Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Setelah beberapa saat mereka telah sampai di kosan hana
Tok.. tok... Tok...
" Mbak Ivhana?" Ucap hana terkejut mendapati Ivhana kini berdiri di hadapannya
" Iya ini aku, Apa aku boleh mengobrol denganmu?" Tanyanya
" Boleh Mbak, silakan duduk" ucapnya mempersilahkan Mbak Ivhana duduk di ruang khusus tamu penghuni kost
" Kamu masih menyukai adikku?" tanya Ivhana
" Maaf Mbak"
" Maaf untuk apa? aku bertanya dan aku tidak memintamu untuk meminta maaf "
" Kamu menyukai adikku atau tidak?" tanyanya sekali lagi
" Aku menyukainya, Tapi saat ini aku ingin sendiri"
" Lalu Kenapa kamu kembali ke sini, jika memang kamu ingin sendiri dulu? Kenapa gak sekalian kamu pergi dan jangan kembali agar adikku perlahan-lahan bisa menghancurkan dirinya, itu kan yang kamu mau?" Ucap Ivhana
" Maafkan aku Mbak, bukan gitu maksud aku"
" Lalu? Apa karena kamu termakan oleh ucapan wanita yang di toko itu?" tanya nya sementara Hana hanya tertunduk dan tak berani menatap wajah Ivhana
" Hanya karena seorang wanita melabrakmu lalu kamu menyerah? hanya segitu cintamu pada adikku?"
" Maafkan aku Mbak bukan itu alasannya"
" Apapun alasannya Aku tak mau tahu, yang jelas Sekarang aku ingin tanya sekali lagi, apa kamu masih mengharapkan adikku dan Apa kamu masih mencintainya?"
" Iya mbak" jawabnya setelah sedikit berpikir
" Kalau begitu ikut aku sekarang"
" Kita mau ke mana Mbak?"
" Ikut aja, nanti kamu juga akan tahu"
" Baiklah Mbak, tapi saya bersiap dulu mbak"
" Oke, aku tunggu di sini" jawab Ivhana
Setelah 5 menit hana keluar dengan penampilan yang seperti biasa menggunakan celana panjang Levi's dan sweater yang bergambar lucu tak lupa tas selempang untuk menyimpan ponselnya dan rambut hitam panjang yang di kuncir
" Astaga... Selera gadis impian dylan memang di luar nalar, jangan-jangan dylan memang seorang pedofil" gumam Ivhana memperhatikan penampilan hana yang tak terlihat seperti orang dewasa
Mereka segera masuk ke dalam mobil, sementara Alex melajukan mobil dengan sedikit pelan
" Jangan jauh-jauh dekat sini, anggap saja Mbak ini mbakmu juga" ucap Ivhana menarik tangan hana agar lebih dekat dengannya
" Iya mbak"
" Maafkan perkataan Mbak tadi ya hana, Mbak terbawa suasana"
" Iya mbak gak apa-apa"
" Oh ya maaf, mbak mau tanya umur kamu beneran 23 tahun han?" Tanya Ivhana
" Iya mbak " jawab hana
" Kalau boleh tahu tinggi badanmu berapa?"
" 145 cm Mbak"
" Astagaaa hana, itu hanya setengah dari tinggi badan dylan, kamu tahu apa yang mbak pikir saat pertama kali melihatmu?"
" Emangnya apa yang Mbak pikirkan?"
" Mbak pikir dylan adalah seorang pedofil"
" Astaghfirullahaladzim Mbak"
" Iya mbak serius, apalagi hari ini penampilan kamu tak seperti orang dewasa, kamu gak biasa make up ya?"
" Iya Mbak aku nggak bisa make up" jawab hana tersipu
" Udah nanti Mbak yang ajarin make up"
" Iya mbak Makasih, tapi kita mau ke mana?"
" Menemui pria lemah yang sedang sakit tak berdaya karena kebodohannya" jawab Ivhana membuat Alex sedikit tertawa karena merasa lucu mendengar ucapan mbak Ivhana
" Siapa pria lemah itu?"
" Siapa lagi kalau bukan kekasihmu"
" Dylan sakit? sakit apa Mbak?"
" Aku juga tak tahu, kamu tanya saja sendiri padanya?" ucapnya setelah sampai dan mengajak Hana keluar dari mobil
Hana berdiri mematung menatap rumah besar dan mewah yang ada di depan matanya kini, dia tak tahu rumah siapa yang sedang dia datangi sekarang
" Hana, ayo masuk" ajak ivhana merangkulnya
" Rumah siapa ini mbak?"
" Rumah dylan" jawabnya singkat
Hana tak bisa berkata-kata dan hanya bisa mengikuti langkah Mbak Ivhana memasuki rumah mewah itu hingga menaiki tangga dan berhenti di depan salah satu kamar
" Han, masuklah ke dalam kamar dylan" ucapnya mengantar Amel hingga di depan pintu kamar Bastian
" Tapi Mbak"
" Lex, antar dia masuk"
" Tak perlu Mbak, lebih baik jika Hana masuk sendiri, masuklah hana gak apa apa, kamu gak usah takut" ucap Alex kemudian mengajak Ivhana turun
Dengan jantung yang berdebar, Hana membuka pintu kamar dylan secara perlahan, sementara Ivhana dan Alex menunggunya di bawah
" Aku takut jika terjadi sesuatu pada Hana" ucap Ivhana duduk di sofa sembari menatap arah kamar dylan
Tak lama terdengar suara gaduh dari dalam kamar dylan
PRAAAAANG...
" Lex, coba lihat ada apa di kamar dylan" ucap Ivhana bangkit ingin beranjak ke kamar dylan
" Tenang saja Mbak, aku tahu dylan, dia tidak akan sanggup menyakiti gadisnya" jawab Alex terlihat sangat santai memainkan gawainya
" Kamu yakin? "
" Iya mbak, tenang saja" jawabnya masih
Sementara di kamar dylan, Hana sangat terkejut dan ketakutan sebab sebuah gelas kaca jatuh dan pecah tepat dibawanya, setelah dylan melemparkannya karena melihat kehadiran hana
" Untuk apa kamu ke sini? keluar....!!!!" Teriak dylan setelah melemparkan gelas kaca
" Maafkan aku dylan" ucap hana tertunduk mengeluarkan airmata karena ketakutan
" Keluar...!!!" Teriaknya sekali lagi dengan suara yang menggema membuat hana merasa takut dan perlahan melangkah mundur dengan air mata yang sudah jatuh di pipi nya
" Dasar bodoh...!!! aku memintamu keluar dan dengan serius kamu benar-benar ingin keluar dan meninggalkanku? apakah otakmu tak bisa berpikir untuk menghampiri dan menenangkan ku dengan pelukan?" Tanya nya dengan suara lantang dan bangkit dari pembaringannya dan berdiri di samping ranjangnya
" Maafkan aku dylan" ucap hana masih melangkah mundur
" Datang dan peluk aku hana, aku sangat merindukanmu, apakah kamu tidak merindukanku?" ucapnya melebarkan tangan
" Maafkan aku dylan" ucap hana menghampiri dan segera memeluk Bastian
" Jangan meminta maaf, diam dan peluk saja aku, tolong beri aku energi hana" ucapnya
" Dari mana saja kamu? aku sangat mengkhawatirkanmu, aku sangat merindukanmu, aku seperti tak punya semangat setelah kau pergi" ucapnya masih memeluk hana
" Maafkan aku"
" Apa kamu sengaja menghindariku karena Celine? Sudah aku katakan tak ada wanita lain selain kamu" ucap dylan yang masih tak melepaskan pelukannya
" Iya maafkan aku"
" Apa benar alasan mu pergi karena wanita itu atau karena pria lain?"
" Tidak, tak ada pria lain"
" Lalu jika bukan karena pria lain, lalu Kenapa nomor ponselku dan Alex kamu blokir? Apa karena wanita itu mengancammu?"
" Iya namun ada hal lain yang lebih membuatku harus pergi dylan "
" Apa itu sayang?" Tanya nya masih memeluk erat hana
Hiks... Hiks.... Hiks...
Terdengar suara isakan hana
" Kenapa kamu menangis? Apa kamu tidak suka aku memanggilmu dengan kata sayang?" Tanya dylan menatap wajah hana
" Bukan itu" hiks... Hikss..
" Lalu apa yang membuatmu menangis?"
" Ayah dan ibuku mengalami kecelakaan dan meninggal di jepang dylan" hiks.. hiks...
" Apa? Maafkan aku hana, aku benar-benar tak tau jika kamu mendapatkan musibah, harusnya kamu menghubungi ku hana"
" Hiks..hiks.. aku sangat sedih dylan"
" Kamu yang sabar ya sayang" ucapnya kembali memeluk erat kekasihnya
" Tapi dylan, hikss.. hikss..."
" Jangan menangis sayang, aku tak tahan melihatmu bersedih, aku tak mau mendengarmu menangis" ucap dylan makin memeluk erat tubuh mungil hana
" Lepaskan aku dylan, aku tak bisa bernafas" ucap hana menangis lagi lantaran dylan memeluknya sangat erat
" Maaf, maafkan aku sayang, aku terlalu nyaman berada dalam pelukanmu " ucapnya melepas pelukannya dan mencubit pipi chubby hana
Uuhhhhfffttt...
" Jadi dimana ponselku?"
" Ternyata kamu datang hanya ingin meminta ponselmu? Aku pikir kamu mengkhawatirkanku, ihk jahat banget kamu" ucap dylan cemberut
" Aku juga mengkhawatirkan mu tuan muda, Mana?" Ucap menadakan tangan nya
" Nih...." ucap dylan memegang ponsel hana namun dia mengangkatnya sedikit tangannya hingga hana tak dapat meraihnya
" Dylan, bagaimana aku bisa mengambilnya, itu terlalu tinggi"
" Lompat han" jawab dylan
Hap.. hap.. hap...
Hana melompat berusaha untuk mendapatkan ponselnya
" Aku gak bisa dylan"
" Lompat lagi lebih tinggi" jawab dylan
Hana terus melompat hingga meraih tangan dylan dan hampir saja Hana terjatuh, untung dylan menahannya dan kesempatan itu pun di gunakan dylan untuk mencium pipi hana
" Ponselku... aku sangat merindukanmu"
Ummmmmachhhh...
Suara ciuman hana pada ponselnya
" Aku dan ponsel itu sama-sama udah lama gak ketemu sama kamu, tapi kenapa giliran ketemu ponselnya malah di cium dan di peluk , enak banget jadi ponsel itu" singgung dylan
" Hehehehe... Kamu sepertinya udah sehat, kita ke bawah yuk"
" Oiya siapa yang membawaku kesini?"
" Mas Alex dan mbak Ivhana"
" Baiklah, ayo kita ke bawa" Ucapnya merangkul hana sementara hana membantu memegang selang infusnya
*******
Ivhana tersenyum melihat senyuman adiknya kini telah kembali, dia meminta hana untuk tetap berada di sisi dylan untuk hari ini
" Hana, kamu bisa masak gak?" Tanya ivhana
" Bisa mbak, kenapa?"
" Aku mau coba masakan kamu, bisa masak sup ayam?"
" Bisa.."
" Ya udah masak itu aja han, kalo enak aku mau belajar dari kamu aja" ucap Ivhana
" Oke, sekarang mbak duduk aja dan tunggu" ucap hana mengerjakan sendiri proses masaknya
" Kamu hebat juga ternyata han, kamu belajar masak dimana?" Tanya Ivhana
" Biasa aja kok mbak, aku dulu sering bantuin ibuku masak di dapur, makanya aku juga sekalian belajar mbak" jawabnya
Setelah beberapa menit
" Ini mbak udah selesai" ucapnya membawa sup ayam itu ke meja makan
Sruuuuup....
" Wah.. daebak ( luar biasa ) enak banget nih hana" ucap mbak Ivhana menggunakan dialek Korea
" Jinjja?" ( Benarkah) Jawab hana tak mau kalah
" Hahahaha..." Tawa kedua wanita pecinta korea itu pecah sementara kedua orang pria itu hanya merasa heran melihat mereka tertawa
" Iya han, enak banget ini" ucap Alex
" Terima kasih mas, Kok kamu gak makan dylan?" Tanya hana
" Aku gak bisa makan" jawabnya
" Kenapa lagi kamu?" Tanya ivhana
" Kalian gak lihat tangan kananku sedang di infus? Hana suapin aku, tanganku sakit" pintanya manja
" Alaaaah... Sini gw bantuin, gw kan tangan kanan lu dylan" ucap Alex memaksa dylan membuka mulut
" Hahaha rasain lu" ucap Ivhana sembari tertawa bersama hana