Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 - Kejutan dari Lucas
Ayra berjalan menjauh keluar toko untuk langsung mengangkat telpon dari Lucas.
"Halo Cas," panggil Ayra dari balik telpon.
"Halo Raa, " sahut Lucas.
Ayra menghela napas sejenak, sebelum menjawab sapaan Lucas, "kenapa telpon?" tanya Ayra tak mau berbasa-basi lagi.
"Gue mau ngajak lo tempat spesial besok, bisa gak?" tanya Lucas dari seberang telpon.
Ayra menimbang-menimbang tawaran Lucas, "oke bisa."
Lucas kegirangan dari balik telpon, "oke besok gue jemput ya Ra, thank you menyediakan waktunya."
"Iya sama-sama."
"Oke udah dulu ya Ra, lanjutin dulu kegiatannya. gue tutup telponnya," pamit Lucas.
"Iya, " Ayra langsung menutup telponnya dengan Lucas dan kembali masuk ke dalam toko.
"Gue ramal pasti lo diajak jalan lagi ya?" tebak Melody setelah melihat Ayra masuk.
"Kok lo tau sih?"
Ayra melihat kuenya sudah matang, bahkan Melody seperti menunggunya untuk memakan kuenya bersama.
" Tau lah, keliatan dari ekspresi lo hahaha."
Ayra menghela napas sejenak, "lo emang jago ya soal perasaan."
"Enggak juga sih, ayo makan kuenya baru cerita, " Melody menggeser kue yang sudah matang ke arah Ayra.
Ayra mengambil kue itu dan memakannya, "Lucas mau ngajak pergi gue besok, " terang Ayra.
"Oh wow, rajin juga ya si Lucas ngajak lo keluar, " sindir Melody padanya.
"Gak tau tuh, gue juga agak heran."
Tiba-tiba Melody menghentikan kunyahannya dan ekspresi wajahnya mendadak melotot seakan menduga sesuatu, "jangan-jangan Ra, Lucas naksir lo!" ucap Melody heboh.
"Ih apaan sih lo, gak mungkin lah dia naksir gue, kita tuh cuma temen aja," sanggah Ayra dengan ucapan Melody sambil mendelikan matanya.
Melody mengerutkan alisnya bersiap untuk menasehati Ayra, "Eh dengerin ya wahai my bestieku sayang, kita tuh gak pernah tau sama isi hati dan pikiran orang, jadi bisa aja kan kalo Lucas suka sama lo? emangnya gak bisa apa dia suka sama lo? ya bisa dong.. jelas itu hak personal dia pribadi kalo bener."
"Justru karena we never know siapa tau dia emang dia gak suka gue, kenapa sih lo seakan maksain fakta Lucas suka sama gue?!" protes Ayra.
"Karena dari awal gue udah feeling, terutama waktu main truth or dare itu keliatan banget dia naksir lo."
"Gak mungkin."
"Lo masih aja denial Ra!"
"Udahlah mending sekarang kita pulang, gue males bahas percowokan!"
"Oke."
...----------------...
Sesuai janjinya Lucas dan Ayra bertemu dengan Lucas yang menjemput Ayra di rumahnya dan mengajaknya ke suatu tempat istimewanya Lucas.
"Ini kita mau kemana?" tanya Ayra usai menaiki motor.
"Ke rumah gue," sahut Lucas sambil mengendarai motornya.
"Kenapa ke rumah lo?" tanya Ayra dengan penasaran.
Tak terasa mereka bersua sudah sampai di depan rumah Lucas, tidak terlalu mewah tetapi cukup luas. Di depan rumahnya terdapat pohon besar yang di atasnya terdapat rumah pohon.
"Gue mau ajak lo main- main di rumah spesial gue sebagai safe place," ucap Lucas sambil menunjuk ke arah rumah pohon miliknya.
Ayra mengikuti arah tunjuk Lucas, " oh wow, ternyata lo punya rumah pohon pribadi kayak di sinetron."
"Gimana? keren gak?" tanya Lucas melihat Ayra dengan antusias ke arah rumah pohon itu.
"Yaudah ayo naik kesana," ajak Lucas.
"Ayo! "
Setelah itu mereka berdua menaiki tangga menuju rumah pohon itu, di dalamnya terdapat sebuah kasur busa beberapa mini rak buku dan mainan-mainan seperti rubik, monopoli, ular tangga dan lainnya, cocok untuk menjadi basecamp tempat bermain.
Mereka berdua mencoba bermain dengan permainan satu persatu, seperti memainkan ular tangga. Tiba-tiba.. saat asik bermain Lucas terdiam menatap Ayra dan mengeluarkan sebuah kotak kalung, Lucas membuka perlahan kotak itu dan posisi berlutut satu kaki (ala lamaran). Sontak Ayra terkejut hingga membulatkan matanya..
"Lucas... maksudnya apa?" tanya Ayra dengan terkejut.
"Lo.. lo mau jadi pacar gue?"
"Lucas... "
Lucas berharap - harap dengan jantung berdegub kencang menanti jawaban Ayra...
Lucas berdoa dengan sepenuh jawaban Ayra sesuai yang dia bayangkan. .
...****************...
