NovelToon NovelToon
DARK SIDE

DARK SIDE

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumi

Arumi est belle Razade, namanya cukup panjang. Razade adalah nama belakang keluarga besar dari mama angkatnya yang berasal dari Bali. Ia sendiri dibuang ke Los Angeles, karena kelahirannya membuat keluarga Razade menanggung malu. Maklumlah, mereka orang kaya raya dan berkasta tinggi.
Di saat neneknya sudah tiada dan Covid sudah berlalu, Arumi dipaksa pulang ke Bali disaat mama angkatnya dikremasi. Alasannya karena ia punya kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai hak yang ia terima saat ini. Tidak ada kata menolak, itu tabu dan tidak punya adab. Dipungut dari bayi, dipelihara, disayang, disekoĺahin sampai bergelar S1 Tehnik Informatika.
Apakah patut membangkang?
Ia menyadari dan harus membalas budi. Walaupun ia kini yatim piatu di Bali, ia berusaha belajar dan menerima beban berat dari keluarga besar.
Disaat terpuruk dan menjadi cemohan keluarga papanya, ada seorang pemuda mengulurkan tangan, membantunya dan menjeratnya kedalam surga dan neraka dunia.

Hallo guys, happy reading.

*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENONTON OGOH-OGOH

Malam ini Arumi sudah bersiap-siap pergi menonton pawai "ogoh-ogoh" di alun-alun semua pelayan ikut menonton sekalian mengawalnya.

Arumi berpakaian sesimpel mungkin, dia memakai sepatu kets serta topi eiger untuk menutupi kepalanya. Cuaca cukup semriwing, karena di Bali terkadang turun hujan.

Kebetulan hari ini bulan gelap, sering di sebut Tilem, jadi suasana jalan raya lebih gelap dari biasanya. Tapi tidak membuat mereka kecewa. Lagian sudah ada lampu PJU disepanjang jalan.

Malam ini jalan raya penuh sesak, Arumi dan sepuluh pelayan wanita, serta empat orang karyawan laki-laki, berjalan mengikuti barisan pawai ogoh-ogoh.

Mereka berjalan di antara orang-orang yang mengangkat ogoh-ogoh. Tarian dan suara gamelan terdengar mendominasi, sampai suara Sri disampingnya tidak jelas terdengar.

Anehnya tidak ada satupun motor atau mobil yang lalu lalang. Semua jalanan di kuasai warga yang sedang bergembira. Padahal ini jalanan protokol, mungkin lalu lintas sudah dialihkan kejalan lain.

Masyarakat seolah tumpah ruah di jalan dan beberapa bule terlihat ikut berjalan kaki ke alun-alun.

Ramai sekali, tapi tertib, karena ratusan aparat keamanan menjaga pawai. Arumi yang baru kali ini menonton ogoh-ogoh sangat senang. Ia terus mengambil gambar ogoh-ogoh di setiap kesempatan.

Ketika mereka sampai di alun-alun, Arumi mendekati salah satu ogoh-ogoh yang paling seram di depannya. Tiba-tiba bulu kuduknya berdiri dan tubuhnya merinding saat mata Arumi memandang mata ogoh-ogoh itu.

"Ahhhhh...."

ia berteriak kaget ketika ogoh-ogoh itu bergerak. Semua orang memandangnya sambil tertawa.

Waduhh malunya, untung ini malam hari, jadi wajahnya yang seperti kepiting rebus tidak kentara.

Arumi tersenyum sendiri ketika kembali melihat ogoh-ogoh yang bergerak-gerak, ternyata ogoh-ogoh itu memakai sensor supaya bisa bergerak. Jadi seperti robot, hehe.

"Nona kita berhenti disini, pawai akan segera di mulai. Semua ogoh-ogoh sudah berkumpul." ucap Sri mengajak Arumi menepi ke badan jalan.

"Sri, apakah tidak ada super market yang menjual minuman?" tanya Arumi mulai berkeringat, dia kepanasan dan kehausan.

"Dari jam lima sore ATM, warung, toko, CK sudah tutup, nona. Itu himbauan dari atas, supaya keadaan kondusif, mengantisipasi terjadinya pencurian dan kerusuhan dari tangan-tangan jahil."

"Apakah pernah terjadi pencurian atau penjarahan disini. Aku baca-baca, Bali pulau pariwisata paling aman, sampai di juluki sorga dunia."

"Orang Bali takut KARMA. Takut hukum tabur tuai, makanya aman. Selama ini belum ada penjarahan, takutnya kalau buka toko yang berbelanja berjubel, itu yang dikhawatirkan. Dagangan habis, uang tidak ada. Mereka beraksi pada saat keramaian terjadi."

"Benar juga, antisipasi, lebih baik tutup." ucap Arumi menghela nafas.

"Aku tidak tahu bakal terjebak disini, tidak menyangka kalau sebanyak ini orang menonton. Aku haus sekali, disini sangat panas." keluhnya sambil mengibaskan tangannya.

"Minumlah nona, kami sudah membawa bekal untuk nona." seorang pelayan cepat menyodorkan sebotol air mineral.

"Terimakasih kau baik sekali."

"Ini sudah kebiasaan kami setiap menonton pawai ogoh-ogoh. Jika nona lapar, pak Made sudah membawakan makanan."

"Kalian pasti mengerti suasana disini, jadi sudah prepared perbekalan."

"Pertama kali juga kami mengalami hal seperti nona, hehe..."

Arumi tersenyum, ia bersyukur punya pelayan yang mengerti situasi.

Malam semakin merangkak, perasaan Arumi bercampur aduk, antara gembira dan ngeri. Ia merasa suasananya not pure excitement.

Ada terselip aura magis yang keluar dari beberapa sosok ogoh-ogoh, saat mereka mempertunjukan tarian-tarian dinamis dan diiringi suara gambelan.

Pesertanya ada lima puluhan, ini sudah yang menang di semi final. Mungkin juri akan bingung memilih karena semua terlihat sangat mengerikan dan memakai sensor. Disamping itu ada cerita dibalik ogoh-ogoh yang mereka pamerkan.

Selesainya termasuk cukup lama, kaki sudah terasa pegal, berdesak-desakan. Maju tidak bisa, apalagi mundur.

"Apakah nona mau pulang?" tanya Sri seolah mengerti perasaan nonanya yang sudah lelah. Arumi cuma tersenyum.

Sri mengencangkan suaranya yang timbul tenggelam akibat suara gambelan yang keras.

"Aku sudah lelah, tapi belum diumumkan siapa yang menang."

"Ini sudah jam satu malam, nona belum istirahat sama sekali. Saya takut bi Darmi memarahi kami."

"Apakah kamu yakin kita bisa keluar dari sini, ramai sekali. Bagaimana cara keluarnya, bergerak saja sulitnya bukan main." ucap Arumi menoleh kebelakang.

"Kita menuju ke pinggir dan mepet ke tembok kantor. Dari sana mengikuti orang-orang yang berbalik pulang."

"Oke, aku ngikut saja." ucap Arumi balik badan. Walaupun ia tidak yakin akan berhasil tapi kakinya melangkah juga.

Sri memegang tangan Arumi dan berjalan mengikuti pelayan yang paling depan. Pohon-pohon hias, yang berjejer dipinggir tembok rumah warga sudah tidak ada bentuknya lagi. Semua rusak kena injak kaki pengunjung.

Saat berjalan menuju pinggir tembok, mata Arumi bersirobok dengan supir taxi yang tadi pagi. Arumi cepat membuang muka. Dadanya seketika bergemuruh kesal.

Ia menundukan kepala, tiba-tiba ada tangan memegangnya. Merasa tangannya dipegang, ia cepat menepis.

"Apa-apaan ini!"

"Maaf-maaf salah pegang." ucap pria itu melepaskan tangannya. Ntah disengaja atau tidak, yang jelas pria itu terlihat cengengesan.

Suasana yang sangat ramai membuat Arumi extra hati-hati berjalan. Walaupun ada pelayan yang menjaganya, tetap saja Arumi merasa was-was, ia takut ada tangan jahil mencolek tubuhnya.

Tiba-tiba tubuhnya ada yang mendorong dari belakang, hampir saja ia terjatuh. Untung ada orang menangkapnya. sopir taxi cepat menangkapnya.

"Hati-hati nona." pria itu reflex memeluk Arumi. Mereka berpelukan sesaat. Duhh..ia jadi kesel karena yang menolong adalah sopir taxi.

"Terimakasih." ucap Arumi dingin. Ia cepat menarik tubuhnya dan berlalu.

Arumi berjalan sambil menggerutu, rasa kesalnya tambah membara. Kebenciannya kepada sopir itu membludak.

Sesekali ia menoleh kebelakang, takut sopir itu ada dibelakangnya.

"Jangan jelalatan nanti jatuh lagi." suara di samping kanannya membuat Arumi kaget.

Degg!!

Apakah manusia itu ada disampingnya? Bathinnya. Mau menoleh gengsi, lebih tepatnya muak. Ia melirik dengan ekor matanya, duhh...ternyata sopir taxi berada disamping seolah mengawalnya.

Ia jadi kesel dengan semua pelayan yang meninggalkannya. Untuk sementara Arumi tidak bisa berkutik, karena untuk keluar dari tempat ini perlu perjuangan.

Mereka berdesak-desakan, masalahnya ada orang yang maju mau menonton, sedangkan ia mau pulang.

"Jangan main dorong kawan, banyak anak-anak." kembali terdengar suara si sopir, menegur pemuda di belakang Arumi.

Akhirnya Arumi merasa si sopir berada di belakangnya, karena saat ada dorongan dari belakang, tangan si sopir secepat kilat memeluk pinggangnya.

"Mundur!" teriak Arumi tertahan. Ia kesal dan memukul perut si sopir dengan sikunya.

"Dihh...sadis, coba pemuda lain berada dibelakangmu tidak dipukul..." bisik si sopir.

Iihhh..geli, si sopir benar-benar kurang ajar, kumis tipisnya sampai menyentuh telinganya. Berarti ia menempel di punggungnya.

Arumi sangat geram, ia mencari cara untuk memukul dan membuat pria ini tersungkur ke tanah, namun ia tidak menemukan cara jitu.

Sulitnya keluar dari keramaian, membuat Arumi tidak bisa meluapkan kekesalannya Perlahan tubuhnya menggeser ke tengah berusaha keluar dari kungkungan si sopir.

Arumi mulai lega ketika berada di tempat yang agak kosong. Ia celingukan mencari pelayannya, tapi mereka tidak terlihat batang hidungnya.

Rasanya memang sulit mencari orang saat ini, karena semakin malam, suasana bertambah gelap dan ramai. Tidak ada jalan lain kecuali terus berjalan keselatan menuju posko keamanan.

Nasibnya memang sial, saat mengikuti rombongan penari, ia kembali terjebak di antara pemuda lokal yang sedang mempertunjukan sendratari Joget bumbung.

Ia baru sadar ketika orang-orang meneriakinya dan mendorongnya secara halus ke tengah pentas.

"Miss, let's dance."

Seorang pemuda memegang tangannya dan mengajaknya ke tengah. Ia menolak dan menarik tangannya.

****

1
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
hayooloh, perang perang noh...
Makin ruwet aja ya, masalah hidupmu. Arumi...
Sulistiana
Semangat thor ..💪😘
Linda Raiyos
knp arumi tdk cari body guard aja, knp harus polisi sih
Linda Raiyos
jngn bilng polisi itu juga suka sm arumi jd dia bilng seperti itu
Linda Raiyos
pak polisi bisa bilng bgt, krn dia tdk merasakan ap yg arumi rasakn, tdk semudh itu kli melupakan apa lg cinta itu udh tumbuh
Linda Raiyos
pak polisi tdk tau aja siapa king sebenar nya, klu tau yakin dia gk bkl bilng bgtu tuh
Linda Raiyos
pak polisi ny minta di peluk sm arumi
🍁🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie N𝐀⃝🥀CA☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
itu artinya akar pohon hatinya kuat.. coba klw gk kuat pling udaa tergoyah angin dan bahkan tumbang
Linda Raiyos
pasti nya itu mobil dari king bukn dr dayan deh, semoga aja arumi bisa secepat ny tau penyebab yanter kecelakaan
Linda Raiyos
arumi blm tau aja siapa king sebenarnya.
Linda Raiyos
jngn" itu mobil pemberian ny king
Linda Raiyos
kluarga arumi semua ny pada gila warisan
Linda Raiyos
sungguh sri ini orang yg urat malu ny udh putus.
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
kayaknya si mobil dari King lah, gak mungkin dari Dayan.
Dayan kan pelit sama Arumi, bahkan jahat gitu koq
Sulistiana
Feeling aku sih mobil hadiah dari king samudra ..
Mata Peña_✒️
ada tahu bulat, tahu isi, tahu goreng, somay tahu dll, hingga semua orang tahu..
🍁🦂⃟Fᷤiᷤqᷫrie N𝐀⃝🥀CA☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
😀😃😄😁😆😅😂🤣
tahunya yank jualan mbah surip yang goreng master limbad yang kasih bumbu kaum vespa...
💜Balqish H😻
sepertinya king jodoh yg tepat untuk Arumi
Ayumi (Hiatus): tq kak udah mampir
total 1 replies
Mata Peña_✒️
jika ini cerita thriller petunjukny gk ada, jika ini cerita horor hantunya mana, mantap..
Mata Peña_✒️: krna itu sy suka kak ceritanya, thx utk karyanya
Ayumi (Hiatus): maaf kak, cerita ini sisi gelap dari kehidupan author, dia tumpahkan dengan dibumbui sedikit merica, memang g pedas bangt kak, krn msh abal" maaf mengecewakan. porsinya hanya segitu, nanggung./Pray/
total 2 replies
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
makin kental ya horornya
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖: sama sama Kak😊
Ayumi (Hiatus): tq kak udah mampir
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!