NovelToon NovelToon
Hitung Mundur Tahun Baru

Hitung Mundur Tahun Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evelyne lisha

Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.


“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.

------

Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.

#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy


penulis_ Evelyne Lisha

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 - Pernyataan mendadak

Lise tambah kaku setelah mendengar pernyataan itu.

"Aku cemburu karena aku menyukaimu!"

Wajah Lise bersemu merah merona mendengar itu. Tatapan teduh Kevin menusuk hati Lise, yang membuat jantungnya berdebar kencang.

"Kau menyukaiku?"

Kevin mengangguk tegas.

"Aku tidak mau ada banyak murid sialan yang melihatmu begini. Tidak boleh!"

Ujarnya dengan nada posesif.

"Pft! Hahaha, kamu lucu! Marah karena aku main basket di hadapan banyak pria?"

"Iya," jawabnya singkat.

"Iya, iya, aku ngerti. Omong-omong, kamu beneran suka aku?"

Kevin mengangguk sebelum menatap Lise.

"Hm. Jadi yang waktu kau bilang ‘simpan saja perasaan itu dan pertahankan. Siapa tahu perasaanmu sama denganku,’ itu kau maksudku juga ya?"

Kevin tersenyum sebelum mengangguk.

Lise mengerucutkan bibir, tersenyum kesal.

"Dasar kau! Jika tahu kau menyukaiku, kenapa harus disimpan! Jika dari waktu itu kau bilang, kita mungkin sudah pacaran kan sekarang!"

"Iya, ayo," ucap Kevin keras.

Lise kembali menoleh.

"Ayo apa?"

"Pacaran lah!"

"Hah!"

Lise terkejut dengan pernyataan Kevin yang tiba-tiba.

"Kamu serius, Kevin?"

Kevin mengangguk mantap sebelum beranjak dan berdiri di depan Lise.

"Ayo kita menjadi sepasang kekasih, Lise," ujarnya dengan mata yang teduh.

"Aku akan selalu menemanimu, saat kau sedih dan senang, saat kau kesepian. Aku juga akan mencintaimu dan menjaga mu sepenuh hatiku. Lise, ayo kita pacaran."

Lise tercengang, matanya tidak berkedip dalam beberapa detik.

"Terima aku, Lise..."

Lise menarik dagu Kevin dan mencium bibirnya. Kevin tersentak sebelum Lise kembali melepas ciumannya.

"Ayo, kita jadi sepasang kekasih," ujar Lise dengan wajahnya yang cerah.

Kevin langsung memeluknya.

"Tapi, jawab dulu pertanyaanku yang tadi. Kenapa kau ke sekolah tanpa memberi tahuku?"

"Oh... itu..."

"Aku hanya mengambil hasil ujianku semester satu. Padahal tahun kemarin diantar resmi, toh sekarang harus ngambil sendiri," jawab Kevin jujur.

Lise terdiam sebelum menghela napas lega.

"Memangnya kenapa?" tanya Kevin penasaran.

"Aku kira kau menemui Monica."

Kevin memiringkan kepalanya sembari menatap Lise dengan lembut.

"Monica Flyn Clark, ya? Kudengar dia anak baru?"

Lise mendengus kesal dengan perkataan Kevin.

"Kau tahu?"

"Dia anaknya ayahmu, kan?"

"Begitulah."

"Tapi bukan anak kandungnya."

"Entahlah, aku nggak gitu peduli sih."

"Memang bukan, huh?" ujar Kevin meyakinkan Lise bahwa Monica bukanlah anak kandung ayahnya.

"Dari mana kau tahu?"

"Aku mengenal Direktur Clark."

"Kau mengenalnya?!"

________

Suara pintu yang terbuka dengan kasar menggema di ruangan saat Monica memasuki kamarnya dengan wajah yang penuh amarah. Matanya berkilat, rahangnya mengeras, dan napasnya tersengal menahan kemarahan yang mendidih di dalam dadanya. Tangannya yang terlatih dalam kesabaran kini gemetar oleh gejolak emosi yang tak bisa lagi ditahan.

"Sialan Lise itu! Bener-bener pengganggu!" Monica menggeram sambil membanting tasnya ke atas meja, membuat isinya berhamburan keluar.

Dia meremas ujung blazer yang masih dikenakannya, kukunya yang tajam hampir menembus kain lembut itu. Bayangan kejadian tadi kembali memenuhi pikirannya—Lise yang berani menentangnya di depan banyak orang, merusak citra sempurna yang selama ini ia bangun dengan susah payah.

"Huh! Beraninya dia memperlakukanku seperti itu di depan umum. Awas saja kau, Lise... kau akan menyesal karena telah mempermalukan ku!"

Suara Monica bergetar oleh kemarahan yang semakin menyesakkan dadanya. Dia tidak pernah dibiarkan terlihat lemah di mata siapa pun. Dan kini, karena gadis itu, harga dirinya hancur berantakan.

Tangannya dengan gemetar meraih ponsel yang tergeletak di meja. Tanpa ragu, dia menekan sebuah nomor yang sudah tersimpan di daftar kontaknya. Hanya butuh satu dering sebelum suara berat seorang pria menyapanya dari seberang.

"Halo, Monica cantik." Suara itu terdengar santai, seolah menikmati bagaimana Monica selalu kembali padanya saat amarahnya meluap.

"Diam kau! Aku lagi kesal nih!" Monica memotongnya dengan suara tajam.

Di seberang sana, pria itu hanya terkekeh pelan.

"Haha, iya-iya. Need my help?" Nada suaranya masih terdengar santai, tapi Monica tahu betul, pria ini selalu siap untuk melakukan apapun yang dia inginkan.

Monica menggigit bibirnya, mencoba meredam kemarahan yang terus membakar. Matanya menyipit tajam, penuh kebencian yang semakin dalam. Tidak ada yang boleh menginjak harga dirinya. Tidak ada yang boleh menghalangi jalannya.

Tangannya mencengkeram ponsel lebih erat sebelum dia mengucapkan kalimat yang penuh dengan niat berbahaya.

"Tangkap gadis bernama Lise."

Perintahnya singkat, tapi cukup untuk mengubah segalanya.

Di ujung sana, pria itu hanya tertawa pelan.

"Dengan senang hati."

Monica menutup teleponnya dengan senyum penuh kemenangan.

_______________________

1
Garl4doR
Da Heil, pura-pura gak liat ah/Shy/
Garl4doR
Viana2... Galaknya ilang

Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/
Garl4doR: Sama-sama
obsidianeverose: oke nanti di cek ya.

makasih udah ngasih tau/Smirk//Pray/
total 2 replies
Garl4doR
Kevin, jangan bentak Lise
Garl4doR
Jangan-jangan ayahnya -,
Garl4doR
Wkwk, Jared Jared/Facepalm/
Garl4doR
Kenapa liatin bibirnya, Lise?/Doge/
Garl4doR
Sampai sini dulu, ku lanjut lagi kalau kamu udah up thor. Takut kamu hiatus gak selesain ceritanya/Scowl/
Garl4doR
Masih aman, belum aneh2/Shy/
Garl4doR
Wkwkwk, pasti panjang kali lebar/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!