"Kau mengundang suami sah mu untuk menyaksikan istrinya dinikahi pria lain? lelucon apa yang sedang kau buat?. Dirimu, tubuhmu, bagian terdalam mu, hanya milikku. Ariana Raj Wallace." (Caesar Castillo Grayson).
Hawaii, tempat indah yang menghantarkan Ariana pada kehidupan baru. Ia mengalami kejadian apes yang membuatnya mendadak jadi istri seorang pria asing bernama Caesar selama 21 hari.
Setelah semuanya selesai, Ariana pergi tanpa memikirkan bahwa dirinya masih seorang istri dari seorang Caesar. Seiring berjalannya waktu, keduanya dipertemukan kembali. namun status pernikahannya harus disembunyikan.
.
.
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Di sebuah tempat, masih di dekat wisata ternama Hawaii.
Seorang pria memasuki salah satu pemilik mobil metalik hitam, tampaknya ia telah melakukan sesuatu di daerah tersebut. Di dalam mobil bukan hanya dirinya, tetapi masih ada atasannya yang menunggu.
"Tuan Diego, saya kembali."
"Jadi bagaimana katanya?."
"Tidak ada.. Menurut pemilik dan penjaga tempat wisata ini, Non Ariana tak menunjukkan batang hidungnya lagi di pesisir pantai." Lapornya menjelaskan.
Diego memijit pusing kening, semua aksesnya diblokir dan Ariana tampak mengganti nomor teleponnya. Jadi ini cukup susah. Sudah lama ia tak berjumpa dengan pujaan hatinya, Diego tak bisa terus-terusan tersiksa.
Pikirannya menerawang kemana-mana, walaupun Ariana mengatakan sudah menemukan pria lain yang lebih baik darinya, tapi Diego enggan percaya, itu pasti akal-akalannya saja untuk menghindar sementara. Diego yakin 10 tahun bukan waktu sebentar untuk melupakan begitu saja hanya karena kesalahan kecil.
"Ariana tidak mungkin bisa tanpa diriku."
Jika ia memang benar sudah memilih pria lain, maka Diego harus memastikannya langsung.
"Ngomong-ngomong apa pewaris Grayson masih di tempat ini?." Selidik Diego.
"Iya, saat menemui pemilik wisata saya melihat perkumpulan mereka. Sepertinya sehabis bertugas."
Diego tak langsung menjawab. Walaupun informasi mengatakan tidak dan juga buktinya tidak ada hubungan, entah kenapa hatinya selalu curiga seolah ada yang belum beres.
"Sial!.."
"Jika Ariana tidak ada di tempat ini, kemana kita mencarinya!."
Orang kepercayaan Diego menatap seksama foto Ariana dulu saat di apartemen yang dikirimnya pada Diego. Dindingnya, furniture ruangannya, dan pemandangan apartemen yang selintas terlihat. Ia harus mencari setiap apartemen yang memiliki fasilitas seperti itu.
"Saya akan mengecek satu-satu apartemen yang ada di daerah sini." Ujarnya segera.
Diego menunggu hasil.. Ditengah kebingungan yang tak berujung, Diego teringat teman wanita Ariana yang berada di kota ini juga. Ya, Lovita.
Pria itu teringat pernah melihat unggahan Instagram Lovi saat berada di suatu tempat, walaupun wanita di sampingnya hanya terlihat setengah, tapi Diego sangat yakin bahwa tas asing yang masuk frame foto adalah milik Ariana.
"Cukupkan saja, kita pergi ke tempat A! Ada petunjuk di sana." Sergah Diego.
"Baik tuan."
Mobil itu melaju membelah jalanan raya menuju tempat yang dituju.
.
.
Mall.
Luke yang sudah menenteng beberapa tas belanjaan, ia tetap setia mengikuti langkah tuannya yang tampak sibuk menatap jejeran daging Wagyu mentah. Sudah sekitar 10 menitan Caesar berdiri memilih, tapi belum ada satu pun yang ia ambil.
Terlihat Luke menghela nafas panjang. "Tak bisakah hubungi Ariana jika bingung memilih?."
"Diamlah!.."
Luke tak bisa berbuat apa-apa, beginilah jika gengsi tapi ingin menyediakan bahan makanan untuk di masak sang istri. Caesar yang selalu melihat Ariana memasak, ada kesenangan di sana. Istri kontraknya itu mahir dalam hal demikian. Jadi ia ingin melihatnya terus-terusan.
"Apa yang ini? Pilihkan yang terbaik."
"Aku rasa yang itu, ini bentuknya aneh." Balas Luke.
"Ck!." Caesar memijit pusing kening. "Waktuku terbuang!."
"Akan ku panggilkan kasir."
"Tak usah, itu pasti berbeda dengan istriku."
"Ya sudah telepon Ariana." Luke tak habis pikir.
Caesar tak langsung menjawab, ini bisa dibilang hal langka atau surprise walaupun Caesar tak akan menunjukkannya. Tentu saja tidak mungkin menanyakan hal itu pada Ariana.
Di rogohnya handphone, Caesar teringat mamanya Jessica yang pernah masak bareng Ariana.
"Hallo?."
"Bantu pilihkan daging untukku ma." To the point Caesar menunjukkan panggilan video itu.
Terlihat Jessica mengerutkan kening. "Mana istrimu? Harusnya kalian berbelanja bareng. Kalian tidak berantem kan?."
"Itu.. Tidak... Aku sengaja melakukannya."
Jessica menatap selidik sang putra, seumur-umur baru kali ini ia melihat Caesar belanja kebutuhan dapur, hanya untuk Ariana. Tentu sosok sepertinya akan terasa asing, mana mungkin Caesar tahu.
"Yang sebelah kiri, Ariana menyukai jenis daging itu." Ujar Jessica.
Caesar segera mengambilnya, cukup antusias. "Oke. Thank you mom, see you."
"My pleasure.. Setelah bertugas dan kembali ke LA, segeralah bawa Ariana ke mansion utama. Mama merindukannya." Pesan Jessica sebelum akhirnya panggilan berakhir.
Raut wajah Caesar seketika berubah mendengar permintaan Jessica, rasanya ia ingin tertawa getir. Jika mengingat kesepakatan, tentu ikatan mereka akan berakhir sebentar lagi. Bagaimana mungkin ia membawa Ariana ke tempat asalnya?. "Sial..."
"Aku membenci perasaan tak nyaman ini.."
Luke menggelengkan kepalanya dan hanya bisa diam dengan tindakan Caesar. Atasannya ini perlahan berubah setelah hadirnya Ariana. Jadinya ini diluar kesepakatan..
Entah ini akan menimbulkan hal baik atau pun buruk, semuanya masih rahasia. Tergantung keputusan Caesar..
Setelah selesai berbelanja, keduanya berpisah dengan mobil masing-masing untuk pulang.
Tak memakan banyak waktu, mobil Caesar tiba memasuki parkiran apartemen. Bersamaan dengan itu sebuah mobil melintas keluar melewatinya.
Sedetik kemudian, pupil mata Caesar membesar saat menyadari sesuatu. Melalui kaca spion, ia melihat sebuah mobil yang di dalamnya tampak Diego bersama teman Ariana, Lovita. Orang yang pernah mengantarnya pulang ke apartemen saat ia mabuk.
Pikiran Caesar kemana-mana, tidak mungkin pengawasan Luke gagal begitu saja!.
Pria itu menancap gas mobilnya hingga terparkir di tempat khusus. Caesar tak sempat memikirkan belanjaan, pria itu segera berlari menuju lantai utama dan memasuki lift. Ia meraih handphone nya untuk menghubungi Ariana.
Rasa panik Caesar semakin menjadi saat panggilan tak terhubung sama sekali. "Ck!.."
Lift terbuka, nafasnya memburu dengan perasaan tak menentu. Caesar segera melangkah menuju apartemen nya, mengotak-atik sandi pintu masuk.
Brakk!.
"Ariana!!.."
Sorot mata tajamnya menyapu sekeliling.
"Ya?."
Sahutan lembut yang terdengar. Mata Caesar menemukan Ariana yang sedang duduk di atas balkon. Terlihat ia sedang memakan cake cream dengan iPad di hadapannya mengurus kerjaan.
Caesar menghela nafas berat seolah tak habis pikir. Wajah cantiknya yang terlihat polos menatap tak paham, membuat Caesar mengepal kuat. Bagaimana bisa ia mampu memporak-porandakan dirinya hingga seperti ini.
Pria itu melangkah mendekatinya. Rasa, dan kegelisahan ini, harus ia selesaikan dengan pelakunya sendiri.
Melihat sorot mata Caesar yang mendekatinya terasa berbeda, Ariana mengerutkan kening. "Kenapa kau datang seperti barusan? Mengagetkan ku saja. Apa terjadi sesuatu?."
"Ariana..." Lirih Caesar meraih wajah cantik itu. "Akan ku ajarkan cara memakan cake cream yang benar.."
semoga kebencian kedua keluarga bisa bersatu krn cinta mereka berdua
Tapi rindu kan.........
pasti ide dari caesar...wah mereka akan bertemu d sana