NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalnya Bintang

Beberapa Minggu setelah Gading di temukan dan di bawa ke alam manusia, dia sudah berangsur pulih, dia juga sudah bisa berjalan jalan dan di ajak Galuh ke pasar untuk menjual hasil panen mereka

"Pasar ini sudah banyak berubah pa, sekarang jalannya sudah lebih lebar dan di aspal meski masih banyak yang bolong" ungkap Gading

"Iya, hanya aspal tipis yang saat hujan juga akan rusak lagi, begitulah kampung Curug, mungkin tidak di takdirkan untuk menjadi kampung yang bagus" jawab Galuh

"Tuan.. keturunan Syailendra itu ternyata ke pasar juga, ada di sebelah anda" bisik Hala

Galuh melirik ke sampingnya, dia bisa melihat wajah cantik Silvia dari dekat, tidak ada cacat bahkan matanya yang berwarna almond itu sangat menarik perhatian Galuh, bukan hanya Galuh, tapi Gading bahkan menatapnya tanpa berkedip

"Cantik" gumam Gading menyunggingkan senyumnya

Brak.

"Aduh, barang kita Sumi, jadi berserakan" panik Silvia karena saat berbalik dia tidak sengaja bersenggolan dengan pembeli lain sampai barang yang dia bawa jatuh

"Biar saya bantu" ucap Gading tersenyum ramah

"Ah.. terima kasih, maaf merepotkan" jawab Silvia

"Hhah... Bahkan suaranya sangat lembut, tapi lihatlah Hala, sepertinya aku harus mengalah pada Gading" ucap Galuh menghela nafasnya

Dia bisa melihat tatapan kagum dari mata Gading ketika menatap Silvia, bahkan Gading terus tersenyum ke arah Silvia

"Sayang, kamu tidak apa apa?" Tanya Bintang yang sudah selesai menjual hasil panennya dan menghampiri Silvia, tapi terlihat Silvia sedang memungut sayuran dan juga beberapa bahan yang terjatuh

"Iya pa, mama tidak apa apa, ini hanya jatuh saja ko" jawab Silvia, sedangkan Gading menatap Bintang tak suka

"Terima kasih sudah membantu istri saya" ungkap Bintang mengambil plastik yang berisi bahan makanan yang di ambil Gading

"Iya sama sama pak Bintang, anak saya ini memang baik hati" ucap Galuh karena Gading terlihat emosi saat ini

"Oh ini anak pak Galuh?" Tanya Bintang yang langsung melirik Gading dengan seksama

"Iya, anak sulung saya, dia sudah berusia dua puluh tujuh tahun sekarang, mungkin seumuran istri anda" jawab Galuh tersenyum pada Silvia

"Istri saya usianya sudah tiga puluh empat tahun, dia memang terlihat muda, Anak kami bahkan sudah enam belas tahun" jawab Bintang membuat Gading terkejut karena memang Silvia terlihat sangat muda

"Tentu saja dia sangat awet muda, dia keturunan Syailendra nak" bisik Hala di telinga Gading dan Bintang bisa mendengar itu

"Kami pamit duluan pak Galuh, kami harus pulang karena mungkin Dimas sudah pulang dan mencari kami" pamit Bintang

"Tunggu, tanganmu berdarah, mungkin tergores sisi meja penjual sayur ini, biar saya obati" ucap Gading tidak peduli meski disana ada Bintang yang menatapnya tajam

Grep.

"Hentikan! Karena setiap tetes darah Syailendra sangat berharga, nak Bintang, bersihkan darah ini" ucap Rukmini menahan tangan Gading yang hendak mengusap darah di telapak tangan Silvia

Bintang Tanpa sadar menjilat darah itu sampai darah itu tidak keluar lagi, membuat Silvia mengernyit heran dengan apa yang di lakukan Bintang, bahkan Bintang melakukan itu sambil menatap tajam Gading yang bisa dia lihat mengincar darah itu juga

Rukmini juga segera pergi dari sana karena tidak mau terjadi perkelahian di pasar itu yang mungkin akan membuat pasar jadi hancur

Tanpa basa basi lagi, Bintang membawa Silvia dan Sumi pergi dari pasar itu, dia mulai kesal karena Silvia di lirik dua laki laki tidak tahu diri itu

"Hahaha.... Setetes juga cukup untuk mengembalikan warna kulitku yang kusam ini" ucap Gading menjilat setitik darah yang sempat jatuh ke atas tangannya ketika dia bersentuhan dengan Silvia

Seketika, kulitnya yang tadinya kering dan menghitam jadi kembali putih bersih dan bercahaya, Gading bisa merasakan sekarang dia semakin percaya diri dengan penampilannya itu

"Anakku memang hebat, lihat dirimu sekarang, kulitmu jadi lebih cerah nak" ungkap Galuh memeluk Gading

"Kekuatan keturunan Syailendra itu memang sangat dahsyat tuan, andai dia dengan suka rela jadi budak atau istri dari nak Gading, maka keluarga kalian akan jadi yang terkuat" ungkap Hala

"Kalian jahat, harusnya tidak mencuri, mungkin tubuhmu kembali tapi tidak dengan kekuatanmu, karena darahnya hanya bisa memberikan kekuatan jika si pemilik ikhlas memberikannya" ucap Sahara yang belum pergi dari sana

"Ba.. bagaimana mungkin aku tidak menyadari kehadirannya Hala?" Tanya Galuh terkejut karena dia sama sekali tidak merasakan kehadiran Sahara di tempat itu

"Kamu, cantik juga, kamu mirip dengan saharaku, tapi kenapa kamu berbentuk arwah seperti ini?" Tanya Gading yang masih belum tahu kalau Sahara Sudah lama meninggal

"Mungkin kamu lupa Gading, Sahara memang sudah meninggal sejak sepuluh tahun yang lalu, dia di racuni Bagaskara sendiri" ucap Galuh

"Apa! Apa sebanyak itu yang aku lupakan pa?" Tanya Gading. dia menyentuh tangan Sahara agar dia bisa merasakan energi yang ada pada Sahara tapi gagal, Sahara tidak bisa dia sentuh

Hanya hawa dingin yang keluar dari rambutnya saja yang bisa di rasakan Gading, perempuan yang dulu pernah dia incar karena pesonanya yang sangat kuat dan begitu membuat Gading yang meski masih kecil tapi sudah terjerumus ke dalam lembah maksiat begitu menginginkan Sahara juga, Sahara yang sudah berusia tiga puluhan tidak sama sekali menerima cinta Gading yang dia anggap masih terlalu kecil, di tambah dia sudah dinikahi oleh Bagaskara

"Sahara, ikutlah denganku dan jadilah milikku" bujuk Gading

"Tidak, Sahara adalah milik Dimas, Dimas dan cah Bagus saja yang bisa pegang Sahara" jawab Sahara

"Dimas?" Tanya Gading

"Anak sekolah, anak dari keturunan Syailendra dan teman Gibran" ucap Hala

"Bukankah kamu menolakku karena aku masih kecil dulu, sekarang kamu malah berhubungan dengan anak kecil" ejek Gading

"Sahara masih muda, masih enam belas tahun sama seperti Dimas" jawab Sahara percaya diri sambil mengibaskan rambut panjangnya

"Sepertinya Rukmini menipumu Sahara, kamu itu bahkan lebih tua dari Bintang" ucap Hala

"Tidak nenek tidak pernah menipuku, kalian yang tidak tahu, aku itu masih muda, meski aku sudah punya cah bagus yang jadi anakku" jawab Sahara lalu menghilang dari sana

"Dia hanya arwah penuh dendam Gading, ayo kita pulang dan berlatih agar kamu bisa lebih kuat" bujuk Gading

"Jika Sahara tidak mau denganku, maka keturunan Syailendra itu harus jadi milikku pa" ucap Gading

"Tentu saja, kita akan cari cara untuk mendapatkan hatinya agar berpaling dari Bintang" jawab Galuh

Di rumah Bintang, dia terus merasa kesal karena merasa tidak di hargai oleh Gading yang secara terang terangan menunjukkan rasa sukanya pada Silvia, dia bahkan sampai memecahkan gelas berisi air minum yang di berikan Silvia agar dia bisa lebih tenang

tess...

"Kamu tidak boleh emosi nak, lihat efek dari guna guna mereka, bahkan sekarang kamu yang taat saja masih bisa jadi emosi, untung kamu menjilat darah di tangan Silvia, jika tidak, darah itu akan mereka gunakan untuk memperkuat Gading" bujuk Rukmini mengusap rambut Bintang, ada hawa dingin yang di rasakan Bintang di kepalanya itu, dan dia terus beristighfar dalam hatinya

"Maafkan papa ma, papa sudah membuat mama ketakutan" ungkap Bintang memeluk Silvia

"Jangan seperti ini lagi pa, mama takut" pinta Silvia dan Bintang mengangguk sambil terus memeluk pinggang istrinya itu

Bersambung

1
Antoni Indri
keren
Ridwan01: terima kasih kak 🙏
total 1 replies
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Ridwan01: sudah ada kak episode barunya, masih di review
total 1 replies
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!