NovelToon NovelToon
Kapan Nikah ?

Kapan Nikah ?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Playboy / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Slice of Life
Popularitas:110.4k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Pertanyaan “Kapan nikah?” pasti sering muncul ketika bertemu dengan keluarga besar atau teman lama, salah satunya pada momen kumpul keluarga atau reuni sekolah.

Pertanyaan ini sering menjadi m0mok bagi sebagian orang terutama kaum hawa. Dapat memicu munculnya rasa cemas dan stres dalam lingkungan sosial atau pergaulan. Tak terkecuali bagi seorang wanita berusia tiga puluh tahun bernama Yumna Salsabila.

Terlebih ibunya menuntut Yumna untuk segera menikah. Dikarenakan Salwa, adik Yumna, juga berencana menikah dengan kekasihnya.

Hidup Yumna mendadak jungkir balik saat kedatangan mantan playboy kelas kakap bukan kelas bulu, bernama Alden Pratama Bentley. Lelaki blasteran yang satu ini telah jatuh hati pada Yumna sejak pertama kali mereka berjumpa. Sementara Yumna belum bisa dengan cepat naik pelaminan bersama Alden karena ada bias di masa lalu yang ia pendam.

Bagaimana jungkir balik cinta Yumna ? Simak kisah mereka💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 - Pergi ke Bali (Kejutan)

"Loh, kamu mau pergi ke mana, Yum?" tanya Bu Ratih yang hendak sarapan pagi tiba-tiba melihat Yumna keluar kamar dalam kondisi sudah rapi. Bahkan keponakannya itu juga membawa koper seperti hendak bepergian.

"Aku ada perlu ke Bali sebentar ketemu Mas Alden, Bu." Yumna menjawab secara jujur.

"Katanya kamu mau urus surat-surat pernikahanmu?"

"Sepertinya aku mau menunda dulu pernikahanku, Bu."

"Apa? Mau ditunda lagi!" sahut Salwa yang mendadak datang dan masuk ke dalam pembicaraan antara sang ibu dengan Yumna.

Sebelumnya Salwa sedang berada di kamarnya hendak bergabung sarapan. Tiba-riba ia mendengar sayup-sayup suara ibunya dengan sang kakak yang sedang berbicara serius.

"Apaan sih, kamu! Nyamber saja kayak bensin!" gerutu Yumna.

"Pastinya aku nyamber. Kalau Mbak Yumna enggak nikah-nikah, terus aku kapan nikahnya? Pasti tambah m0lor!" sungut Salwa.

"Kamu nikah duluan, monggo. Mbak enggak masalah kok kamu langkahi,"

"Sudah-sudah! Kalian berdua jangan bertengkar pagi-pagi. Pamali," ucap Bu Ratih yang berusaha melerai keduanya. "Duduk !!" titahnya pada Yumna dan Salwa.

"Aku buru-buru, Bu." Yumna sengaja beralasan.

Hatinya masih sedih perihal kenyataan masa lalu orang tuanya. Ditambah dengan Salwa yang mendadak hadir pagi ini ketika dirinya berbicara serius dengan Bu Ratih. Yumna pun berniat menghindari cecaran Salwa.

"Duduklah sebentar, Yum. Kamu boleh pergi ke Bali setelah sarapan. Pesawatmu jam berapa?"

"Jam dua siang, Bu." Yumna akhirnya memilih untuk menjawab dengan jujur.

"Ini masih jam sembilan pagi. Dari sini ke bandara kan enggak sampai dua jam, Yum. Duduklah dulu sebentar isi perutmu,"

"Takutnya jalanan macet, Bu."

"Ibu doakan jalanan lancar, enggak macet."

Lalu Bu Ratih beralih pandangan kepada Salwa.

"Kamu juga duduk, Sal. Sarapan bareng kakakmu. Selama sarapan, dilarang berdebat!"

Akhirnya Yumna pun memutuskan sarapan bersama dengan ibunya dan Salwa. Ketiganya sarapan dengan kecamuk rasa yang berbeda di hati masing-masing.

Setelah sarapan pagi, Yumna pun berpamitan pada ibunya. Salwa hendak protes karena ingin membahas perihal alasan Yumna menunda pernikahan dengan Alden.

Namun Bu Ratih berhasil mencegah Salwa mencecar Yumna. Salwa pun tak berkutik. Dikarenakan Bu Ratih mengancam tak akan memberinya uang saku bulanan.

"Dasar menyebalkan! Sekarang ibu belain dia di depanku. Bisa gede kepala dia. Huft !!" batin Salwa menggerutu sebal.

"Yumna pamit, Bu." Yumna mencium tangan Bu Ratih penuh takzim.

Yumna juga masih memanggil Bu Ratih dengan panggilan yang sama yakni ibu. Walaupun notabene status Bu Ratih sebenarnya adalah bibinya, bukan ibu kandungnya.

"Iya, Yum. Hati-hati di jalan. Sampaikan salam ibu buat Nak Alden,"

"Iya, Bu."

"Jaga diri baik-baik di sana. Ingat, kalian berdua belum resmi menikah. Jangan lakukan hal-hal negatif yang nantinya berdampak dosa dan merugikan kalian terutama kamu sebagai wanita," tutur Bu Ratih pada Yumna.

"Iya, Bu. Yumna mengerti. Ibu percaya saja sama Yumna. Aku pasti bisa jaga diri kok,"

"Iya, ibu percaya padamu."

"Ibu tak perlu cemas. Setelah selesai urusan di Bali, aku langsung balik ke Jogja. Soalnya tiga hari lagi aku ada jadwal interview user di kampus,"

"Interview user, maksudnya kamu mau pindah kerja?"

"Bukan, Bu." Jawab Yumna. "Alhamdulillah aku lolos tahap awal buat dapetin beasiswa kuliah pascasarjana. Nah, tiga hari lagi aku wajib interview dengan user perusahan yang menjadi pemberi beasiswa. Kalau lolos maka aku bisa kuliah pascasarjana dengan jalur beasiswa itu, Bu."

"Selamet yo, Nduk. Kamu memang pinter, Yum. Ibu bangga sama kamu. Ibu doakan lancar-lancar dan kamu bisa dapetin beasiswa itu," ucap Bu Ratih seraya tulus mendoakan Yumna.

"Aamiin yaa rabbal alamiin. Doa ibu pasti makbul. Makasih banyak, Bu." Yumna pun langsung memeluk tubuh Bu Ratih. Ia merasa terharu dengan perhatian Bu Ratih padanya.

Entah mengapa, Yumna pun tak bisa berlarut-larut marah pada Bu Ratih perihal rahasia orang tuanya di masa lalu. Yumna mencoba untuk ikhlas pada takdirnya.

"Maafin ibu ya, Yum." Bisik Bu Ratih.

Lalu, Yumna menganggukkan kepalanya. Dirinya sudah ikhlas memaafkan Bu Ratih.

Lambaian tangan dari Bu Ratih melepas Yumna pergi ke Bali. Bu Ratih tentu berharap acara pernikahan Yumna dan Alden tetap bisa terlaksana dengan baik dan tidak tertunda lama atau berlarut-larut.

Dalam hatinya, Bu Ratih juga terus melafalkan doa agar langkah Yumna dalam segala hal di masa depan berjalan lancar tanpa hambatan apapun. Dirinya sungguh merasa bersalah pada Yumna.

☘️☘️

Bali.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam mengudara, akhirnya Yumna tiba di Pulau Dewata. Ia segera naik taksi dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, menuju kediaman pribadi Alden yang berada di Denpasar.

"Bli, tolong nanti mampir ke supermarket dulu ya. Saya mau belanja sebentar," pinta Yumna pada sang sopir taksi.

"Oke, Nona cantik."

"Makasih, Bli."

"Sama-sama, Nona cantik."

Akhirnya Yumna pun berhenti sejenak di supermarket untuk berbelanja beberapa keperluan sebelum pergi ke rumah Alden. Ini kedua kalinya Yumna bertandang ke rumah Alden di Bali.

Pertama kalinya, saat Yumna sudah resmi bertunangan dengan Alden. Waktu itu ketika ada liburan sekolah, Langit mengajak anak dan istrinya untuk berlibur di Bali. Nanda pun mengajak Yumna. Jadilah mereka semua sepakat liburan bersama dan menginap di rumah Alden yang memang punya beberapa kamar.

Kediaman pribadi Alden bak rumah, tapi rasa vila. Halamannya terbilang luas dan asri. Ada kolam renang dewasa dan juga untuk anak-anak hingga jacuzzi.

Awalnya Yumna sempat kaget melihat kediaman pribadi Alden di Bali yang terbilang luar biasa baginya. Yumna semakin merasa insecure kala itu. Namun Alden selalu bisa membuat rasa insecure yang ada pada diri Yumna terutama perihal kekayaan dan strata sosial di antara mereka, seketika lenyap.

"Tak perlu kaget atau insecure lihat rumahku yang begini. Masih banyak cowok lain di luar sana yang rumah dan hartanya jauh di atasku,"

"Aku yang sampai umur segini, belum bisa kayak kamu. Beli rumah sendiri saja belum kesampaian. Kalah jauh sama kamu," ucap Yumna mulai dilanda insecure kala itu.

"Kan wajar, selama ini uang hasil kerja kerasmu buat hidupin ibu dan adikmu di Bandung terus bayar hutang mendiang bapakmu. Sedangkan aku, gak sepenuhnya uang pribadiku dari pekerjaan. Sebagian besar ada warisan peninggalan mendiang orang tuaku yang aku investasikan buat bangun bisnis. Terus, aku enggak punya saudara atau keluarga yang harus dihidupin. Cuma buat biaya hidup diri sendiri," tutur Alden.

"Takutnya aku enggak bisa ngimbangin kamu dengan lingkungan dan teman-temanmu yang pastinya kaya-kaya,"

"Kaya apa nih? Kaya beneran apa 'kaya aspal' maksudmu? Hehe..." ledek Alden seraya tertawa di depan Yumna.

"Aku serius, Al."

"Loh, aku juga serius kok. Dunia ini seperti dua warna dasar yakni ada hitam dan putih. Ada gelap pastinya ada terang. Dan juga seperti mata uang yang selalu punya dua sisi. Jangan kamu kira orang yang terlihat kaya dengan gaya parlente itu kaya beneran. Bisa jadi dia termasuk ke dalam golongan orang kaya aspal. Bukan aspal di jalanan. Kaya aspal itu hanya sekedar julukan saja. Ya, seperti istilah anak zaman now yang sering bilang gaya elit tapi ekonomi sulit. Pura-pura kaya gitu deh,"

"Apa temanmu banyak yang termasuk 'kaya aspal' begitu?"

"Oh, pasti ada. Banyak malahan," jawab Alden. "Bahkan ada yang masuk D P O karena nipu teman sendiri. Ada yang temannya dirayu buat ikutan investasi ke dia, eh ternyata kang tipu. Duitnya dibawa kabur deh enggak jelas dibuat apa sampai habis. Ada juga yang pinjem duit janji sebulan dua bulan bakal dibalikin. Nyatanya sampai rambut beruban, enggak dibalikin juga."

"Ya ampun, tega bener tuh orang!" seru Yumna.

"Makanya Ayank harus hati-hati dalam pilih teman," saran Alden.

"Iya,"

Itulah percakapan kala Yumna bertandang pertama kali ke rumah pribadi Alden di Bali.

☘️☘️

Taksi Yumna pun akhirnya tiba di kediaman pribadi Alden sekitar pukul 18.00 WITA. Yumna punya kunci cadangan rumah tersebut. Alden yang sengaja memberikannya ketika mereka berdua resmi bertunangan.

Awalnya Yumna menolaknya. Namun Alden memaksanya. Sebab lelaki yang menjadi calon suaminya itu tak ingin menutupi apapun dari Yumna. Jika memang Yumna sewaktu-waktu ingin bertandang ke rumahnya tersebut, Alden tak masalah. Ia sangat welcome khusus Yumna seorang.

Bagi Alden, harta miliknya juga milik Yumna. Walaupun keduanya belum resmi menjadi suami-istri. Itulah gambaran cinta Alden pada Yumna.

Lelaki ini memang bucin ngepoll pada Yumna sejak pertama kali berjumpa. Ibarat kata, kepalang jatuh hati hingga sejatuh-jatuhnya dan tak menyisakan tempat sedikitpun bagi wanita lain di hatinya.

"Sudah sampai, Nona cantik."

"Makasih, Bli." Yumna pun membayar sang sopir dengan uang tunai.

Kemudian Yumna keluar dari taksi seraya menatap gerbang rumah Alden.

"Kelihatannya sepi, apa dia enggak ada di rumah?" batin Yumna.

Selepas taksi pergi, Yumna pun membuka gerbang rumah Alden. Lalu, perlahan ia masuk ke dalam rumah itu.

Yumna sengaja tak memanggil Alden karena dirinya berniat datang hari ini untuk memberi kejutan pada calon suaminya itu, sekaligus meluruskan kesalahpahaman yang sedang terjadi antara mereka berdua.

Yumna melihat salah satu mobil pribadi Alden tak ada di garasi.

"Yah, ternyata kamu lagi keluar rumah. Pantes sepi," gumam Yumna setelah berkeliling dan tak menemukan Alden.

Di sana memang tak ada pembantu. Alden biasa memanggil pembantu untuk membersihkan rumahnya setiap dua hari sekali. Itu pun sang pembantu akan datang bersih-bersih di pagi hari dan hanya beberapa jam, lalu pulang.

"Baiklah, aku mau langsung masak menu kesukaanmu biar Mas buleku yang tampannya se-RT itu ngambeknya enggak lama. Jadi, pas kamu pulang bisa langsung makan bersama." Ujar Yumna bermonolog.

Yumna terlihat begitu bersemangat untuk mulai berkutat di dapur milik Alden.

Setelah satu jam lebih memasak di dapur, akhirnya selesai juga. Kini Yumna tengah sibuk menata semua hasil masakannya di atas meja makan.

Tiba-tiba terdengar suara bel pintu berbunyi.

"Siapa ya?" batin Yumna.

Bel pintu di gerbang rumah Alden masih terus berbunyi. Alhasil Yumna memutuskan segera beranjak ke depan untuk membukanya.

Ceklek...

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Ais
Tenang yum sakit sdh pst tapi kamu hrs tenang ingat yum menghadapi wanita berotak iblis macam sejenis meka ini jng dihadapi dgn kekalutan hadapi dgn tenang mungkin mmg kamu hrs cerita soal masa lalu kamu sm alden skr saatnya terserah apa tanggapan alden klo dia mmg cinta kamu kamu yakinlah alden akan mencari bukti yg menyatakan kamu ngak seperti apa yg sijalang mika lakukan ingatlah yumna kamu wanita terhormat maka cara menghadapi pecun macam mika ini adalah dgn ketenangan dan balas dgn telak dgn cara yg elegan
Jossy Jeanette
jujur saja yumma cerita yg sesungguhnya klo alden mencintai mu setulus hati pasti akan memahamimu
Sugiharti Rusli
kasihan yah Yumna, dia sendiri kurang yakin sama apa yang terjadi dulu padanya, tapi apa dulu dia ga merasakan sakit gitu di kemaluannya kalo benar sudah ga perawan
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Alden percaya tidak?
Teh Euis Tea
jahat bgt di meka jd sedih klu sampe alden ga jd nikahin yumna
Ruwi Yah
kalau memang alden tulus mencintai yumna bagaimanapun masa lalunya harus diterima secara alden juga mantan teh celup
Nena Anwar
makanya ngomong jujur Yumna sebelum Alden tau dari orang lain gregetan deh jadinya Alden aja ngomong jujur tentang dia di masa lalu nah kamu malah bungkam aja terus mau sampai kapan kamu diam
Zerazat
menurutku di Yumna itu juga salah seharusnya waktu di lamar Alden itu mengatakan kejadian sebenarnya walau itu hanya salah faham jadi nggak ber larut larut padahal Alden kan sudah mengatakan kalau dirinya mantan playboy,padahal mika sama yumna saudara tiri atau mika cuma anak pungut nya bagas yang selalu merindukan anaknya
kaylla salsabella
seketika ...maaf Yumna hubungan ini gak bisa di lanjutkan
Tuti Tyastuti
sabar ya yum
yellya
hrsnya bagi alden ga masalah ya, toh dia juga tukang celup 🤭🤭
Rabiatul Addawiyah
jgn takut Yumna.. pasti Alden akan terima kamu apa adanya, dia jg sdh ga perjaka kok 😅
Nurlaela
agak sulit juga sih, jangankan ke Alden notabe calon suami untuk jujur toh ibu Ratih sebagai tantenya sekaligus ibu yang sudah merawat juga ngank tahu soal kejadian ini dari SMA masa sekolah...ada semacam trauma lho Yumna kuat lho memendam hal ini, perkenalan Alden dan Yumna sebentar klopun sekarang Alden tahu dan merasa dibohongi egois banget ... soal selanjutnya terserah Alden toh Yumna juga sudah pernah bilang Alden boleh menyerah, selain itu Yumna ingin mencari ayah kandungnya...dilema makin sakit klo Alden tak terima.
Miko Celsy exs mika saja
yumna ceritakan semuanya sm alden biar tdk ada slah paham,,dan klo alden ngajak nikah sdh nikah sj jgan ditunda lagi biar si pembungkus roti bisa diam
🌹Nabila Putri🌹
lha alden sendiri Casanova.... sadar diri aja lah.

Yumna sebaiknya cerita in sj ke alden masa lalumu... toh bukan karena disengaja to di jebak
Nurhayati Nia
mbk firA dikit amat uv nya lagi dongg
Nurhayati Nia
apa yang akan Alden lakukan ya setelah tau semua ini
N_ariya
wes sak karepmu lah....Alden tahu malah lebih baik.. terima atau tidak hadapi aja yumna ...
Maharani Rani
lanjutt kak
Siti Amyati
kan mending jujur dari awal daripada thu dari orang lain ,apapun keputusan nya ,lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!