NovelToon NovelToon
Di Balik Kontrak

Di Balik Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cha Aiyyu

Pernikahan Briela dan Hadwin bukanlah hubungan yang didasari oleh perasaan cinta—

Sebuah kontrak perjanjian pernikahan terpaksa Briela tanda tangani demi kelangsungan nasib perusahaannya. Briela yang dingin dan ambisius hanya memikirkan keuntungan dari balik pernikahannya. Sedangkan Hadwin berpikir, mungkin saja ini kesempatan baginya untuk bisa bersanding dengan wanita yang sejak dulu menggetarkan hatinya.

Pernikahan yang disangka akan semulus isi kontraknya, ternyata tidak semulus itu. Banyak hal terjadi di dalamnya, mulai dari ketulusan Hadwin yang lambat laun menyentil hati Briela sampai rintangan-rintangan kecil dan besar terjadi silih berganti.

Akankah benar-benar ada cinta dari pernikahan yang dipaksakan? Ataukah semuanya hanya akan tetap menjadi sebuah kontrak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cha Aiyyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMUAN KELUARGA

"Ada apa, Brie?" tanya Hadwin dengan lembut.

Hadwin menangkap gelagat Briela yang seperti ingin bercerita. Namun, meski sudah menunggu dengan sabar Hadwin tidak mendapat apapun. Briela hanya menjawab tidak ada apa-apa dan berniat pergi ke kamarnya.

Hadwin mengesah pelan. Mungkin memang belum waktunya bagi Briela untuk bercerita tanpa beban padanya. Hadwin memilih untuk menghormati pilihan Briela.

Selesai menyimpan barang belanjaannya dan membersihkan diri, Briela keluar dari kamarnya. Ia memakai piyama tidur berbahan katun. Ia duduk di samping Hadwin, ikut menikmati tayangan reality show di televisi. Briela tertawa saat melihat adegan yang lucu, Hadwin diam-diam memperhatikannya.

Begitu acara selesai, Briela berdiri. Wanita itu berniat untuk kembali ke kamarnya.

"Brie, Sabtu malam besok keluarga Lewis akan mengadakan pertemuan rutin. Setiap enam bulan sekali keluarga kami melakukannya. Jika kau berkenan, bisakah kita pergi bersama?" Hadwin menghentikan Briela dengan ucapannya.

Briela diam— ia tidak menolak namun juga tidak menyetujuinya. Sepertinya wanita itu sedang berpikir.

"Jika kau tidak menginginkannya maka tidak masalah. Aku akan datang sendiri lalu mengatakan bahwa kau tidak bisa datang karena sibuk." Hadwin memberi solusi.

"Tidak— aku akan datang. Kali ini aku akan memenuhi syarat kontrakku. Aku akan berperan sebagai istrimu yang baik. Aku tidak akan membiarkanmu dijadikan bahan gunjingan," sahut Briela mantap.

Wajah Hadwin bersemu, kalimat Briela benar-benar membuatnya senang. "Baiklah besok sepulang kerja aku akan menjemputmu. Kita ke butik untuk mengepas gaun."

"Tidak, Hadwin. Aku akan menyusulmu ke butik. Berikan alamatnya dan semuanya akan beres. Ingat tidak ada orang luar yang boleh tahu jika aku menikahimu, jika tidak aku ragu pernikahan kita akan berjalan damai."

Hadwin melupakan poin tidak tertulis dari perjanjiannya dengan Briela sebelum menandatangani kontrak. Hanya kedua belah keluarga yang tahu hubungan keduanya.

"Bagaimana jika salah satu anggota keluarga kita menyebarkan hubungan kita?" tanya Hadwin. Ia ragu jika selamanya hubungan keduanya akan berjalan mulus sesuai kontrak yang ada.

"Kita pikirkan itu nanti. Aku ragu, jika pihak keluargaku akan menyebarkannya. Kau tahu kan, saudara ayahku tidak ada yang tinggal di sini. Dan ayahku sendiri, beliau sudah sangat jarang bertemu teman-temannya."

"Maka dari itu, aku ragu keluargaku yang jumlahnya sangat banyak itu akan bisa menutup mulut mereka, Brie. Setidaknya kita perlu antisipasi." Hadwin menatap Briela. "Bukankah, lebih baik kita mengungkapkan hubungan kita mulai sekarang? Aku rasa hanya akan ada sedikit resiko."

"Dan mengumbar pada seluruh dunia, jika aku menjual diriku untuk membayar hutang perusahaan kami yang hampir bangkrut?" Nada bicara Briela bergetar, ia tidak percaya akan mengucapkan kalimat itu pada pria yang dengan suka rela membantunya. Namun egonya memaksa wanita itu untuk mengungkapkan apa yang selama ini mengganjal dalam pikirannya.

Sejak sore tadi, berkat ucapan dua sepupu Hadwin perasaan Briela benar-benar tidak baik-baik saja. Pikirannya kembali kacau.

"Jangan mengatakan hal seperti itu, Brie! Selain kontrak di antara kita, aku tidak pernah merasa membelimu. Kau bukan barang. Kau jauh lebih berharga dari barang mewah apapun di dunia. Tidak akan pernah ada yang bisa membelimu, termasuk aku. Kita hanya melakukan pertukaran. Ingat! Kita sama-sama di untungkan dalam pernikahan ini, Brie." Wajah Hadwin berubah sendu, ia tidak pernah menyangka jika Briela memiliki kekhawatiran seperti itu dalam hubungan mereka.

"Maaf jika ucapanku sebelumnya tidak sejalan dengan pemikiranmu. Aku hanya berharap kita baik-baik saja. Tidak masalah jika kau ingin tetap merahasiakan hubungan kita. Aku akan tetap mendukung keputusanmu, oke." Hadwin kembali berucap, ia berharap Briela tidak merasa kecewa padanya. "Tapi, aku mohon hilangkan pemikiran soal menjual dirimu. Mengerti!"

Briela mengangguk pelan, ia sadar sejak awal Hadwin memang tidak pernah menganggapnya seperti barang yang berhasil dibeli. Semua itu hanya pemikirannya sendiri saja. Sejak awal Hadwin selalu bersikap baik dan menghormatinya, seharusnya Briela tidak meragukan itu.

"Aku akan mengirimkan alamat butiknya, aku pastikan aku sudah berada di sana saat kau datang besok." Hadwin berlalu meninggalkan Briela yang masih mematung. Pria itu masuk ke dalam kamarnya.

Keesokan paginya seperti biasa Hadwin sudah menyiapkan sarapan untuk Briela di atas meja, namun keberadaan pria itu tidak Briela lihat sejak ia keluar dari kamar. Briela menikmati sarapannya dengan susah payah, seolah apa yang masuk ke dalam mulutnya menyangkut di leher.

Briela menatap pintu kamar Hadwin yang tertutup rapat. Ada sedikit getir dalam hatinya. Briela menghela napas.

Wanita itu kembali melangkahkan kaki menuju rak sepatu. Hanya ada sepatu kerjanya, tempat yang biasa Hadwin pakai untuk menyimpan sepatu kerjanya sudah kosong. Briela kembali menghela napas.

Tiga puluh menit sebelum jam makan siang Hadwin mengirimi Briela pesan teks. Sebuah pesan yang mengingatkan Briela agar tidak melupakan makan siangnya. Seperti hari sebelumnya, tidak sekalipun Hadwin absen untuk memberikan perhatian pada Briela.

Briela membaca pesan yang Hadwin kirim tanpa membalasnya, dua menit setelahnya ponsel Briela kembali berbunyi. Hadwin mengirimkan pesan yang berisi alamat butik yang keduanya bahas semalam. Briela kembali menyimpan ponselnya tanpa membalas pesan Hadwin. Wanita itu melanjutkan pekerjaannya.

Briela mengemudikan mobilnya menuju alamat butik yang Hadwin kirimkan tadi siang, ia sudah selesai dengan pekerjaannya sepuluh menit yang lalu.

Briela berkendara sekitar dua puluh lima menit untuk sampai tempat tujuannya. Briela masuk ke dalam butik begitu sampai. Hadwin sudah menunggunya di dalam.

Terlihat Hadwin sedang mengepas jas miliknya. Haruskah ia bersyukur, suaminya memiliki postur tubuh layaknya pahatan patung. Pria itu selalu tampak sempurna memakai apapun.

Mata mereka bertemu. Keduanya saling menatap diam beberapa saat. Dan Hadwin tentu saja menjadi yang pertama menyunggingkan senyum.Briela melambai tanda sapaan.

Hadwin mendekati Briela, pria itu meminta pada staf butik untuk mengambil beberapa sample gaun dengan warna yang sama dengan jas miliknya. Pilihan Briela jatuh pada maxi long dress warna biru navy.

"Gaun ini cantik, Brie. Hanya perlu memperbaiki sedikit ukurannya saja."

Briela mengangguk setuju, gaunnya tidak kebesaran hanya saja perlu sentuhan agar sangat pas di badan Briela yang langsing namun tetap berisi di beberapa bagian. Hadwin berbicara pada staf butik untuk menyesuaikan ukuran tubuh Briela. Dan mereka mulai mengukur Briela.

Hadwin membayar tagihan dan meminta pihak butik untuk mengirimkan setelan jas dan gaun Briela pada hari Jumat.

"Kau perlu tas, sepatu atau aksesoris untuk besok? Kita bisa membelinya kalau kau mau," kata Hadwin sembari memakai jas kerjanya.

"Tidak, aku sudah membeli beberapa kemarin dan aku rasa ada yang cocok untuk dipakai bersama gaun tadi," tolak Briela.

Hadwin menganggukkan kepalanya beberapa kali, ia berpikir sebentar. "Baiklah, kita pulang. Aku akan memasak untukmu."

"Kau pasti lelah, lebih baik kita memesan makanan saja untuk di bawa pulang."

Hadwin menyetujui ide Briela, akhirnya ia membeli ayam goreng, beberapa kentang goreng dan soda. Hadwin tidak terlalu menyukai makanan cepat saji, namun Briela mengatakan ingin memakainya. Jadi, lagi-lagi pria itu kembali menurunkan ego-nya.

Hari Jumat ketika seorang kurir mengantarkan pakaian ke apartemen. Briela mencobanya, wanita itu berputar beberapa kali. Ia tidak sabar untuk memakainya besok. Gaunnya sudah sangat pas di tubuhnya.

Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Keduanya berjalan beriringan begitu turun dari mobil. Briela menggandeng lengan Hadwin. Mereka berjalan dengan percaya diri ke dalam mansion keluarga Lewis.

"Kau siap, Brie?" tanya Hadwin begitu mereka memasuki pintu utama keluarga besar Lewis.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut thor
iyz.e15: makasih yaa udah setia nungguin up nya. Aku lagi kurang enak badan tapi baca komen kamu yang dukung karyaku, bikin aku bersemangat. /Smile//Smile/
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
iyz.e15: q up satu bab dulu ya.. kalo banyak yang baca nanti aku up dobel. bantu share ya biar banyak yang baca dan aku jadi makin semangat buat up nya ☺️☺️ makasih udah mau baca karya ku ☺️
total 1 replies
Verlit Ivana
sabarnya Hadwin/Smile/
iyz.e15: sabar kek lelaki idaman kan?
total 1 replies
Anyelir
ohh Hadwin suka sama Briela kah?
Anyelir: tebaknya sih ada, tapi keknya masih lebih ke arah punya kesan
iyz.e15: ayo tebak. Suka nggak??
total 2 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
ku baca sampai sini duyu
iyz.e15: oke makasih yaa /Smile/
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
baru bangun udah di lamar /Shy/
iyz.e15: eeh iya juga ya 😄
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
eh ketangkep jodoh 🤭🤣
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
perjodohan bisnis
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷঔৣ⃝𝐊ꪶꪖ𝘳ꪖ❦꧂
wah LDR
Farhan1212
seru ceritanya,jangan lupa mampirnya
CF
berseok2 gk tuhhhh
CF
waduuuhhhh otakk w sktika trapeling
iyz.e15: hayolo traveling ke mana tuh?
total 1 replies
Anyah aatma
menatap ak sabar pada 'SEKERTAS'

sekertaris keknya beb. ada typo.
iyz.e15: iya keknya waktu revisi aku udah ngantuk 😄😄
total 1 replies
Anyah aatma
keknya Hadwin ini beneran suka sama Briela
Anyah aatma: suka dong
iyz.e15: Hayo suk nggak ya?
total 2 replies
Ry zee
yang cepet up nya thor
iyz.e15: Noted ☺️
total 1 replies
Anyue
lanjut nanti karena waktu maghrib
iyz.e15: oke makasih ya udah mau baca ☺️
total 1 replies
Azthar_ noor
lanjut akkaka😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!