NovelToon NovelToon
3 IMPIAN

3 IMPIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Mengubah Takdir / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Tiga gadis desa yang memiliki pemikiran sama, tidak mau menikah muda layaknya gadis desa pada umumnya. Mereka sepakat membuat rencana hidup untuk mengubah citra gadis desa yang hanya bisa masak, macak dan manak di usia muda, menjadi perempuan pintar, santun, dan mandiri.

Nayratih, dan Pratiwi terlahir dari keluarga berada, yang tak ingin anak mereka menikah muda. Kedua orang tua mereka sudah berencana menyekolahkan ke luar kota. Terlebih Nayratih dan Pratiwi dianugerahi otak encer, sehingga peluang untuk mewujudkan citra perempuan desa yang baru terbuka lebar.

Tapi tidak dengan, Mina, gadis manis ini tidak mendapat dukungan keluarga untuk sekolah lebih tinggi, cukup SMA saja, dan orang tuanya sudah menyiapkan calon suami untuk Mina.

Bagaimana perjuangan ketiga gadis itu mewujudkan rencana hidup yang mereka impikan? ikuti kisah mereka dalam novel ini.
Siapkan tisu maupun camilan.
Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NYINYIR

"Mulai jualan online? Jangan sampaì jual badan aja!" sindir Reta saat tahu Tiwi menggunakan instagram untuk promosi produk digital milik Arjuna. Sudah hampir dua minggu Tiwi mengulik instagram untuk menjadi affiliate produk digital. Sudah mulai ada hilal, dengan view akunnya mulai naik. Arjuna masih menyemangati, gak usah mundur, semua berjalan perlahan. Arjuna bisa melesat karena dia mulai sejak kelas XI, dan dia membuat konten tentang coding, wajar langsung melesat. Sedangkan, Tiwi menjual cerita sedih Mina dengan menyamarkan nama asli. Maafkan ya Min! Tiwi menuruti saran Arjuna untuk metode storytelling.

"Kebanyakan ngomong, biasanya dia si pelaku!" jawab Arjuna tanpa melihat Reta, tapi ucapan itu untuk membalas Reta, dia sudah kelewatan memojokkan Tiwi.

"Kamu ngatain aku, Jun?" tantang Reta, emosi.

Arjuna hanya menghela nafas, lalu berdiri dan mengajak Tiwi buat keluar kelas, toh kuliah hari ini hanya satu sesi.

"Gue beli mulut kamu!" ucap Tiwi sambil mendelik. Siska ngakak. Ia pun mengekor pasangan sejoli yang tak mengaku itu.

"Lain kali kalau ngomong dipikir dulu napa, Ret! Jahat banget kamu sama Tiwi!" sahut Ima yang menyusul Siska.

"Sirik tanda tak mampu," sahut Gio sambil bersiul. Reta makin geram saja, pembela Tiwi solid sekali. Emang dibayar pakai apa, sampai Arjuna saja turun tangan.

"Awas ya!" cetus Reta penuh dendam.

"Udah kali, Ret. Tiwi juga gak salah, dia gak ngeladenin Reno. Kenapa kamu terus menyerang Tiwi?" ujar Irene, lama-lama muak juga mendengar omongan Reta, terlalu ngawur, padahal Tiwi juga gak pernah ganggu Reta.

"Kok kamu jadi ikut-ikutan bela dia, jelas-jelas dia sok kecakepan!" sahut Reta marah.

Irene mengerutkan dahi, "Aku gak bela dia, aku cuma bilang kenyataan. Gak baik juga buat kamu, citra kamu makin jelek, bisa saja ada anak yang bilang ke Reno kalau kamu menyindir Tiwi terus. Makin tak suka pasti Reno sama kamu."

"Gak usah bawa-bawa Reno kenapa sih!"

"Ya kamu gak suka sama Tiwi juga karena cowok itu!" Irene tak mau kalah. Baginya tengkar sama teman satu kelas atau siapapun hanya karena masalah cowok sangat tidak perlu. Seperti tak ada cowok lain saja.

"Menyebalkan!" sahut Reta makin emosi, ia keluar kelas dengan bersengut, semakin hari hatinya semakin panas saja melihat Tiwi.

Reta emosi, Tiwi pun begitu. Ia cemberut lantaran prosesnya dinyinyir oleh Reta. Menurut Tiwi, Segala macam tingkahnya di sosmed plis dong gak usah dikomentari di dunia nyata. Toh juga gak mengganggu dia.

"Mau mundur?" sindir Arjuna paham dengan kondisi Tiwi saat ini. Geram, pastilah. Di depan umum dituduh jual diri, jahat banget. Tiwi rasanya ingin menangis. "Kalau mundur berarti kamu kalah dengan omongan Reta, kalau mau tetap berjuang kamu pasti jadi pemenangnya."

"Iya kah?" tanya Tiwi dengan wajah yang mulai memerah, ingin mewek. Arjuna mengangguk.

"Anggap saja jalan buat mewujudkan mimpimu, kalau kamu sudah punya followers di dunia maya tak menutup kemungkinan followers dunia nyata akan lebih banyak."

Siska langsung melengos, "Mulut pebisnis manis benar!" cetus Siska langsung dipelototi Arjuna, sedangkan Gio terkekeh.

"Udah sih, Wi. Santai saja, omongan Reta anggap saja tetangga julid. Nanti juga kalau kamu berhasil dapat cuan banyak, dia tambah iri. Kita bikin panas orang yang nyinyir dong!" kompor yang bernama Gio sambil tertawa. Siska langsung setuju.

"Tapi sampai sekarang aku belum pecah telor!" Tiwi pesimis.

"Habis upload jangan berharap apapun napa, Wi. Lupakan, yang penting kita membangun toko dulu. Gimana pembeli percaya kalau kamu jarang konten, ya kan Jun?" ucap Gio, sales kedua yang sok jago membangun branding. "Aku dulu juga trial dan eror dulu, dibantu Arjuna! Lumayan dapat tentor gratis."

"Sebagai keluarga pebisnis ya, Wi. Emang mulai bisnis dari 0 tuh susah, beda dengan bisnis turunan, tinggal menjalankan dan mempertahankan. Tapj kalau pemula ya harus sabar, dikit demi dikit nanti juga bakal rame, konsisten aja. Kerja keras dulu!"

Baik Tiwi, Gio, maupun Arjuna mendengar petuah Siska, gadis sengklek yang hobinya belanja itu bisa juga ngomong berbobot.

Ting

@Tiwi_luv fomo jualan online, kehabisan uang ya!

"Siapa?" tanya Arjuna kepo. Lagi menikmati nasehat Siska, ponsel Tiwi berbunyi. Ada notif dari IG, sebuah komentar di salah satu reels yang dibagikan oleh Tiwi.

"Reta?" tebak Siska yang langsung mendekat ke Tiwi, menatap layar ponsel Tiwi. Iya benar, Reta yang komen dengan nama akun @retta_poetri0.

"Ouh rese' juga tuh anak!" Siska malah kepancing emosi, ia makin geram dengan kelakuan teman satu kelasnya itu. Spontan pegang ponsel, dan membalas komentar Retta.

@retta_poetri01 Heh, nenek lampir Elon Musk sekaya itu aja masih kerja, apalagi kita yang masih remahan rengginang. Sirik aja lo.

"Sis, ya ampun kenapa dibales sih. Biarkan aja napa!" protes Tiwi yang baru saja melihat notif IG sekali lagi.

"Jangan!" Arjuna dan Gio kompak, ia menghalangi Tiwi untuk membiarkan komen itu.

"Salah satu cara buat menaikkan interaksi yaitu balas komen, biarkan Wi. Kalau perlu kamu membalas pesan itu."

"Balas gimana? Bisa tengkar di dunia maya kali!"

"Ck, balas saja komentar Retta dan Siska apapun, jangan emosi. Buat branding kamu tetap positif meski ada yang nyinyir."

"Hah gitu ya?" tanya Tiwi sembari garuk kepala. Arjuna dan Gio mengangguk kompak.

Dengan menarik nafas sebentar, Tiwi mengikuti saran para suhu, ia pun membalas komentar Retta dengam vibes positif meski bibirnya monyong, geli juga dengan komentar yang ditinggalkan, sok manis dan baik.

@retta_poetro01 terimaksih sudah kasih komen, bantu larisin dong, kan kamu punya banyak uang?

@Tiwi_luv kayaknya gak bakal beli deh, dia mah kebanyakan gaya bukan uang.

@siska_gheandri kurang ajar lo ya, gue banyak uang!

@retta_poetri01 buktiin dong kalau kamu banyak uang, klik tautan di profil aku ya. Dijamin murah.

@Tiwi_luv oke, gue beli produk lo yang paling mahal.

"Sis, benar gak ya dia beli. Ebooknya Arjuna yang paling mahal dijual 750k lagi." Tiwi penasaran dengan kelakuan Retta, kalau sampai beli fix dia jaga gengsi. Yakin deh ebook itu gak guna di mata Retta.

"Jun, gimana ngecek kalau ada yang beli?" tanya Tiwi penasaran. Arjuna kemudian menjelaskan, Tiwi agak bingung, fokusnya pun pecah dengan pesan masuk dari Retta.

Nih bukti kalau gue udah beli jualan lo! Gue emang punya banyak.

"Daebak. Dia beneran beli euy!" teriak Tiwi. Gadis itu girang setengah mati. Tidak menyangka saja orang yang memberi komentar nyinyir ternyata pembeli pertama di akun Tiwi. Sangat lucu!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!