Sebuah pedang hitam yang di temukan anak laki-laki bernama Riyo, Dimana jiwanya baru saja terlempar ke Dunia sihir yang sangat asing. Riyo pun mengambil nya dan menjadi tuan dari sebuah pedang terkutuk. Dimana itu akan membawanya menjadi Raja pedang di Dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tebasan kegelapan/Eps 33
"Na.. Na.. Na.. Na.. " Jam sekolah berbunyi telah dan Riyu dengan gembira pulang dengan senang. Walaupun hatinya sakit karena patah hati sebab Raiska telah memiliki pasangan, namun Riyu sepenuhnya baik-baik saja.
[ PEDANG SAIGA : Habis ini enaknya ngapain Bos? ] Pedang saiga menanyakan tentang kegiatan apa yang akan di lakukan sepulang sekolah.
Dia juga penasaran apa yang akan Riyu lakukan setelah ini, Kemarin sudah mencuri apel sebaskom. Terus hari ini apa? Semoga ada kegiatan bagus biar gak bosen di rumah.
"Sudah jelas kan.. Hari ini kita memancing! " Riyu sudah memutuskan jika sore ini dia akan memancing.
Lagipula Riyu juga sudah mengincar kolam ikan di depan Istana untuk tempat dia mancing. Di sana banyak ikan, namun tak ada satupun yang berani mengambil ikan di situ, mungkin karena terlalu banyak penjaga.
"Kenapa kau duduk di situ? Ayo pulang?? Eh... Kau menangis? " Sesampainya di kereta kuda Kerajaan perak, Riyu menemukan Elena von.
Namun bukan Elena von yang biasa ceria dan gembira, Yang dia temukan kini adalah Elena yang sedang menangis di dalam kereta kuda. Riyu begitu bingung sebab biasanya Elena von itu ceria.
Tak menjawab, Elena von justru hanya menggelengkan kepala. Dan hanya mengatakan jika dia baik-baik saja. Jawaban yang sering bikin Riyu kesal kalau berhadapan dengan perempuan.
Riyu pun tak menghiraukan Elena sama sekali, Diapun menyuruh kereta kuda untuk mengantarkan mereka pulang ke Kerajaan perak. Namun yang menyebalkan Elena von masih saja menangis.
"Cepat katakan. Aku mau mancing setelah ini. " Riyu geram dan akhirnya membentak Elena untuk menghentikan tangisannya.
PLAAKK..
Bukannya berhenti, Elena von justru memberikan hadiah sebuah tamparan ke arah pipi Riyu. sampai pipinya membekas cap lima jari.
"Iya iya.. Kau ini kenapa sih? Aduuuhh.. Sakit. " Tanya Riyu kepada Elena von, walaupun dengan pipi yang masih sangat sakit.
[ PEDANG SAIGA : Huuhh.. Untung aku gak ngomong apa-apa. ] Gumam pedang saiga yang bersyukur tak ikut campur urusan tuannya.
"Besok aku ada Tes kekuatan Elemental. Tapi aku tak punya sihir Elemental, Aku takut kalo aku gak bisa nilai ku akan jelek. " Elena von menceritakan jika besok dia akan Tes kekuatan Elemental.
Sedangkan dirinya tak memiliki sihir Elemental apapun. Dan besok Elena von harus melakukan itu untuk mendapatkan nilai, Sedangkan bakatnya hanya menggunakan sihir penyembuhan itupun belum sempurna. jadi Elena takut jika mendapatkan nilai jelek.
Riyu yang mendengar itu sebenarnya sedikit sedih, Sedih bukan karena dia iba melainkan kasihan kalo Elena sampai mendapatkan nilai jelek. Tau sendiri lah orang tuanya gimana.
"Oy okto? Kalau kau sehari di bawa Elena ga papa kan? " Tanya Riyu kepada pedang saiga sebab Riyu punya ide untuk meminjamkan pedang nya ke Elena.
[ PEDANG SAIGA : Bisa sih Bos. Tapi gimana mengeluarkan kekuatan nya? Tanpa Bos aku hanya pedang biasa. ]
Jawab pedang saiga bahwasanya itu adalah ide buruk, Pedang saiga tak bisa melakukan apapun tanpa adanya Riyu. Sebab semua potensi pedang saiga hanya Riyu yang bisa menggunakan dan mengeluarkan nya.
Itu sudah perjanjian sejak lama, Bisa di bilang Riyu adalah Kata sandi sebuah Smartphone. Tanpa sandi maka sebagus apapun Smartphone itu tak akan bisa di gunakan secara maksimal.
Hal itu membuat Riyu bingung memikirkan cara membantu Elena, Dia juga sudah baik padanya selama ini. Jadi Riyu juga harus memikirkan bagaimana cara membantu nya.
"Apa kita buat kekacauan aja ya besok? " Sampai Riyu kepikiran ingin membuat kekacauan untuk tes kekuatan Elemental Elena besok. Namun..
[ PEDANG SAIGA : Bukannya itu memperburuk keadaan Bos? Kalau ketahuan gimana? ] Sampai Pedang saiga mengatakan jika itu adalah ide buruk, Bisa saja Elena mendapatkan nilai jelek.
"Lalu gimana Goblok! Kenapa kau tak bantuin aku mikir!! " Riyu frustasi karena tak mendapatkan ide, Lalu dengan spontan mengeluarkan pedang saiga lalu menggoyang kan pedangnya agar pusing.
"Kau ini kenapa? Kenapa kau bicara sendiri? " Tak sadar kejadian itu di saksikan oleh Elena, Dan Elena menanyakan kenapa Riyu berbicara sendiri seperti orang gila.
"Tak ada. Aku hanya..?? Aku punya ide! " Saat melihat pedang saiga, Riyu pun memiliki ide untuk membantu Elena.
Pedang saiga yang melihat tatapan itu seperti tak bersemangat sama sekali, Dia memiliki firasat kalau ini adalah ide buruk. Seperti sebelum sebelum nya pasti dia yang kena getahnya. seperti jadi ganjal pintu.
[ PEDANG SAIGA : Pasti itu ide buruk. ]
...[× BEBERAPA SAAT KEMUDIAN ×]...
"Lari! Lari! " Riyu sekarang sedang berlari di kejar-kejar oleh Burung Phoenix yang ganas.
Ide buruk Riyu di mulai setelah turun dari kereta kuda, Dia langsung mengajak pedang saiga untuk berburu kristal monster di lembah dekat kerajaan perak. Dia sebenarnya ingin membuatkan Elena sebuah senjata Elemental.
Dengan senjata itu harap-harap Elena bisa menggunakan untuk tes kekuatan Elemental besok, Dengan menggunakan Kristal monster Riyu berharap senjata yang dia buat ini akan berguna untuk Elena sekarang atau entah kapan.
[ PEDANG SAIGA : Aku udah tau kalau ini ide buruk. Ganggu Phoenix di sarangnya itu kan bunuh diri. ] Ucap Pedang saiga yang sudah tahu akan ide buruk Tuannya.
Riyu ingin mengambil kristal monster burung api untuk membuat sebuah pedang api, Namun Riyu malah mencari gara-gara di sarangnya. Alhasil dia di kejar-kejar oleh satu batalion burung Phoenix.
"Diamlah.. Aku cuma butuh Lima biji lagi. " Tak ingin terus berlari, Riyu langsung mencabut pedang saiga dari cincin penyimpanan.
Dia sekarang butuh lima lagi kristal monster, dan kini di hadapan nya ada sepuluh burung Phoenix. Itu sudah cukup untuk membuat senjata untuk Elena von.
[ TEKNIK TERLARANG : Tebasan kegelapan ]
BLAARRR..
Riyu mengaktifkan teknik terlarang bernama tebasan kegelapan, Dengan itu membuat daerah di sekitar Riyu pun bergetar hebat. Riyu juga mengeluarkan banyak energy gelap. dari dalam tubuh.
Matanya berubah menjadi merah menyala, Pedang hitam terselimuti aura hitam pekat. Riyu memposisikan pedang saiga di samping tubuh, Siap untuk melakukan tebasan besar.
"Tebasan kegelapan. " WUUSSHH..
Riyu menebaskan pedang saiga beraura hitam, Seketika siluet bulan sabit berwarna hitam pekat melesat dengan cepat ke arah segerombolan Phoenix yang ingin memangsa Riyu.
Teknik ini adalah teknik yang sebenarnya jurus Utama dan terkuat pedang saiga, Namun selama di pakai Riyu Tebasan kegelapan hanya di gunakan untuk hal-hal sepele seperti memotong pohon buah.
[ PEDANG SAIGA : Maklum Bos ku ini ga ada otak. ]
ZIINGG.. ZIINGG.. ZIINGG..
Tebasan kegelapan berhasil menebas semua burung Phoenix yang mendekat, Walaupun mereka terbuat dari api merah murni mereka seperti terkena kipas angin. Memadamkan api dan hanya menyisakan kristal monster Phoenix saja.
Riyu tersenyum setelah berhasil mendapatkan Kristal monster yang cukup untuk membuat senjata, Walaupun tebasan kegelapan masih melesat untung saja Riyu melepaskan tebasan ke atas jadi tak akan menghantam apapun.
"Haha! Sekarang waktunya membuat senjata! "
...[#TO BE CONTINUE #]...