NovelToon NovelToon
The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bapak, neng lelah kerja. Uang tabungan untuk kuliah juga gak pernah bisa kumpul. Lama-lama neng bisa stress kerja di Garmen. Cariin suami yang bisa nafkahi neng dan keluarga kita, Pak! Neng nyerah ... hiikss." isak Euis

Keputusasaan telah memuncak di kepala dan hati Euis. Keputusan itu berawal karena dikhianati sang kekasih yang berjanji akan melamar, ternyata selingkuh dengan sahabatnya, Euis juga seringkali mendapat pelecehan dari Mandor tempatnya bekerja.

Prasetya, telah memiliki istri yang cantik yang berprofesi sebagai selebgram terkenal dan pengusaha kosmetik. Dia sangat mencintai Haura. Akan tetapi sang istri tidak pernah akur dengan orangtua Prasetyo. Hingga orangtua Prasetyo memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis desa.

Sebagai selebgram, Haura mampu mengendalikan berita di media sosial. Netizen banyak mendukungnya untuk menghujat istri kedua Prasetyo hingga menjadi berita Hot news di beberapa platform medsos.

Akankah cinta Prasetyo terbagi?

Happy Reading 🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 : Inikah cinta sejati?

Hai Readers... Di bab ke-dua puluh lima, "Bagiku... kau, lebih dekat dari urat nadi, lebih lekat dari napas, di hidupku kaulah jantungnya dan rindu adalah darahnya. Aku mengagumimu tanpa suara, merindukanmu dalam doa." (POV Euis)

Happy Reading 🩷🩷

🌷🌷🌷

Wajah teduh Euis terlihat sangat bersih dibawah cahaya lampu ruangan, garis wajah yang menentramkan jiwa Pras saat menatapnya, dengkuran Euis sangat halus seperti irama melodi penghantar tidur, Pras sempat terbuai namun dorongan ingin menatap wajah lelah istrinya begitu kuat. Ia memiringkan tubuhnya dengan perlahan dan susah payah.

Wajah mereka kini hanya berjarak beberapa centi saja, mereka bertukar napas dalam melodi berirama... menghanyut kan. Pras memperhatikan bulu-bulu halus yang beriringan berjajar segaris tanpa bingkai pensil buatan manusia, tercermin kemurnian dan kepolosan sikapnya.

Ujung telunjuk Pras membingkai bulu-bulu halus di atas netra indah itu, murni dan indah tanpa kebohongan. ujung telunjuknya kini turun di deretan bulu-bulu lentik dan panjang penghias Cat eyes milik Euis, bibir Pras tersenyum.

Mata itu mengerjap perlahan merasakan sentuhan itu semakin liar menjelajahi wajahnya. Euis mengangkat kelopak matanya, mata beningnya berkilauan di bawah cahaya lampu yang sedikit redup. Mata mereka bertemu dibawah cahaya lampu itu... ada perasaan yang terpaut erat saat tatapan itu bertemu.

Jantung Pras berdegup kencang, perasaan yang tidak bisa ia kontrol, dia merasakan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya. 'Inikah cinta sejati?'' gumam Pras dalam hatinya.

Euis tersenyum tipis tapi begitu manis, perlahan deretan gigi putihnya terlihat, lesung pipinya terbentuk sempurna, pipinya sedikit memerah dengan binar mata malu-malu, sebuah rasa ia sembunyikan dengan rapat di sana.

"Sejak kapan Aa bangun?" lirihnya, suaranya serak namun terdengar seksi dan manja.

"Baru saja, kenapa kamu bangun, Aa belum puas menatap wajah kamu, Euis." nadanya tak kalah lembut, getaran perasaan halus tapi memaksa menguasai Pras saat itu.

"Aa mau minum atau lapar?" Euis balik bertanya tidak ingin menjawab, karena rona pipinya sudah memberi signal bahwa ia terganggu sekaligus menikmati tindakan Pras.

"Aa cuma mau natap kamu sampai puas." jawab Pras, ia sempat berkedip sebentar untuk membasahi bola matanya.

"Sekarang sudah puas?" tanya Euis, pipinya semakin merona hingga ke telinganya. Pras menggelengkan kepalanya lembut.

Pras mengangkat lagi jari jemarinya menyentuh wajah Euis, ia telusuri pipi yang merona itu dan menularkan senyuman agar bibir Euis ikut tersenyum, saat lesung pipinya terbentuk lagi, Pras mencubitnya dengan gemas dan lembut.

"Sini tidur di samping AA, neng." Pras menggeser tubuhnya, tangannya memegang lengan Euis dengan lembut.

"Jangan A... Sempit. Aa butuh istirahat agar lekas pulih." tolak Euis

"Obat Aa itu kamu, Euis." Pras menepuk sisi ranjang yang kosong di sampingnya.

Gerakan Euis pelan dan malu-malu saat menggeser tubuhnya naik ke atas brankar. Tangan Pras yang diinfus masih terus bergerak menyentuh wajah istrinya.

"Jangan banyak gerak dulu tangannya Aa... Darahnya jadi naik ke selang infus." Euis menangkap tangan Pras yang sedang menjelajahi wajahnya lalu mengelus punggung tangan itu.

"Aa kenapa bisa begini? Apa yang terjadi?" tanya Euis, keningnya mengernyit.

Pras diam sejenak, seakan mengingat kejadian sebelum ia tertidur lama. Ada kilat amarah di manik matanya tapi ia sembunyikan. Rahangnya terlihat mengunci, aura dingin menyelimuti wajah tampannya.

"Aa tidak ingat, nanti kalau sudah ingat akan aku ceritakan." nada getir terdengar dari kalimatnya.

"Maaf Euis sudah suudzon samaa Aa... " lirih Euis

"Apa yang kamu pikirkan, Euis. Apa kamu merindukanku?" goda Pras

"Gak tau!" singkat jawabnya tapi dengan gemuruh di hati, Omelannya hanya ia telan dalam hatinya.

"Pasti kangen kan sama Aa... " ledek Pras lagi

"Ngapain dikangenin, orangnya aja lagi 'anu' sama istri lainnya." gerutu Euis mengerucutkan bibir.

"Anu apa? Siapa anu itu?" Pras semakin senang meledek Euis.

"Udah ahh sempit dan panas tidur di sini." Euis hendak beranjak dari sisi Pras. Pras segera menahan tubuh Euis dalam pelukannya.

"Aa tidak menyentuhnya sama sekali, Euis. Seingat aku saat itu kami sempat bertengkar tapi aku lupa masalah apa." jujur Pras.

"Tadi teh Haura sudah dikabari kalau Aa masuk rumah sakit, mungkin sebentar lagi dia akan datang. Sekarang lebih baik Euis pulang ke rumah aja." Euis menatap wajah Pras meminta persetujuan.

"Malam ini hanya ada kita, Euis. Jangan pergi... Aku butuh kamu." Pras menelusupkan wajahnya di ceruk leher Euis dengan manja dan memeluk tubuh Euis dengan erat.

Euis yang baru mengalami di perlakukan se-intim itu, tubuhnya menegang dan jantungnya berdegup dengan kencang seakan ingin melompat keluar.

"Ba... Bagaimana jika ada yang datang kita sedang tiduran satu kasur?" tanya Euis seperti bisikan.

"Aku akan bilang, ini istriku... " napas lembut Pras menerpa kulit leher Euis, gadis itu semakin menegang.

"Aroma tubuh kamu menenangkan, Euis. Aa tidur lagi ya... " sekian detik dengkuran halus dan napasnya yang teratur juga hangat menyelimuti ruangan. Euis pun terbuai dan matanya perlahan terpejam.

Keesokan paginya...

Euis terbangun lebih dulu, semalam tidurnya kurang nyaman karena kasur yang sempit dan pelukan Pras yang tidak bisa lepas. Setelah membantu Pras berwudhu karena tangannya masih diinfus, mereka pun berusaha sholat subuh berjamaah di ruang rawat.

Euis pamit sebentar untuk membeli sarapan dan meminta perawat mengganti infusan yang hampir habis. Ketika kembali ke ruangan, Pras sedang melakukan tele conference dengan pengacaranya. Euis tidak sempat mendengar apa yang dibahas Pras karena saat Euis masuk, tele conference segera diakhiri oleh Pras.

"Aa mau sarapan bubur atau nasi ulam?" tanya Euis sambil membuka bungkusan nasi ulam, lalu menunjukan pada Pras.

"Apa aja yang penting makannya sama kamu." ucap Pras dengan senyuman.

"Ish... Gombal!!" tampik Euis menyembunyikan perasaan bahagianya.

Mereka makan berdua, kedua menu itu dicicipi Pras asal Euis yang menyuapinya. Saat mereka asik bercengkrama, tertawa dan saling memuji. Beberapa langkah kaki terdengar mendekati ruang rawat Pras.

Suara ketukan samar lalu menyembul wajah dua lelaki tampan di balik pintu yang kini sudah terbuka setengah, "Hai bro! Sakit apa kamu?!" sapa Edwin dan Haris.

Kedua pria itu mendekati sahabatnya, mereka melakukan tos dan tersenyum lebar hendak melontarkan kata-kata candaan. Akan tetapi mata kedua pria muda itu tidak bisa lepas dari sosok gadis cantik yang memegang tempat bubur dan duduk di samping brankar.

"Sejak kapan kamu punya perawat pribadi, Pras?!" selidik Edwin.

"Dia baby sitternya, Ed!" bantah Haris dengan segera.

"Opss! Baby sitter tapi... " Edwin menahan ucapannya karena wajah Pras berubah dingin.

Euis berdiri dan bergeser menjauhi ketiga pria tampan itu, ia sibuk membenahi sisa makanan yang baru saja mereka makan. Saat Euis akan keluar kamar, tubuh jangkung Haris menghalanginya.

"Eits... Mau kemana Euis. Aku kok engga ditawari sarapan. Aku juga sedang sakit, tangan dan jantungku gemetar sejak melihat kamu barusan." goda Haris.

"Eheemm... " suara itu terdengar sangat keras. Euis melirik ke arah Pras.

"Har! tujuanmu ke sini apa?" sarkas Pras dengan wajah dingin.

Edwin memperhatikan perubahan sikap kedua sahabatnya itu. Sebuah pemikiran berat singgah di benaknya saat itu.

"Jenguk kamu, tapi ternyata ada jackpot di sini, sekalian aku pedekate dengan Euis. Bolehkan Euis?" Haris memiringkan kepalanya menggoda Euis. Gadis itu mengangguk lembut.

"Euis, ambilkan Aa baju ganti." Pras memberi penekanan di kata 'Aa' saat mengatakannya.

"Iya" lembut jawabnya.

"Manja kamu Pras!! Sejak kapan kamu minta bantuan orang hanya untuk ganti baju, biasanya tubuh seksimu anti disentuh orang lain selain Haura!" sarkas Haris.

Deg!

Ucapan Haris menggores hati Euis dengan begitu tipisnya, namun teramat perih!

Pras semakin mengeraskan rahangnya, tatapan matanya tajam menatap Haris. Sementara Edwin hanya diam menikmati sebuah rahasia manis yang sedang ia amati. Dua sahabatnya memperebutkan perhatian seorang gadis yang... Lumayan menarik dan cantik! Pikir Edwin. Ia tersenyum tipis mencerna alam pikirnya sendiri.

Euis mendekati brankar dengan membawa baskom air hangat dan handuk kecil. Lalu membantu Pras membuka kemeja. Tampilan tubuh yang dihiasi otot-otot keras dan bahu yang lebar membuat jantung Euis berdebar dan tangannya bergetar halus saat kulitnya bersentuhan dengan tubuh Pras.

"Euis biar aku yang gosok tubuh Pras, kamu duduk manis di sana, sweety..." ucap Haris lembut, ada getar cemburu saat melihat Euis menahan napas saat di hadapan Pras.

Sementara Pras semakin geram dengan tingkah sahabatnya yang menjauhkan kedekatannya dengan Euis.

"Biar Euis yang mengerjakan, tugasnya memang untuk mengurusku!" tegas Pras.

"Pras kamu jangan begitulah, dia anak gadis, masa ikut mengurus bapak dari bayi yang dia rawat. Jangan keterlaluan Pras, itu namanya eksploitasi!" balas Haris.

Euis berdiri dengan wajah bingung. Tatapan kedua lelaki itu semakin menyorot sebuah permusuhan yang entah kapan dimulai.

Edwin dan Haris memang belum mengetahui status Euis sebagai istri kedua Pras, dan Pras masih menyimpan sebuah rencana besar untuk masa depan rumah tangganya bersama Haura, sebelum ia akhirnya akan memperkenalkan Euis sebagai istrinya kepada kedua sahabatnya.

Haris mengambil handuk kecil dari tangan Euis dengan lembut, lalu memberikan senyuman manis pada gadis itu, "Biar aku saja, kamu istirahat saja di sana." ucapnya lembut.

Hati Pras terasa terbakar melihat tingkah Haris. Euis hanya menunduk dan menggeser tubuhnya menjauhi Pras. Sungguh situasi itu membuat Euis tidak nyaman dan serba salah. Semua kuncinya ada pada Pras, andai saja Pras memperkenalkan dirinya sebagai istri kedua, mungkin situasi canggung itu tidak akan terjadi.

Suara langkah kaki tergesa terdengar dari balik pintu.

"Pras sayang... Kamu kenapa?!" Haura datang setengah berlari lalu menerjang tubuh Pras yang sedang terbuka. Wajahnya terlihat sangat sedih dan sembab.

Tubuh Euis mematung melihat kejadian itu. Sementara wajah Pras terlihat datar dan dingin, ia sempat membuang muka saat Haura hendak mengecup bibirnya.

Haris mendengus samar, tatapan matanya berubah dingin dan muak. lelaki itu melempar handuk kecil ke baskom yang berisi air hangat lalu mendekati Euis.

Edwin masih memasang senyuman segaris, ada teka teki menarik yang sedang ia pecahkan dalam diam, ada dua rahasia yang saling terhubung, manis dan gelap. Tapi ia memilih menikmati aroma kecemburuan yang memenuhi udara di ruangan, saat ini.

\=\=\=\=\=> lanjut...

1
Miu Nih.
kaan~ deg2an aku,, haris PDKT ke Ueis ada maksud tersembunyi lagi,, hadeh haris Haris kamu itu teman makan teman atau musuh dalam selimut 🥲🥲 mulus banget mainnya...

kasihan Pras, udh dikibulin istrinya juga sahabatnya 😭😭
Aksara_Dee: ada niat yang lebih gelap lagi dari sekedar pedekate dengan Euis.
total 1 replies
Dinar Almeera
Luar biasa 🌟🌟🌟🌟🌟
Dinar Almeera
kaaaa aku pertama happy nice long weekend ❣️❣️
Abu Yub
Keren dek.Ini spesial untuk dedek/Rose//Rose//Rose/
Aksara_Dee: makasiiihh... 🌹nya aku kumpulin di vas bunga
total 1 replies
Abu Yub
lebih bahaya kan pasti lebih enak dan asik
Aksara_Dee: lebih menantang yak, kayak satria suka tantangan
total 1 replies
Abu Yub
Segala rasa itu pasti tak kan bertahan lama dan tak kan utu selamanya. akan ada hahaha dan hihihi pada bertanya tanya?
Aksara_Dee: terkadang hiks... hikkss... juga yak
total 1 replies
Abu Yub
lanjut dek/Pray/
Abu Yub
Aku cemburu
Aksara_Dee: signal perasaan
total 1 replies
Abu Yub
pasti erangan enak tuh
Abu Yub
Rupanya ada perseneling di belakang rumah bertangga
Abu Yub
wow,kok cuma satu jam, berjam jam dong..
Aksara_Dee: hahahaha
total 1 replies
Abu Yub
iya sayang
Elisabeth Ratna Susanti
ikutan geter2 nih jantungku 🥰🥰🥰🥰
Aksara_Dee: ada aliran listriknya 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
keren nih Pras
Aksara_Dee: tapi kurang tegas
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
suka banget🥰🥰🥰puitis sekali 😍
Aksara_Dee: lagi kepengen galau hihihi
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
maaf telat mampir....sinyal undlap undlup seharian ini
Aksara_Dee: pantesan aku bolak balik ke Zian dan Alula belum nambah bab, sampe ke setting di otakku cerita Zian
total 1 replies
Dwi Winarni Wina
Mode kayak haura gak takut dosa kl yg ada suaminya hrs menuruti kemauannya...
Aksara_Dee: betul betul
Dwi Winarni Wina: tunggu aja pasti pras lama2 tidak tahan sm haura kak...
total 3 replies
Aksara_Dee
hu'um... antara Haris dan Haura terhalang restu juga Krn Haura anak koruptor
Dwi Winarni Wina
Harris berusaha menggoda euis dan ingin pendekatan dan pras merasa cemburu bingit ada sahabatnya ingin mendekati istri keduanya...
wajar Harris gak euis istri kedua prass....
Aksara_Dee: Pras belum kena batunya aja nih, masih anggep Haura itu baik, dia gak tega bersikap keras
Dwi Winarni Wina: seharusnya pras bertindak tegas terhadap haura...
total 5 replies
R 💤
hahahahahahha
Aksara_Dee: semangat juga buat Kaka
R 💤: wkwkwk bikin ngakak , semngat terus kak
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!