Kill The Cheater

Setelah Xenoz menghabisi Cheater itu dengan cara yang sangat sadis, para perhatian cheater beralih kepadanya. Puluhan Cheater mulai berjalan kearah Xenoz dan Tim Rivers lalu perang dibagian Timur dimulai.

Lisa, Zayn, Kold dan seluruh anggota Tim Rivers juga Tim Roads bergerak bersama, mereka saling menyerahkan kekuatan terbaik mereka untuk mengalahkan para Cheater.

Satu persatu Cheater mulai tumbang, ini semua seperti terlalu mudah bagi para Anti Cheater. Disaat Xenoz curiga mengapa ini terlalu mudah perhatiannya teralihkan dengan salah seorang Cheater yang memegang sebuah suntikan.

Nampaknya suntikan itu adalah suntikan yang dapat mengubah seseorang menjadi hewan dan benar saja seperti dugaan Xenoz, Cheater itu membagikan beberapa suntikan ke para Cheater lain dan mulai menyuntikan ke dirinya sendiri.

"Harga suntikan ini cukup mahal ku beli dari kelompok itu, seharusnya dengan ini kalian akan kalah ANTI CHEATER!" ucap Cheater itu disaat saat terakhir.

Tubuh Cheater itu mulai mati rasa dan perlahan dia terjatuh dan tergeletak ditanah, dia mulai berteriak seperti orang gila dan tubuhnya perlahan berubah menjadi kelabang.

Tubuhnya memanjang dengan cara yang sangat mengerikan, tangan dan kakinya juga tumbuh disamping tubuhnya persis seperti kelabang. Para Cheater lain yang menerima suntikan itu juga mulai menyuntikkan ke tubuh mereka masing-masing.

Suasana mulai berubah menjadi mengerikan, Titik timur ini penuh dengan jeritan dan darah para Cheater yang berubah menjadi berbagai hewan mengerikan. Hal itu membuat Lisa dan Zayn kesulitan.

Cheater satu persatu terus muncul dari yang menjadi hewan dan juga yang tidak menjadi hewan, namun hal ini tak terlalu membuat pihak Anti Cheater kesulitan karena mereka bertarung dengan pasukan AI yang tidak kalah kuat.

Disaat Xenoz sedang sibuk menghabisi para Cheater itu satu persatu terlihat seseorang menghampirinya, penampilannya terlihat seperti pria biasa tanpa sesuatu yang menarik.

"Yo.. Kau si jendral Xenoz itu kan" ucap pria itu.

"Pake nanya-"

Belum selesai berbicara wajah Xenoz digenggam oleh tangan pria itu, Xenoz lalu didorong hingga menghancurkan beberapa gedung. Xenoz dibawa ke tempat yang lumayan jauh dari tempat Ryo dan lainnya berperang.

Beralih ke Lisa yang sedang semangat semangatnya menghabisi para Cheater dihiasi senyum diwajahnya, hingga dia dihadapkan oleh seorang Cheater yang sudah berubah menjadi beruang hitam.

Lisa mengusap darah dipipinya lalu mulai mengaktifkan mode serigala miliknya, dia bersemangat sekuat apakah lawannya kali ini?.

Lisa bergerak dengan cepat kearah beruang itu lalu melancarkan tinjuan tepat diperutnya, Beruang itu terlihat tidak bergeming sama sekali seperti tidak ada yang terjadi.

Lisa sedikit terkejut serangannya tidak berefek, Beruang itu lalu mengayunkan tangannya hendak mencakar Lisa. Gerakan itu lumayan lambat membuat Lisa bisa menghindarinya dengan mudah.

Lisa kembali melancarkan serangan namun kali ini bukan tinjuan tapi tendangan, dia menendang sisi kepala Beruang itu dan terlihat beruang itu mulai merasa sakit.

Dugaan Lisa benar kalau pertahanan terkuat beruang itu hanyalah diperutnya, jadi dia hanya perlu menyerang dibagian selain perut. Setelah mengetahui itu Lisa mulai melancarkan serangan demi serangan hingga dia lengah disuatu saat.

Tepat dibelakangnya terlihat Cheater yang sudah menjadi kelabang tadi, dimulut kelabang itu terlihat tangan seseorang namun tidak diketahui tangan siapa itu.

Kelabang itu hendak menyergap Lisa, Lisa juga sudah terlambat bereaksi dan tidak akan mampu menghindar. Beruntungnya Ryo datang disaat yang tepat langsung menendang Kelabang itu menjauh dari Lisa.

"T-terimakasih kapten" ucap Lisa.

"Santai aja, jangan turunkan serangan. Maju terus!" ucap Ryo dengan penuh semangat.

Lisa lanjut menyerang Beruang itu dengan seluruh kekuatannya. Beralih ke Ryo yang berhadapan satu lawan satu dengan Kelabang itu. Ryo sadar akan tangan seseorang yang masih dimulut Kelabang, suasana sekitar mulai berubah disaat Ryo berbicara.

"Sekarang.. Mari kita lihat siapa yang baru saja kau makan.." ucap Ryo dengan nada sangat dingin.

Kelabang itu mulai bergerak dengan cepat kearah Ryo, Ryo juga berlari kearah Kelabang itu dan mulai menebasnya. Ryo sedikit tidak menyangka kulit Kelabang itu sangat keras bahkan pedangnya tidak mampu menebas habis.

Luka luka yang diakibatkan tebasan Pedang Ryo perlahan kembali pulih, Ryo kembali melancarkan tebasan demi tebasan kepada Kelabang itu, namun percuma saja Kelabang itu terus menerus menyembuhkan dirinya sendiri.

Kelabang itu tiba tiba bergerak sangat cepat merayap kearah Ryo, Ryo yang tidak memperkirakan itu menjadi terkejut dan tidak sempat menghindar.

Kelabang itu menggigit Ryo, namun sebelum itu terjadi Ryo melindungi dirinya dengan pedang miliknya. Ryo perlahan terdorong mundur karena kekuatan kelabang itu sangat kuat.

Ryo menahan gigitan kelabang itu dengan pedang miliknya sekuat mungkin, kelabang itu lalu mengganti serangannya dari menggigit ke menyundul.

Kelabang itu menyundul Ryo hingga Ryo terpental membentur dinding gedung hingga dinding itu retak, Ryo hanya merasakan sedikit rasa sakit karena Armor miliknya ini sangat kuat.

"Sial dia bisa secepat itu ternyata." ucap Ryo.

Ryo perlahan mencoba berdiri lalu disaat dia sudah berdiri, kelabang itu terlihat hendak kembali bergerak kearahnya. Namun disaat Kelabang itu hendak bergerak dia seketika berhenti.

Terlihat Seorang Anti Cheater anggota Tim Roads menembak Kelabang itu dari jarak dekat, dia menembak dengan senjata rifle miliknya.

"Tenang saja kapten Ryo! Biar ini aku yang habisi... Ini kok kulitnya keras banget ya?" ucap Anti Cheater itu.

Seketika Kelabang itu merayap dan memeluk Anti Cheater itu, Kelabang itu lalu menggigit kepala Anti Cheater itu hingga terputus. Darah keluar dari leher Anti Cheater itu seperti air mancur di taman.

Semua berlangsung begitu cepat, hanya kurang dari 20 detik. Ryo melihat itu hanya bisa terdiam dengan ekspresi kosong, dia terdiam selama 2 menit hingga akhirnya dia kembali sadar.

Ryo sudah tidak bisa bermain-main lagi setelah melihat itu, dia kali ini benar benar serius dengan ekspresi marah serta benci. Dia mengaktifkan kekuatan penuh Armornya dan itu membuat dia bisa bergerak dengan sangat cepat, serta beberapa peningkatan kekuatan fisik yang sangat tinggi.

Ryo berlari kearah Kelabang itu lalu melompat sangat tinggi, Kelabang itu mulai mengangkat tubuhnya dan hendak menyerang Ryo yang sedang diatas udara.

Disaat posisinya dengan kelabang itu berada diposisi yang tepat, Ryo menancapkan pedang nya tepat di kepala kelabang itu. Lalu Ryo menarik pedangnya kearah bawah membuat tubuh Kelabang itu terobek sangat parah.

Disaat sudah menyentuh permukaan Ryo menarik pedangnya dari tubuh Kelabang itu dan lanjut menebas Kelabang itu, diawal pedangnya terbentur dengan kulit Kelabang yang sangat keras.

Namun Ryo tidak menarik serangannya, dia malah memaksa terus pedangnya dengan kekuatan maksimalnya hingga perlahan kulit Kelabang itu retak.

Dan akhirnya Pedang Ryo sanggup menebas Kelabang itu, Ryo terus menebas tanpa henti membuat Kelabang itu seperti daging cincang. Ryo menebas hingga seluruh bagian tubuh kelabang itu terpisah pisah.

Ryo menarik nafas, dia merasa sangat kelelahan setelah mengalahkan Kelabang itu. Lalu Ryo berjalan meninggalkan Kelabang yang sudah tercincang itu.

Ryo tidak menyadari bahwa... Tubuh Kelabang itu perlahan kembali menyatu seperti sedia kala dan hendak menyerang Ryo dari arah belakang.

-Bersambung