku terdiam menikmati lezatnya.Merasakan nuansa yang tak ingin usai
Waktu berlalu tanpa pamit

Sedetik hadirmu mengusir lara..ku takut sepi menyapa jua seperti gelap tak pernah iba tuk hadirkan malam..

Aku takut melepaskan detik cinta tertinggal mimpi ...ku ingin miliki dia karena ku damba... hadir mu singkat hilang tak dapat kutahan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Tegas

"Kak. Tolong jangan bercanda...! Perjodohan kita sudah tahap akhir. Bukankah Kaka sudah mengetahuinya beberapa bulan lalu?" Zakiyah masih berharap Khalid tidak serius dengan ucapannya.

"Aku tidak pernah bohong untuk urusan hati. Dan ini lihatlah foto pernikahan ku kalau kamu masih tidak percaya." Khalid memperlihatkan foto-foto dirinya saat melakukan ijab qobul dan saat pelukan dengan Rani usai mereka berada di kamar sebelum melakukan ritual malam pertama.

Dada Zakiyah terasa sesak. Pria yang selama ini ia harapkan untuk menjadi suaminya kini sirna begitu saja. Ia sudah memendam cintanya pada Khalid ketika usianya 16 tahun namun ia tidak berani mengungkapkan perasaannya hingga ia meminta kedua orangtuanya untuk menjodohkan dirinya dengan Khalid. Zakiyah tahu kalau kedua keluarga mereka sangat dekat apalagi masih ada hubungan kerabat.

"Khalid...! Kamu di sini nak?" tegur tuan Yusuf ayah dari Zakiyah.

"Iya tuan. Aku datang ingin meluruskan sesuatu maksudku tentang perjodohan aku dan Zakiyah," ucap Khalid.

"Silahkan ke dalam saja Khalid agar kita bisa tenang ngobrolnya. Di luar sangat panas. Dan kamu Kiyah tolong bilang pelayan untuk membawakan sesuatu untuk Khalid..!" titah tuan Yusuf.

"Sepertinya kak Khalid buru-buru karena dia datang untuk membatalkan perjodohan kami, ayah." Zakiyah meninggalkan kedua pria di depannya sambil menahan cairan bening yang hampir tumpah karena dadanya terasa sangat sesak.

Tuan Yusuf beralih melihat Khalid yang tetap bersikap tenang. Ia berusaha bijaksana agar tidak tersulut emosi.

"Khalid. Apakah benar yang dikatakan putriku?"

"Benar tuan. Aku tidak bisa menikahi Zakiyah karena sudah ada wanita lain yang menetap di hatiku saat ini dan isya Allah sampai ajal memisahkan kami," tegas Khalid tanpa menceritakan pernikahannya dengan Rani.

"Khalid. Kamu tahu sendiri kalau isu pernikahan kamu dan putriku sudah santer terdengar di kalangan kita sebagai keluarga kerajaan. Apakah kamu ingin mempermalukan keluargamu hanya untuk satu wanita? Kamu bisa menyingkirkan dia, Khalid," pinta tuan Yusuf namun Khalid tetap tegas dengan perkataannya.

"Tidak untuk masa lalu, masa kini dan masa depan. Aku terlalu mencintaimu wanitaku dan aku mendapatkan nya penuh perjuangan. Aku tidak akan menyia-nyiakan wanita ku yang sudah aku perjuangkan, tuan. Permisi. Assalamualaikum...!" ucap Khalid berlalu pergi meninggalkan tuan Yusuf yang mengepalkan kedua tangannya menahan gejolak amarah yang hampir meledak.

Di dalam kamar sana Zakiyah menangis histeris karena impiannya harus kandas begitu saja karena hadirnya orang ketiga diantara dirinya dan Khalid. Ia bertekad untuk memisahkan Khalid dengan Rani.

"Apapun yang terjadi aku harus bisa menyingkirkan wanita itu. Harus bisa. Ayahku pasti bisa melakukannya," batin Zakiyah menghibur hatinya ditengah kesedihannya.

Khalid menghubungi lagi Rani yang saat ini sedang termenung. Bunyi ponsel Rani terus berdering tapi wanita cantik ini enggan menerimanya. Terpaksa Khalid harus mengirim pesan untuk Rani agar wanitanya tidak salah paham padanya.

"Sayang. Aku minta maaf telah memutuskan sambungan telepon darimu. Tadi ada sedikit kekacauan yang terjadi di keluargaku. Aku akan menjelaskan detail permasalahannya padamu. Jadi tolong angkat teleponnya. Aku tahu kamu sedang ngambek saat ini. Tolong aku sayang...!" pinta Khalid dengan emoticon sedih.

Rani yang membacanya seketika terkejut. Ia buru-buru menghubungi Khalid agar salah paham diantara mereka tidak panjang. Khalid tersenyum melihat wanitanya penasaran dengan ceritanya.

"Apa yang terjadi Khalid ....?" tanya Rani tanpa basa-basi.

Khalid memijit keningnya lalu menarik nafas agar bisa menjelaskan kepada Rani tanpa ada ada drama.

"Mommy sedang dirawat di rumah sakit usai berdebat denganku," sahut Khalid.

"Why...?"

"Aku dipaksa menikahi perempuan pilihan mereka dan aku menolaknya dengan mendatangi langsung rumah perempuan itu dan memperlihatkan foto pernikahan kita padanya. Setelah itu aku pulang," ucap Khalid tanpa bertele-tele.

Rani menghembuskan nafasnya lega. Namun ia tidak bisa mengabaikan informasi itu begitu saja. Setidaknya dia bisa mempersiapkan diri apapun yang terjadi nantinya.

"Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kamu akan meninggalkan aku di sini dan kita bertemu hanya sesekali saja?" tanya Rani.

"Aku akan membawamu ke negaraku. Tempatmu ada di sisiku. Kalau bisa tidak usah bekerja dan kerjamu hanya melayani aku. Itu tugasmu sebenarnya," tegas Khalid.

"Baiklah. Aku tidak mempermasalahkan karirku yang penting kita selalu bersama," balas Rani tidak kalah romantisnya.

"Uhhmmm...! Kamu membuat aku merindukanmu sayang."

"Baiklah. Pulang secepatnya dan jemput aku. Aku juga merasakan hal yang sama terutama tubuhku yang menginginkan mu," ucap Rani.

"Tubuhmu yang bagian mana sayang?" goda Khalid membuat Rani salah tingkah.

"Sepertinya kamu lebih paham bagian seluk beluk wanita. Bukankah milikmu akan mencari sarangnya nanti?" jawab Rani lalu mengakhiri obrolan mereka.

"Aisshh....! Kenapa dimatikan? Apakah dia sangat malu untuk bahas urusan ranjang? padahal aku sangat membutuhkan jika ia berkata vulgar padaku." Khalid terkekeh sendiri.

Ia membayangkan wajah Rani yang membuatnya ingin menjemput Rani sekarang juga tapi urusan pekerjaannya tidak bisa ditunda lagi karena ia sudah terlalu lama meninggalkan perusahaannya yang bergerak di produksi minyak.

"Kenapa suamiku menjadi sangat mesum?" Rani tersenyum sendiri membayangkan bagaimana suaminya terlalu jago untuk membuatnya tergila-gila dalam hal bercinta.

Namun senyum itu kembali pudar mengingat urusan perjodohan Khalid yang cukup serius.

"Ya Allah. Aku tidak menentang poligami. Namun hatiku tidak siap untuk menerima jika dimadu. Ku rasa itu bukan madu tapi madu yang mematikan," geram Rani yang tidak mau hidupnya terusik oleh wanita lain.

Tiba di perusahaan, Syam yang sudah menyiapkan berkas untuk meeting sore itu melihat Khalid yang masuk ke ruangannya dengan wajah datar seperti biasanya. Walaupun dalam hatinya ada rasa kepuasan sendiri menggoda istrinya yang makin membuatnya rindu. Khalid menghubungi Syam untuk membahas tentang Rani.

"Iya tuan...!" Syam mendekati bos nya itu untuk menunggu perintah.

"Apakah kamu bisa menghubungi orang-orang kita untuk mengawasi istriku di negaranya?"

"Emangnya ada apa tuan? Bukankah ayahnya nona Rani juga sudah menempatkan orang-orangnya untuk mengawasi putrinya?" ucap Syam yang diam-diam menelisik bagaimana kehidupan Rani yang tidak jauh-jauh dengan pengawalan ketat oleh orang-orang suruhan ayah kandungnya .

"Aku tahu akan hal itu. Tapi sekarang Rani adalah tanggung jawabku. Aku tidak mau lengah untuk menjaganya. Musuh ayahnya mungkin masih mengincar Rani tapi bagaimana dengan musuhku yang akan menyakiti istriku. Apalagi Rani saat ini dalam masa subur dan mungkin saja dia mulai hamil anak kami," ucap Khalid yang berharap banyak Rani cepat mengandung benihnya.

"Tuan. Maksud anda musuh anda itu adalah dari keluarga tuan Yusuf?" tanya Syam.

"Putrinya Zakiyah. Itu yang sangat menggangguku. Seorang wanita yang tidak kesampaian cintanya biasanya melakukan kejahatan diluar nalarnya untuk menyingkirkan saingannya," jelas Khalid.

"Baik tuan. Saya paham apa yang anda kuatirkan. Saya akan melakukan apapun agar istri anda tetap aman," balas Syam.

"Terimakasih Syam. Aku mengandalkanmu. Aku hanya takut wanitaku terluka karena ulahku," jawab Khalid.

1
lestari saja💕
semoga yaaa
lestari saja💕
tertarik dgn judulnya...
Yuliana Tunru
hedeeeh drama klga kerajaan ya gitu kyk manusia lain bkn tak punya martabat sebesar mrk padahal paham agama klo harta dan gelar tak berarti di mata Allah
Yuliana Tunru
ya ampun paksu sdh tak sabar msh byk tamu àpa tdk bisa menunggu
Rosdiana Diana
insya Allah sangat bagus. Ayo mampir bagi yang ingin merasakan cinta romantis tokoh di novel ini
Sri Muryati
jangan belum halal...
durrotul aimmsh
visual Khalid kakak
Astrid valleria.s.
makasih thor udah up🌹🌹🌹
Astrid valleria.s.
merapat thor😘
adlina firdhausy
segara di tambahkan halaman nya ya
!m_mah
masuk list yuk💪upny kk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!