NovelToon NovelToon
Dia Pengasuh Putraku

Dia Pengasuh Putraku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengasuh / Pembantu
Popularitas:88.3k
Nilai: 5
Nama Author: tuti yuningsih

Aswin Al Nur adalah pria tampan turunan arab. walau pekerjaannya sangat sukses dan juga kaya, tapi nasib pernikahannya tidak sebaik dengan pekerjaannya.

Aswin dan istrinya telah bercerai karena orang ke tiga. Istri Aswin telah berselingkuh. anak semata wayangnya ikut dengan Aswin.

Sampai akhirnya Aswin menemukan pengganti istrinya. dia adalah pengasuh dari putranya sendiri.

Gimana kisah percintaan Aswin Al Nur, yuk kita lanjut baca saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Malam

Aswin benar saja pergi ke sekolah Khairan untuk menemui guru Khairan. Aswin minta izin kalau Khairan selama tiga hari tidak masuk sekolah karena mau pergi keluar kota bersamanya. Guru Khairan pun mengizinkannya.

Setelah dari ruang guru, Aswin menelfon Amel yang sedang ada di kantin bersama teman teman sesama pengasuh.

"Saya sudah selesai dari ruang guru. Saya mau langsung ke kantor ya."

"Iya Pak."

"Nanti kamu sama Khairan pulang di jemput supir. dan sampai rumah kamu langsung siapkan baju Khairan dan saya ke koper ya. Biar nanti malam kita bisa langsung berangkat."

"Apa tidak sebaiknya pergi pagi aja Pak. Takutnya bapak capek karena pulang kerja langsung pergi perjalanan jauh."

"Ngga. Saya ngga capek kok. Ya sudah ya saya pergi dulu."

"Iya Pak. Hati hati di jalan."

"Iya sayang."

Telfon lalu di matikan. Amel tersenyum tipis karena Aswin sekarang lebih sering bilang sayang padanya.

"Mba Amel kenapa senyum senyum gitu? Dapat telfon dari pacar ya," ledek teman Amel.

"Ngga kok," jawab Amel sambil duduk dan bibir masih saja terlihat senyum.

Aswin sampai di kantor langsung melihat pekerjaan. Aswin akan menyelesaikan pekerjaannya karena besok mau di tinggal tiga hari. Aswin memanggil sekertaris nya untuk memberi tau kalau selama tiga hari nanti dirinya akan pergi keluar kota.

"Semua jadwal pertemuan kamu undur saja dulu. Tunggu saya kembali."

"Baik Pak."

"Kalau ada hal penting kamu boleh menelfon saya. Tapi kalau hal yang bisa kamu tangani, jangan telfon saya."

"Baik Pak."

"Ya sudah sana balik kerja."

Sekertaris Aswin pun keluar. Aswin lalu sibuk dengan pekerjaannya.

Jam sudah menunjukan pukul lima sore. Amel sudah memandikan Khairan dan sekarang sedang menemani Khairan main. Tadi siang saat Khairan tidur, Amel sudah merapikan baju Khairan dan Aswin kedalam koper. Sedang baju miliknya di masukan tas ransel.

Sampai jam 6 sore, Aswin belum juga pulang ke rumah. Rupanya Aswin masih banyak pekerjaan.

"Jam segini aja belum pulang. Pasti di kantor banyak kerjaan," kata Amel dalam hatinya berkata.

Khairan rupanya minta makan, Amel lalu mengajaknya ke meja makan.

"Khairan mau pakai udang goreng apa ayam goreng nih?"

"Udang goreng Mba."

"Baiklah."

Amel mengambil makanan. Setelah makanan terisi dalam piring Amel duduk dan langsung menyuapi Khairan.

"Mba, Papah kok belum pulang."

"Iya. Mungkin Papah masih banyak kerjaan di kantor."

"Katanya kita mau pergi jalan jalan. Tapi Papah kok ngga pulang pulang sih."

"Kan bisa besok pagi perginya. Tapi kalau nanti Papah pulang dari kantor ngga capek, kita langsung pergi. Khairan ngga boleh rewel ya, kasihan Papah kan capek habis kerja."

"Iya Mba."

Selesai makan Khairan minta ke kamar. Khairan minta di bacakan cerita. Sampai akhirnya Khairan pun tertidur. Amel melihat jam sudah pukul 9 malam.

"Sudah malam ternyata," kata Amel sambil menyelimuti Khairan.

Amel keluar dari kamar Khairan dan menengok ke kamar Aswin yang masih gelap. Amel lalu turun ke bawah. Saat sampai bawah, Amel mendengar mobil Aswin yang datang. Amel lalu pergi ke pintu dan membuka pintunya.

Aswin turun dari mobil dan terlihat lelah. Amel menunggu di depan pintu.

"Maaf saya pulang telat. Soalnya banyak kerjaan."

"Iya ngga papa Pak," Amel sambil mengambil tas kerja Aswin. Lalu keduanya masuk ke dalam.

"Khairan mana?"

"Sudah tidur."

"Dia nanyain tentang kita yang mau pergi ngga?"

"Iya. Tapi saya sudah bilang tadi kalau perginya pagi. Soalnya Bapak aja belum pulang juga."

"Iya baguslah. Kita pergi pagi aja. Saya benar benar lelah. Kamu sudah makan?" Amel menggeleng.

"Kenapa belum makan, nanti kamu sakit. ayo sekarang kita makan."

Keduanya pergi ke ruang makan. Amel langsung mengambilkan makanan untuk Aswin.

"Jangan banyak banyak. tadi sore saya sudah makan roti bakar."

"Iya Pak."

Keduanya lalu makan bersama sambil mengobrol.

"Kamu sudah kasih tau ke om kamu kalau kita mau ke sana?" Amel menggeleng.

"Loh kenapa belum kasih tau?"

"Besok aja kalau kita sudah berangkat. Saya ngga enak kalau kasih tau dari sekarang. Takut Om sama Tante di sana siap siap nyambut kita, tapi kita takutnya ngga jadi kesana," Amel menjawab dengan pelan karena ngga enak sama Aswin.

"Kenapa kamu berpikir kalau kita tidak jadi pergi ke sana. Apa menurut kamu saya ini becanda?" Amel menggeleng lagi.

"Bukan begitu Pak maksud saya. Saya sengaja ingin kasih taunya memang kalau kita sudah mau jalan. Kalau tadi pagi saya langsung kasih tau om dan Tante kita malam ini mau pergi ke sana, tapi ternyata sekarang aja kita masih di rumah, kan kasihan Om dan Tante yang sudah menunggu. Jadi saya kasih taunya nanti saja setelah kita berangkat."

Aswin mengangguk. Memang benar sih pemikiran Amel. Keduanya sudah selesai makan.

"Sayang, saya sangat lelah. Buatkan minuman seperti tempo hari ya. Biar badan saya enakan."

"Iya Pak. Nanti saya buatkan."

"Ya sudah, saya ke kamar dulu mau bersih bersih," Amel jawab iya.

Aswin naik ke atas menuju kamar. Sedang Amel ke dapur dan buatkan minuman untuk Aswin.

Aswin mandi cukup lama. Aswin sambil berendam. Amel sudah selesai buat minuman untuk Aswin. lalu membawanya ke atas.

Amel mengetuk pintu kamar Aswin, tapi tidak ada jawaban. lalu Amel pun membuka pintu dan ternyata tidak di kunci.

Aswin di kamar mandi sudah selesai dan memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya. Lalu Aswin keluar. Ternyata Amel sedang meletakan gelas di meja.

"Sudah jadi minumannya?" Amel menengok ke sumber suara, dan melihat Aswin yang ngga pakai baju hanya pakai handuk bagian bawahnya. Amel langsung buang muka ke samping.

"Sudah Pak. ini minumlah selagi hangat. Saya permisi dulu."

Saat Amel baru dia langkah, Aswin langsung memeluk Amel dari belakang.

"Jangan pergi dulu," Aswin bicara pelan di telinga Amel. Membuat Amel tahan nafas. Amel seperti tersengat listrik badanya. padahal Badan Aswin dingin karena habis mandi.

Aswin lalu membalik badan Amel dan sekarang saling hadap. Mata keduanya pun saling tatap. tangan Aswin memeluk pinggang Amel membuat badan mereka menempel.

Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...

1
༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut lah thor
Apriyanti
lanjut thor
nonsk2711
lanjut kk...saat Amel Aswin nikah jgn lupa mengundang mantan Amel yg kt nya karyawan Aswin,ajak tuh mantan mertua yg julid
milah fahri81
moga cpt nikah ya Amel Aswin
sella surya amanda
lanjut
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒍𝒂𝒍𝒊𝒏 𝑨𝒎𝒆𝒍 𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒔𝒘𝒊𝒏
Rina
Makanya cepetan halalin Amelnya pak boar mau ngapain akan bebas 🫢🫢🫢
Apriyanti
lanjut thor
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒂𝒋𝒂 𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒆 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝑯 𝒏𝒚𝒂
sella surya amanda
lanjut
Fitria Syafei
kk kereeen 😘😘😘
༄༅⃟𝐐 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
lanjut thor
Rina
Semoga lancar” ya sampe hari H dan kalian selalu bqhagia 🙏🏻
nonsk2711
bc nya sambil senyum" thor 😊😊
Fitria Syafei
kk kereeen 😍😘😍
nonsk2711
kentang dahhh 🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
peluk balik Aswin...
Apriyanti
lanjut thor
sella surya amanda
lanjut kak
Rina
Aduh Khairan ganggu kesempatan papa aja nih 🫢🫢🫢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!