Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.
Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?
Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
\\ Eps 6 //
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Karena badan Jojo yang lebih besar dari pada Zahra, Zahra pun tidak sanggup menahan badan itu dan seketika itu ia juga ikut ambruk bersama Jojo dan Memangku badan Jojo yang sudah terkulai lemas.
"Astaghfirullah Kak Jojo?? Kak? Kakak kenapa??" panik Zahra dengan menepuk-nepuk pipi Jojo berharap ia akan bangun, Zahra meneteskan air matanya karena takut terjadi sesuatu dengan Joshua.
"TOLOMMHHH..........." Sebelum Zahra berteriak minta tolong supaya ada yang membantunya, Tiba-tiba mulutnya sudah tertutup rapat dengan tangan besar yang menyuruhnya untuk diam
"Maaf bercanda hehehe" ucap Jojo dengan wajah tengilnya yang membuat siapa saja ingin menggeplaknya
Zahra memelototkan matanya Karena kesal sudah merasa di tipu oleh bosnya itu, Ia menghempaskan tangan Jojo yang menutup mulutnya tadi "Isshhh Kak Jojo nyebelin banget sih kak!! Aku udah panik tau dari tadi.....hiks" Zahra sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, ia menangis karena kepanikan yang terjadi tadi. Bukan hanya badan saja yang kecil, tetapi hati Zahra juga sangat kecil dan juga rapuh sehingga ia sangat mudah untuk menangis.
Jojo berganti panik sekarang melihat Zahra yang menangis, ia pikir dengan candaannya tadi bisa membuat gadis itu tertawa. Tetapi gadis itu malah justru menangis karena keterkejutannya
"Eh? Maaf-maaf, jangan nangis yaa adik manis" panik Jojo berusaha untuk menghapus air mata zahra dan menghiburnya
"Isshh habisnya kak Jojo nyebelin banget, aku Khawatir tau nggak kak" jawab Zahra dengan mengelap air matanya sendiri dan mencoba untuk berdiri.
"Cie-cie khawatir yaaa" goda Jojo yang tidak tau tempatnya dengan menoel-noel dagu Zahra
"Issshh nggak lucu tau!" marah Zahra dengan menghempaskan tangan Jojo yang ada di dagunya
"hahaha iya-iya maaf yaa, habisnya kamu tadi datang-datang langsung aja banyak tanya, kan jadi bingung jawabnya yang mana dulu"
"Ya habisnya kak Jojo tadi pagi telepon mendadak suruh aku berangkat pagi, eh tiba-tiba udah banyak orang aja di depan. Kan aku jadi khawatir, emangnya di depan itu siapa kak? Kenapa banyak banget orangnya?" tanya Zahra
"Siapa lagi kalau bukan pelanggan kita Ra, maaf ya kamu harus berangkat pagi hari ini" jawab Jojo, ia mulai berjalan ke arah dapur untuk membuat pesanan pelanggan
"Pelanggan???! Waaaahhh banyak banget kak? Masih pagi udah banyak gini pelanggannya, Alhamdulillah. Tapi nggak papa kok Zahra berangkat pagi kak, kan Zahra kerja disini, kenapa kakak harus minta maaf"
"Hahaha iya baiklah, udah biasa Ra banyak pelanggan kayak gini soalnya Sekarang kan musim orang menikah biasanya juga kayak gini emang. kan kita nggak melayani kue ulang tahun aja" Zahra menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Jojo, pantas saja Jojo mencari pegawai ternyata memang sangat banyak pelanggan dari toko kue Jojo.
"Kamu ke depan dulu gih Ra, dan tulis semua pesanan pelanggan kita sama tanggal dan waktunya setelah itu kita buat kuenya" tambah Jojo dengan menyuruh Zahra untuk melayani pelanggan di depan karena lonceng pelanggan Jojo yang sudah dari tadi berbunyi
Zahra hanya mengangguk dan langsung lari ke depan untuk melayani pelanggan, Jojo tersenyum gemas melihat Zahra yang seperti bocah itu. 'Lucu' batin Jojo
Zahra mulai mencatat semua yang pelanggan pesan, mulai dari kue kering, kue basah dan masih banyak lagi. Zahra membaginya dengan tanggal yang mereka pesan, supaya lebih gampang nantinya mana yang lebih di dahulukan
"Wah banyak banget yang pesan hari ini" semua pelanggan itu sudah pulang ke rumahnya masing-masing, dan meninggalkan pesanan dan alamat mereka untuk memudahkan Zahra dan Jojo mengantar pesanannya, ada juga yang tidak memberikan alamat mereka dan ingin mengambil pesanannya sendiri
Zahra kembali berlari menuju dapur untuk membantu Jojo membuat pesanan pelanggan "Jangan lari Ra, nanti jatuh" ucap Jojo karena ia sedikit khawatir kepada Zahra
"hehehe iya kak, maaf ya. Ini kak semua pesanannya sudah Zahra catat sama tanggal dan alamatnya" ucap Zahra dengan menyerahkan buku pesanan pelanggan
"Kerja bagus, kalau begitu sekarang kita buat pesanan yang hari ini harus diantar ya?"
"Okeee let's go" jawab Zahra dengan semangat yang membuat Jojo sedikit terkekeh melihat tingkahnya
Mereka berdua mulai membagi tugas mereka masing-masing, Zahra dipercayai oleh Jojo untuk memegang satu pesanan pelanggan mereka tanpa campur tangan dari Jojo
Beberapa menit kemudian, Jojo yang mulai sedikit bosan pun perlahan mendekati Zahra yang sibuk dengan nastar buatannya "Ra awas nyamuk Ra" ucap Jojo dengan menepuk pelan pipi Zahra
"Issshh kak jojooo!!! Kak Jojo bohong kan, nggak ada nyamuk di pipi Zahra!. Kan jadi putih semua kena tepung" marah Zahra dengan mengelap pipinya, hal itu membuat tepung di pipi Zahra semakin Parah karena tangan Zahra juga terkena tepung untuk mengelap pipinya
"Hahahaha kan jadi putih semua" Jojo tertawa lepas melihat wajah Zahra yang semakin cemberut karena ia lupa bahwa tangannya yang penuh dengan tepung
tanpa disadari oleh Jojo Zahra mulai mengambil tepung dan ia meratakannya di seluruh tangannya. "waahh kak Jojo tampan banget sihhh" ucap Zahra dengan menguyel-nguyel kedua pipi Jojo yang membuat seluruh pipi Jojo memutih terkena tepung, untung saja seluruh pipinya terkena tepung kalau tidak ia pasti akan sangat malu karena pipinya yang memerah seperti kepiting rebus itu mendengar pujian tampan dari Zahra tadi
Zahra tertawa lepas melihat wajah terkejut Jojo, Jojo yang tidak tinggal diam melempar sedikit tepung ke muka Zahra "nih rasain hahaha" dan hal itu juga sama dilakukan oleh Zahra dan terjadilah aksi lempar-lemparan tepung oleh keduanya. Hal itu membuat dapur mereka sangat berantakan layaknya seperti kapal yang pecah....
...Beberapa waktu kemudian...
"Ra, makan dulu yuk. Nih pesanan ayamnya udah datang, udah hampir siang juga" ajak Jojo setelah ia mengambil pesanan dari kurir yang datang, Zahra hanya mengangguk dan mereka berdua akhirnya menikmati waktu makan mereka tanpa adanya gangguan
beberapa menit kemudian setelah selesai dengan makanannya Zahra memutuskan untuk membereskan piring mereka, tetapi belum sampai ia membawa piring itu ke dapur, azan dhuhur sudah terdengar berkumandang "Kak itu azan dhuhur, kita sholat dulu yuk" ajak Zahra, kemudian ia mulai melangkah menuju dapur
"Raa....." panggil Jojo yang membuat Zahra membalikkan badannya
"hmm?" jawab Zahra
"Aku Kristen...."
"Eh?..........."
...----------------...