Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompetisi silat
Siang itu Asep datang tergopoh gopoh dengan membawa selembar kertas di tangannya
" apa yang loe pegang sep" tanya Bima penasaran
" undangan kompetisi silat di Saburai bim, 2 minggu lagi pendaftaran terakhir besok , gmana mau ikut?? Jawab asep
" kategori nya apa apa aja?? Tanya Bima lagi
" ada 3 kategori, dewasa , remaja dan anak-anak," Bima berpikir sejenak, " ikut aja yang remaja, latih dulu supaya bisa mengendalikan tenaga dalam nya, nanti cedera anak orang parah" lanjut Bima lagi
" ok , gw pilih yang udah tingkat 4 aja yah , jumlah nya pas 6 orang untuk remaja" tutur asep
" ya atur aja sama loe, gw mau latihan lagi."
Saat ini Bima mulai memasuki latihan mata batin, ia di suruh menatap ujung lilin yang menyala, tujuan nya untuk melatih konsentrasi.
Hari kompetisi Bima datang dengan 12 muridnya dan di dampingi asep dan ketua rt , sebagai penasihat perguruan, anak rt juga termasuk yang ikut berpartisipasi
Bima melihat sekeliling dan tampak olehnya perguruan Bangau Putih pun ada di antara peserta yang berkompetisi
Acara di mulai dengan menampilkan gerak jurus masing-masing perguruan, setiap perguruan akan lihat kekuatan serang , daya tahan dan kekompakannya, saat perguruan NAGA HIJAU memperagakan jurus dasar banyak perguruan lain yang meledek karena gerakan jurus yang terlihat sederhana, tapi saat Bima menyuruh menampilkan jurus NAGA HIJAU asli semua yang terdiam , setiap gerakan murid NAGA HIJAU mengeluarkan kesiur angin yang tajam gerakan nya indah tapi mematikan, apalagi saat penutupan jurus NAGA HIJAU MENGEJAR MUTIARA, para murid seakan terbang dan sedang benar-benar menangkap mutiara dengan anggun, tepuk para juri bersahutan, mereka tak pernah melihat jurus yang sangat mendominasi dan spektakular seperti yang di tampilkan murid naga HIJAU. Sedangkan para peserta bergidik ngeri dan berharap tak bertemu dengan perguruan NAGA HIJAU saat babak seleksi.
Karena banyaknya peserta , pertandingan di buat 6 arena , pertandingan berjalan lancar dan murid Bima semua masuk dalam semifinal, tapi para murid tak mau bertanding satu sama lain , Bima menghadap pada dewan juri, ia mengusulkan agar pertandingan di rubah dari sparing menjadi pertandingan kekuatan dan ketangkasan, seperti memecahkan bata dan gerak jurus di tonggak tiang, Bima beralasan kalau sesama murid bertanding akan menciptakan keretakan kerukunan perguruan, dan usulan itu di sambut dengan baik.
12 buah Tiang tiang 3 meter di datangkan dengan jarak 60 cm antara satu dengan yang lain. Dan bata merah di susun 10 tumpuk untuk perorang.
Murid murid Bima satu persatu menampilkan gerak jurus di atas tiang yang di sambut dengan tepuk tangan para penonton, semua imbang membuat para juri antusias menyaksikan nya, penentuan pemenang beralih ke bidang kekuatan dalam memecahkan tumpukan batu bata,
Aldo, Ical, Ikbal dan Heri berdiri di hadapan tumpukan bata, juri menghitung dalam hitungan ke tiga harus serempak memukul
Satu
Dua
Tiga
"Braaaak "
"Braaaak "
"Braaaak "
"Braaaak "
Terdengar suara serempak bata pecah, setelah hening sesaat, tepuk tangan bergema di Saburai
Juri mendekat dan menghitung jumlah bata yang berhasil di pecahan
Heri memecahkan 7 bata
Ical memecahkan 7 bata
Ikbal memecahkan 8 bata dan
Aldo memecahkan 10 bata. Tepuk tangan kembali menggema
Juri memutuskan
Juara 1 , Aldo
Juara 2 , ikbal
Juara 3 , heri . Karena perbandingan kehancuran batu bata yang di pukul.
Bima tersenyum senang , ini jalan bagi perguruan nya agar bisa go publik.
Di sisi lain Idrus menatap Bima dengan tajam, ia tak menyangka kalau perguruan Bima bisa memborong semua juara di kompetisi, sedangkan mantan guru Bima hanya menggelengkan kepala, ia menyesal mengeluarkan Bima dari perguruannya, ia juga melihat potensi Bima, paling menonjol di antara murid dan paling giat berlatih di antara murid muridnya. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa selain mendukung Idrus kala itu, biaya operasional perguruan nya di biayai oleh orangtua Idrus.
Idrus merasa iri , ia menyangka Bima hanya murid biasa . Sesudah di kalahkan oleh Bima idrus terus berlatih dan mulai mendalami tenaga dalam kontak, tenaga dalam kontak bisa membuat penyerang nya terpental bila menyerang dengan emosi, kini ia merasa mampu mengalahkan Bima yang hanya murid perguruan yang baru terbentuk, yang ia tak ketahui justru Bima guru di perguruan itu.
Penyerahan piala dan bonus pemenang berjalan lancar, setelah acara penyerahan kini acara di lanjut dengan pertunjukan para guru yang tampil memperagakan gerak jurus atau memperlihatkan kemampuan khusus nya.
Di tengah keseruan pertunjukan para guru Idrus naik ke podium juri dan mengambil mic dari tangan MC secara kasar
" saya Idrus , dari perguruan Bangau Putih ingin menantang sparing pada saudara Bima dari perguruan NAGA HIJAU " ucapnya lantang, Idrus berpikir ini lah saat nya ia memalukan Bima.
Bima hanya tersenyum tipis, tapi bagi Asep yang melihat nya merasa ngeri, senyum itu sering ia lihat saat Bima melatih dirinya dengan kejam.
" bim , loe ga akan buat dia mati kan??" Tanya Asep, ia takut Bima lepas kontrol dan menghabisi Idrus, mengingat perlakuan idrus selama ini.
" ga paling gw buat cacat, orang begini ga pantas punya keahlian bela diri, dia hanya bisa menindas yang lemah" ucap Bima tenang, Asep hanya menggelengkan kepala ia yakin ini akhir yang buruk buat Idrus.
" bagaimana saudara Bima?? Tanya juri ,Bima berdiri
" saya terima, dengan syarat pihak lain tidak ikut campur dan resiko perkelahian di tanggung masing-masing " Jawab Bima iya melirik pak Endang mantan guru nya ia yakin kalau tidak berbicara dari awal pasti pak endang ikut campur di dalam pertandingan nanti
" bagaimana saudara Idrus? Tanya juri
" saya terima" idrus menjawab dengan bersemangat " gw buat kaki loe pincang lihat aja bim" gumam nya dalam hati
Bima naik ke arena
" Loe jaga kaki loe " ucap Idrus pelan saat sudah berhadapan dengan Bima," gw buat lumpuh hari ini" lanjutnya memancing emosi Bima, Bima hanya tersenyum tipis
" lakukan kalau loe bisa," ucap Bima tersenyum mengecek
"Siaap , mulai " juri memberi aba aba.
"Hiaat"
Idrus menerjang , Bima mengegos ke samping, sebenernya Bima bisa langsung mengalahkan idrus dengan satu serangan, ia yakin satu serangan pada kaki yang menyerang tadi bisa mematahkan kaki idrus, karena tak ada energi tenaga dalam yang Bima rasakan saat Idrus menyerang.
" ha ha ha cuma segini kemampuan loe sekarang bim, cuma bisa menghindar " ejek Idrus berusaha membuat Bima emosi agar ia bisa menggunakan tenaga dalam kontak nya, tenaga dalam kontak hanya bisa menghadapi orang yang sedang marah, tapi bila lawannya tak emosi maka tenaga dalam kontak tak bisa di gunakan
" menghindar juga suatu keahlian " Jawab Bima santai, " Loe yakin mau adu tenaga sama gw?" Tanya Bima lagi
" iya lah jangan menghindar terus, kaya banci aja" Idrus memprofokasi " jangan jangan sekarang loe ga bisa nyerang yah?" Lanjutnya.
Bima hanya tersenyum kecil, ia melihat sekilas ke pak Endang mantan gurunya.
"Jangan nyesel ya" ucap Bima seraya mengambil kuda kuda
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏