Seorang gadis bernama Vaya yang dilema cinta dan persahabatan. Yang dimana sahabatnya mengkhianatinya karna kesalahpahaman. Dijebak dalam situasi yang rumit, yang membuatnya putus asa.
Apa yang harus dilakukan Vaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wondervilz`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Bermain Games "Rebutan Kursi"
Dii tempat acara pernikahan yang begitu luas , mereka berkumpul untuk mengisi waktu dengan berbagai permainan. Di antara mereka ada delapan orang. Vaya, Dava, Rashel, Yapra, Mimi, Zivan, Hana, dan Ryukan.
Mereka memutuskan untuk bermain “Rebutan Kursi,” sebuah permainan yang sederhana namun sangat seru. Setiap orang akan berjalan mengelilingi kursi-kursi yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah peserta, dan ketika musik berhenti, mereka harus kembali ke tempat duduk.
Yang tidak mendapatkan kursi akan tersingkir, dan seterusnya hingga tinggal satu orang sebagai pemenang.
Mereka menyiapkan tujuh kursi di tengah ruangan, sementara Hasbhan yang tidak ikut bermain, yang paling antusias, segera merekomendasikan aturan.
“Oke teman-teman, kalian sudah tahu kan aturannya? Ketika musik berputar, itu akan menjadi awal permainan.
Ronde Pertama
Musik mulai diputar, dan mereka delapan orang mulai berjalan mengelilingi kursi-kursi dengan penuh semangat. Semua tampak santai pada awalnya, bahkan sesekali mereka tertawa dan bercanda satu sama lain.
Mimi, yang terkenal jahil, mencoba menakut-nakuti Ryukan dan Vaya dengan pura-pura akan merebut kursinya nanti. Vaya hanya tertawa, tapi tetap memasang sikap waspada.
Ketika musik tiba-tiba berhenti, semua langsung berebut tempat duduk. Saling rebutan, tiba-tiba Yapra kerebutan kursi yang membuat kakinya tidak sengaja tersandung.
Sehingga membuat dia jatuh ke arah Shella yang sedang duduk. Yapra dan Shella terjatuh dan wajah keduanya saling berpandangan, semua pun terkejut dan membantu mereka.
"Apakah kalian baik-baik saja?." Tanya Bulfar membantu membangunkan mereka.
"Iya, kami gak papa kok!." Jawab Shella.
Ronde Kedua
Kini, hanya ada enam kursi di tengah ruangan. Musik kembali diputar, kali ini dengan irama yang lebih cepat. Mereka kembali berjalan melingkari kursi-kursi.
Ketika musik berhenti, semua langsung berebut tempat duduk. Saling rebutan, Hana tampak bete dengan Zivan karna merebut tempat duduknya. Mereka semua seketika tertawa.
Babak Ketiga
Ronde ketiga dimulai dengan hanya lima kursi yang tersisa. Musik kembali diputar. Lalu, Musik berhenti, dan dalam sekejap, semua orang langsung bergerak. Kali ini, Zivan kurang cepat dan direbut oleh Ryukan.
Babak Keempat
Hanya tersisa lima orang, diantaranya. Vaya, Dava, Rashel, Mimi, dan Ryukan. Lalu, musik kembali di mainkan. Saat musik berhenti, mereka menghentikan duduk, dan kali ini Ryukan yang kalah cepat oleh Dava.
Ia tertawa kecil dan mengangkat bahu, menerima kekalahannya dengan sportif.
“Astaga, aku kalah cepat sama Dava." Ujarnya sambil mundur dari area permainan.
Babak Kelima
Tinggal empat orang di babak ini, yaitu, Vaya, Dava, Rashel, dan Mimi. Hanya ada tiga kursi yang tersisa di tengah ruangan. Musik kembali diputar, dan mereka mulai berjalan dengan langkah yang lebih hati-hati namun tetap penuh semangat.
Ketegangan terlihat jelas di wajah mereka, dan mereka tidak lagi saling bercanda. Semua nya begitu serius.
Begitu musik berhenti, Mimi nyaris terjatuh ke lantai akibat rebutan tempat duduk dari Rashel dan di tangkap oleh Hasbhan. Keduanya saling memandang. Lalu, keduanya tersadar, Hasbhan langsung melepaskan pegangannya dari Mimi.
Diwajah keduanya tampak kesal, dan Mimi tidak ke bagian kursi. Dia menghela nafas panjang, tertawa kecil, lalu keluar dari permainan dengan sportivitas tinggi.
Kini, hanya tersisa Vaya, Dava dan Rashel. Musik mulai di mainkan, Ketika musik berhenti, mereka mulai rebutan tempat duduk. Dava terjatuh dan tidak kebagian tempat duduk.
Kini hanya tingga Vaya dan Rashel, dua sahabat yang sudah bersahabat sejak kecil. Suasana semakin tegang karena mereka berdua dikenal cukup saling support dan menyayangi satu sama lain.
Babak Final
Babak terakhir pun tiba. Hanya ada satu kursi yang tersisa, dan dua peserta yang harus memperebutkannya. Musik kembali diputar dengan tempo yang semakin cepat, dan kedua sahabat itu mulai berputar mengelilingi kursi. Vaya dan Rashel tidak melepas pandangan dari kursi.
Ketika musik tiba-tiba berhenti, mereka langsung bergerak cepat. Dalam hal ini Rashel kalah cepat dengan Vaya.
Rashel tertawa sambil memeluk Vaya, mengakui kekalahannya dengan senang.
“Kali ini kamu menang Vaya, tapi waspada kalau ada permainan lagi, aku akan menang." Ujar Rashel sambil bercanda.
Mereka semua tertawa, menikmati momen kemenangan dan kekalahan dengan kegembiraan. Meskipun hanya permainan sederhana, “Rebutan Kursi” ini telah memberi mereka semua pengalaman yang seru dan menyenangkan.
Ketegangan, tawa, dan semangat membuat mereka merasa lebih dekat satu sama lain, dan sore itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi mereka.
yu gabung jg d Bcm di sana ada ka Rere jg kalau kamu ikut kelas kami.
caranya cukup follow me saja ya
Terima kasih