Hidupku yang sudah sulit ini,berubah menjadi lebih sulit karena menikah dengan seorang pria yang bahkan aku sendiri tidak tau laki_laki seperti apa,dia.
Pernikahan yang tidak aku harapkan.kurasa,ini juga pernikahan yang tidak di inginkan oleh laki_laki itu juga.
Mungkinkah aku harus menjalani kehidupan ini sebagai seorang istri? atau, hubungan ini akan berakhir dengan perceraian.itu artinya,aku akan menyandang gelar sebagai janda!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karinakarin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 34
Anggun terpaku mendengar ucapan yang keluar dari mulut Sean.anggun tidak percaya,anggun lalu memastikan dengan bertanya pada dokter langsung.dan jawabannya pun sama.
Anggun menangis histeris.zova yang belum begitu faham tentang apa yang terjadi juga ikut menangis karena melihat anggun yang menangis.saat ini,anggun tidak memikirkan siapa pun termasuk adiknya. anggun segera masuk ke dalam ruangan ICU tempat dimana ibunya terbaring disana.anggun ingin memastikan keadaan ibunya secara langsung.sean juga mengikuti langkah anggun dan membiarkan zova ditemani oleh pak Bagas.
Anggun kembali syok ketika melihat ibunya telah tertutup selimut berwarna putih.anggun segera membukanya,mengatakan pada ibunya agar membuka matanya.anggun mencoba menggoyang-goyangkan tubuh ibunya,namun tidak ada respon apapun.
"Ibu,ayo sadar Bu!ibu ga boleh pergi.ibu masih punya zova yang harus ibu temani masa kecilnya,"anggun tidak berhenti menangis sembari memeluk ibunya.
"Anggun, percuma nggun.jika kamu seperti ini,kasian ibu.kita bisa membesarkan zova bersama,"Sean kembali menenangkan anggun yang menangis histeris.
Beberapa saat kemudian.zova dan pak Bagas ikut masuk ke dalam sana.karna bagaimana pun,zova harus tahu jika ibunya sudah tiada. zova harus melihat ibunya untuk yang terakhir kalinya.
"Bu,coba ibu lihat dia,anak sekecil itu harus ditinggal kan kedua orang tuanya.ibu ga kasian sama zova.ayo bangun,Bu!"
Tanpa Sean sadari,pipinya sudah ikutan basah.matanya ikut mengeluarkan Buliran bening .Sean merasa Dejavu dengan keadaan saat ini.keadaan dinana saat itu Sean ada di posisi anggun.menangis histeris,berharap agar wanita yang sudah tiada itu hidup kembali.
"Mba,ada apa dengan ibu.kenapa mba anggun menangis?"ucap zova yang juga ikut menangis.
Anggun kemudian mendekati zova,memeluknya dengan erat.mencoba memberinya pengertian bahwa saat ini adalah saat-saat terakhir zova melihat wajah ibunya.
"Zova,lihat wajah ibu!ingat selalu wajahnya.hari ini,zova masih bisa melihat ibu .tapi besok,besok ,lusa,dan hari-hari berikutnya,ibu tidak akan ada lagi di hidup kita. tapi,ibu sudah di hati zova.doakan ibu ya,supaya ibu bisa pergi dengan tenang.bahagia di surga bersama tuhan,"anggun berusaha membuat zova mengerti.
"Itu artinya,ibu meninggalkan kita dan ikut dengan bapak di surga?"ujar zova dengan sangat lugu.
Anggun tidak tahu apa lagi yang harus dirinya katakan pada zova.tiba- tiba pandanganya buram dan tubuhnya terasa ringan.anggun hampir terjatuh jika Sean tidak menahan tubuhnya.sean lalu membawa anggun pergi karena pingsan.meminta suster untuk memeriksa keadaanya.
"Anggun,dia pasti sangat syok.dia butuh di tenangkan ,namun juga harus mencoba menenangkan adiknya.kurasa,posisi anggun saat ini lebih sulit daripada aku dulu,"fikir Sean yang masih menemani anggun yang belum sadarkan diri.
Tidak berselang lama.anggun mulai sadar,dan membuka matanya dengan perlahan.namun,anggun kembali menangis ketika mengingat ibunya.sean kembali memeluk anggun .berusaha menenangkan suasana hatinya yang saat ini tengah berduka.
Pelukan hangat dari Sean yang biasanya mampu menenangkannya,kini tidak lagi mampu mengobati luka hatinya yang teramat sakit.hal terburuk dalam hidupnya kini terjadi.
"Dimana ibu?aku harus mengurus semuanya dulu."
"Kamu jangan pikirkan soal pemakaman dan lain-lain. semuanya sudah di urus pak bagas.dan sekarang,ibu sedang di mandikan,"jelas Sean yang masih memeluk anggun.
"Mba anggun!"ucap zova yang baru saja datang bersama pak Bagas.
"Anggun,semua prosesnya sudah selesai.ayo kita antar ibu ke pemakaman, sekarang !"ujar pak Bagas memberitahu.
Tangis Anggun justru semakin pecah saat mengetahui ibunya akan segera di kebumikan.wajah ibunya akan segera pergi dari pandangan nya.
"Anggun.ayo,jangan membuat ibu semakin lama untuk menunggu.mama dan papa juga sudah menunggu kita di depan.ada Oma,om dan Tante juga,"Sean berusaha membujuk anggun.
Sean terus merangkul anggun,berusaha menguatkannya disaat terpuruk.
Mereka semua beramai-ramai mengantarkan Bu niam ke rumah terakhirnya.anggun tidak berhenti menangis,matanya sudah sangat sembab dan merah.
Sampai ahirnya tiba di tempat pemakaman.jihan mendekati anggun ,merangkul pundaknya untuk menguatkan.
"yang kuat ,ya.ingat,masih ada mama, papa dan Sean yang akan selalu bersama kamu,"ujar Jihan yang turut berdukacita.
"Makasih ya,ma!makasih udah selalu baik sama anggun,"anggun kini memeluk ibu mertuanya.
Selama proses pemakaman.anggun terus memeluk zova hingga Ahir pemakaman selesai.namun,anggun tidak kunjung meninggalkan tempat pemakaman.anggun enggan untuk pergi.
"Pa,ma.kalian pulang duluan aja.aku akan coba bujuk anggun.sekalian tolong titip zova ,ya ma. jagain dia di rumah!"ujar Sean mendekati mamanya.
Jihan menganggukkan kepalanya yang mengartikan bahwa dirinya setuju.sean juga mengatakan pada pak Bagas untuk membawa zova tinggal bersama di rumahnya.karna Sean tahu,anggun pasti tidak akan mengizinkan jika zova dibawa oleh pak Bagas.
"Aku tidak akan meminta kamu untuk segera pulang.aku akan menunggu kamu sampai kamu ingin pulang dengan sendirinya.dulu,saat aku kehilangan dia.aku juga tidak ingin pulang.aku ingin terus menemaninya di rumah terakhirnya.aku malah sampai ketiduran sampai pagi karna menangisi kepergian yang tidak akan bisa kembali dengan tangisanku.aku masih belum bisa menerima kepergian nya dalam waktu yang tidak sebentar.rasanya sudah hampir gila jika mengingatnya."Sean mendekati anggun yang masih duduk di dekat nisan ibunya.
Sean menceritakan saat dirinya juga pernah di posisi yang sama dengan anggun.tahu bagaimana sakitnya di tinggal pergi oleh orang yang berharga dalam hidup kita.dan mungkin saja,apa yang anggun rasakan saat ini lebih berat darinya.
Anggun lalu menatap wajah sean.anggun tahu betul apa yang Sean katakan barusan.anggun lalu melihat kesekitar.baru sadar jika adiknya sudah tidak lagi terlihat di pandanganya.
"Zova.sean,zova dimana?"anggun menoleh ke kanan dan kiri untuk mengetahui keberadaan adiknya.
"Jangan kuatir,zova sudah di rumah.tadi aku menitipkan zova pada mama!"
Anggun merasa lega setelah nya.anggun lalu memutuskan untuk segera pulang karena pastinya,zova lebih membutuhkan dia saat ini.
Sean terus mendampingi anggun,berada di dekatnya.karena saat ini,hanya dirinyalah yang bisa anggun harapkan.orang yang sangat berharga baginya sudah tiada lagi.pak Bagas juga tidak bisa di harapkan lagi karena anggun bahkan sudah tidak menganggapnya seorang ayah.
Setelah tiba di rumah.anggun segara menemui zova.namun ternyata ,zova sudah tidur dengan nyenyak setelah di siapkan kamar oleh Jihan.anggun kembali berterimakasih pada mertuanya yang Lagi-Lagi selalu tulus baik padanya.
"Sudah,jangan nangis terus.lihat matamu sudah besar-besar.apalagi kalo zova melihatmu menangis lagi.dia pasti juga akan ikut sedih,"Jihan mengelus punggung anggun yang saat ini memeluk tubuhnya.
Sean lalu membawa anggun ke kamar,memintanya untuk segera mandi dan membersihkan diri.sean juga mengambilkan makanan dari bawah,lalu dia bawa ke kamarnya,agar anggun bisa langsung makan setelah mandi.
"Sean.kamu yang nyiapin ini semua?"anggun keheranan melihat semua makanan yang sudah tersedia di meja setelah keluar dari kamar mandi.
"Iya,ayo sini duduk!kita makan bareng ya."
"Aku nggak nyangka sean akan se-perhatian ini sama aku.apakah sikapnya ini juga salah satu bentuk dari rasa kasihan pada ku?tidak, seharusnya aku tidak memikirkan soal perasaan.sean bisa bersikap sebaik ini padaku itu sudah sangat lebih dari cukup,"fikir anggun tertegun.
Melihat anggun terdiam.sean lalu mendekati anggun dan mengajaknya duduk dan makan bersama.
"Aku tidak ingin makan.kamu makan lah dulu!"ucap anggun menolak ajakan Sean.
"Engga.kamu harus makan.kalo kamu ga makan,terus sakit,gimana dengan zova.saat ini cuma kamu orang terdekatnya "Sean mencoba mengingat anggun.
"Aku tidak akan sakit hanya karena tidak makan.aku pernah tidak makan beberapa hari karna tidak punya uang.tapi nyatanya aku tidak mati.jangan terlalu mengkuatir kan aku.aku tidak selemah yang kamu kira,"
"Anggun, setidaknya hargai lah usaha ku yang sudah menyiapkan ini semua.masa aku bawa turun lagi dengan kondisi masih utuh.ayo lah, setidaknya makan sedikit saja!"
Anggun ahirnya mau makan untuk menghargai usaha sean.mereka berdua makan bersama di kamar .setelah selesai makan,anggun izin pada Sean untuk tidur menemani zova di kamar sebelah.
*mohon untuk selalu tinggalkan jejak like dan komen ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti bagi author.terimakasih."