Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Ternyata Ferdi dan Alia datang lebih awal dibanding teman-temannya.
“Siapa saja nanti yang datang?” Tanya Ferdi.
“Veve dan Fransiska saja, kamu mau pergi?” Tanya Alia.
“Hah? Aku laki-laki sendiri dong, kamu gimana sih katanya
semuanya yang datang.” Kata Ferdi.
“Maaf ya hehe.” Kata Alia sambil memeluk Ferdi.
Dari kejauhan ternyata Dimas membuntuti Ferdi dan Alia dan
betapa terkejutnya melihat istrinya memeluk adiknya sendiri yaitu Ferdi. Dimas sengaja
membuntuti Ferdi dan Alia karena dia kepikiran dengan ucapan bapak mertuanya. Dimas
ingin sekali menghampiri istrinya namun dia mencoba menahan diri, dia ingin
mengumpulkan bukti-bukti hubungan istrinya dengan adik kandungnya. Ternyata Dimas
ingin menguping pembicaraan mereka sehingga dia menyuruh orang untuk menjadi
mata-mata, mata-mata tersebut adalah orang kepercayaan Dimas yang juga teman dekatnya
saat kuliah yaitu Haris. Haris diam-diam ke café tempat Alia dan Ferdi
berkumpul, dia juga memesan minuman dan tak lupa merekam obrolan Alia dan
Ferdi.
“Sayang kapan kamu mengajakku staycation lagi?” Tanya Alia
manja.
“Kamu ingin kemana memangnya?” Tanya Ferdi sambil mencium
kening Alia, benar-benar mereka berdua tidak tau malu bermesraan di tempat
umum.
“Kemana saja boleh yang penting sama kamu sayang.” Kata Alia.
“Bang Dimas kapan ya keluar kota lagi yang lama gitu?” Tanya
Ferdi.
“Aku nggak tau, dia itu selalu sibuk sampai kadang lupa sama
istrinya, istrinya lagi pengen eh dia alasan kelelahan hmmmm.” Kata Alia.
“Kalau lagi pengen, kan ada aku.” Kata Ferdi.
“Ih kamu jangan gitu dong nanti beneran pengen loh.” Kata Alia.
Tak lama kemudian, datanglah Veve dan Fransiska.
“Hai hai hai.” Kata Veve.
“Aduh pasangan haram mesra banget deh wkwkwkw.” Kata Fransiska.
“Hmmm apa kabar om-om kamu? Kayak kamu paling benar saja.”
Gerutu Alia.
“Hahaha gimana? Sehat kan?” Tanya Fransiska.
“Sehat dong kan bapaknya selalu menemani kemanapun aku
pergi.” Kata Alia.
“Emang bapaknya anakmu siapa? Bukan suamimu?” Tanya Veve.
“Harus banget ya aku jelaskan lagi.” Kata Ferdi.
“Waduh gawat bapaknya marah wkwkwkw.” Kata Veve.
“Kalian tau nggak? Di Amel kena masalah loh.” Kata Fransiska.
“Kenapa emang?” Tanya Alia.
“Serius kamu nggak tau?” Tanya Veve.
“Enggak, ada apa sih?” Tanya Alia.
“Dia dilabrak sama tunangan pacarnya.” Kata Veve.
“Apa? Gimana sih maksudnya? Aku nggak paham deh.” Kata Alia.
“Aduh bumil lelet banget deh.” Kata Fransiska.
“Pacarnya si Amel itu yang Namanya Riki ternyata sudah punya
tunangan dan mau nikah, si Amel nggak tau karena Riki ngakunya jomblo. Dia ketahuan
sama tunangannya Riki dan langsung melabrak Amel ke tempat kerjanya Amel. Kasihan
banget sih si Amel.” Kata Veve.
“Hah? Kasian banget ya si Amel. Terus sekarang gimana?”
Tanya Alia.
“Si Amel hamil anaknya Riki, tapi si Riki justru menikahi
tunangannya karena dia tidak ingin mengecewakan tunangannya, gila nggak tuh.” Kata
Veve.
“Aku dulu sudah bilang sama Amel, pacarmu itu misterius dan
penuh tanda tanya, pengennya ngajak nginep mulu, eh malah diturutin sama si
Amel padahal baru juga kenal sebulan. Emang goblok banget tuh anak.” Kata Fransiska.
“Jangan gitu dong, kasihan loh Amel. Terus sekarang gimana nasibnya
si Amel?” Tanya Alia.
“Dia menyuruhku cari dukun atau dokter buat menggugurkan
kandungannya, dia juga dendam banget sama Riki dan tunangannya, tau nggak si
Amel mau merusak pesta pernikahan si Riki loh.” Kata Fransiska.
“Kenapa circle kita nggak ada yang bener sih, semua pada
masalah.” Kata Ferdi.
“Kamu juga sumber masalah, hamilin istri orang, ups hamilin kakak
ipar wkwkwkw.” Kata Veve.
“Jangan kenceng-kenceng kalau ngomong.” Kata Alia.
“Masalah Amel nggak usah dipikirkan, itu urusanku sama Veve,
aku sama Veve bakal bantuin keinginan si Amel.” Kata Fransiska.
“Terus gimana suamimu? Dia nggak tau kalau itu bayi dalam
kandunganmu anak Ferdi?” Tanya Veve sambil bisik-bisik.
“Aman, dia nggak tau.” Kata Alia.
“Suatu saat pasti suamimu bakal tau.” Kata Veve.
“Kalau memang diam au mengusir dan menceraikanku, aku masih
punya Ferdi.” Kata Alia pelan.
“Justru aku berharap bang Dimas segera tau, aku nggak kuat
diam-diam seperti ini.” Kata Ferdi.
“Emang dasar kalian gila ya.” Kata Veve.