Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kwek kwek ( bebek)
Setelah beberapa waktu boksun menempuh perjalanan untuk ketempat berburu Kwek kwek, akhirnya ia pun sampai.
Boksun pun menelusuri tempat itu berharap menemukan jejak jejak hewan yang memang ia inginkan.
Tetapi hampir dua jam boksun mencari akan tetapi tak mendapatkan jejak jejak hewan yang ingin ia buru, entah karena memang rumput ilalang yang cukup tinggi sehingga menyulitkan boksun untuk melihat jejak hewan tersebut ataukah memang hewan tersebut pintar bersembunyi.
Ketika boksun merasa putus asa karena pencariannya kali ini sia sia, tiba tiba saja ia mendengar suara grusak grusuk dari semak semak ilalang yang cukup tinggi itu.
"Kaya nya itu deh!" ucap boksun kembali semangat ketika mendengar suara dari balik semak semak.
Dengan perlahan dan mengendap ngendap boksun pun mendekati semak semak yang bergerak itu, dengan hati hati ia menyingkap semak.
Tetapi betapa terkejut nya boksun ketika melihat hewan yang ada di antara semak itu ternyata bukan Kwek Kwek yang dia lihat nya tetapi hewan yang menyeramkan dengan taring di kedua sisi sudut mulutnya, warna yang hitam legam, badan yg cukup besar ya itu adalah hewan babi hutan.
Babi itu yang merasa terusik akan kegiatannya pun kini menatap boksun dan langsung berlari ingin menerjang boksun yang sudah dianggap mengganggu kegiatannya saat ini.
Boksun yang melihat hewan itu berlari ke arah nya pun merasa kaget dan reflek berlari juga mencoba menghindari hewan itu dengan sekuat tenaga tak lupa boksun pun berteriak karena saking takut nya.
"Tooooooloooooooong....." teriak nya reflek padahal di hutan itu mana ada orang selain dirinya.
Ketika boksun berlari mencoba menghindari babi itu, tiba tiba saja ia teringat akan ucapan temannya bahwa babi tak dapat berbelok dengan mendadak, saat itu pula boksun lari boksun berbelok belok mengelilingi pohon yang ada di sekitar nya.
Tapi sayang ternyata babi itu bisa mengikuti nya, babi itu pula dapat mengikuti lari boksun yang berbelok belok dari pohon satu ke satu nya lagi.
Sedikit putus asa dengan keadaan ketika itu pula boksun teringat akan ucapan temannya yang lain kalau babi tak dapat memanjat, tanpa buang buang waktu lagi boksun pun langsung memanjat salah satu pohon yang ada di sana.
Karena terlalu panik dengan waktu singkat boksun dapat memanjat salah satu pohon itu dengan sangat cepat sedangkan babi yang tadi mengejar nya memang tak dapat memanjat ( ya kali babi manjat ya) hanya dapat berputar putar di bawah pohon yang boksun panjat itu.
"Selamat selamat...." ucap boksun yang kini tengah nangkring di dahan pohon sambil memperhatikan babi yang ada di bawah.
Babi itu terus saja berputar putar di sekitar pohon dimana boksun berada seperti tak puas jika belum mendapatkan boksun yang telah mengganggu nya.
"Kalau begini aku gak bisa turun sampai babi itu pergi...." ucap boksun sambil memperhatikan babi yang tak kunjung pergi dari pohon tersebut.
Akhirnya boksun memutuskan untuk melihat sekitar hutan itu, ia berfikir lebih mudah untuk memantau sekitar hutan di atas dahan pohon tersebut, boksun pun berharap hewan yang ia mau terlihat dari ketinggian pohon ini.
Namun apa yang di harapkan boksun ternyata sia sia belaka, dia hanya bisa melihat babi yang sedang menyandra nya di atas pohon ini.
"Kalau aku berburu babi, aku pakai apa? Sedangkan yang aku punya hanya pisau ini? Sedangkan babi nya saja itu gede banget" gumam boksun sambil memperhatikan babi dan pisau yang ada ditangannya.
Ternyata pada jaman boksun ini babi hutan di sebut dengan nama Bangkung, yang di temu boksun ini adalah babi yang seukuran sapi dewasa, dengan kulit tebal dan berwarna hitam serta keras.
Sekarang boksun hanya sendiri tak mungkin untuk dirinya memburu binatang tersebut, sedangkan pemburu saja harus berfikir berulang jika ingin memburu nya.
Mereka harus memiliki tim tak bisa sendiri sendiri, itu pun sesuai dengan kemampuan individu pemburu itu.
Dan setiap hewan hasil buruan harus mereka setorkan kepada gild pemburu, itu pun wajib pemburu yang sudah terdaftar dalam serikat tersebut.
Setelah mereka setorkan kepada gild pemburu barulah serikat tersebut akan memperjual belikan kepada pembeli yang berminat akan hasil buruan mereka.
"Bagaimana aku memb*nuh babi itu sedangkan pisau yang aku punya saja hanya satu jengkal? Bukannya memb*nuh babi itu nanti aku yang akan diinjak injak nya sampai mat* pula" ucap boksun sambil membayangkan dirinya diinjak oleh babi yang berada di bawah nya itu.
Boksun yang sedang memperhatikan belati di tangannya dan berfikir cara untuk menangkap babi itu pun tak menyadari jika dahan yang ia duduki saat ini sedikit sedikit mengeluarkan bunyi kreek kreek.
Tepat saat dahan itu terjatuh, babi itu pun ternyata ada di posisi yang sama sehingga tanpa sengaja boksun terjatuh tepat di atas tubuh hewan tersebut, belati yang tadi nya ingin ia masukan ke selipan pinggang nya pun tanpa sengaja kini menikam tubuh hewan tersebut hingga hewan itu pun mengeluarkan bunyi.
Goook.... Gooook.... Goook.... Bunyi hewan itu ketika belati yang boksun pegang menancap di tubuh nya.
Mungkin karena rasa terkejut dan sakit Bangkung itu pun berlari sambil membawa boksun di atas tubuh nya sehingga membuat boksun secara refleks berteriak.
"A......." teriak boksun di atas badan hewan itu.
Bangkung terus saja berlari dengan kencang nya sehingga boksun pun tak henti henti nya berteriak, karena boksun tak melepaskan genggaman pada belatinya itu.
"Kalau aku lepas belati ini, aku bakal terjatuh dan terinjak injak setelah itu aku bakal mati... Lagi" gumam boksun sambil memegang belati yang menancap di tubuh Bangkung itu sangat rapat.
Karena panik Bangkung itu pun berlari sangat kencang dan tanpa henti, berlari lurus tak kebetulan di depan Bangkung itu ada batu besar sehingga Bangkung itu pun menabrak nya hingga boksun terpental dari tubuh hewan tersebut.
Karena benturan bangkung dengan batu itu sangat keras sehingga Bangkung itu pun tewas seketika menyisakan boksun yang tergeletak tak jauh dari Bangkung itu.
Beruntung bagi boksun saat terlempar tadi ia mendarat di rerumputan yang agak rimbun sehingga meminimalisir benturan pada tubuhnya.
"Hah.... Baru juga hidup di dunia baru ini masa ia aku harus mati lagi sih.... Gak lucu amat" gerutu boksun ketika ia bangkit dari jatuhnya itu.